Anda di halaman 1dari 17

BAB VII

KEANEKARAGAMAN ETNIS WILAYAH NUSANTARA

Indikator:

1. Mengklasifikasi keanekaragaman etnis

2. Menjelaskan keanekaragaman etnis dan kondisi penduduk

3. Menganalisis kondisi etnis dan penduduk Indonesia

A. Etnis Penduduk Nusantara

Etnis atau suku merupakan suatu kesatuan sosial yang dapat

dibedakan dari kesatuanyang lain berdasarkan akar dan identitas

kebudayaan, terutama bahasa. Dengan kata lain etnisadalah kelompok

manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas tadi sering kali

dikuatkanoleh kesatuan bahasa (Koentjaraningrat, 2007). Dari pendapat

diatas dapat dilihat bahwa etnis ditentukan oleh adanya kesadaran

kelompok, pengakuan akan kesatuan kebudayaan dan juga persamaan asal-

usul. Wilbinson (Koentjaraningrat, 2007) mengatakan bahwa pengertian

etnis mungkin mencakup dari warna kulit sampai asal usus acuan

kepercayaan, status kelompok minoritas, kelas stratafikasi, keanggotaan

politik bahkan program belajar. Selanjutnya Koentjaraningrat (2007) juga

menjelaskan bahwa etnis dapat ditentukan berdasarkan persamaan asal-usul

yang merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan suatu ikatan.

119 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa etnis atau

suku merupakan suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kesatuan

berdasarkan persamaan asal-usul seseorang sehingga dapat dikategorikan

dalam status kelompok mana ia dimasukkan. Istilah etnis ini digunakan

untuk mengacu pada satu kelompok, atau ketegori sosial yang perbedaannya

terletak pada kriteria kebudayaan.

Indonesia adalah negara terbesarke empat di dunia setelah

China, India dan Amerika Serikat. Indonesia memiliki 1.000 lebih etnis

dan subetnis(anggapan umum selama inihanya sekitar 300an). Dari

1.000 lebih ituhanya 15 etnis yang memiliki penduduk lebih dari satu juta

jiwa, selebihnya adalah etnis-etnis kecil yang berserakan dalam untaian

zamrud khatulistiwa. Dari mutiara ratusan etnis yang berserakan, yang

terbesaradalah Jawa dengan jumlah83,86juta jiwa atau 41,71% dari

total etnis diIndonesia. Kedua ditempati suku Sunda dengan

30,97juta jiwa atau1 5 , 4 1 % . 1 3 b e s a r l a i n n y a s e c a r a b e r u r u t a n

a d a l a h M e l a y u ( 6 , 9 4 juta/3,45%), Madura (6,77juta/3,37%), Batak (6,07j

uta/3,02%), Minangkabau (5 ,47juta/2,72%), Betawi

(5,04juta/2,51 %), Bugis ( 5 , 0 1 juta/2,49%), Banten (4,11juta/

2,05%), Banjar (3,49 juta/ 1,74%), Bali (3,02 juta/

1,51%), Sasak (2,61juta/1,30%), Makasar (1,98juta/0,90%), Cirebon(1,89jut

a/0,94%), dan Tionghoa/Huldanalo (1,73juta/0,86%).

120 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Isu tentang etnis di Indonesia erat kaitannya dengan keberagaman

suku, ras, dan budaya yang tersebar di Indonesia. Namun, pada kenyataannya

bahwa perbedaan di Indonesia masih menjadi sebuah masalah yang belum

dapat terselesaikan dengan baik. Bak dua sisi mata koin, keanekaragaman

budaya yang ada di Indonesia dapat menjadi kekuatan sekaligus bumerang

bagi bangsa ini. Salah satu etnis di Indonesia yaitu etnis Tionghoa. Berkaitan

dengan etnis Tionghoa di Indonesia banyak sekali terdapat persoalan, salah

satunya adalah persoalan mengenai “ketionghoaan” sebagai jati diri yang

dianggap bermasalah. Etnis Tionghoa merupakan kaum minoritas

dibandingkan dengan etnis lokal yang berada di Indonesia. Akibatnya, etnis

Tionghoa seringkali mengalami diskriminasi dari etnis lokal atau pribumi.

Pribumi yang secara harfiah dapat diartikan sebagai putra daerah. Istilah ini

mencerminkan semangat nasionalis bangsa Indonesia yang menekankan rasa

bangga terhadap tanah air mereka (Dawis, 2010: 15).

B. Suku bangsa Indonesia

Salah satu permasalahan kependudukan di Indonesia adalah

persebaran penduduk yang tidak merata. Dalam upaya pemerataan

penduduk dan pemerataan pembangunan, pemerintah melanjutkan program

yang pernah dilakukan oleh pemerintah colonial Belanda untuk memenuhi

kebutuhan tenaga perkebunan di pulau-pulau Indonesia yang masih jarang

penduduknya. Program kolonisasi yang pernah dilakukan oleh pemerintah

kolonial Belanda dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia dengan program

121 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Transmigrasi. Program ini telah dilaksanakan utamanya pada era

pemerintahan Orde Baru dengan intensif (Tirtosudarmo, 2007).

Kebijakan pemerintah dalam upaya pemerataan penduduk dari pulau

yang padat penduduk menuju pulau yang berpenduduk jarang ini

berimplikasi pada komposisi penduduk yang menjadi lebih heterogen di

pulau tujuan. Pengiriman transmigran oleh pemerintah yang menyebabkan

komposisi penduduk daerah penerima menjadi lebih heterogen akan

menciptakan proses akulturasi budayasehingga terjadi variasi suku dan

struktur masyarakat. Oleh karena itu, heterogenitas suku cenderung akan

lebih banyak dijumpai di daerah-daerah yang memiliki sejarah program

transmigrasi. Selama ini Pulau Jawa adalah pulau dengan jumlah penduduk

terbesar dan paling maju.

Pulau Jawa merupakan pusat pembangunan dengan Jakarta sebagai

ibukota negara yang juga terletak di Pulau Jawa. Selain ibukota negara, Pulau

Jawa juga menjadi pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Mobilitas penduduk luar Jawa menuju Pulau Jawa pun tinggi. Sebagai catatan,

tahun 1990, persentase penduduk Pulau Sumatera yang bermigrasi ke Jawa

adalah 90 persen dari total penduduk Pulau Sumatera yang melakukan

migrasi. Angka ini meningkat menjadi 91,3 persen tahun 2000. Bukti yang

lainnya adalah migran dari Pulau Kalimantan tahun 1990 sebesar 80 persen

menuju Pulau Jawa dan tahun 2000 persentasenya tetap tinggi, yakni 79,5

persen. Begitu pun halnya dengan pulau-pulau lainnya, seperti Sulawesi,

122 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Maluku, dan Papua, persentase migran yang menuju Jawa juga relatif tinggi

(BPS, 2015).

Gambar Suku-Suku Bangsa Indonesia

Mencermati kecenderungan arus migrasi dari luar Pulau Jawa menuju

Pulau Jawa yang terus tinggi, maka heterogenitas penduduk di seluruh

wilayah Indonesia cenderung akan semakin heterogen. Hal ini bersifat timbal

balik dan saling dukung, dalam arti tidak hanya pulau di luar Jawa sebagai

tujuan transmigran, tetapi juga Pulau Jawa sebagai tujuan migrasi penduduk

luar Jawa. Tentu saja multikulturalisme akan terus berlangsung dan semakin

menguatkan perbedaan dalam persatuan Indonesia. Fakta ini menunjukkan

bahwa suku Jawa merupakan suku dominan di Indonesia yang tersebar di

seluruh wilayah Indonesia. Perlu disampaikan bahwa penentuan suku tahun

2000 tersebut dilakukan menggunakan pendekatan self identity.

BPS menggunakan prinsip self identity, yaitu prinsip penentuan suku

kepada setiap penduduk dengan memberikan hak sepenuhnya pada tiap

individu untuk menentukan sendiri suku yang sesuai. Penduduk diberikan

123 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


hak menentukan sendiri suku yang tepat melekat pada dirinya. Sebagai

contoh, apabila seseorang dilahirkan dari pasangan bapak bersuku Minang

dan ibu bersuku Jawa, maka anak tersebut dapat memilih berdasarkan

penilaiannya sebagai suku Minang atau Jawa.

C. Budaya Penduduk Nusantara

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem

agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan

karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak

terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung

menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha

berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan

perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Berdasarkan penelitian th 2011, dari sisi makanan rendang terdaftar

juga sebagai makanan withering disukai di dunia. Masih tidak sedikit lagi sort

makanan dari bermacam daerah di Indonesia, seperti misalnya gado – gado

makanan khas daerah Jakarta, pempek makanan khas daerah

Palembang. Indonesia play on words mempunyai berbagai – rupa

kebudayaan yg populer di dunia, misalnya wayang kulit, seni batik, beraneka

jenis seni tari, juga upacara kebiasaan yg di lakukan terhadap ketika orang

menikah, kala orang melahirkan, dikala orang wafat, and bermacam makam

124 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


kebiasaan istiadat lainnya. Dalam industri permusikan Indonesia mempunyai

ciri khas tersendiri dikarenakan musik dangdut yg cuma dipunyai oleh

Indonesia and sudah dipercaya dunia lewat UNESCO.

Kesenian daerah yg dipunyai Indonesia play on words beraneka

ragam – jenis, diantaranya fasilitas musik, lagu, tarian, and seni

pertunjukkan. Contohnya sarana musik gamelan (Jawa), media musik calung

and angklung (Jawa Barat), fasilitas musik gambang kromong (Betawi),

fasilitas musik kolintang (Minahasa), fasilitas musik sasando (kupang)dan

masihlah tidak sedikit lainnya. Setiap daerah Indonesia ini mempunyai

beragam lagu tradisional, seperti lagu bubuy bln (Jawa Barat), ilir – ilir and

gambang suling (Jawa Tengah), ampar pisang (Kalimantan Selatan), Injit –

injit semut (Jambi), soleram (Riau), and lagu – lagu lainnya.Tidak cuma itu,

ada beragam jenis tarian and seni pertunjukan dari beraneka daerah di

nusantara.

Indonesia mempunyai bangunan bersejarah seperti candi – candi yg

mempunyai ciri khas budaya dari daerahnya masing – masing. Contohnya

candi Borobudur yg sudah dipercaya jadi 7 keajaiban dunia. Beranekaragam

kebudayaan yg dipunyai Indonesia terkecuali jadi kebanggaan semua bangsa

play on words jadi tantangan tersendiri bagi semua rakyat utk menjaga pula

mempertahankan budaya lokal supaya tak hilang maupun dipercaya oleh

bangsa lain. Dengan melestarikan budaya lokal kita mampu menjaga budaya

bangsa dari pengaruh budaya asing.

125 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Gambar Pertunujan Seni Budaya Indonesia

Banyak perihal yg menyebabkan budaya lokal dilupakan terhadap

periode saat ini, salah satu penyebabnya adalah msuknya budaya asing.

Berdasarkan kebenaran waktu ini tidak sedikit generasi bujang bangsa

Indonesia lebih pilih kebudayaan asing dikarenakan mereka anggap

kebudayaan asing lebih unik, menarik, and lebih praktis. Kebudayaan lokal

tidak sedikit yg luntur lantaran tak ada generasi penerus yg mewarisinya.

Sudah jadi kewajiban kita sbg pewaris bangsa butuh menumbuhkan

kesadaran terhadap tiap-tiap masyarakat negeri Indonesia bakal pentingnya

menjaga kebudayaan Indonesia bersama trik mengajarkan kebudayaan

Indonesia pada anak – anak bangsa play on words meningkatkan rasa

kebangsaan and nasionalisme pada tiap-tiap penduduk negeri Indonesia.

Indonesia memiliki banyak beraneka ragam kebudayaan yaitu

kebudayaan etnik dan kebudayaan asing, sedangkan Kebudayaan Nasional

Indonesia sejak sumpah Pemuda, atau sejak Indonesia merdeka, sehingga

kebudayaan yang ada sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan oleh

126 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


generasi muda saat ini, agar kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia

selalu terlihat dan dipandang oleh negara lain bahwa betapa banyaknya

kesenian budaya yang telah dilestarikan dan dibudayakan oleh bangsa kita.

Sebagai contoh dari adanya kebudayaan di Indonesia diantaranya

seperti kesenian Batik, kesenian Reog, dan kesenian Tari Pendet. Kebudayaan

tersebut sangat khas dan terkenal di Indonesia. Bangsa yang maju adalah

bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari

kebudayaan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan dan Intelektualitas

masyarakatnya. Indonesia sebagai bangsa yang plural dengan ragam

kebudayaannya mampu menarik perhatian dunia salah satu warisan budaya

tersebut adalah batik.

Kesenian batik merupakan seni membuat motif desain berupa gambar

di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga

raja-raja Indonesia zaman dulu. Batik yang merupakan budaya asli bangsa

Indonesia adalah salah satu kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan

dan dikembangkan terus menerus yang menyimpan berbagai kearifan yang

mengakar secara substansial dari sisi ornamentasi keselarasan, proses

pembuatannya, hingga cara mengapresiasikannya, keunikan, motif, serta

corak yang dihasilkan dari batik-batik di berbagai daerah merupakan

kekuatan yang sangat luar biasa khususnya bagi kekayaan seni budaya

Indonesia dan belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan

rancangan motif yang unik pada batik seperti yang dimiliki bangsa Indonesia.

127 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Di Indonesia bahkan di dunia Internasional batik telah memiliki tempat

dihati masyarakat.

Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah daerah yang terkenal akan

kerajinan produk batiknya. Hal ini disebabkan oleh sejarah batik tersebut,

yang merupakan budaya yang lahir dari keajaiban-keajaiban kuno di Jawa

dan berkembang pesat di daerah tersebut hingga sekarang. Seiring

perkembangan waktu batik menjadi tradisi turun-temurun. Jadi desain batik

juga beragam begitu juga dengan model batik dan kini batik pun telah

beranjak dipakai oleh orang dari berbagai lapisan masyarakat.

Sejarah kesenian batik di Indonesia berhubungan dengan

perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah

Jawa. Dalam beberapa catatan, perkembangan batik banyak dilakukan pada

masa-masa kerajaan Mataram. Pada masa-masa kerajaan Mataram,

kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Jadi kesenian batik di

Indonesia ini telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus

berkembang pada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Yang lama kelamaan

kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi

pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu

senggang. Kemudian, batik yang sebelumnya hanya pakaian biasa keluarga

keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanita

maupun pria.

Adapun kebudayaan lokal lain di Indonesia yaitu Reog. Pada dasarnya

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Ponorogo,

128 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


tepatnya di Jawa Timur yaitu sebagai kota asal Reog sebenarnya. Gerbang

kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, yaitu sosok orang yang

ikkut tampil pada saat Reog ditampilkan. Reog juga salah satu budaya daerah

di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan

ilmu kebatinan yang kuat. Dalam pertunjukkan reog ditampilkan topeng

berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai “Singa Barong” raja hutan, yang

menjadi simbol untuk Ketabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak

hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para

rekan cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi

warisan leluhur, mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam

pengalamannya seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk

adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun-temurun dan terjaga.

Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang

awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. Oleh

karena itu mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang

masih berlaku. Sedangkan Tari Pendet merupakan tari pemujaan yang

banyak diperagakan di pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia.

Tarian ini menyimbolkan prnyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.

Seiring perkembangan zaman, para seniman Bali merubah Pendet menjadi

“ucapan selamat datang” walaupun masih tetap mengandung makna yang

sacral religius.

129 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Tarian ini sebenarnya merupakan pernyataan dari sebuah

persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-

tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan Intensif, tarian ini diajarkan

dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Pendet

dapat ditarikan oleh semua orang Bali, pria dan wanita, tua maupun yang

muda. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior

yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Contoh kebudayaan semua itulah yang menjadi salah satu kebudayan asli

Indonesia yang dari dulu hingga sekarang masih dilestarikan dan

dikembangkan oleh banyak kalangan masyarakat. Dan tidak ada salahnya

kita sebagai warga Indonesia turut bangga , karena negara kita telah

mempunyai begitu banyak budaya yang beraneka ragam dan menarik.

D. Sumber Daya Manusia Indonesia

sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu antara daya fisik,

daya piker, dan aspek psikologis yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya

yang terbentuk serta ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya. Output

sumber daya manusia adalah prestasi kerjanya yang dimotivasi oleh

keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Kemampuan dan prestasi kerja

manusia sebagai sumber daya berkaitan dengan kodratnya sebagai makluk

yang komunal, dimana setiap individu selalu membutuhkan individu yang

lain untuk saling berinteraksi.

130 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


Manusia sebagai sumber daya merupakan subjek pembangunan,

potensi manusia dapat dilihat dari kondisi fisik maupun kondisi sosialnya.

Kondisi fisik dalam pengertian ini dilohat dari umurnya, maka

dikelompokkan atas kelompok umur belum produktif, produktif, dan tidak

produktif. Premis yang diambil adalah sebaran dan besaran umur pada

kelompok tertentu berpengaruh terhadap partisipasinya dalam

pembangunan. Potensi manusia lebih ditekankan pada perananya sebagai

makluk sosial dalam kegiatan membangun yang adaptif dan transformative

sesuai potensi yang dimilikinya. Sinergi positif antara kondisi fiksik dan

sosial manusia dipengaruhi juga oleh ruangan sebagai aktivitas manusia yang

mampu melahirkan humen resource, artinya manusia bukan sebagai liability

(beban) namun lebih bersifat sebagai modal yang dapat berperan positif.

Telaah manusia sebagai sumber daya dapat dilihat dari kuantitas dan

kualitasnya.

Negara-negara yang memiliki jumlah penduduk besar berarti sumber

daya manusia (SDM) sebagai modal pembangunan (social capital). Demikian

juga Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk

terbanyak ke-5 di dunia yakni 237.556.363 orang yang terdiri dari

119.507.580 laki-laki dan 118.048.733 perempuan (BPS, 2010). Indonesia

berlebih SDM, hingga mampu menyumbang ke luar negara sebagai tenaga

kerja Indonesia (TKI). Umumnya bekerja di sector domestic (informal),

karena mereka tidak memiliki keahlian. Pertumbuhan penduduk yang cepat

misalnya, mengakibatkan persediaan bahan pangan dan papan serta

131 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


kebutuhan ekonomi yang lain tidak bisa terpenuhi karena pertumbuhan

bahan pangan, papan, dan keberhasilan pembangunan sector ekonomi tidak

bisa mengimbangi laju pertumbuhan penduduk.

Kemampuan sumber daya alam yang tersedia sangat terbatas dan

tentunya semakin berkurang. Bertambahnya penduduk berarti

membutuhkan pertambahan bahan dan fasilitas kehidupan, yang diperoleh

dengan memanfaatkan sumber daya alam tersebut. demikian pula

pertumbuhan penduduk itu tidak merata antara satu daerah dengan daerah

yang lain, sehingga masing-masing daerah bisa menghadapi masalah

kependudukan yang berbeda karena daerah satu kelebihan penduduk dan

daerah lain kekuarangan penduduk.

Bonus Demografi merupakan salah satu perubahan dinamika

demografi yang terjadi karena adanya perubahan struktur penduduk

menurut umur.Fenomena transisi demografi ini terjadi karena karena

berkurangnya angka kelahiran yang dibarengi oleh tingginya angka kematian

dalam jangka panjang.Pada saat terjadi penurunan angka kelahiran dalam

jangka panjang, akan berdampak pada pengurangan jumlah penduduk

berusia muda (< 15 tahun), akan tetapi di satu sisi jumlah penduduk usia

produktif (15 – 64 tahun) akan meningkat secara drastis sebagai akibat

angka kelahiran yang tinggi di masa lalu.

Disisi lain jumlah penduduk dengan umur di atas 64 tahunakan

meningkat secara perlahan dan kemudian meningkat cepat akibat terjadinya

peningkatan usia harapan hidup. Pada saat jumlah penduduk usia produktif

132 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


jauh melebihi jumlah penduduk usia nonproduktif (kurang dari 15 tahun dan

Bonus Demografi merupakan salah satu perubahan dinamika demografi yang

terjadi karena adanya perubahan struktur penduduk menurut

umur.Fenomena transisi demografi ini terjadi karena karena berkurangnya

angka kelahiran yang dibarengi oleh tingginya angka kematian dalam jangka

panjang.Pada saat terjadi penurunan angka kelahiran dalam jangka panjang,

akan berdampak pada pengurangan jumlah penduduk berusia muda (< 15

tahun), akan tetapi di satu sisi jumlah penduduk usia produktif (15 – 64

tahun) akan meningkat secara drastis sebagai akibat angka kelahiran yang

tinggi dimasa lalu.

Disisi lain jumlah penduduk dengan umur di atas 64 tahunakan

meningkat secara perlahan dan kemudian meningkat cepat akibat terjadinya

peningkatan usia harapan hidup. Pada saat jumlah penduduk usia produktif

jauh melebihi jumlah penduduk usia nonproduktif (kurang dari 15 tahun dan

Semenjak tahun 2012, Indonesia juga telah memasuki masa bonus

demografi.Transisi demografi ini terindikasi dari hasil sensus penduduk

tahun 2000 yang menunjukkan fakta signifikan tentang keberhasilan

program KB (Keluarga Berencana) yang dilaksanakan dimasa lalu. Fakta yang

Nampak dari Sensus Penduduk 2010 memperlihatkan bahwa penduduk

berusia dibawah 15 tahun hampir tidak bertambah; dimana pada periode

tahun 1970-1980an jumlahnyasekitar 60 juta dan hingga akhir tahun 2000

penduduk dalam kelompok usia ini hanyameningkat menjadi 63-65 juta jiwa.

Sebaliknya, penduduk usia 15 – 64 tahun pada tahun 1970 jumlahnya

133 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


mencapai 63- 65 juta dan telah berkembang menjadi lebih dari 133 – 135

juta, atau mengalami kenaikan dua kali lipat selama 30 tahun (Maryati,

2015).

Rangkuman

Banyak pandangan yang menyebutkan bahwa etnisitas merupakan

penghambat untuk kesatuan dan persatuan. Hal penting yang menjadi

tantangan ke depan adalah mendudukkan variasi etnik sebagai bentuk

kemajemukan bangsa yang mendukung persatuan negara. Dengan

menggunakan data Sensus Penduduk di Indonesia, yakni Sensus Penduduk

1930, Sensus Penduduk 2000 dan Sensus Penduduk 2010, tulisan ini

mencoba mengungkapkan dinamika etnis di Indonesia dalam perspektif

historis. Penelitian ini mendiskusikan dinamika perkembangan etnik di

Indonesia serta melihat bahwa keanekaragaman etnik tersebut dapat

menjadi tantangan dan pemacu dalam persatuan negara. Melalui masyarakat

multikultural yang saling menghargai perbedaan kebudayaan, akan dapat

tercipta masyarakat yang memiliki pandangan, jiwa, dan tujuan yang sama.

Selain itu, perwujudan dari perkembangan etnik di Indonesia juga harus

disertai dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah yang tidak hanya

memihak pada golongan mayoritas saja karena asas yang dikedepankan

adalah persamaan dan menghargai hak atas perbedaan kebudayaan.

134 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia


135 |Bahan Ajar Geografi Regional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai