Anda di halaman 1dari 4

KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-
4 di dunia, dengan jumlah penduduk kurang lebih 255 juta penduduk ditahun 2016. Dengan
jumlah penduduk yang begitu banyak memunculkan sebuah pluralisme dalam beberapa
aspek misalnya, keagamaan, budaya, suku, dan ras. Pluralisme sendiri dapat di artikan
sebagai keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem social dan
politiknya);--kebudayaan yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat atau yang sering kita
kenal sebagai keberagaman.

Dapat kita lihat dari adanya berbagai agama, seperti yang kita ketahui sekarang,
Indonesia telah mengakui 6 macam agama yang dianut oleh masyarakat di Indonesia, di
antaranya adalah; Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, dan Kong Huchu. Dapat di lihat
juga dari suku dan ras yang sangat beragam, keberagamaan suku dan ras ini diakibatkan
karena Indonesia terbagi menjadi beberapa provinsi yang disetiap provinsinya memiliki ciri
khas masing-masing. Dan yang paling mencolok adalah aspek budaya, Indonesia memiliki
banyak sekali macam budaya, baik itu berupa kebiasaan masyarakatnya ataupun keseniannya.

Budaya sendiri dapat berarti sebagai sebuah kebiasaan yang secara turun-temurun
diwariskan. Budaya di Indonesia dapat dilihat dari dua macam perspektif, yang pertama
adalah, budaya merupakan kebiasaan. Budaya yang dimaksut dalam hal ini adalah, adat
istiadat yang berlaku di masyarakat, contohnya adalah; 1)budaya ngaben, adalah upacara
pembakaran mayat yang berasal dari bali; 2) upacara pernikahan pada setiap daerah pasti
berbeda, dan lain-lain. Budaya dalam perspektif kedua adalah budaya merupakan kesenian
yang diwariskan. Seperti yang telah kita ketahui bersama Indonesia terkenal dengan
budayanya seperti, lagu-lagu daerah, tarian daerah, musik daerah, alat musik daerah, dan
msih banyak lainnya.

Lagu-lagu daerah yangkita miliki seperti; kicir-kicir dari ibu kota Jakarta, Gundul-
gundul paculdari Jawa Tengah, Manuk dadali dari Jawa Barat, Es lilin dari Jawa
Barat,Ampar-ampar pisang dari Kalimantan selatan, Apuse dari Papua, dan masih
banyaklainnya. Alat musik daerah yang kita miliki seperti; kecapi,
tamborin,gamelan,gendang, angklung, kolintang, bonang, tifa, seruling, saron, dan masih
banyaklainnya. Ada pula tarian-tarian yang mewakili setiap provinsi di Indonesia,
diantaranya adalah; tari piring dari Padang, tari jaipong dari Jawa Barat, tarimerak dari
Sumatra, tari Gambyong dari Jawa Tengah, tari saman dari Aceh danlain-lain. Semua yang
kebudayaan yang kita miliki dan tidak dimiliki oleh Negara lain.

Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita harus bangga karena Indonesia kaya akan
keanekaragaman budaya. Kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia hendaknya turut
menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki agar tidak dijajah oleh negara lain. Salah
satu cara untuk melestarikannya adalah dengan cara mengenalkan kebudayaan Indonesia
kepada masyarakat luas agar tidak diklaim oleh Negara lain.
Keberagaman Budaya Indonesia

Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman


budaya Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberadaanya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan
pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah
tersebut. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat di katakan mempunyai
keunggulan di bandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan
yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak hanya meliputi antar kelompok
suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia.
Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka
diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar
pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun
interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan
perbedaan. Di sisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan
budaya lokal di tengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

1. Manfaat Keberagaman Budaya Indonesia

Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang di miliki oleh negara
Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita.
Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :

Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat
memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.

Dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat di jadikan objek dan
tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.

2. Ciri Keragaman Kebudayaan Lokal di Indonesia

a. Keragaman Suku Bangsa

Dari Ilmu Antropologi dapat di ketahui bahwa Nenek Moyang bangsa Indonesia
berasal dari Yunani, Cina Selatan. Berkisar antara tahun 3.000 – 500 SM Indonesia
sudah di huni oleh penduduk migran Sub-mongoloid dari Asia, yang kemudian
bercampur dengan penduduk pribumi dan Indo-arian berasal dari Asia Selatan.
Klasifikasi suku bangsa di Indonesia menurut Van Vollenhoven yang membagi
Indonesia ke dalam 19 daerah suku bangsa, yaitu:

Aceh, Bangka dan Belitung, Nias dan Batu, Bali dan Lombok, Gorontalo,
Melayu, Minangkabau, Mentawai, Kalimantan, Minahasa, Sangir-Talaud, Ambon,
Jawa Barat,
Sulawesi Selatan, Ternate, Sumatra Selatan, Kepulauan Barat Daya, Irian, Timor,
Gayo-alas dan Batak, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Surakarta dan Yogyakarta,
Toraja.

b. Keberagaman Bahasa

Bangsa Indonesia termasuk kedalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-


Asia). Gorys Keraf membagi rumpun bahasa Austronesia ke dalam sub-rumpun,
sebagai berikut :

1) Bahasa Austronesia Barat atau Bahasa Indonesia (Melayu) yang meliputi:

Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia bagian Barat) yang meliputi: Bahasa


Minahasa, Aceh, Batak, gayo, Minangkabau, Melayu, Lampung, Melayu Tengah,
Bima, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura, Dayak, Bali Sasak, Gorontalo, Toraja, Bugis-
Makasar, Manggarai, Nias, Sumba, Sabu.

Bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi: bahasa Timor-Ambon, Sula Bacan,


Halmahera Selatan-Irian Barat.

2) Bahasa-bahasa Austronesia Bagian Timur atau Polinesia yang meliputi:

Bahasa-bahasa Melanesia (Melanesia dan Pantai bagian Timur Irian).


Melanesia (dari bahasa Yunani “pulau hitam”) yaitu sebuah wilayah yang memanjang
dari Pasifik barat hingga ke Laut Arafura, Timur dan utara Laut Australia.

Bahasa-bahasa Heonesia (Bahasa Mokronesia dan Polinesia)

c. Keberagaman Religi

Indonesia mempunyai keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia


terdapat 6 agama yang diakui secara resmi oleh negara.

Keenam agama tersebut adalah: Islam, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu


dan Protestan. Selain itu berkembang juga kepercayaan-kepercayaan lain yang ada di
masyarakat.

d. Keberagaman Seni dan Budaya

Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang


beragam pula. Salah satu wujud keberagaman itu adalah kesenian, baik seni sastra,
seni tari, seni drama, seni musik, seni rupa dan sebagainya.
3. Masalah Akibat Keberagaman Budaya

Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki


keanekaragaman budaya. Menurut Naskun, adanya keanekaragaman budaya tersebut
membuat masyarakat multikultural memiliki karakteristik umum, yaitu :

1) Adanya sub-sub kebudayaan yang bersifat saling terpisah


2) Kurang berkembangnya sistem nilai bersama atau konsensus
3) Berkembangnya sistem nilai masing-masing kelompok sosial yang dianut secara
relatif rigid dan murni
4) Sering timbul konflik-konflik sosial atau kurangnya integrasi

4. Beberapa Contoh Keberagaman Budaya Lokal Indonesia

1) Kebudayaan Lokal Masyarakat Sunda

Secara administratif, suku bangsa Sunda sebagian besar mendiami propinsi Jawa
Barat. Sistem kekerabatan suku bangsa Sunda mengenal sistem Parental, yaitu
mengikuti garis keturunan kedua orang tua, ayah, dan ibu. Bahasa percakapan yang di
pakai adalah bahasa Sunda. Bahasa ini mengenal tingkatan dari bahasa yang paling
halus sampai kasar. Bahasa Sunda berkembang di daerah Priangan, seperti di Ciamis,
Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahasa sunda yang
tidak halus berkembang di daerah Banten, Karawang, Bogor, dan Cirebon. Bahasa
Sunda yang di pakai oleh masyarakat Badui do Banten Selatan di sebut bahasa Sunda
Buhun (Kuno).

2) Kebudayaan Masyarakat Minangkabau

Daerah asal kebudayaan minangkabau seluas propinsi Sumatera Barat. Tersebar


juga di beberapa tempat di Sumatera dan juga di Malaya. Garis keturunan masyarakat
Minangkabau di perhitungkan menurut garis matrilineal (Suatu adat masyarakat yang
mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu) kesatuan keluarga yang terkecil adalah
Paruik. Lawan dari matrilineal adalah patrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang
menyatakan alur keturunan berasal dari pihak ayah. Penganut adat patrilineal di
Indonesia sebagai contohnya adalah suku Batak, suku Rejang, dan suku Gayo.

3) Kebudayaan Masyarakat Jawa

Stratifikasi sosial dalam masyakat Jawa mendapat pengaruh dari Kraton. Dimana
kaum bangsawan dan keturunannya serta pegawai pemerintahan dan kaum terpelajar
(priyayi) menempati posisi lapisan sosial atas, sementara petani di desa dan
masyarakat kebanyakan yang digolongkan dalam Wong Cilik.

Anda mungkin juga menyukai