Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KLIPING

NAMA : NATISYA ERICA ANGESTY


KELAS : VIII. F²
NO. ABSEN : 29
SEKOLAH : MTS NEGERI 01 OKU
B. Pluralitas Masyarakat Indonesia.
Kata plural artinya majemuk/jamak, sedangkan pluralitas berarti kemajemukan.
Sehingga Pluralitas masyarakat Indonesia berarti kemajemukan atau kebhinekaan masyarakat Indonesia.
Kemajemukan yang ada di Indonesia menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang UNIK. Karena
semakin banyak perbedaan semakin indah.
Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak dan culture artinya kebudayaan
Multikultural adalah masyarakat yang memiliki banyak kebudayaan.

1. Perbedaan Agama.
a. Islam.

.
 adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu
seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar
kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah.

b. Kristen Protestan.
Protestanisme adalah sebuah denominasi dalam agama kisten. denominasi ini muncul
setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya.
Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun
otoritas gereja katolik. Kata ini didefinisikan sebagai gerakan agamawi yang berlandaskan iman dan
praktik kekristenan yang berawal dari dorongan reformasi protestan dalam segi doktrin, politik dan
eklesiologi, melawan apa yang dianggap sebagai penyelewengan gereja katolik roma. Merupakan
satu dari tiga pemisahan utama dari "kekristenan nicaea ( nicene ), yaitu di samping gereja katolik
roma dan gereja ortodoks. Istilah "Protestan" merujuk kepada "surat protes" yang disampaikan oleh
para pembesar yang mendukung protes dari Martin Luther  melawan keputusan diet speyer pada
tahun 1529, yang menguatkan keputusan (edik) diet worms yang mengecam ajaran Martin
Luther sebagai ajaran sesat (heretik).

c. Kristen Katolik.
Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, (katholikos), artinya "universal".Dalam
konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna.
Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik" bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan
penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Gereja Latin dan 23 Gereja Katolik Timur; makna inilah
yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering
diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus
Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang "denominasi".

d. Hindu

Agama Hindu (disebut pula Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia Selatan—


terutama di India dan Nepal—yang mengandung aneka ragam tradisi. Agama ini meliputi berbagai
aliran—di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta—serta suatu pandangan luas akan hukum dan
aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar pada karma, darma, dan norma
kemasyarakatan. Agama Hindu cenderung seperti himpunan berbagai pandangan filosofis atau
intelektual, daripada seperangkat keyakinan yang baku dan seragam.
Agama Hindu disebut sebagai "agama tertua" di dunia yang masih bertahan hingga kini,
dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanātana-dharma, artinya "darma abadi" atau
"jalan abadi" yang melampaui asal mula manusia. Agama ini menyediakan kewajiban "kekal" untuk
diikuti oleh seluruh umatnya—tanpa memandang strata, kasta, atau sekte—seperti kejujuran,
kesucian, dan pengendalian diri.

e. Buddha.
Buddha (Sanskerta: बुद्ध berarti mereka yang sadar atau yang mencapai pencerahan
sejati, dan telah menyadari Empat Kebenaran Mulia secara penuh.
Istilah ini, yang berasal dari bahasa Sanskerta: "Budh" (yang bermakna telah mengetahui),
adalah gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan yang
berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan untuk
merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha (dianggap "Buddha dalam
zaman ini"). Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah
sadar.

f. Konghucu.

Agama Konghucu dikenal juga sebagai Ji Kauw (dialek hokian) atau Ru Jiao (hua yu), yang berarti
agama yang mengajarkan kelembutan, atau agama bagi kaum terpelajar.

2. Perbedaan Budaya.
Koentjaraningrat ( 1996 ) menjelaskan bahwa kata budaya berasal dari  bahasa
Sansakerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi yang berarti "
budi"kekal". Culture adalah kata asing yang berasal dari kata bahasa latin yaitu colere yang
berbarti " mengolah," mengerjakan. " dan " terutama berhubungan dengan pengolahan tanah
atau bertani ), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang
maknanya menjadi " segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan
mengubah alam".

3. Perbedaan Suku Bangsa.

Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300kelompok etnik atau suku bangsa.
Suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kebudayaan.
Berikut ini beberapa dari suku yang ada di Indonesia :

a. Suku Bulungan.
Suku bulungan adalah etnis yang mendiami kabupaten Bulungan Kalimantan Timur. Ibu kota
Kabupaten Bulungan sendiri adalah Tanjung Selor. Dahulu suku Bulungan adalah suku bangsa
penutur (menyampaikan sebuah peristiwa dengan cara dilisankan, Oral Tradition). Sehingga mereka
tidak memiliki abjad tersendiri. Nanti setelah agama islam masuk baru mereka mulai mengenal tulis-
menulis huruf arab murni maupun huruf Jawi (arab-melayu).
Makanan Khas
 Lawa
 Kepiting Soka
 Tudai
 Nasi Udang
 Dodol Cempedak
Tarian
 Tari Jugit Demaring
 Tari Rampak Serembangun
Senjata
 Bujak
 Gayang
Alat Musik
 Babun
 Gambang

b. Suku Banjar.

Suku Banjar adalah suku bangsa yang menempati wilayah Kalimantan Selatan, serta


sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur. Populasi Suku Banjar dengan jumlah
besar juga dapat ditemui di wilayah Riau, Jamai, Sumatera Utara dan Semenanjung
Malaysia karena migrasi Orang Banjar pada abad ke-19 ke Kepulauan Melayu.
Makanan Khas
 Soto Banjar
 Ketupat Kandangan
 Patin Baubar
 Manday
 Gangan Asam Banjar
Tarian
 Baksa Dadap
 Baksa Hupak
 Baksa Kambang
 Baksa Kantar
 Baksa Lilin
Senjata
 Sungga
 Sarapang
Alat Musik
 Bumbung
 Kalampat
c. Suku Dayak Ngaju.

Suku Dayak Ngaju (Biaju) adalah suku asli di Kalimantan Tengah. Suku Ngaju secara
administratif merupakan suku baru yang muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 18,02%
dari penduduk Kalimantan Tengah, sebelumnya suku Ngaju tergabung ke dalam suku Dayak dalam
sensus 1930.
Makanan Khas
 Kue Dange
 Kue Lepet
 Juhu Singkah
 Kalumpe
 Wadi
Tarian
 Tari Manasai
Senjata
 Dohong
 Nyabur
Alat Musik
 Japen
 Katambung

d. Suku Sasak
Suku Sasak adalah sukubangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa
Sasak. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku
Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni
Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktik ibadah seperti itu. Ada
pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama
"Sasak Boda".
Makanan Khas
 Plecing Kangkung
 Ayam Taliwang
 Sate Bulayak
 Nasi Balap Puyung
 Sate Tanjung
Tarian
 Tari Rudat
 Tari Ganrung
 Tari Jangger
Senjata
 Tulup
 Keris
Alat Musik
 Gendang Baleq
 Genggong

e. Suku Sumba.
Pulau Sumba didiami oleh suku Sumba dan terbagi atas empat kabupaten, Sumba Barat
Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur. Masyarakat Sumba cukup mampu
mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di
kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala.
Makanan Khas
  Manu Pata'u Ni
 Nga'a Watary Patau Kabbe
  Daun Ubi
  Sayur Rumpu Rampe
  Ka'pu Pantunnu
Tarian
 Tari Kataga
 Tari Caci
 Tari Bidu
 Tari Gawi
 Tari Cerana
Senjata
 Sundu
 Kabeala
Alat Musik
 Nggunggi
 Jungga

f. Suku Kaili.
Suku Kaili adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian besar dari
Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kota
Palu, di seluruh daerah di lembah antara Gunung Gawalise, Gunung Nokilalaki, Kulawi, dan Gunung
Raranggonau. Mereka juga menghuni wilayah pantai timur Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten
Parigi-Moutong, Kabupaten Tojo-Una Una dan Kabupaten Poso. Masyarakat suku Kaili mendiami
kampung/desa di Teluk Tomini yaitu Tinombo,Moutong,Parigi, Sausu, Ampana, Tojo dan Una Una,
sedang di Kabupaten Poso mereka mendiami daerah Mapane, Uekuli dan pesisir Pantai Poso.
Makanan Khas
 Uta Kelo
 Kaledo
 Palumara Khas Palu
 Labia Dange
 Kapurung
Tarian
 Tari Pontanau
 Tari Pamonte
Senjata
 Parang
 Perisai
Alat Musik
 Lalove

g. Suku Wolio.
Suku Wolio adalah suku yang tersebar di kepulauan Buton, Muna, dan Kabaena di provinsi
Sulawesi Tenggara, dan juga terdapat di pulau - pulau kecil provinsi Selatan.
Makanan Khas
 Kasoami
 Kabuto
 Lapa – Lapa
 Sinonggi
 Sate Gogos Pokea
Tarian
 Buton Linda
Senjata
 Parang Taawu
 Tombak
Alat Musik
 Baasi
 Kanda Wuta

h. Suku Minahasa.

Suku Minahasa adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Sulawesi Utara, Indonesia.


Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di provinsi Sulawesi Utara.
Makanan Khas
 Dabu Dabu
 Nasi Kuning
 Sambal Roa
Tarian
 Marambak
 Lalayaan
Senjata
 Pedang Bara Sangihe
Alat Musik
 Kolintang
 Salude

i. Suku Bugis.

Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan. Penciri utama


kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat-istiadat, sehingga
pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga
administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai
orang Bugis
Makanan Khas
 Ponro
 Pallu Mara
 Songkolo Bagadang
 Nasi Kuning Riburane
Tarian
 Pakarena
 Gandrang Bulo
Senjata
 Badik Raja
 Badik Lagecong
Alat Musik
 Gendang
 Suling

j. Suku Bali Aga.


Suku Bali Aga adalah salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai
penduduk bali yang asli. Bali Aga disebut dengan Bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali
Aga terdapat di Desa Trunyan. Istilah Bali Aga dianggap memberi arti orang gunung yang bodoh
karena mereka berada didaerah pegunungan yang masih kawasan pedalaman dan belum terjamah
oleh teknologi.
Makanan Khas
 Sate Lilit
 Nasi Jinggo
 Tum Ayam
 Komoh
Tarian
 Tari Barong
 Tari Kecak
 Tari Lengong
Senjata
 Taji
 Tombak
Alat Musik
 Genggong
 Ceng Ceng

4. Perbedaan Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti
sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. Disini saya
akan langsung menjelaskan contoh perbedaan pengertian pekerjaan dan profesi.

5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya.


Fungsi dan Peran Keragaman Budaya yang kita contohkan berupa tarian daerah
di Indonesia. Bahwa kita telah mengatakan tarian daerah tidak hanya sekedar tontonan
yang menghibur saja, tapi lebih dari itu tarian adalah bagian dari keberagaman budaya
yang mempunyai pesan-pesan nilai moral dan keagamaan yang dapat menginspirasi dan
dapat diteladani oleh setiap elemen masyarakat kita.

 Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing.


Sebagai salah satu negara tujuan wisata dunia, maka keragaman
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia adalah modal yang sangat berharga
sebagai daya tarik bagi para wisatawan manca negara untuk datang
mengunjungi Indonesia.

Karena menyadari pentingnya hal tersebut, setiap daerah berbenah diri untuk
menghidupkan dan menampikan bagian-bagian khas dari kultur mereka
kepada para wisman dan wisatawan domestik.
 Mengembangkan Kebudayaan Nasional.
Dengan memiliki keanekaragaman budaya daerah maka dengan
sendirinya akan membentuk sebuah budaya yang diakui oleh seluruh elemen
bangsa yang disebut dengan kebudayaan nasional.

 Tertanamnya Sikap Toleransi.


Karena adanya perbedaan-perbedaanlah manusia menjadi saling
mengenal dan bahwa tanpa adanya perbedaan manusia tidak mungkin tahu
caranya bersikap menghargai/tolerani terhadap orang lain.
 Saling Melengkapi Hasil Budaya.
Demikian pula dengan budaya dan kebudayaan yang datang dari hasil
pemikiran dan kreativitas manusia, tentu tidak ada yang sempurna pula.
Ketidaksempurnaan inilah yang mendorong timbulnya kebutuhan kepada
yang lainnya untuk bisa saling mengisi dan melengkapi kekurangan-
kekurangan yang ada hingga menghasilkan inovasi budaya baru yang sangat
berharga.
 Mendorong Inovasi Kebudayaan.
Inovasi kebudayaan terjadi karena pembelajaran dari kebudayaan
yang berlangsung terus menerus dalam sekian lama untuk memperoleh
kemajuan dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Inovasi bermakna perubahan atau pembaharuan dari sesuatu yang sudah ada
dan berkembang sebelumnya. Ini bisa disebabkan karena adanya asimilasi
atau akulturasi dua atau lebih kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai