Anda di halaman 1dari 7

Perbandingan Kajian Budaya

Jawa dan Minahasa

Disusun Oleh: Kelompok 2


Anggota:
ALESSANDRO H. K. LASUT
OKTO CHRISTOFEL l. PARLIN
MOH. AGUNG h. DAMOPOLII
MICHELLE FINNY RORONG
CLIFFORD DANIEL MANDAGI
CONSTANTIO A. ISWORO
RAFAEL ADITYA D. SAPUTRA
FIRZA EKAPUTRA ZULFIQAR HENDRA FABIO R. PURBA
Kajian Budaya Jawa
Budaya Jawa adalah budaya yang sangat kaya dan unik, yang terbentuk
dari pengaruh agama Hindu-Budha dan Islam. Kajian budaya Jawa
mencakup berbagai aspek, seperti bahasa, adat istiadat, seni, dan
arsitektur tradisional.

A. Adat Istiadat
Dalam Adat Istiadat masyarakat Jawa, sebelum datang pengaruh agama
Hindu-Budha merupakan masyarakat yang susunannya teratur sebagai
masyarakat yang masih sederhana, wajar bila tampak dalam sistem
religi animisme dan dinamisme. kepercayaan animisme ialah suatu
kepercayaan tentang adanya roh atau jiwa pada benda-benda, tumbuh-
tumbuhan, hewan, dan juga pada manusia sendiri, sedangkan
kepercayaan dinamisme yaitu mempercayai bahwa dalam benda-benda
tertentu, baik benda hidup, benda mati atau yang telah mati, ada
kekuatan gaib yang memberikan kepada yang memilikinya suatu
kemampuan baik atau tidak baik. Kepercayaan-kepercayaan itulah yang
menjadi agama masyarakat Jawa yang pertama sebelum datang
berbagai agama di luar.

Lalu masuk Pengaruh agama Hindu-Budha dalam Masyarakat Jawa.


Penyebaran Hinduisme tersebar melalui para Golongan Cendekiawan
Jawa atau Kaum priyayi Jawa maka di tangan mereka unsur-unsur
Hinduisme-Budhisme mengalami Jawanisasi bukan sebaliknya.

Islam datang ke Indonesia dan di pulau Jawa khususnya mendatangkan


perubahan besar dalam pandangan manusia terhadap hidup dan
dunianya. Islam memperkenalkan dasar-dasar pemikiran modern.
Masuknya unsur-unsur Islam dalam budaya dalam bahasa dan sastra
Jawa menyebabkan bahasa ini mulai terpecah menjadi dua, yaitu
bahasa Jawa kuno dan bahasa Jawa baru. Bahasa Jawa kuno
merupakan bahasa sebelum zaman Islam Demak yang kemudian
tersisih dari Jawa, namun tetap bertahan di pulau Bali. Kesultanan
Demak sebagai kerajaan Jawa-Islam Merupakan titik mula pertemuan
antara lingkungan budaya istana yang bersifat kejawen dengan
lingkungan budaya pesantren.

B. Bahasa
Bahasa Jawa memiliki banyak dialek yang berbeda-beda di setiap
daerahnya. Bahasa Jawa kuno juga merupakan bahasa sastra yang
sangat penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Selain itu, bahasa
Jawa juga memiliki banyak kosakata yang khusus dan tidak ada dalam
bahasa Indonesia. Contoh ada dua macam bahasa Jawa dalam kriteria
tingkatannya yaitu, Jawa Ngoko dan Krama. Bahasa Jawa ngoko itu
dipakai untuk orang yang sudah dikenal akrab dan terhadap orang yang
lebih muda usianya serta lebih rendah derajat atau status sosialnya.
Sebaliknya, bahasa Jawa krama, dipergunakan untuk bicara dengan
yang belum dikenal akrab, tetapi yang sebaya dalam umur maupun
derajat, dan juga terhadap orang yang lebih tinggi umur serta status
sosialnya.

C. Seni
Seni Jawa adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam budaya
Jawa. Seni ini terkenal dengan keindahannya dan telah menarik
perhatian orang dari seluruh dunia. Kajian budaya seni Jawa mencakup
berbagai bentuk seni, seperti tari, musik, teater, dan seni rupa.

Tari tradisional Jawa adalah salah satu bentuk seni yang paling populer
dan terkenal. Tari Jawa biasanya menggambarkan cerita-cerita kuno
atau legenda, dan seringkali diiringi oleh musik tradisional Jawa. Tari
Jawa memiliki gerakan yang halus dan elegan, dan seringkali
mengandung nilai-nilai kebudayaan yang mendalam.

Selain itu, musik tradisional Jawa juga sangat terkenal dan beragam.
Musik Jawa biasanya dimainkan menggunakan alat musik tradisional,
seperti gamelan, kendang, dan suling. Musik Jawa memiliki irama yang
khas dan memiliki nilai estetika yang sangat tinggi.

Teater tradisional Jawa juga merupakan bentuk seni yang sangat


penting dalam budaya Jawa. Wayang kulit adalah bentuk teater
tradisional yang paling terkenal di Jawa. Wayang kulit biasanya
menggambarkan cerita-cerita kuno dan legenda, dan dipentaskan oleh
dalang yang mengendalikan boneka kulit yang diproyeksikan ke layar.
Teater Jawa lainnya termasuk ludruk, ketoprak, dan wayang orang.

Kajian Budaya Minahasa


Minahasa adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Utara yang terkenal
dengan kekayaan budayanya yang unik dan beragam. Kajian budaya
Minahasa mencakup berbagai aspek kebudayaan seperti bahasa, adat
istiadat, seni, dan tradisi.

A. Adat Istiadat
Adat istiadat Minahasa merupakan seperangkat norma dan nilai yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara,
Indonesia. Masyarakat Minahasa memiliki beberapa norma dan nilai
yang dijunjung tinggi dalam kehidupan mereka. Misalnya Gotong
royong, norma ini mengajarkan tentang kerja sama dan solidaritas
dalam masyarakat. Masyarakat Minahasa sangat menghargai nilai
Gotong Royong dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan
adat seperti membangun rumah adat atau melakukan upacara adat.
Selain itu masyarakat Minahasa sangat menghargai persatuan dan
kesatuan dalam masyarakat.

Masyarakat Minahasa memiliki sistem kepercayaan yang dikenal dengan


nama "Papatahunan", yang berasal dari kata "papatuan" yang artinya
adalah tata cara hidup. Papatahunan Minahasa memiliki pandangan
tentang keberadaan manusia dan hubungannya dengan alam dan
Tuhan. Beberapa keyakinan dalam Papatahunan Minahasa antara lain:

1. Kepercayaan kepada Tuhan


Masyarakat Minahasa percaya bahwa ada kekuatan yang lebih
besar yang mengatur alam semesta, yang mereka sebut sebagai
"Pitra Yadnya" atau Tuhan. Mereka meyakini bahwa segala sesuatu
yang terjadi dalam kehidupan mereka tergantung pada kehendak
Tuhan.

2. Kepercayaan kepada roh nenek moyang


Masyarakat Minahasa juga meyakini bahwa roh nenek moyang
mereka masih ada dan berada di sekitar mereka. Oleh karena itu,
mereka sering melakukan upacara untuk menghormati roh nenek
moyang mereka dan memohon perlindungan serta berkat dari
mereka.

3. Kepercayaan kepada alam


Masyarakat Minahasa memandang alam sebagai bagian yang
penting dari kehidupan mereka. Mereka meyakini bahwa alam
adalah sumber kehidupan dan keseimbangan alam harus dijaga
agar kehidupan bisa berjalan dengan baik.

4. Kepercayaan pada kekuatan magis


Masyarakat Minahasa juga meyakini adanya kekuatan magis yang
bisa dipakai untuk berbagai tujuan, seperti pengobatan dan
perlindungan dari bahaya.

Namun saat ini Sebagian besar masyarakat Minahasa menganut agama


Kristen Protestan, yang memiliki pengaruh besar terhadap nilai-nilai
yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Minahasa.

B. Bahasa
Bahasa Minahasa adalah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di
Daerah Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Bahasa ini termasuk
dalam kelompok bahasa Melayu-Polinesia dan memiliki beberapa dialek
yang berbeda tergantung daerahnya.

Bahasa Minahasa memiliki beberapa ciri, seperti penggunaan akhiran -


ko dan -mo untuk menunjukkan kepemilikan dan penggunaan partikel
"ka" untuk menunjukkan kata tanya atau untuk menegaskan suatu
kalimat. Selain itu, bahasa Minahasa juga memiliki kosa kata yang kaya
dan beragam, terutama dalam bidang seni, budaya, dan adat istiadat.

Meskipun bahasa Minahasa bukan merupakan bahasa resmi di


Indonesia, namun penggunaannya masih sangat umum di wilayah
Minahasa. Bahkan, bahasa Minahasa juga digunakan sebagai bahasa
pengantar di beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Utara. Selain itu,
upaya yang dilakukan untuk melestarikan bahasa Minahasa, seperti B.
Menyelenggarakan program pembelajaran bahasa dan seni Minahasa
dan membaca dan menulis bahasa Minahasa.

Dalam konteks sejarah, bahasa Minahasa dituturkan pada abad 16-18.


Juga digunakan sebagai bahasa niaga di wilayah Maluku pada abad ke-
19. Pengaruh bahasa Minahasa juga terlihat pada bahasa daerah lain di
Sulawesi Utara seperti Tondano, Tombulu dan Bolaang Mongondow.
C. Seni
Seni Minahasa adalah karya seni yang berasal dari masyarakat
Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Seni ini mencakup berbagai
bentuk karya seni, seperti seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni
sastra.

Seni rupa Minahasa mencakup berbagai karya seni, seperti patung


kayu, ukiran, seni tenun, dan seni anyaman. Salah satu contoh seni
rupa Minahasa yang terkenal adalah ukiran kayu yang dipahat dengan
motif daun kelapa atau burung maleo, yang merupakan salah satu
simbol daerah Minahasa.

Seni musik Minahasa umumnya menggunakan alat musik tradisional


seperti kolintang, tondang, dan tambur. Musik kolintang, misalnya,
dimainkan dengan memukul rangkaian logam yang disusun dalam
susunan tertentu, dan sering digunakan dalam acara-acara adat.

Seni Tari Minahasa biasanya dimainkan dengan iringan musik kolintang


dan gambang. Beberapa jenis tari tradisional Minahasa antara lain tari
maengket dan tari kunci. Tari maengket biasanya dilakukan pada acara
upacara adat maengket, sementara tari kunci merupakan tarian yang
digunakan untuk menghibur tamu yang datang berkunjung. Selain
maengket, ada juga tarian kabasaran. Tarian Kabasaran dilakukan oleh
sekelompok penari pria yang berjumlah genap, dengan diiringi oleh
musik tradisional Minahasa seperti kolintang, tondang, dan gong.

Seni sastra Minahasa meliputi puisi, lagu, dan cerita rakyat. Beberapa
contoh karya sastra Minahasa yang terkenal adalah puisi "Aki
Sumarsono" karya M.S. Inkiriwang dan cerita rakyat "Tinomburuk" yang
menceritakan tentang kisah seorang putri yang bertualang mencari cinta
sejati.

Anda mungkin juga menyukai