BAHASA KEBANGSAAN
TERM 0116
1
KANDUNGAN
Muka Hadapan 1
Kandungan 2
Abstrak 3
Pengenalan 4
Sejarah 6
Bahasa 7
Kepercayaan 8
Tarian / Teater 9 – 14
Pakaian 15 – 18
Makanan 19 – 24
Asal Usul 25 – 32
Kesimpulan 33
Rujukan 34
2
ABSTRAK
3
PENGENALAN
Bahasa Jawa dianggarkan digunakan sekitar dua per tiga penduduk pulau
Jawa. Bahasa jawa ini memiliki aksara-nya sendiri, yang dikembangkan dari huruf
Pallava, dan juga huruf Pegon yang diubahsuai dari huruf Arab.
4
SUKU
BANGSA /
ETNIK
5
SEJARAH
Jika kita membahas asal usul suku Jawa, maka kita sebenarnya sedang
membahas asal usul orang Indonesia secara keseluruhan. Hal ini disandarkan
kepada penemuan fosil dari homoerectus yang dikenal juga dengan nama “Manusia
Jawa” oleh Eugene Dubois, seorang ahli anatomi dari Belanda pada tahun 1891 di
Trinil, Ngawi. Fosil tersebut diperkirakan berumur mencapai 700,000 tahun,
sehingga ia termasuk dari salah satu spesies manusia kuno yang pernah ditemukan.
Kurang lebih sekitar 40 tahun kemudian, ditemukan lagi fosil lainnya, yang
jika dilihat dari perkakas yang juga ditemukan, diperkirakan fosil ini lebih muda dari
fosil sebelumnya, yakin ‘baru’ berumur kurang lebih 150,000 tahun.
Menurut versi pertama, nenek moyang masyarakat Jawa adalah orang purba
yang berasal dari Austronesia, sebuah spesies yang diperkirakan berasal dari
Taiwan yang bermigrasi ke pulau Jawa pada tahun 1500 dan 1000 sebelum masehi.
Versi kedua menyatakan, bahawa asal mula orang Jawa berasal dari daratan
Indochina yang datang dari tanah Kamboja atau Laos. Ada kemungkinan juga
berasal dari Vietnam.
Ada rumor juga yang mengatakan bahawa orang Jawa merupakan keturunan
orang dari tanah Pasundan yang berkawin-campur dengan para pendatang dari
India atau dari Indochina.
6
BAHASA
Bahasa Jawa memiliki aturan berbeza kosa kata dan intonasi berdasarkan
hubungan antara percakapan dan lawan percakapan, yang dikenal dengan unggah-
ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya
Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di
masyarakat.
Jawa bahagian tengah yang mempunyai bahasa jawa kasar dan halus juga,
bahasa jawa halus kebanyakan berada di kosa kata disekitar ibu kota jawa tengah
ini contohnya di solo dan di ibu kotanya sendiri iaitu di semarang , di Yogyakarta
juga memakai bahasa yang halus, sedangkan untuk yang bahasa jawa kasar berada
di kota daerah perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah biasanya di kota
daerah sekitar pantai utara dan pantai selatan. Untuk wilayah jawa timur bahasa
jawanya kebanyakan sama dengan bahasa yang ada di jawa tengah ,tapi di daerah
barat jawa timur cara bicara didaerah ini agak lantang atau tegas, bahasa ini terletak
berdekatan dengan daerah Madura dan ada lagi daerah Bali yang bahasanya
terdengar seperti bahasa jawa tapi jauh sekali berbeda juga bahasa Nusa tenggara
yang terdengar seperti bahasa bali.
7
KEPERCAYAAN
Orang Jawa sebagian besar menganut agama Islam (sekitar 95%). Selain itu
ada juga yang menganut agama Kristen (sekitar 2%), Katolik (sekitar 2%) dan
sekitar 1% lainnya menganut Buddha, Hindu dan filsafat suku Jawa yang disebut
sebagai filsafat Kejawen. Filsafat ini berbeda dengan Taoisme dan Konfusianisme
yang tidak memeluk agama tertentu, kejawen merupakan filsafat yang
memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk memeluk agama.
Sejak dulu, orang Jawa mengakui keesaan Tuhan sehingga menjadi inti
ajaran Kejawen, iaitu mengarahkan insan Sangkan Paraning Dumadhi lit. "Dari
mana datang dan kembalinya hamba tuhan" dan membentuk insan se-iya se-kata
dengan tuhannya : Manunggaling Kawula lan Gusthi lit. "Bersatunya Hamba dan
Tuhan"
8
TARIAN / TEATER
Tarian Tradisional merupakan salah satu budaya yang harus kita lindungi,
untuk melindunginya kita harus mengenal dahulu tarian tersebut, karena Negara kita
luas dan banyak Provinsi maka kita harus mengenal satu persatu dan kita awali dari
Provinsi Jawa Tengah. Mari kita ulas Tarian Tradisional apa saja yang yang ada
pada provinsi jawa tengah, karena seperti kita ketahui bahwa jawa tengah
merupakan pusat kerajaan yang besar pada jaman dahulu kala di jawa begitu juga
sekarang.
Tarian Serimpi sama artinya dengan bilangan empat. Kata Srimpi menurut
bahasa jawa artinya “impi atau mimpi”. Tarian Serimpi merupakan tarian yang
berasal dari Yogyakarta. Tarian ini ditarikan oleh 4 orang putri yang diiringi oleh
musik gamelan Jawa. Gerakan tangan dari sang penari yang lambat dan gemulai
adalah ciri khas dari tarian Serimpi Yogyakarta. Dari ke 4 putri tersebut, masing-
masing melambangkan unsur dunia, yaitu : grama (api), angin (udara), toya (air),
dan bumi (tanah). Hal dimaksud melambangkan asal usul terjadinya manusia dan
juga melambangkan 4 penjuru mata angin. Pada dasarnya tari Serimpi ini
mengambarkan sifat baik dan sifat buruk. Manusia diajarkan untuk selalu berbuat
baik sebagai bekal menghadap Sang Pencipta. Dari ke 4 putri tersebut masing-
masing mempunyai nama yaitu : Batak, Gulu, Dhada dan Buncit.
Tari Serimpi muncul ketika masa Kerajaan Kerajaan Mataram yang diperintah
oleh Sultan Agung (1613-1646) dan tari ini di pentaskan hanya dilingkungan keraton
untuk upacara kenegaraan yaitu kenaikan tahta kesultanan, dalam
pekermbangannya tari serimpi pecah seiring dengan Kerajaan Mataram terpecah
menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta pada tahun 1775.
9
Di Kesultanan Yogyakarta, tarian Serimpi digolongkan menjadi 3 iaitu Serimpi Babul
Layar, Serimpi Dhempel, Serimpi Genjung. Di Kesultanan Surakarta, tarian Serimpi
digolongkan menjadi 2 yaitu Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Bondan.
Jenis- Jenis Tari Serimpi adalah Tari Serimpi Cina ( tari putri klasik di Istana
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dengan pakaian china ). Tari Serimpi Padhelori (
diciptakan oleh Diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VI dan VII). Tari Serimpi
Pistol ( diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII). Tari Serimpi Merak Kasimpir
(diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII ). Tari Serimpi Renggawati
(diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana V ) dengan 5 penari. Tari Serimpi
Pramugari (diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII ). Tari Serimpi Sangopati
( diciptakan oleh karya Pakubuwono IV ). Tari Serimpi Anglirmendhung ( diciptakan
oleh R.T. Warsadiningrat, Anglirmedhung ini digubah oleh K.G.P.A.A.Mangkunagara
I.) dengan awalnya 7 penari menjadi 4 penari. Tari Serimpi Ludira Madu ( Paku
Buwono V ) 4 orang penari
Tarian Serimpi
10
Tarian Langan Asmoro merupakan tari yang menganut gaya Surakarta, yang
di ciptakan oleh Sunarno Purwoleleono pada tahun 1993. Tari ini disusun untuk
menambah materi tari pasihan gaya surakarta serta guna materi ujian Hartoyo di
Taman Budaya Surakarta. Tari langen Asmara merupakan salah satu komposisi tari
pasangan yang bertemakan percintaan dimana dalam tari tidak terdapat konflik,
yang menggambarkan sepasang kekasih yang sedang berpacaran dan bersenang
senang.
11
Tarian Driasmara hampir sama dengan Tari Langen Asmoro namun yang jadi
teman adalah percintaan antara Panji Asmara Bangun dengan Dewi Sekartaji. Tari
ini disusun oleh Sunarno Purwolelono pada tahun 1976. Driasmara berasal dari kata
driya yang bearti hati dan asmara yang berarti asmara, driasmara dimaksudkan hati
yang sedang dilanda asmara. Rasa yang muncul/ terkandung dari tari Driasmara
yaitu romantis, penuh kasih, saling mengasihi satu sama lain, cinta kasih. Tari
driasmara menggambarkan sepasang kekasih yang sedang memadu cinta,
melambangkan suatu hubungan percintaan antara dua orang yang berlawanan
jenis. Pada dasarnya tari ini menggambarakan bermacam-macam perasaan
manusia yang terlibat dalam suatu percintaan .
Tarian Driasmara
12
Tarian yang diadaptasi dari Pementasan wayang kulit yang berjudul Perang
Kemabang. Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa. Ksatria
adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa
menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas. Makna yang terkandung dalam
tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara murkaan pasti kalah
dengan kebaikan.
13
Tarian Sintren berasal dari pekalongan, tarian ini menggambarkan cerita cinta
sulasih dengan sulandono, kisah dari tari ini adalah Sulandono adalah putra Ki
Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono
memadu kasih dengan Sulasih, seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan
asmara tersebut tidak mendapat restu dari Ki Baurekso. Akhirnya R.Sulandono pergi
bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Walaupun begitu di ceritakan kalau
mereka berdua masih bisa ketemuan dalam alam gaib, dengan yaitu dengan cara
bahwa pada setiap acara dimana Sulasih muncul sebagai penari maka Dewi
Rantamsari memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih, pada saat itu pula
R.Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan
terjadilah pertemuan diantara SulasihdanR.Sulandono. Sintren diperankan oleh
seorang gadis yang masih suci.
Tarian Sintren
14
PAKAIAN
Provinsi Jawa Barat iaitu Pakaian Adat Tradisional Kebaya untuk pakaian
adat tradisional Jawa Barat memiliki perbedaan untuk laki-laki dan perempuan. Kain
kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan, baik rakyat biasan
maupun bangsawan. Perbezaannya mungkin hanya pada bahan kebaya yang
digunakan serta corak hiasnya.
15
Provinsi Banten iaitu Pakaian Adat Tradisional Pangsi untuk masyarakat
Baduy masih mengenakan pakaian adat tradisionalnya dalam kehidupan sehari-hari.
Baduy dalam sering mengenakan pakaian adat berwarna putih yang melambangkan
kesucian. Sementara Baduy Luar mengenakan pakaian adat berwarna hitam.
16
Provinsi Jawa Tengah iaitu Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya. Pakaian
adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif
batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli.
17
Provinsi Jawa Timur iaitu Pakaian Adat Tradisional Pesa'an. Pakaian adat
tradisional Madura, Jawa Timur biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan
sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar.
Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.
18
MAKANAN
Pulau Jawa mempunyai pelbagai kumpulan etnik iaitu Jawa, Sunda di Jawa
Barat dan Madura di pulau Madura di Jawa Timur. Kumpulan etnik ini mempunyai
masakan berlainan mereka sendiri.
Masakan Jawa (tidak termasuk orang Sunda dan Madura) secara besar
dibahagikan ke dalam tiga kumpulan utama Masakan Jawa Tengah, Masakan Jawa
Timur, Hidangan Jawa umum
Nasi adalah makanan asasi yang umum, dan disertakan dengan setiap
hidangan. Gaplek, atau ubi kayu kering, kadang-kadang dicampur ke dalam nasi
atau mengganti nasi. Roti dan biji-bijian adalah tidak umum, walaupun mi dan
kentang sering dihidang sebagai iringan pada nasi.
Hampir 90% orang Jawa beragama Islam, dan akibatnya, kebanyakan dari
masakan Jawa tidak menggunakan daging babi. Hanya sedikit etnik di Indonesia
menggunakan daging babi (dan sumber protein lain yang dianggap "haram" di
bawah hukum pemakanan Islam) dalam masakan mereka, yang paling ketara
masakan Bali, masakan Cina Indonesia, dan masakan Manado.
19
tomato). Versi ini dari solo mempunyai bola daging saiz besar, saiz bola tenis. Juga
digelarkan Bakso Tenis. Bakso adalah hidangan berpengaruh Cina, tetapi menjadi
sebuah snek masyhur di sepanjang Indonesia. Ayam goreng Kalasan/Klaten: Ayam,
direbus dalam rempah (ketumbar, bawang putih, candlenut, dan ciri air kelapa
secara kuat) kemudian digoreng dalam hingga rangup. Dihidang dengan sambal dan
ulam sayur mentah. Timlo Solo: Sebuah sup daging lembu dan sayur-sayuran. Soto
Kudus: Soto adalah sebuah sup Indonesia dicampur dengan kunyit, dan dapat
dibuat dengan ayam, daging lembu, atau daging kambing. Versi dari Kudus, sebuah
bandar Jawa Tengah, dibuat dari ayam.Jenang Kudus: Sebuah daging manis
dibuatkan dari tepung beras, gula melaka dan santan. Lumpia Semarang: Popia
goreang atau kukus. Intipatinya berbeza, tetapi terdiri terutamanya dari daging dan
pucuk rebung. Ia dihidang dengan kacang soya ditapai manis (taucu) atau sos
bawang putih manis. Suatu lagi iringan adalah acar dan cili. Sate Blora: Satay ayam
Swikee Purwodadi: Kaki katak dimasak dalam sup kacang soya ditapai (taucu).
Srabi Solo: Skepeing lempeng dibuat daripada santan, dicampur dengan sedikit
tepung beras sebagai pemekat. Srabi dapat dihidang sederhana, atau dengan
atasan seperti pisang dibelah, nangka dicencang, taburan coklat (muisjes), atau
keju. Nasi Bogana Tegal: Sebuah hidangan nasi putih dibalut dalam daun pisang
dan dihidang dengan kepelbagaian hidangan tepi. Teh poci Tegal: Teh dibuat di
dalam sebuah teko tanah liat, dihidang dengan gula batu. Tegal, sebuah bandar
Jawa Tengah, adalah sebuah penghasil utama teh berkualiti tinggi.
Hidangan lain yang mungkin berasal dari Jawa Tengah adalah Wingko babat:
Sebiji kek dibuat secara besar dari pulut dan kelapa desiccated, toasted and sold
warm. Madu mongso: Suatu daging manis dibuat dari pulut hitam ditapai, dimasak
dalam santan dan gula. Ia melekat dan sangat manis, dan dibalut dalam husk
jagung. Bakpia: Sebiji pastri manis dengan pes mung bean bergula. Tongseng:
Suatu kari kuat rempah tulang mendalam daging kambing, yang cepat-cepat
digoreng ringan sewaktu menjual dengan menambah sayur-sayuran. Bakmoy:
Ketulan kecil tauhu goreng, ayam dan telur rebus dengan rebusan ayam &
penyeleraan dibuat dari kicap manis.
20
banyak hidangan. Banyak hidangan Jawa Timur adalah biasanya Madura, seperti
Soto Madura dan Sate Madura, biasanya dijual oleh peneroka Madura.
Hidangan lain yang tidak khusus lokasinya Rawon: Sup daging lembu gelap,
berkhidmat dengan pucuk kacang hijau dan mana-mana sambal. Warna gelap
(hampir hitam) berasal daripada buah kluwak (Pangium edule). Rujak Cingur:
Campuran salad sayur-sayuran rebus dan mentah, dengan sentuhan khas muncung
lembu rebus (cingur) dicampur dalamnya. Ia kemudian dicurahkan sos yang
diperbuat daripada belacan yang diperam (petis), kacang tanah, cili, dan rempah. Ia
biasanya dihidangkan dengan lontong, kek nasi rebus. Semanggi: Salad diperbuat
daripada daun semanggi (M. crenata) direbus yang tumbuh di sawah padi. Ia
berkuah kacang pedas. Lontong balap: Hidangan nasi himpit, tauhu goreng, dan
taugeh, disiram kicap manis dan sambal. Pada masa lalu, penjaja lontong balap
membawa barangan mereka dalam kendi logam besar yang berat. Berat yang
dipikul menyebabkan mereka terpaksa berjalan sangat cepat sambil membawanya,
jadi mereka kelihatan seperti "berlumba balap". Tauhu campur: Sup daging daging
dan organ, dicampur dengan sayur-sayuran segar, kentang, nasi himpit, dan tauhu.
Petis dicampur sebelum hidang. Tauhu tek: Hidangan yang mengandungi tauhu
goreng potong, sayur rebus (kebanyakannya tauge), kentang, bermandikan sos
kacang yang mempunyai petis, cili, dan bawang putih. Gado-gado: Sama dengan
pecel, tetapi termasuk sayur-sayuran yang berbeza dan juga hirisan telur rebus dan
hiasan keropok udang/ikan dan emping melinjo (kacang Gnetum gnemon L. dileper,
dikeringkan dan goreng menjadi keropok nipis kecil). Ronde (juga dikenali sebagai
21
wedang ronde): Pencuci mulut Jawa panas yang mengandungi bebola nasi pulut
disumbat dengan pes kacang tanah, terapung dalam sup halia dan gula yang panas.
Angsle (juga dikenali sebagai wedang angsle): Pencuci mulut bersup panas biji
sago, pulut separuh masak dan kacang hijau, putu mayang (mi kek tepung
berbentuk berwarna-warni), kacang tanah goreng semua dalam santan manis
panas. Ayam penyet: Ayam goreng diketuk menggunakan alu lesung dicampur
dengan sambal. Bebek goreng: Seperti ayam goreng tetapi menggunakan itik. Gule
kambing: Daging kambing dimasak dalam kari santan. Klepon: Bebola pulut
disumbat dengan gula melaka, berwarna hijau menggunakan daun pandan, dan
digelek dalam kelapa parut segar. Jajan pasar: Beberapa jenis tepung berbentuk
dan berwarna, tepung beras dan kek tepung pulut, ditaburi dengan kelapa parut dan
dipercik gula melaka cair. Jajan bermaksud snek , dan makanan ringan ini biasanya
hanya terdapat di pasaran tradisional. Cwie mie: Hidangan mi yang diilhamkan dari
budaya Cina, yang mengandungi mi rebus dan diperisakan yang dilitupi daging
cincang (biasanya babi) dan wonton direbus. Sama seperti zhajiang mian Cina. Nasi
rames atau nasi campur: Nasi dengan lauk, biasanya beberapa sayur kari rebus
(sayur lodeh), pilihan ikan atau ayam atau daging dan keping organ yang dimasak,
dan sambal. (Lihat hidangan sama Rijsttafel). Nasi kuning sama nasi rames atau
nasi campur, tetapi nasi yang dimasak dalam santan dan berwarna kuning terang
menggunakan kunyit. Sop buntut: Sup ekor lembu. Kripik tempe: Dilakukan dengan
tempe dihiris nipis dan digoreng. Sego krawu: Nasi dengan sambal trasi dan daging
22
Sayur Lodeh
Sate
Ayam
23
Tempe
24
ASAL USUL SUKU JAWA DATANG KE TANAH MELAYU
25
KAITAN RUMPUN BAHASA MELAYU DENGAN BAHASA SUKU BANGSA JAWA
MENGENAL BAU
Jawa Melayu
Bacin Busuk
Badek Hapak
Wangi Harum
Amis Hanyir
Lecit Bacin
MENGENAL RASA
Jawa Melayu
Adem Sejuk
Anyep Tawar
Anget Hangat
Asin Masin
Legi Manis
Kecut Masam
Pedes Pedas
Pait Pahit
Sepet Kelat
MENGENAL BENTUK
Jawa Melayu
Bulet Bulat
Cilik Kecil
Cendek Pendek
Cep'per Leper
Gedi Besar
Kanthel Tebal
Lonjong Bujur
26
Pesegi Empat segi
Thowo Panjang
Tipis Nipis
MENGENAL WAKTU
Jawa Melayu
Saiki Sekarang
Engko Nanti
Thino iki Hari ini
Sesok Esok
Sok emben Lusa
Minggu ngarep Minggu depan
Nda'inggi Semalam
Ingin'nanea Kelmarin
Mbien Dahulu
Kapan-kapan Bila-bila
MENGENAL ANGKA
Jawa Melayu
Siji Satu
Loro Dua
Telu Tiga
Papat Empat
Limo Lima
Nem Enam
Pitu Tujuh
Wolu Lapan
Songo Sembilan
Sepuluh Sepuluh
Sewelas Sebelas
Rolas Duabelas
Telulas Tigabelas
Rongpuluh Duapuluh
Limangpuluh Limapuluh
27
Satus Seratus
Sewu Seribu
28
Jenggot Janggut Wet'thel Pusat
MENGENAL ARAH
Jawa Melayu
Kulon Barat
Kiwo Kiri
Kidol Selatan
M'buri Belakang
Ndu'ur Atas
Ngisor Bawah
Lor Utara
Ngarep Depan
Tenggen Kanan
Wetan Timur
MENGENAL HARI
Jawa Melayu
Ngahad Ahad
Senin Isnin
Seloso Selasa
Reboh Rabu
Kemis Khamis
Jemuah Jumaat
Setu Sabtu
MENGENAL PERBUATAN
29
Melaku Berjalan Ngomong Bercakap
Mbelayu Berlari Ngombe Minum
Mancah Menebas Ngawe-ngawe Melambai2
Mboco Membaca Ngalo Menghalau
Me'nek Memanjat Ndangak Mendongak
Ngelangkah Melangkah Sedakep Berpeluk tubuh
Nguyu Ketawa Turon Baring
Nulis Menulis Turu Tidur
Nyebul Meniup Taren Meminta izin
Nyolong Mencuri Wat'thol Mengadu
Jawa Melayu
Arek lungo endi? Nak pergi mana?
Anak'ea wes piro? Dah berapa orang anak?
Bapak mu ono nong omah? Bapa awak ada di rumah?
D'halan iki mareng endi? Jalan ini menghala kemana?
Jeneng mu sopo? Siapa nama kamu?
Kabare Wak? Apa Khabar Pakcik?
Kelambi kui wes dikumbah? Baju itu dah dicuci?
Kerjo dak dino iki? Kerja tak hari ini?
Kue wes rabi? Awak dah kahwin?
Ngawe opo kue? Buat apa tu?
Omah mu nong endi? Rumah kamu dimana?
Pukul piro saiki? Pukul berapa sekarang?
Seko endi kang? Dari mana bang?
Sa'iki kerjo nong ndi? Kerja dimana sekarang?
Wes mangan opo urung? Dah makan ke belum?
Wes m'bengi urung turu neh? Dah malam, belum tidur lagi?
30
Beel Kalender Peso Pisau
Cangkir Cawan Parang Parang
Cokin Tuala Redio Radio
Ceret Cerek Susuk Sudip
Ciplek Selipar Sepatu Kasut
Dapur Dapur Sen'dok Sudu
Jamban Tandas Sendelo Tingkap
Keloso Tikar Sorox Laci
Kaus Katil Top'ples Balang
Kasur Tilam Tabir Langsir
Kemul Selimut Talipon Telefon
Kampak Kapak Tapisan Penapis
Lemari Almari Wajan Kuali
Lawang Pintu Wuwung Bumbung
MENGENAL HAIWAN
MENGENAL BUAH-BUAHAN
31
Cemedak Cempedak Manggis Manggis
Ciku Ciku Nongko sabrang Durian Belanda
Dhuren Durian Pac'he Mengkudu
Gori Nangka Pisang Pisang
Jeruk Limau Rambe Rambai
Kates Betik Rambutan Rambutan
Kelopo Kelapa Semongko Tembikai
MENGENAL PERASAAN
Jawa Melayu
Benci Benci
Getun Menyesal
Gerem Geram
Gumun Hairan
Jemu Bosan
Kangen Rindu
Kaget Terperanjat
Mesak'kea Kesian
Sayang Sayang
Seneng Suka
Sukak Gembira
Welas Simpati
32
KESIMPULAN
Sebelum agama -agama masuk beribu-ribu tahun lalu orang jawa mempercayai
adanya Tuhan yang diwujudkan melalui hal hal yang nyata disebut agama Kejawen
iaitu perpaduan antara animisme, agama Hindu, dan buddha. Namun pengaruh
agama Islam dan Kristian, nampak agama ini adalah sebuah kepercayaan
sinkretisme. Secara garis besar, orang jawa mempunyai tujuan yang sama iaitu
mencapai kabahagiaan lahir dan batin melalui tepo seliro, menghormati orang lain
dan selalu hidup berdampingan demi tercapainya tatanan masyarakat yang
harmonis.
33
RUJUKAN
1. http://familiazam.com/belajar.htm
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa
3. http://tasik-cyber.blogspot.my/2014/08/gambar-dan-nama-pakaian-adat.html
4. https://www.google.com/search?q=pengenalan+kepada+bahasa+jawa&ie=utf-
8&oe=utf-8
34