Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk melaporkan kasus klinis pasien yang mengalami periodontitis

apikalis kronis, yang timbul dari resorpsi inflamasi internal diikuti oleh nekrosis pulpa, dan

keberhasilan terapi saluran akar jangka panjang dengan menggunakan kalsium hidroksida di

saluran akar. Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun datang untuk perawatan gigi rutin.

Dengan pemeriksaan radiografi menemukan area radiolusen yang luas, lateral ke insisivus

lateral kanan rahang atas permanen, dengan kemungkinan periodonsium lateral, menandakan

periodontitis apikal kronis. Karena deteksi resorpsi akar eksternal, menggunakan kalsium

hidroksida digunakan pada saluran akar, diganti setiap 15 hari, untuk jangka waktu 2 bulan.

Pengisian saluran akar dilakukan dengan menggunakan gutta-percha cones dengan teknik

kondensasi lateral. Radiografik follow up dilakukan setelah 19 tahun pengobatan

menunjukkan periodonsium dalam kondisi normal, dengan adanya lamina dura. Kalsium

hidroksida merupakan bahan yang cocok untuk digunakan sebagai pengisian saluran akar

pada gigi dengan periodontitis apikalis. Evaluasi jangka panjang menunjukkan hasil klinis

yang memuaskan setelah perawatan saluran akar.

Differential diagnosis dari periodontitis apikalis kronis adalah displasia semental

periapikal (periapical cemental dysplasia/PCD) dan enostosis (osteosklerosis, yaitu pulau

tulang padat) pada apeks gigi. Pada fase awal PCD, karakteristik radiografinya kurang dapat

membedakan lesi ini dengan lesi inflamasi periapikal (Gambar 1). Diagnosis banding hanya

bergantung pada pemeriksaan klinis, termasuk pemeriksaan vitalitas gigi. Pada lesi inflamasi

periapikal yang berlangsung lama, kamar pulpa gigi yang terlibat mungkin lebih luas

dibandingkan gigi yang berdekatan. Lesi PCD yang lebih matang dapat memperlihatkan

adanya kepadatan, yaitu struktur radiopak dengan radiolusen yang membantu penentuan
diagnosis banding. Juga, lokasi umum terjadinya PCD terdapat pada gigi anterior mandibula.

Resorpsi akar eksternal lebih umum disertai dengan lesi inflamasi dibandingkan PCD.

Gambar 1 Dua lesi awal dari PCD pada regio insisif sentral mandibular

Ketika enostosis terletak tepat di tengah apeks gigi, keadaan itu dapat menyerupai lesi

inflamasi. Bagaimanapun, ruang ligamen periodontal di sekitar akar gigi memiliki lebar

seragam yang normal. Juga, tepi dari enostosis biasanya berbatas jelas (Gambar 2).

Gambar 2 Enostosis (pulau tulang padat) periapical. A, Enostosis di sekitar apeks dari premolar
kedua. Perhatikan bahwa ruang membrane periodontal memiliki lebar yang seragam. B, Enostosis
dengan resorpsi akar apikal suatu gigi yang vital. Lokasi umum terjadinya enostosis dan resorpsi akar
adalah pada akar mesial dan distal molar pertama mandibula.

Anda mungkin juga menyukai