Makalah ini bertujuan untuk melaporkan kasus klinis pasien yang mengalami periodontitis
apikalis kronis, yang timbul dari resorpsi inflamasi internal diikuti oleh nekrosis pulpa, dan
keberhasilan terapi saluran akar jangka panjang dengan menggunakan kalsium hidroksida di
saluran akar. Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun datang untuk perawatan gigi rutin.
Dengan pemeriksaan radiografi menemukan area radiolusen yang luas, lateral ke insisivus
lateral kanan rahang atas permanen, dengan kemungkinan periodonsium lateral, menandakan
periodontitis apikal kronis. Karena deteksi resorpsi akar eksternal, menggunakan kalsium
hidroksida digunakan pada saluran akar, diganti setiap 15 hari, untuk jangka waktu 2 bulan.
Pengisian saluran akar dilakukan dengan menggunakan gutta-percha cones dengan teknik
menunjukkan periodonsium dalam kondisi normal, dengan adanya lamina dura. Kalsium
hidroksida merupakan bahan yang cocok untuk digunakan sebagai pengisian saluran akar
pada gigi dengan periodontitis apikalis. Evaluasi jangka panjang menunjukkan hasil klinis
tulang padat) pada apeks gigi. Pada fase awal PCD, karakteristik radiografinya kurang dapat
membedakan lesi ini dengan lesi inflamasi periapikal (Gambar 1). Diagnosis banding hanya
bergantung pada pemeriksaan klinis, termasuk pemeriksaan vitalitas gigi. Pada lesi inflamasi
periapikal yang berlangsung lama, kamar pulpa gigi yang terlibat mungkin lebih luas
dibandingkan gigi yang berdekatan. Lesi PCD yang lebih matang dapat memperlihatkan
adanya kepadatan, yaitu struktur radiopak dengan radiolusen yang membantu penentuan
diagnosis banding. Juga, lokasi umum terjadinya PCD terdapat pada gigi anterior mandibula.
Resorpsi akar eksternal lebih umum disertai dengan lesi inflamasi dibandingkan PCD.
Gambar 1 Dua lesi awal dari PCD pada regio insisif sentral mandibular
Ketika enostosis terletak tepat di tengah apeks gigi, keadaan itu dapat menyerupai lesi
inflamasi. Bagaimanapun, ruang ligamen periodontal di sekitar akar gigi memiliki lebar
seragam yang normal. Juga, tepi dari enostosis biasanya berbatas jelas (Gambar 2).
Gambar 2 Enostosis (pulau tulang padat) periapical. A, Enostosis di sekitar apeks dari premolar
kedua. Perhatikan bahwa ruang membrane periodontal memiliki lebar yang seragam. B, Enostosis
dengan resorpsi akar apikal suatu gigi yang vital. Lokasi umum terjadinya enostosis dan resorpsi akar
adalah pada akar mesial dan distal molar pertama mandibula.