Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis pada hepatitis B

Bagaimana hepatitis B di diagnosa ?

Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah, yakni tes


antigen dan antibody untuk virus hepatitis B, serta pemeriksaan darah untuk melihat fungsi hati.

Diagnosis dari infeksi HBV(hepatitis B virus) memerlukan tes darah dari pasien untuk
mengecek HBsAg, hepatitis B surface antibody (HBsAb), dan hepatitis B core antibody
(HBcAb). Walau adanya HBsAg menunjukkan bahwa kehadiran orang itu berpotensi
menularkan HBV, adanya HBsAb juga menunjukkan pemulihan dan kekebalan tubuh dari
penderita infeksi HBV serta juga bias menunjukkan system imun yang berhasil melawan HBV.
HBcAb muncul pada awal dari infeksi HBV akut, namun masih memungkinkan menunjukkan
infeksi kronis HBV.

Tes fungsi hati dilakukan untuk memeriksa kemungkinan menderita penyakit hati
lainnya. Hal inidikarenakan gejala hepatitis B sering kali menyerupai penyakit lainnya, terutama
gangguan di hati. Pada pemeriksaan ini, akan dilihat apakah terdapat peningkatan enzim hati,
yang menandakan bahwa hati sedang berada di bawah tekanan atau sedang mengalami gangguan
tertentu.

Pengecekan hepatitis disarankanuntuk orang yang :

 Melakukan kontak dengan penderita hepatitis B


 Mengunjungi kota yang penduduknya banyak terjangkit hepatitis B
 Pernah melakukan cuci darah
 Pernah melakukan sex dengan penderita hepatitis B
 Terjangkit HIV
 Mendapat donor darah, plasma, organ, jaringan, maupun semen dari penderita
hepatitis B
 Sievert, William, Melvyn G. Korman, Terry Bolin. (2010). Segala Sesuatu tentang
Hepatitis. Jakarta: Arcar.

 Sulaiman, Andri Sanityoso, dkk. (2010). Pendekatan Terkini Hepatitis B dan


C        dalam Praktik Klinis Sehari-hari. Jakarta: Sagung Seto.
 Syahrurachman, Agus, dkk. (1993). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
Binarupa    Aksara.

Anda mungkin juga menyukai