Anda di halaman 1dari 17

MEKANISME PEMBEKUAN DARAH

ESHLEEN NISHA KUMAR


(021611133161)
TUJUAN
-Untuk mengetahui dan membuktikan bahwa pembekuan darah dapat
dicegah oleh karena ion Ca2+ yang terikat.
-Untuk mengetahui mekanisme pembekuan darah.
ALAT DAN BAHAN
Alat: 1. Larutan Na. Fluorida 10% 2 tetes
1. Tabung reaksi  2. Darah
2. Tabung/botol kaca
3. Darah oxalat
4. Larutan CaCl % 2 tetes
3. Pipet
2

5. Serum 2 tetes
4. Inkubator 6. Bubuk CaCl2
Bahan :
5. Larutan K. Oxalat 10% 2 tetes
6. Larutan Na. Citrat jenuh 1 tetes
Cara Kerja
Pencegahan Pembekuan Darah
Pembekuan Darah
PENCEGAHAN PEMBEKUAN DARAH
TABUNG BEKU TIDAK BEKU

A - ✓
 

B - ✓
 

C - ✓
 

D ✓ -
TABUNG A

•  Di tabung ini darah dicampurkan


dengan larutan K. Oxalat 10%
•  Tujuan : Untuk mengikat ion
 sehingga tidak terjadi pembekuan
darah.
TABUNG B

•  Darah dicampurkan dengan


larutan Na.
•  Citrat jenuh untuk mengikat ion
sehingga tidak terjadi
pembekuan darah
TABUNG C

•  Darah dicampurkan dengan larutan


Na.
•  Fluorida 10% untuk mengikat ion,
sehingga tidak terjadi pembekuan
darah.
TABUNG D

•  Darah tidak diberi larutan


apapun
sehingga darah menggumpal.
PEMBEKUAN DARAH
TABUNG BEKU TIDAK BEKU

A ✓ -
 

B - ✓
 

C - ✓
 
Darah oxalat dicampurkan
dengan serum dan
diinkubasi pada 37⁰C
selama 15 menit.
Pemberian serum
menyebabkan darah
membeku/menggumpal.
TABUNG B

•  Darah oxalat dicampurkan dengan larutan


CaCl2 2% dan diinkubasi pada suhu 37 ⁰C
selama 15 menit.
•  Didapatkan hasil berupa darah tidak
membeku
•  Hanya warna berubah dan menjadi coklat.
•  Hal ini bertentangan dengan teori yang
mengatakan bahwa darah oxalat yang
bereaksi dengan CaCl2 seharusnya
membeku.
TABUNG C

•  Darah oxalat tidak diberi apapun dan


diinkubasikan pada suhu 37 ⁰C selama 15
menit.
•  Darah tidak membeku
PEMBAHASAN
Reagen Pencegahan Pembekuan Darah  Natrium sitrat bersifat tidak toksik
1.  Tabung Reaksi A sehingga dapat digunakan untuk
 K oxalat bekerja dengan mengikat ion transfusi darah.
Ca2+ sehingga pembekuan darah tidak  K oxalat berfungsi sebagai reagen
terjadi. antikoagulan.
 K oxalat berfungsi sebagai reagen 3.   Tabung Reaksi C
antikoagulan.  Natrium Fluorida mencegah pembekuan
2.  Tabung Reaksi B darah karena fluorida mengikat kalsium.
 Natrium sitrat jenuh berfungsi untuk  K oxalat berfungsi sebagai reagen
mengikat ion Ca2+ sehingga mencegah antikoagulan.
pembekuan darah.
4.    Tabung Reaksi D  Diberikan larutan CaCl2 yang dapat
 Terjadi pembekuan karena tidak diberikan mengaktivasi prothrombin menjadi thrombin
reagen antikoagulan sehingga proses yang kemudian akan terjadi pembekuan
pembekuan darah dapat berjalan. darah.
  3) Tabung Reaksi C
 Reagen Pembekuan Darah  Terjadi pembekuan karena Ca2+ terikat oleh
1) Tabung Reaksi A oxalat.
 Diberikan serum mengandung Ca2+ sehingga
pembekuan darah bisa berjalan meskipun  
serum sudah tidak mengandung faktor   
pembekuan darah seperti fibrinogen  dan
thrombin yang telah membeku selama proses
pembuatan serum yang dibuat melalui
pembekuan darah.
2) Tabung Reaksi B
KESIMPULAN
Pada tabung A terjadi pembekuan darah, karena serum mengandung
thrombin, yang dapat merubah fibrinogen menjadi fibrin tanpa memerlukan
Ca2+.
Pada tabung B terjadi bekuan darah, karena adanya ion – ion Ca2+ yang
memungkinkan terbentuknya thrombin dari protombin oleh trombokinase.
Pada tabung C, tidak terjadi pembekuan darah.
Pada tabung D, terjadi pembekuan darah.

Anda mungkin juga menyukai