Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga untuk
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami adalah semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
1
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
ABSTRAK 3
BAB 1 : PENDAHULUAN
PROGNOSTIK
BAB 3 : PENUTUP
3.1 : KESIMPULAN 14
3.2 : SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
2
ABSTRAK
• Efektifitas pengobatan,
Keabsahan dari disiplin ilmu kedokteran klinik adalah bahwa pembuatan keputusan
klinik itu seyogyanya selalu didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan memerlukan
penelitian yang relevan dengan menggunakan dasar-dasar epidemiologi yang kuat.
3
BAB I
PENDAHULUAN
Epidemiologi klinik merupakan salah satu dari ilmu – ilmu kedokteran dasar yang
meliputi metode – metode yang digunakan oleh para klinisi didalam melakukan audit
terhadap proses – proses dan hasil – hasil dari pekerjaan mereka.1
Epidemiologi klinik masih merupakan sebuah istilah yang kondradiktif yaitu bahwa
epidemiologi itu berurusan dengan populasi atau komunitas, sementara kedokteran
klinik itu berurusan dengan individu.
Hal – hal yang dipelajari dalam epidemiologi klinik mencakup antara lain :
a. Definisi-definisi tentang normalitas dan abnormalitas
b. Akurasi uji-uji diagnosis
c. Riwayat penyakit dan prognosis penyakit
d. Efektifitas pengobatan
e. Tindakan pencegahan dalam praktek kedokteran klinis
Keabsahan dari disiplin ilmu kedokteran klinik adalah bahwa Pembuatan keputusan
klinik itu seyogyanya selalu didasarkan pada prinsip – prinsip ilmiah dan memerlukan
penelitian yang relevan dengan menggunakan dasar – dasar epidemiologi yang kuat.2
Dalam makalah ini aspek yang akan dibahas dalam epidemiologi klinik adalah
mengenai aspek prognosis. Prognosis merupakan prediksi tentang kelangsungan
sebuah penyakit yang mencerminkan sebagai probabilitas akan perkembangannya
pada masa/tahap selanjutnya. Prediksi – prediksi itu didasarkan kepada kelompok –
kelompok penderita tertentu dan hasilnya mungkin berbeda untuk penderita –
penderita tersebut secara individual. Pengetahuan tentang kecenderungan prognosis
ini sangat membantu untuk menentukan pengobatan yang tepat. Dalam hal ini,
4
informasi epidemiologis sangat diperlukan untuk melakukan prediksi – prediksi
tentang prognosis dan akibat penyakit. Hal ini disebabkan pengalaman klinis yang
hanya mengandalkan pada sejumlah penderita yang terbatas saja dan follow -up yang
tidak adekuat, tidak cukup memadai untuk melakukan prediksi tentang prognosis
penyakit.2
Prognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagai tingkat Fatalitas Kasus (Case
Fatality Rate) atau Probabilitas Kelangsungan Hidup. Sedangkan Metode yang
digunakan untuk Mengukur Prognosis adalah Analisis Survival (Survival Analysis).2
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan
memahami tentang epidemiologi klinis pada studi prognosis.
1.4 Manfaat
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
6
sama. Yang menjadi objek pada studi prognostik adalah insidens suatu
keadaan/kejadian sebagai fungsi dari faktor prognostik.6
7
Tujuan dari melakukan uji diagnostic adalah Untuk membantu memastikan diagnosis
– diagnosis yang paling memungkinkan. Dalam pengertian ini, maka seharusnya
diagnosis itu merupakan sebuah proses ilmiah. Oleh karena itu, dalam setiap uji
diagnostic seharusnya dilakukan dengan prosedur – prosedur ilmiah seperti layaknya
sebuah penelitian. Namun hal ini tidak akan mungkin dapat dilakukan pada kasus –
kasus yang memang membutuhkan tindakan klinis segera. Berikut digambarkan
hubungan antara sebuah hasil uji diagnostic dengan keberadaan penyakit :
PENYAKIT JUMLAH
ADA TIDAK ADA
HASIL UJI POSITIF (a) (b) a+b
DIAGNOSTI Positif Sebenarnya Positif Palsu
K (True Positif) (False Positif)
NEGATIF (c) (d) c+d
Negatif Palsu Negatif
(False Negative) Sebenarnya
(Time Negatif)
JUMLAH a+c b+d a+b+c+d
• True Positif (a) : Menunjuk pada banyaknya kasus yang benar – benar
menderita penyakit dengan hasil test yang Positif.
• True Negatif (d) : Menunjuk pada banyaknya kasus yang tidak sakit dengan
8
c
• False Negatif ( ) : Menunjuk pada banyaknya kasus yang sebenarnya menderita
a+c
9
Mortalitas diukur sebagai tingkat Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate) atau
Probabilitas Kelangsungan Hidup. Sedangkan Metode yang digunakan untuk
Mengukur Prognosis adalah Analisis Survival (Survival Analysis).
10
2. Pencegahan Primer
• Promosi Kesehatan Masyarakat
• Pencegahan Khusus
3. Pencegahan Sekunder
• Diagnosis Dini : Screening.
• Pengobatan : Kemotherapi / Pembedahan.
4. Pencegahan Tersier.
• Rehabilitasi
Semua tingkat pencegahan tersebut diatas adalah penting dan saling melengkapi,
meskipun tindakan pencegahan primordial dan primer itu mempunyai kontribusi
terbesar bagi kesehatan dari populasi secara keseluruhan.
11
Risiko dan prognosis menggambarkan fenomena yang berbeda. Pada risiko,
kejadian-kejadian yang dapat dihitung pada timbulnya suatu penyakit. Untuk
prognosis, berbagai konsekuensi penyakit yang dihitung, termasuk kematian,
kecacatan, dan juga penderitaan.7
12
2.8 Elemen-elemen pada Studi Prognosis7
a. Sampel pasien
Studi dalam prognosis sebaiknya dilakukan pada populasi sampel dengan
penyakit tertentu pada wilayah geografis tertentu. Dalam hal ini, penting
dilakukan penilaian karakteristik pasien (seperti usia, derajat dari penyakit,
dan komorbiditas).
b. Zero time
Penelitian prognostik dalam kohort harus dimulai dari titik waktu
dimulainya perjalanan suatu penyakit. Dengan kata lain, dapat didefinisikan
seperti pada saat timbulnya gejala, saat diagnosis, atau awal dari suatu
pengobatan.
c. Follow-up
Pasien harus diikuti untuk jangka waktu yang cukup lama, panjang jangka
waktu yang diamati tergantung dari penyakit yang dialami.
13
BAB III
KESIMPULAN
Epidemiologi klinik merupakan ilmu yang berasal dari dua disiplin induk,
kedokteran klinis (clinical medicine) dan epidemiologi (epidemiology). Disebut
clinical karena epidemiologi klinik bertujuan membantu klinisi untuk membuat
keputusan klinis dengan lebih baik untuk pelayanan pasien, menyangkut diagnosis,
kausa, prognosis, terapi, maupun pencegahan. Epidemiologi klinik disebut
epidemiology karena semua prinsip, konsep, dan metode yang digunakan untuk
membuat keputusan klinis pasien diadopsi dari prinsip, konsep dan metode
kuantitatif epidemiologi populasi.
SARAN
14
Kami sebagai penulis makalah ini menyarankan kepada para pembaca baik
individu, keluarga maupun masyarakat serta teman-teman agar kiranya dapat
memperhatikan kesehatan gigi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhisma Murti (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press.
15