Anda di halaman 1dari 5

Alat dan Bahan Rupa Darah Secara Makroskopik Mikroskopik sebelum dan sesudah

Hemolisis
Alat
1.Tabung reaksi
2. Mikroskop
3. Pipet tetes
4. Objek glass
5. Cover glass
6. Pipet ukur
Bahan
1. Darah domba
2. Nacl konsentrasi 3%
3. Nacl konsentrasi 1%
4. Nacl konsentrasi 0,9%
5. Nacl konsentrasi 0,5%
6. Nacl konsentrasi 0%

Prosedur kerja
1. Siapkan 5 tabung yang sudah dibero label A,B,C,D,E
2. Tabung A : Masukkan NaCl 0 %
3. Tabung B : Masukkan NaCl 0,9 %
4. Tabung C : Masukkan NaCl 3%
5. Tabung D : Masukkan NaCl 0,5 %
6. Tabung E : Masukkan NaCl 1%
7. Ambil darah domba 5 tetes menggunakan pipet tetes pada masing masing tabung
8. Tambahkan nacl 0% sebanyak 2 ml dengan pipet ukur
9. Masukkan larutan nacl 0% ke dalam tabung A yang sudah berisi darah ( tembus cahaya)
10. Masukkan larutan nacl 0,9 sebanyak 2ml ke dalam tabung B yang sudah berisi darah (tidak
tembus cahaya)(hipertonis)
11. Masukkan larutan nacl 3% sebanyak 2ml ke dalam tabung C yang sudah berisi darah (tidak
tembus cahaya)(hipertonis)
12. Masukkan larutan nacl 0,5% sebanyak 2ml ke dalam tabung D yang sudah berisi darah (tidak
tembus cahaya)
13. Masukkan larutan nacl 1% sebanyak 2ml ke dalam tabung E yang sudah berisi darah (tidak
tembus cahaya)
14. Lakukan pengocokan agar tercampur

Pengamatan secara mikroskopis


1. Siapkan objek glass
2. Ambil sedikit sampel darah yang sudah dilarutkan Nacl
3. Taruh diatas objek glass
4. Tutup dengan cover glass
5. Lakukan pengamatan pada mikroskop
6. Atur mikroskop sampai terlihat jelas
7. Lakukan pengamatan pada masing masing tabung A,B,C,D,E
Rupa Darah Secara Makroskopik
Tabung A 5 tetes darah + NaCl 0% Darah tembus cahaya akibat
penambahan larutan berkonsentras
rendah (hipotonis).

Tabung A 5 tetes darah + NaCl 0% Sel darah merah bentuknya


mengembang akibat
penambahancairan hipotonis
(aquades).
Tabung B 5 tetes darah + NaCl 0,9 % Darah tidak tembus cahaya akibat
penambahan larutan berkonsentras
tinggi (hipertonis).

Tabung B 5 tetes darah + NaCl 0,9 %

Tabung C 5 tetes darah + NaCl 3 % Darah tidak tembus cahaya akibat


penambahan larutan berkonsentras
tinggi (hipertonis).

Tabung C 5 tetes darah + NaCl 3 % Terjadi proses osmosis sehingga


sel darah mengkerut karena
penambahan larutan hipertonis
Tabung D 5 tetes darah + NaCl 0,5 % (NaCltidak
Darah 3%).tembus cahaya akibat
penambahan larutan berkonsentras
tinggi (hipertonis).

Tabung D 5 tetes darah + NaCl 0,5 %

Tabung E 5 tetes darah + NaCl 1 % Darah tidak tembus cahaya akibat


penambahan larutan berkonsentras
Rupa Darah Secara Mikroskopik
tinggi (hipertonis).

Tabung E 5 tetes darah + NaCl 1 %


Pembahasan

Darah tidak dapat tembus cahaya, disebabkan karena sifat-sifat optik eritrosit

yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu cairan yang bebeda

konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena proses difusi atau

osmosis. Maka hemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus cahaya. Darah yang
tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup, sedangkan darah yang

tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat lak (pernis). Suatu larutan garam yang

pekat akan meyebabkan butir-butir darah mengisut, sehingga konsentrasi hemoglobin

meningkat dan sifat darah yang seperti cat penutup itu bertambah kuat.

Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas ke

dalam medium sekelilingnya (plasma). Kerusakan membran eritrosit dapat

disebabkan oleh antara lain penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah,

penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan

dan pendinginan, rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah.

Komposisi elektrolit dalam sel darah merah kualitatif sama dengan yang

terdapat dalam plasma, hanya kuantitatifnya ada perbedaan. Tekanan osmosis didalam

sel sama dengan tekanan osmosis larutan 0,9 % NaCl yaitu larutan isotonis dalam air.

Apabila terjadi perubahan tekanan osmosis pada larutan diluar sel darah merah akan

berpengaruh terhadap besarnya sel tersebut. Larutan yang hipotonik (aquades, 0,5 %

NaCl) menyebabkan air masuk kedalam sel dan sel akan bertambah besar kemudian

pecah dan hemoglobin keluar dari sel, proses ini disebut hemolisis. Sebaliknya

apabila larutan sekeliling sel hipertonis ( NaCl 1,5 % dan 3%), maka air dari dalam

sel akan keluar sehingga sel mengecil (mengkerut). Tetapi proses hemolisis dapat
disebabkan oleh faktor-faktor lain misalnya ada pelarut lain seperti eter dan

kloroform.

Anda mungkin juga menyukai