Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN Kadar

hemoglobin
.
 Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah
kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini
biasanya disebut “100 persen” (Evelyn, 2009).
Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang
sukar ditentukan karena kadar hemoglobin
bervariasi diantara setiap suku bangsa.
Metode ini hasilnya kurang teliti
prinsip pemeriksaan

Hb oleh K3Fe(CN)6 akan diubah menjadi metHb yg


kemudian akan menjadi hb cyanida( HiCN) oleh KCN.

Hb + K3Fe(CN)6 Met Hb + KCN Hb


Cyanida (HiCN)

Penambahan KH2PO4 untuk mengatur PH lar.


Penambahan non ionic detergent untuk mempercepat
lisis eritrosit dan mengurangi kekeruhan HiCN yg terjadi.
Waktu perub nya 3 menit.
Internasional menganjurkan pem kdr Hb cara
cyanmetHb.
Cara ini mudah
Standarnya stabil
Dpt mengukur semua jenis Hb kecuali
Sulfhemoglobin.
Bahan :
Larutan Drabkin
KCN 0,768 mmol/l …………. 50 mg
K3Fe(CN)6 0,607 mmol/l ………. 200 mg
KH2PO4 1,029 mmol/l ………..140 mg
Non ionic detergent ………… 0,5 – 1 ml
Akuades deionized ad ……… 1000 ml
Non ionic detergent yg dipakai

Sterox SE atau nonider P 40 0,5 ml


Saponic 218 atau triton –X – 100 1.0 ml
Warna harus kuning pucat, jernih,
PH 7-7,4
bila dibaca dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 540 nm,
 dengan air sebagai blanko, serapan harus nol.
Larutan ini harus disimpan dalam botol coklat dan
tiap bulan dibuat larutan baru.
- Cyanmethemoglobin standar (siap pakai)
- Antikoagulan EDTA
Cara Kerja :
1. Kedalam tabung reaksi/botol kecil dimasukkan 5 ml larutan
Drabkin.
2. Isaplah darah kapiler 20 μl dengan pipet mikro atau pipet Sahli.
3. Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus
dengan kain kasa kering/kertas tissue
4. Darah dalam pipet dimasukkan kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan Drabkin.
5. Pipet dibilas beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut.
6.Campur larutan ini dengan cara menggoyang tabung perlahan-
lahan hingga larutan homogen dan dibiarkan selama 3 menit.
7. Baca dengan spektrofotometer pada gelombang 546 nm, sebagai
blanko digunakan larutan Drabkin.
8. Kadar Hb ditentukan dengan perbandingan absorban sampel
dengan absorban standar.
C Sampel = A Sampel X C Standar
A Standar
Sumber kesalahan

1. Stasis vena menyebabkan kdr Hb >tinggi, sedang


darah kapiler mengakibatkan kontaminasi cairan
jaringan ------hb lebih rendah.
2. Terjadinya bekuan darah
3. Tdk mengocok darah sewaktu mengambil darah.
4. Menggunakan reagen tdk standar
5. Pipet yg tdk dikalibrasi.
6. Cara memipet yg tdk tepat
7. Spektrofotometer yg kurang baik : pengaturan
panjang gelombang yg tdk tepat.
8. Perubahan tegangan listrik.
9. Darah lipemik
10. Lekositosis berat > 50000 menyebabkan kdr hb
lbh tinggi.
Hb menurun pd :
1. Kehilangan darah akut /kronis
2. Anemia deff Fe, deff asam folat
3. Anemia aplastik
4. Talasemia
5. Renal disease
6. Cronic disease
7. Liver disease
8. pregnancy
Hb meningkat pd;
1. Polisitemia
2. Hemosiderosis

Hb tinggi palsu pd:


3. Hit lekosit yg tinggi
4. Hiperbilirubinemia
5. hiperlipoproteinemia
Prinsip digunakan pada alat periksa hematology
analizer contohnya sysmex

Anda mungkin juga menyukai