Anda di halaman 1dari 22

Virus Hepatitis

Eky Alamsyah Sakaputra Irawan (2213201042)


Ermita (2213201047)
Shinta Kristianti Piosani (2213201048)
Arzeti Bilbina (2213201045)
Yupenli Liitan (2213201041)
Risantia Dalang (2213201040)
Nurmaya (2213201046)
Sifa Fitriani Soamole (2213201049)
Apa itu Virus Hepatitis?
Penyakit hepatitis adalah satu dari sekian banyak
ancaman kesehatan utama di dunia. Penyakit hepatitis
adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis. Ada 5 jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E.
Infeksi yang akan mengganggu kerja organ hati ini
dapat menular dengan mudah, melalui makanan atau
minuman yang terkontaminasi virus.
Jenis Jenis Virus
Hepatitis
Hepatitis A
A. Hepatitis A adalah infeksi hati akibat virus dari feses
pengidap yang terinfeksi. Gejala biasanya tidak serius dan
kebanyakan pengidap bisa sembuh total dalam waktu
beberapa bulan. Dalam kasus yang jarang terjadi, hepatitis A
dapat mengancam jiwa akibat hati tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik
B. Ditularkan melalui jalur fekal – oral (feses, saliva), sanitasi
yang jelek, kontak antara manusia, penyebarannya melalui air
dan makanan
C. Masa inkubasinya 15 – 45 hari dengan rata – rata 25 hari
D. Infeksi ini mudah terjadi di dalam lingkungan dengan higiene
dan sanitasi yang buruk dengan penduduk yang sangat padat.
Hepatitis B
A. Penyebab penyakit adalah virus Hepatitis B (VHB) termasuk
DNA virus, famili Hepadnavirus yang merupakan partikel
bulat berukuran sangat kecil 42 nm atau partikel Dane dengan
selubung fosfolipid (HbsAg) (2,5).
B. Ditularkan melalui darah atau produk darah, saliva, sekresi
vagina. Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa
menularkan virus kepada bayi selama proses
persalinan.
C. Masa inkubasi 40 – 180 hari dengan rata- rata 75 hari.
D. Faktor resiko bagi para dokter bedah, pekerja laboratorium,
dokter gigi, perawat ,staf dan pasien dalam unit hemodialisis
para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-
sama, atau diantara mitra seksual baik heteroseksual maupun
pria homoseksual
Hepatitis C
A. Virus hepatitis C (HCV) merupakan virus RNA kecil,
terbungkus lemak yang diameternya 30 – 60 mm.

B. Ditularkan melalui jalur parenteral (darah) pemakai obat yang


menggunakan jarum bersama-sama. 80% kasus hepatitis
terjadi akibat transfusi darah. Jarang terjadi penularan melalui
hubungan seksual

C. Masa inkubasi virus ini 15 – 60 hari dengan rata – 50 hari


Hepatitis D
A. Virus hepatitis D  (HDV) merupakan virus RNA
berukuran 35 mm.
B. Penularannya terutama melalui darah (serum) dan
menyerang orang yang memiliki kebiasaan
memakai obat terlarang.
C. Masa inkubasi dari virus ini 21 – 140 hari dengan rata
– rata 35 hari
D. Hanya terjadi jika seseorang terinfeksi virus hepatitis
B sehingga virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi
hepatitis B menjadi lebih berat.
Hepatitis E
A. Virus hepatitis E (HEV) merupakan virus RNA kecil
yang diameternya  32 – 36 mm.
B. Penularan virus ini melalui jalur fekal-oral (feses,
saliva), kontak antara manusia dimungkinkan
meskipun resikonya rendah.
C. Masa inkubasi 15 – 65 hari dengan rata – rata 42 hari.
D. Faktor resiko perjalanan kenegara dengan insiden
tinggi hepatitis E dan makan makanan, minum
minuman yang terkontaminasi.
Tanda dan Gejala

Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan gejala, atau jikapun ada,


gejalanya cukup samar pada tahapan awal dalam sekitar 80% kasus.
Gejala bisa bersifat ringan tetapi juga parah bagi sebagian orang,
meliputi:
1. Mual atau muntah
2. Demam dan lemas
3. Feses berwarna pucat
4. Mata dan kulit berwarna kekuningan
5. Nyeri pada perut
6. Berat badan turun
7. Urine berwarna gelap seperti teh
8. Kehilangan nafsu makan
Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan
Hepatitis A :

1. Hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya karena sistem kekebalan


tubuh penderita akan membunuh virus tersebut. Pengobatan yang
diberikan hanya untuk meringankan gejala sambil menunggu
penyakit sembuh.

2. Sedangkan cara untuk mencegah hepatitis A adalah dengan


menjalani vaksinasi hepatitis A, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, serta memastikan makanan dan minuman yang diminum
sudah dimasak dengan matang.
Hepatitis B
A. a)Obat antivirus. Pemberian obat dapat membantu melawan virus dan
memperlambat kemampuannya untuk merusak organ hati
b)Injeksi interferon.
c.)Transplantasi hati.
B. Pemberian vaksin sangat disarankan untuk mencegah penyakit. Vaksin hepatitis wajib
diberikan pada bayi, juga orang-orang yang berisiko tinggi terkena infeksi atau komplikasi dari
penyakit. Berikut ini beberapa golongan yang perlu melakukan vaksinasi:

a) Bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B.


b) Keluarga dekat dan pasangan seksual pengidap.
c) Orang yang bepergian ke Afrika, Asia Timur dan Tenggara, serta Kepulauan Pasifik
d) Keluarga yang mengadopsi atau mengasuh anak dari negara berisiko tinggi.
e) Orang yang menggunakan jarum suntik bersamaan.
f) Orang yang sering berganti pasangan seksual.
g) Pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.
h) Orang yang bekerja di fasilitas kesehatan atau laboratorium.
i) Orang dengan penyakit hati kronis.
j) Orang dengan penyakit ginjal kronis.
Hepatitis C
A. Hepatitis C akut biasanya bisa sembuh tanpa penanganan khusus.
Sementara pengidap hepatitis C kronis membutuhkan langkah
penanganan melalui obat-obatan antivirus. Obat tersebut
menghentikan perkembangan virus dan mencegah kerusakan hati.
Hal yang perlu diingat, meski sudah pulih, pengidap penyakit ini
harus berhati-hati karena memiliki risiko untuk kembali terinfeksi
penyakit yang sama.
A. Cara Pencegahan:
1.Berhenti atau tidak menggunakan obat-obatan terlarang
2.Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi yang
berpotensi terkontaminasi darah (seperti gunting kuku dan sikat gigi).
3.Menerapkan praktik berhubungan intim yang aman dan setia
pada satu pasangan.
Hepatitis D
A. Dokter dapat mengobati hepatitis D kronis dengan obat-obatan yang
disebut interferon, seperti peginterferon alfa-2a. Pengobatan lainnya
untuk penyakit ini masih dipelajari.

B. Cara Pencegahan:
1.Tidak berbagi jarum obat atau bahan obat lainnya.
2.Memakai sarung tangan jika harus menyentuh darah orang lain
atau luka terbuka.
3.Tidak berbagi barang pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur, atau
gunting kuku.
Hepatitis E
A. Pengobatan untuk hepatitis E akut adalah istirahat, minum banyak
cairan, dan makan makanan sehat untuk membantu meringankan
gejala. Bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau
vitamin apapun.
B. Hepatitis E dapat dicegah dengan memperhatikan kebersihan diri dan
lingkungan. Contohnya dengan tidak mengonsumsi air yang kotor
dan makanan mentah. Ini termasuk mengonsumsi buah-buahan,
sayuran, dan kerang. Meskipun tidak diolah, makanan tersebut harus
dikonsumsi dalam keadaan bersih, yakni dengan membilasnya
dengan air.
Patofosiologi
Cara Mengidentifikasi
1. Tes Fungsi Hati 2.Tes Protein dan
Tes ini dilakukan dengan
Materi Genetik Virus 
mengambil sampel darah, Keberadaan virus dalam
untuk mengecek kinerja atau darah dapat dideteksi
fungsi hati dengan tes antigen spesifik
dan material genetik virus

3. Tes Antibodi 4. Biopsi Hati 5. Usg


Virus Hepatitis Dalam prosedurnya, sampel Dengan menggunakan bantuan
jaringan hati akan diambil gelombang suara, USG perut
Tes ini bertujuan untuk untuk kemudian diamati dapat mendeteksi kelainan pada
menentukan keberadaan menggunakan mikroskop hati, seperti adanya kerusakan,
antibodi yang spesifik untuk pembesaran, maupun tumor hati
virus HAV, HBV, dan HCV
Terima Kasih
Tes Fungsi Hati

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, untuk


mengecek kinerja atau fungsi hati. Pada tes ini,
kandungan enzim hati dalam darah, yaitu enzim
aspartat aminotransferase dan alanin
aminotransferase (AST/SGOT dan ALT/SGPT), akan
diukur. Normalnya, kedua enzim tersebut terdapat di
dalam hati. Namun jika hati mengalami kerusakan
akibat peradangan, kedua enzim tersebut akan
tersebar dalam darah sehingga kadarnya meningkat.
Meski demikian, perlu diingat bahwa tes fungsi hati
tidaklah spesifik hanya untuk menentukan penyebab
hepatitis saja..
Tes Protein dan Materi Genetik
Virus 
Pada pengidap hepatitis kronis, antibodi dan sistem imun tubuh
tidak dapat memusnahkan virus, sehingga virus akan terus
berkembang dan lepas dari sel hati ke dalam darah.

Keberadaan virus dalam darah dapat dideteksi dengan tes


antigen spesifik dan material genetik virus, yaitu:
• Antigen material permukaan virus hepatitis B (HBsAg).
• Antigen material genetik virus hepatitis B (HBeAg).
• DNA virus hepatitis B (HBV DNA).
• RNA virus hepatitis C (HCV RNA).
Tes Antibodi Virus Hepatitis 

Tes ini bertujuan untuk menentukan keberadaan


antibodi yang spesifik untuk virus HAV, HBV,
dan HCV. Ketika seseorang terkena hepatitis
akut, tubuh biasanya akan membentuk antibodi
spesifik untuk memusnahkan virus yang
menyerang tubuh. Lalu, antibodi dapat
terbentuk beberapa minggu setelah seseorang
terkena infeksi virus hepatitis. 
Biopsi Hati

Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari hati. Sampel


tersebut menentukan adanya infeksi atau peradangan yang terjadi pada
hati. Hal ini juga bisa digunakan untuk mengambil sampel area yang
tidak normal atau bermasalah pada hati.
USG

Pemeriksaan ultrasonografi menggunakan


gelombang ultrasonik untuk melihat kondisi
hati melalui gambar yang dihasilkan. Tes ini
memungkinkan dokter untuk memeriksa hati
dan organ di sekitarnya, seperti kerusakan hati,
tumor hati, hingga kelainan kandung empedu..

Anda mungkin juga menyukai