Anda di halaman 1dari 14

VIRUS HEPATITIS C

KELOMPOK VII
ANISA OSIANA A (316100)
ARLYCO YOGA O (3161004)
YEHEZKIEL YULIO C (3161021)
POKOK BAHASAN

PENDAHULUAN
ISI
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
SEJARAH
Hepatitis C saat ini menjadi perhatian tersendiri dalam masalah
kesehatan masyarakat karena paling sering menyebabkan gejala sisa
berupa hepatitis kronik, sirosis hati dan kanker hati primer.
Dibandingkan dengan hepatitis B, virus hepatitis C lebih ganas dan
lebih sering menyebabkan penyakit hati menahun.
Sebelum ditemukan virus hepatitis C (HCV), dunia medis
mengenal 2 virus sebagai penyebab hepatitis, yaitu : virus hepatitis A
(VHA) dan virus hepatitis B (HVB). Namun demikian terdapat juga
peradangan hati yang tidak disebabkan oleh kedua virus ini dan tidak
dapat dikenal pada saat itu sehingga dinamakan hepatitis Non-A, Non-
B (hepatitis NANB) dan akhirnya pada tahun 1988 para peneliti Chiron
Corporation di California telah menemukan virus hepatitis baru yang
disebut virus hepatitis C (HCV), ditemukan pada penderita HNANB
yang transmisinya melalui darah atau produk. Anti HCV telah
ditemukan pada serum penderita HNANB pasca-tranfusi sebanyak 60-
90%. Dengan demikian sejak saat ini HNANB yang transmisinya
parental, disebut HCV.
PENGERTIAN

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus


Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). HCV adalah virus RNA yang
digolongkan dalam Flavivirus bersama-sama dengan virus hepatitis G, Yellow
fever, dan Dengue. Virus ini umumnya masuk kedalam darah melalui tranfusi
atau kegiatan-kegiatan yang memungkinkan virus ini langsung terpapat dengan
sirkulasi darah.
ISI
MORFOLOGI

Virus Hepatitis C (hepatitis C virus = HCV) adalah virus berenvelop


dan bermaterigenetik RNA dan menyebabkan hepatitis C. Berdasarkan profil
materi genetiknya HCV digolongkan menjadi enam genotip yaitu 1, 2, 3, 4, 5
dan 6. Strukturnya terdiri atas envelop lipid yang mengandung glikoprotein
envelop E1 dan E2, protein kapsid C yang membungkus materi genetiknya,
dan protein non struktur.
KLASIFIKASI

Superdomain : Biota
Kerajaan : Virus
Familia : Flaviviridae
Genus : Hepacivirus
Spesies : Hepatitis C Virus
CARA PENULARAN

Pada umumnya cara penularan HCV adalah parental. Semula


penularan HCV dihubungkan dengan transfusi darah atau produk darah,
melalui jarum suntik. Tetapi setelah ditemukan bentuk virus dari hepatitis,
makin banyak laporan mengenai cara penularan lainnya, yang umumnya mirip
dengan cara penularan HBV.
1. Penularan horizontal
Penularan HCV terjadi terutama melalui cara parental, yaitu tranfusi darah atau
komponen produk darah, hemodialisa, dan penyuntikan obat secara intravena.
2. Penularan vertikal
Penularan vertikal adalah penularan dari seseorang ibu pengidap atau penderita
Hepatitis C kepada bayinya sebelum persalinan, pada saat persalinan atau
beberapa saat persalinan.
GEJALA KLINIS
Umumnya infeksi akut HCV tidak memberi gejala atau hanya
bergejala minimal. Hanya 20-30% kasus yang menunjukkan tanda-tanda
hepatitis akut 7 – 8 minggu (berkisar 2 – 26 minggu) setelah terjadinya
paparan.
Tanda dan gejala :
• Malaise
• Jaundice (kulit atau mata menjadi kuning), jarang terjadi
• Fatigue (lelah)
• Loss of appetite (anorexia/hilang selera makan)
• Nausea and vomiting (mual dan muntah)
• Low-grade fever (demam rendah)
• Pale or clay colored stools (pucat)
• Dark urine (urine menjadi gelap)
DIAGNOSA LABORATORIUM
Beberapa jenis pemeriksaan utama yang biasa dilakukan untuk mendiagnosa
dan memantau infeksi hepatitis C yaitu Uji Elisa anti-HCV, HCV Kualitatif,
Tes Genotipe dan Tes Kesehatan Hati.
1. Uji HCV Kualitatif yaitu jika tes ELISA menunjukkan seseorang telah
terpapar HCV, dokter akan melakukan pemeriksaan HCV PCR
(Polymerase Chain Reaction) kualitatif. Pemeriksaan ini secara khusus
memeriksa ada tidaknya RNA HCV.
2. Tes Genotipe yaitu untuk menentukan jenis HCV yang menginfeksi
seseorang. Hasil tes ini akan menentukan lama pengobatan yang akan
diberikan dokter.
3. Tes Kesehatan Hati, meliputi ALT yaitu tes darah yang mengukur enzim
alanine amino - transferase yang biasanya terdapat di dalam hati.
Peningkatan ALT menandakan adanya suatu infeksi di hati. Tes umum
lainnya, meliputi kimiawi darah, mengukur kadar trombosit dan waktu
protrombin.
Suhu Whole Blood Plasma dan Serum
15 – 330 C 6 jam 24 jam
2 – 80 C 72 jam / 3 hari 72 jam / 3 hari
-70 – (-18)0 C - 6 minggu

Stabilitas dan penyimpanan spesimen:


• Whole blood, plasma, atau serum harus disimpan pada suhu 2 – 80 C
selama proses transportasi
• Plasma dan serum stabil sampai dengan 3 kali siklus beku cair
• Spesimen harus dicairkan sampai suhu ruangan sebelum digunakan
PENCEGAHAN

Penyakit ini belum ada vaksin untuk pencegahannya,


tetapi dapat disembuhkan asalkan diperiksa secara dini.
Vaksinasi Hepatitis C belum bisa dilakukan karena virus hepatitis
C bervariasi secara genetik. Selain itu, virus ini juga memiliki
angka mutasi yang tinggi sehingga sering kali menghindari
antibody tubuh. Dengan tingginya angka replikasi dapat
dipastikan akan munculnya generasi HCV yang beraneka
ragam dan mampu menghindari sistem kekebalan tubuh
penderitanya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yusri, dkk. 2014. Hepatitis C pada Anak. Jurnal Kesehatan


Andalas. 2014; 3(2)
2. Kemenkes, RI. 2015. Pedoman Pelayanan Laboratorium
Pemeriksaan Hepatitis. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta
3. Kemenkes, RI. 2014. Situasi dan Analisis Hepatitis. Pusat Data
Informasi Kementrian Kesehatan RI: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai