Anda di halaman 1dari 4

Nama : AMALIA SHINTA DEWI

NIM : 125100601111014
Kelas : K

1. Apa yang saudara ketahui tentang DNA dan RNA? Jelaskan perbedaannya!
Jawab :
DNA dan RNA adalah zat kimia yang disebut asam nukleat yang terdiri dari gula, fosfat,
dan basa nitrogen.
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) merupakan asam nukleat dengan gula deoxyribosa,
disebut sebagai materi genetik yang menyusun pembawa sifat (kromosom) pada makhluk
hidup, membentuk untaian double helix yang membawa sifat-sifat tertentu. Dalam
sintesis protein, DNA berperan untuk menentukan struktur seluruh molekul protein,
terutama enzim.
RNA (Ribonucleic Acid) merupakan untaian tunggal dari DNA namun gula penyusunnya
adalah gula ribosa. Terdapat empat macam-macam RNA, antara lain RNA duta (RNA-d)
untuk menerima informasi genetik dari DNA dalam proses transkripsi, RNA transfer
(RNA-t) fungsinya mengikat asam amino di sitoplasma, dan RNA ribosom (RNA-r) yang
tugasnya mensintesis protein dari asam amino sampai terbentuk polipeptida.
Perbedaan DNA dan RNA :
Perbedaan DNA RNA
Struktur rantai Rantai ganda Rantai tunggal
Gula penyusun Deoxyribosa Ribosa
Basa nitrogen Timin (T) Uracil (U)
Cytosin (C) Cytosin (C)
Guanin (G) Guanin (G)
Adenin (A) Adenin (A)
Lokasi Kromosom Nukleus (RNA-d)
Sitoplasma (RNA-t)
Ribosom (RNA-r)

2. Mengapa replikasi DNA perlu dilakukan? Jelaskan prosesnya!


Jawab :
Replikasi dilakukan untuk memperbanyak molekul DNA, tujuannya agar DNA tidak
termutasi, karena DNA merupakan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Jika DNA
bermasalah, maka seluruh aktivitas sel dalam tubuh juga akan mengalami gangguan
fungsi.

Tahapan replikasi DNA :


 Inisiasi.
Replikasi diawali dari proses pemutusan ikatan hidrogen yang menghubungkan dua
basa nitrogen, dimulai dari tempat atau lokasi yang bisa dikenali (inisiator DnaA).
Pemutusan ikatan ini dilakukan oleh enzim helikase. Setelah ikatan terlepas, terdapat
protein SSB di rantai tersebut yang berfungsi untuk mencegah basa nitrogen berikatan
kembali.
 Sintesis primer
RNA polimerase mensintesis
bentangan pendek RNA ke untaian
DNA yang ada. DNA polimerase
platform digunakan untuk
menyalin rantai DNA. Setelah
primer terbentuk, di kedua untai,
DNA polimerase akan
memperpanjang primer ini menjadi untaian DNA baru.
 Sintesis leading strand
DNA polimerase dapat menambahkan
nukleotida baru hanya untuk ujung 3
‘dari untai yang ada, dan karenanya
dapat mensintesis DNA dalam arah 5′
→ 3 ‘saja. Tapi untai DNA berjalan di
arah yang berlawanan, dan karenanya
sintesis DNA pada satu untai dapat
terjadi terus menerus yang disebut
dengan leading strand.
 Sintesis lagging strand

Pada untaian yang berlawanan, DNA


disintesis secara terputus dengan
menghasilkan serangkaian fragmen kecil
dari DNA baru dalam arah 5 ‘→ 3′.
Fragmen ini disebut fragmen Okazaki,
yang kemudian bergabung untuk
membentuk lagging strand sejak proses
sintesis DNA pada untai ini hasil pada
tingkat yang lebih rendah.
 Penghapusan primer
Meski untaian DNA baru telah disintesis
primer RNA hadir pada untai baru
terbentuk harus digantikan oleh DNA.
Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA
polimerase I (DNA pol I). Ini khusus
menghilangkan primer RNA melalui
’5→ 3′ aktivitas eksonuklease nya, dan menggantikan mereka dengan
deoksiribonukleotida baru oleh 5 ‘→ 3′ aktivitas polimerase DNA.
 Ligasi
Setelah penghapusan primer selesai
untaian tertinggal masih
mengandung celah antara fragmen
Okazaki berdekatan. Enzim ligase
mengidentifikasi dan celah tersebut
dengan menciptakan ikatan
fosfodiester antara 5 ‘fosfat dan 3′
gugus hidroksil fragmen yang berdekatan.
 Pemutusan
Replikasi mesin ini menghentikan di
lokasi terminasi khusus yang terdiri
dari urutan nukleotida yang unik.
Urutan ini diidentifikasi oleh protein
khusus yang disebut tus yang
mengikat ke situs tersebut, sehingga
secara fisik menghalangi jalur
helikase. Ketika helikase bertemu
protein tus itu jatuh bersama dengan
terdekat untai tunggal protein pengikat.

3. Bagaimana proses transkripsi dan translasi yang terjadi di dalam sel?


Jawab :
a. Transkripsi
1. Inisiasi
Enzim RNA polimerase menepel dan bekerja pada rantai DNA di daerah inisiasi.
Enzim bekerja dengan cara membuka ikatan hidrogen antar basa nitrogen.
Selanjutnya, enzim tersebut melakukan pencetakan basa nitrogen yang merupakan
kode-kode genetik dalam bentuk rantai RNA-d.
2. Elongasi
Tahap ini merupakan pemanjangan yang mana proses pencetakan kode genetik pada
rantai RNA-d terus berjalan sejajar dengan rantai DNA dan memanjang sampai daerah
akhir transkripsi.
3. Terminasi
Di tahap ini enzim polimerase berhenti bekerja dan melepaskan diri dari ujung daerah
terminasi dan secara bersamaan RNA-d lepas dari DNA karena sudah tercetak secara
sempurna.

b. Translasi
1. Inisiasi
Tahap inisiasi ditandai dengan pengenalan kodon AUG sebagai kodon start yang
terdapat di akhir RNA-d. kodon AUG merupakan kode pembentukan metionin.
Pengenalan kodon start dilakukan oleh ribosom subunit kecil. Kemudian, RNA-t yang
membawa metionin akan bergabung melalui pembentukan ikatan pada subunit besar
ribosom sehingga terbentuklah ribosom yang lengkap. Molekul RNA-t yang pertama
terikat pada ribosom akan menempati tempat khusus, yaitu di sisi P (Polipeptida),
disitu akan terbentuk rantai polipeptida. RNA-t berikutnya berikatan dengan kodon
selanjutnya dan menempati ribosom di sisi A (Asam amino).
2. Elongasi
Tahap elongasi ditandai dengan masuknya RNA-t di sisi A sehingga terangkai asam
amino. Ribosom bergerak ke kanan membawa RNA-tyang akan menerjemahkan asam
amino berikutnya pada sisi A yang kosong. Asam amino yang telah diterjemahkan
bergerak ke kiri (sisi P) dan terjadi pemutusan ikatan dengan RNA-t. dengan
demikian, rantai polipeptida akan terus terbentuk.
3. Terminasi
Translasi akan memasuki tahap terminasi apabila ribosom mencapai kodon stop
UAGpada RNA-d. Polipeptida akan dilepaskan dari ribosom dan sintesis protei
berakhirkemudian, setiap subunit ribosom akan terpisah dan akan siap kembali untuk
sintesia protein berikutnya.

4. Bagaimana aplikasi mata kuliah bioteknologi terhadap ilmu teknik bioproses?


Jawab :
Teknik bioproses erat kaitannya dengan sistem bioreaktor. Di dalam bioreaktor berlangsung
proses kimia yang melibatkan mikroorganisme atau enzim yang dihasilkan mikroorganisme.
Tentunya mikroorganisme tersebut diinginkan agar memberi manfaat khusus dalam
teknologi bioproses. Maka dari itu dengan adanya ilmu bioteknologi, kita bisa memodifikasi
gen-gen mikroorganisme, misalnya dengan memasukkan DNA mikroorganisme A yang
menguntungkan ke mikroorganisme B yang tidak berperan tapi dapat berkembang biak
dengan cepat, sehingga dihasilkan mikroorganisme yang menguntungkan dan berkembang
biak dengan cepat. Mikroorganisme yang telah termodifikasi tersebut akan sangat bermanfaat
dalam bidang bioproses, misalnya pembuatan bahan bakar pengganti minyak, hingga
menghasilkan produk pangan yang kaya nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai