Anda di halaman 1dari 2

Makalah Resume Kuliah Umum

Profesi Kesehatan Masyarakat Menyongsong Era


Revolusi Industri 4.0

Nama : Ranti Safa Marwa

NPM : 1906350295

Tema : Profesi Kesehatan Masyarakat Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0

Pemateri : dr. Agustin Kusumayati, M.Sc, Ph.D

Hari/tanggal : Senin, 16 September 2019

Tempat : Aula Gedung A FKM UI

Topik pada kuliah umum kali ini ialah tantangan abadi ahli kesehatan masyarakat,
dampak 4.0 IR terhadap kesehatan, e-Public Health, dan profil & kompetensi ahli kesehatan
masyarakat.

Kesehatan Masyarakat adalah kombinasi dari ilmu pengetahuan & seni, pengetahuan
& keterampilan, etnis dan moral, yang dapat meningkatkan derajat kesehatan dan
memperpanjang hidup masyarakat melalui upaya kolektif & terorganisir untuk mencegah
penyakit dan memenuhi semua kebutuhan kesehatan dengan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat.

Fungsi dari kesehatan masyarakat itu sendiri adalah assessment (penilaian), policy and
program development (pengembangan kebijakan & program), dan assurance (perlindungan).
Selain itu ada pula 10 essential public health services yaitu monitor health, diagnose &
investigate, inform, educate, and empower, mobilize community partnerships, develop
policies, enforce laws, link to provide care, assure a competent workforce, evaluate, dan
research.

Ada 5 level dalam pencegahan yang dibagi dalam 3 tahap, yaitu pencegahan primer
yang terdiri atas health promotion & specific protection, pencegahan sekunder yang terdiri atas
EPPT (Early Diagnosis & Prompt Treatment) dan disability limitation, dan yang terakhir
pencegahan tersier yaitu rehabilitation. Socio-ecological model of health promotion terdiri dari
5 komponen, yaitu individual, interpersonal, organizational, community, dan public policy.
Di era revolusi industri 4.0 ini, teknologi tak hanya merambah bidang industri,
ekonomi, dan sosial saja, namun juga bidang kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan
berkembangnya e-Health di era revolusi industri 4.0. Perkembangan e-Health sendiri
diharapkan mampu untuk meningkatkan keamanan data kesehatan, melakukan pencegahan
dini, dan mengolah data & informasi kesehatan dengan lebih mudah dan terstruktur.

Menurut WHO, e-Health adalah penggunaan teknologi, informasi, dan komunikasi


yang efektif dan aman dalam mendukung bidang kesehatan, yang didalamnya mencakup
layanan perawatan kesehatan, pengawasan kesehatan, literatur kesehatan, dan pengetahuan &
penelitian pendidikan kesehatan.

Sehingga saat ini pun telah hadir banyak aplikasi yang dapat digunakan dalam
pengembangan kesehatan, diantaranya adalah Electronic Medical Record (EMR), Clinical
Decision Support System (CDSS), dan Telemedicine. EMR adalah suatu sistem informasi
kesehatan pasien berbasis elektronik yang terintegrasi dengan jejaring rumah sakit. CDSS
sendiri adalah media elektronik yang digunakan untuk dapat menentukan diagnosis,
interpretasi klinis, dan analisis prediktif terhadap pasien. Sedangkan telemedicine adalah media
telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak jauh.

Perkembangan e-Health memberikan dampak positif bagi dunia kesehatan, yaitu


meningkatkan koneksi & efisiensi antara masyarakat dan ahli kesehatan masyarakat dan
membuat kesempatan baru untuk perkembangan dunia kesehatan. Namun dibalik itu juga ada
beberapa dampak negatif dari pekembangan e-Health, yaitu adanya ketidakmampuan SDM
untuk berubah ke sistem yang baru, tidak dapat mendapatkan manfaat dari e-Health, dan
adanya ketidaksetaraan dalam masyarakat.

Profil seorang ahli kesehatan masyatrakat tercermin dalam MIRACLE. MIRACLE


adalah singkatan dari Manager (kemampuan memanajerisasi), Innovator (pembaharu),
Research (peneliti), Apperenticer (pembelajar), Communitarian (merakyat), Leader
(pemimpin), dan Educator (pendidik).

Beberapa kompetensi ahli kesehatan masyarakat diharapkan mampu melakukan kajian


dan analisis, mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan program kesehatan, mampu
memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat, dan mampu melakukan pemberdayaan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai