TUGAS II
Kerjakan tugas ini bersama anggota kelompok masing-masing. Jangan lupa lembar jawab
file word dituliskan nomor kelompok!
1. Diagnosa laboratorium penyakit akibat virus dapat dilakukan secara mikroskopis di mana
pembuatan preparat dan pewarnaannya tergantung pada masing-masing virus. Berikut tersedia
tabel pemeriksaan virus secara mikroskopis. Lengkapilah tabel berikut dengan melihat contoh
pada baris pertama (variola)!
a.Waktu lama
karena setiap virus memiliki waktu isolasi yang berbeda-beda
b. Positif dan negatif bergantung pada:
1). jenis bahan pemeriksaan untuk isolasi,
karena bahan embrio ayam peka terhadap beberapa jenis virus tertentu saja
2). Saat mengambil bahan pemeriksaan harus tepat
karena resiko telur dapat tercemar sangat besar,
seperti mikoplasma dan virus unggas laten yang bisa
mengganggu perkembangan virus
c. Mahal,
3. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya proses isolasi virus!
Rute inokulasi
Umur embrio
Temperatur inkubasi
Waktu inkubasi setelah inokulasi
Volume
Pengenceran dari inokulum yang digunakan
Status imun dari kelompok dimana telur ayam berada
4. Diagnosa laboratorium penyakit akibat virus juga dapat dilakukan dengan menggunakan tes
serologi. Tes serologik mempunyai arti diagnostik lebih tinggi dibandingkan isolasi virus. Secara khas
suatu infeksi virus menimbulkan respon imun yang ditujukan terhadap satu atau lebih antigen virus.
Namun, pada keadaan tertentu tes serologik tidak mungkin untuk dilakukan sehingga isolasi mutlak
diperlukan untuk mendiagnosis penyakit virus tersebut. Jelaskan keadaan-keadaan apa saja yang
menyebabkan tes serologik tidak mungkin untuk dilakukan!
Uji serologik tidak mungkin dilakukan pada laboratorium yang tidak memiliki infrastuktur untuk kultur sel,
pemeriksaan serologi pada virus juga jarang dikerjakan oleh dokter maupun petugas laboratorium. Gold standar
pemeriksaan serologi untuk deteksi virus biasanya kombinasi dari metode isolasi virus (PCR, antibodi spesifik IgM/IgG,
dan hemaglutination-inhibition test) yang membutuhkan biaya tinggi untuk pengadaan alat dan reagen serta harga yang
mahal untuk sekali pemeriksaan