Anda di halaman 1dari 7

Nama : Erni Yayan Saputri

Nim : G0C219043

Jurusan : DIII Analis Kesehatan ( Jasus )

JAWABAN UAS PR. PARASITOLOGI 2

1. Jelaskan perbedaan Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli

Jawab :

No. Entamoeba histolytica Entamoeba coli


1. Bentuk stadium Tropozit, minuta , kista Tropozoit, prekista, kista
2. Tropozoit - Ektoplasma : jernih, - Ektoplasma : batas
homogen, membentuk dengan endoplasma
pseudopodi dengan bentuk tidak jelas,
seperti jari dibentuk pseudopodia agak
mendadk dengan fungsi membulat, gerakan
untuk pergerakan cepat lambat
- Endoplasma : berbutir halus, - Endoplasma :
keruh, mengandung sel Bakteri ( + ),
darah merah, tidak ada, Kromatin ( + ),
bakteri dan sisa makanan, eritrosit ( + )
3. Kista Ukuran 20 – 30 mikron, dinding Ukuran 10 – 33 mikron,
kista dibentuk dari ektoplasma, dinding reflaktif, berlapis 2,
jumlah inti 1 - 4 inti 1 – 8 kariosom
eksentriks

2. Sebutkan jenis parasit yang termasuk dalam kelas Flagelata

Jawab : a. Golongan hemoflagellata ( terdapat dalam sistem peredaran darah dan


jaringan )

1. Trypanosoma gambiense
2. Trypanosoma brucei
3. Trypanosoma cruzi
4. Leishmania donovani
5. Leishmania tropica
6. Leishmania brasiliensis
b. Golongan falgellata usus

1. Chilomastix mesnii
2. Trichomonas hominis
3. Enteromonas hominis
4. Embadomonas intestinalis
5. Giardia lamblia
c. Golongan falgellata mulut

1. Trichomonas tenax
d. Golongan falgellata genital

1. Trichomonas vaginalis

3. Jelaskan morfologi dari dari giardia lamblia

Jawab : - Giardia lamblia mempunyai 2 bentuk stadium yaitu bentuk stadium


Tropozoit dan bentuk stadium kista.

a. Bentuk Tropozoit

1. Ukuran 15 – 20 x 5 – 15 mikron

2. Bentuknya simetris

3. Mempunyai 3 inti dan kariosoma letaknya ditengah – tengah

4. Bagian dorsal bentuknya convex ( cembung ).

5. Bagian ventral bentuknya mendatar dan terdapat 2 buah alat penghisap yang
berfungsi sebagai alat untuk melekatkan diri pada dinding mukosa.

6. Pada bagian anteriornya terdapat blefaroplas.

7. Pada sitoplasmanya terdapat bintik – bintik halus.

8. Pada ujung posteriornya terdapat parabasal bodi.

9. Mempunyai 4 pasang flagel

10. Terdapat axonema.

b. Bentuk kista

1. Berukuran antara 12 x 8 mikron

2. Mempunyai dinding yang tebal sebagai pelindung

3. Sitoplasma Granuler.

4. Mempunyai nukleus antara 2 – 4 buah

5. Flagel masuk kedalam costa.


6. Pada bagian tengah terdapat axonema.

c. Cara reproduksi

1. Bentuk stadium Tropozoit berkembang biak dengan cara membelah diri.

2. Bentuk stadium kista berkembang biak dengan cara membelah inti.

d. Habitat : Pada usus halus bagian Proximal / bagian atas.

4. Jelaskan morfologi dari Trypanosoma

Jawab : - Mempunyai sifat polimorfik


- Metode reproduksi : Binary Longitudinal Fission yaitu kinetoplas membelah
diri Bagian tubuh yang tidak mendapat flagel dan undulating membran
asal akan membentuk flagel dan undulating membran baru Sitoplasma
membelah diri dari ujung anterior secara longitudinal.
a. Trypanosoma gambiense
 Terdapat di plasma , kelenjar getah bening, dan otak.
 Bentuk mirip bulan sabit melengkung.
 Ukuran 15 – 35 mikron.
 Inti besar, lonjong, sentral
 Kinetoplas kecil, letak posterior.
 Flagel keluar dari ujung posterior kemudian membentuk 3 – 4
undulating membran.
 Merupakan trypanosoma polimorfik.
b. Trypanosoma rhodesiense

 Morfologi sukar dibedakan dengan Trypanosoma gembiense, karena


bentuk stadiumnya mirip
c. Trypanosoma cruzi

 Terdapat bentuk tripanosoma dan leishamania ( dalam tubuh manusia )


 Bentuk tripanosoma mempunyai gambaran seperti huruf C atau U,
ukuran 20 mikron
 Inti besar letak sentral
 Kinetoplas lonjong , letak posterior
 Bentuk leishmania terdapat dalam sel otot bergaris , misal otot jantung
dan otot rangka
 Dalam sistem retikuloendotel bentuk bulat dan lonjong
 Bentuk leishmania ukuran 2 – 4 mikron ,mempunyai 1 inti dan 1
kinetoplas
 Hanya bentuk leishmania yang mampu mengadakan multiplikasi
5. Apa yang dimaksud dengan :
a. Bleparoplast
b. Membran undulan
c. Karyi
d. Karyosoma
e. Axonema
Jawab : a. Bleparoplast : Granulla basal yang berhubungan dengan organel
pergerakan , seperti flagella.

b. Membran Undulan : pemisah yang bersifat permeabel dan selektif yang


bergelombang.

c. Karyi : Molekul DNA panjang yang mengandung sebagian atau seluruh


materi genetik suatu organisme.

d. Karyosoma : Kromatin yang menyerupai simpul dalam anyaman kromatin


pada inti yang istirahat selama mitosis.

e. Axonema : Sebuah filamen halus yang terletak antara daerah kinetoplas dan
memanjang ke mebran basal, merupakan bagian dari sitoplasma flagellum.
Nama : Erni Yayan Saputri

NIM : G0C219043

Prodi : DIII Analis Kesehatan ( Jasus )

JAWABAN UAS PR. FLEBOTOMI

1. Sebutkan faktor yang menyebabkan kegagalan dalam flebotomi


Jawab :1. Persiapan yang tidak tepat
2. Kurangnya pengetahuan
3. Phlebotomist gugup dan ragu ragu
4. Pasien yang tidak bisa tenang
5. Pemasangan torniquet kurang kenceng
6. Salah posisi jarum
2. Sebutkan 5 jenis komplikasi dalam flebotomi
Jawab : 1. Hematoma
Komplikasi minor yang paling sering terjadi setelah prosedur
flebotomi adalah terbentuknya hematoma. Hematoma yang terbentuk di
bawah kulit terjadi akibat gagalnya penetrasi jarum ke dalam vena secara
sempurna, sehingga darah bocor ke jaringan sekitar area injeksi dan
menimbulkan pembengkakan. Hematoma dapat muncul selama atau setelah
prosedur flebotomi .
2. Phlebitis

Phlebitis merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan intima


pembuluh darah. Phlebitis dapat terjadi akibat tindakan asepsis yang tidak
adekuat. Infeksi ini dapat dicegah dengan menerapkan teknik asepsis yang
baik dan mempertahankan kassa dan plester yang menutup area injeksi selama
minimal 15 menit.

3. Hemokonsentrasi

Hemokonsentrasi dapat terjadi akibat pemasangan torniket yang terlalu


lama. Akibatnya, plasma akan keluar ke jaringan sekitar dan menyebabkan
sel-sel dalam darah terkonsentrasi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan
jumlah sel darah merah, besi, dan kalsium. Melalui mekanisme ini, kadar
kalium dan asam laktat akan terlihat meningkat. Hal ini dapat dicegah dengan
melepaskan torniket secepatnya setelah darah mengalir ke dalam jarum suntik
atau tabung sampel.

4. Sinkop
Beberapa pasien dapat mengalami sinkop selama atau setelah prosedur
berlangsung akibat reaksi vasovagal. Hal ini disebabkan oleh penurunan
tekanan darah secara tiba-tiba. Selain itu, reaksi vasovagal juga dapat
menimbulkan bradikardia, muntah, dan berkeringat. Reaksi ini dapat dipicu
oleh kondisi psikologis seperti ketakutan berlebih terhadap prosedur.

5. Cedera Saraf

Cedera saraf merupakan komplikasi flebotomi yang jarang terjadi.


Pasien dapat merasakan nyeri dan sensasi seperti tersetrum listrik jika jarum
mencederai saraf. Jika hal ini terjadi, jarum harus segera ditarik dan flebotomi
harus dihentikan. Pengambilan darah dapat dilakukan pada lengan atau area
yang berbeda.

3. Sebutkan parameter yang terpengaruh akibat darah hemolisis


Jawab : 1. Sel darah merah dapat menjadi rendah palsu karena lisisnya sel darah
merah
2. Kadar hematokrit menjadi rendah palsu karena kalkulasi yang invalid dari
MCV dan sel darah merah yang rendah palsu.
3. Nilai trombosit dapat menjadi tinggi palsu karena fragmen eritrosit terbaca
atau terhitung sebagai trombosit.
4. Pada pemeriksaan LED dengan metode westergreen sering didapatkan
sampel hemolisis sulit dinilai karena batasannya tidak jelas
5. Perhitungan Hb pada darah hemolisis biasanya akurat karena sel darah
merah sepenuhnya lisis.
6. Nilai MCV, MCH, MCHC menjadi rendah palsu
7. RDW ( Red Cell Distributian Widht ) tinggi palsu karena fragmen sel darah
merah meningkatkan CV ( Corpuscular Volume ).

4. Apa tujuan pemeriksaan gas darah, parameter apa saja yang di ukur
Jawab :
a. Tujuan : tes untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat
asam basa ( Ph ) di dalam darah.

b. 1. Asam basa (pH) darah


Asam basa atau pH darah diukur dengan melihat jumlah ion
hidrogen dalam darah. Jika pH darah di bawah normal, darah dikatakan
lebih asam, sementara jika pH di atas nilai normal, darah dikatakan
lebih basa.
2. Saturasi oksigen
Saturasi oksigen diukur dengan melihat jumlah oksigen yang
dibawa oleh hemoglobin di dalam sel darah merah.
3. Tekanan parsial oksigen
Tekanan parsial oksigen diukur berdasarkan tekanan oksigen
yang larut di dalam darah. Pengukuran ini menentukan seberapa baik
oksigen dapat mengalir dari paru ke dalam darah.
4. Tekanan parsial karbon dioksida
Tekanan parsial karbon dioksida diukur dengan melihat
tekanan karbon dioksida yang larut di dalam darah. Pengukuran ini
menentukan seberapa baik karbon dioksida dapat dikeluarkan dari
tubuh.
5. Bikarbonat
Bikarbonat adalah zat kimia penyeimbang yang mencegah pH
darah menjadi terlalu asam atau terlalu basa.
5. Jelaskan tentang allens test
Jawab : Tes Allen atau tes Allen adalah tanda medis yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik dari darah arteri mengalir ke tangan. Metode alternatif ini sering
disebut sebagai uji Allen termodifikasi atau uji Allen termodifikasi.
Prosedur tes Allen :
1. Tangan diangkat dan pasien diminta untuk mengepalkan tinjunya selama sekitar 30
detik.
2. Tekanan diberikan pada arteri ulnaris dan radialis untuk menutup keduanya.
3. Masih terangkat, tangan kemudian dibuka. Seharusnya tampak pucat (pucat dapat
diamati pada kuku jari).
4. Tekanan ulnaris dilepaskan sementara tekanan radial dipertahankan, dan warnanya
akan kembali dalam 5 hingga 15 detik.
Jika warna kembali seperti yang dijelaskan, tes Allen dianggap normal. Jika
warna gagal kembali, tes dianggap abnormal dan menunjukkan bahwa suplai arteri
ulnaris ke tangan tidak cukup. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin tidak aman untuk
melakukan kanulasi atau jarum pada arteri radialis . Masih ada beberapa kebingungan
apakah tes Allen yang normal harus dirujuk sebagai negatif atau positif. Dalam
catatan bedah pra operasi, mungkin yang terbaik adalah menghindari kata-kata negatif
atau positif dan mendokumentasikan hasilnya sebagai normal atau abnormal.

Anda mungkin juga menyukai