Anda di halaman 1dari 75

CLASSIFICATION OF PROTOZOA

HONIGBERG et al. 1964 PHYLUM PROTOZOA I. SUBPHYLUM 1. CLASS ORDER GENUS SPESIES

: Plasmodroma : Rhizopoda : Amoebida : - Entamoeba : Entamoeba histolytica Entamoeba coli Entamoeba gingivalis - Endolimax Endolimax nana - Iodamoeba Iodamoeba butschlii - Dientamoeba Dientamoeba fragilis

2. CLASS ORDER GENUS

: Mastigophora : Protomonadida : In intestine : - Chilomastix Chilomastix mesnili - Trichomonas Trichomonas hominis Trichomonas vaginalis - Enteromonas Enteromonas hominis - Embadomonas Embadomonas intestinalis

In blood & tissues - Trypanosoma Trypanosoma brucei Sub group Trypanosoma cruzi Trypanosoma rangeli - Leishmania Leishmania donovani Leishmania tropica Leishmania braziliensis ORDER GENUS SPESIES : Diplomonadida : Giardia : Giardia intestinalis

3. CLASS ORDER GENUS SPESIES

GENUS SPESIES

: SPOROZOA : Coccidiida : Plasmodium : Plasmodium vivix Plasmodium falciparum Plasmodium malariae Plasmodium ovale : Isospora : Isospora hominis Isospora belli

II. SUB PHYLUM CLASS ORDER GENUS SPESIES

: Ciliophora : Ciliata : Heterotrichida : Balantidium : Balantidium coli

PROTOZOA Protozoa terdiri atas sejumlah besar microorganisme ber sel satu (unicellulair) yang menyerupai satu sama lain, walaupun protozoa adalah unicellulair banyak juga ahli-ahli protozoa menganggap acellulair karena unit yang satu itu melakukan semua fungsi hidupnya yaitu metabolisma dan reproduksi. Protozoa adalah jasad renik / binatang ber sel satu yang merupakan satu kesatuan yang complete dan mampu melakukan fungsi-fungsi physiologis.

Perbedaan antara protozoa dan metazoa Protozoa Metazoa

Morfologi

Unicellulair

Multicellulair (sejumlah sel untuk menjadikan suatu individu yang kompleks) Tiap-tiap sel melakukan fungsinya yang khusus.

Fisiologi

Hanya satu sel untuk seluruh fungsi: - reproduksi - respirasi - pencernaan - ekskresi dll.

I.

Morfologi Protozoa Protozoa terdiri dari: - Sitoplasma 1. Ectoplasma 2. Endoplasma - Nukleus 1. Membran sel 2. Kromatin 3. Karyosome /nukleus 4. Nukleoplasma

- Ektoplasma Fungsinya

: - pergerakan - mengambil makanan - ekskresi - respirasi - proteksi

Organ lokomotif merupakan perpanjangan-perpanjangan daripada ektoplasma, antara lain: - pseudopodia - cilia - flagella - undulating membrane pada beberapa spesies mempunyai : - peristoma yaitu tempat makanan masukcytostomacytopharynx (tube like)endoplasma.

- Endoplasma yang granulair : Fungsinya : Berhubungan dengan nutrisi, karena mengandung Nukleus. Jadi, juga mempunyai fungsi reproduksi. Endoplasma juga mengandung : - food vacuoles - cadangan makanan - benda-benda asing - contractile vacuoles untuk osmoregulator - chromatoidal bodies

Fungsi Vakuola kontraktil : 1. Mengatur tekanan osmotic. 2. Meng-eliminir bahan-bahan sisa makanan. Mastigophora mempunyai suatu Kinetoplast yang tdd: 1. body 2. Blepharoplast : : Untuk mempertahankan hidup dan reproduksi. 2. Granular type Nukleus Fungsi Parabasal

Nukleus: 1. Vesiculair nucleus

Pada Ciliata mempunyai : - satu makronukleus (aktifitas vegetatif) - satu/lebih mikronukleus (reproduksi)

II. Fisiologi
Fungsi metabolisme, reproduksi dan proteksi oleh protoplasma atau organella. Pergerakan : dilakukan

- Class Rhizopoda bergerak dengan


Rhizopoda/pseudopodia - Class Mastigophora bergerak dengan flagella - Ciliata bergerak dengan cilia

- Sprorozoa tak ada organ lokomotif

Protozoa mengambil oksigen dapat secara : 1. Langsung : oksigen langsung diambil dan CO2 dikeluarkan. 2. tak langsung : menggunakan oksigen yang dikeluarkan dari berbagai substansi akibat aksi enzim.

Nutrisi Makanan solid setelah diambil oleh ektoplasma atau cytostoma akan dikelilingi oleh food vacuole dimana makanan tersebut akan dicernakan oleh enzim, lalu dijadikan bentuk yang cocok untuk di assimilasi. Bahan-bahan makanan yang dibutuhkan antara lain: - Garam anorganik - Karbohidrat - Fat/lemak - Protein - Vitamin dan substansi-substansi pertumbuhan lain.

Ekskresi : Dijalankan melalui : a. Tekanan osmotik b. Diffusi c. Presipitasi

Sekresi Bahan-bahan yang disekresikan berupa: - Enzim pencernaan - Pigmen - Material untuk pembentukan dinding kista Pada protozoa yang patogen juga mengsekresikan : - Proteolytic enzyms - Hemolysin - Cytolysin - Berbagai macam toxin - Substansi antigen

Reproduksi a. Aseksual :

Yaitu type pembelahan simple (simple fission) Misalnya : - Rhizopoda - Ciliata

- Mastigophora

b. seksual Sebelum mengalami pembelahan didahului dulu dengan persatuan 2 sel (syngamy): - Temporair (sementara) - Permanent

Transmisi
1. Transmisi daripada protozoa usus dan protozoa atrial sbb: Parasit itu berpindah dari hospes yang satu ke hospes yang lain secara langsung atau melalui makanan dan minuman sesudah kehidupan extra corporeal.

Bentuk-bentuk yang infektif: - Kista - Spora yang mengandung sporozoites misal pada sporozoa usus. 2. Untuk parasit darah dan usus. a. Kontak langsung atau transmisi congenital misalnya : - Toxoplasmosis - Leishmaniasis b. Transmisi tak langsung ( indirect transmission) Parasit itu mengalami siklik development di dalam tubuh

insecta sebelum mencapai stadium infektif.

Patologi dan Simptomatologi Protozoa yang patogen mengganggu hospesnya dengan cara: 1. Multiplikasi 2. Invasi dan 3. Destruksi sel-sel jaringan dengan 4. Toxin atau aktifitas enzim

Perjalanan infeksi melalui:


- Stadium akut : - bisa menimbulkan kematian atau bisa menjadi chronic latent state - Tingkat subclinic yang dapat dengan/tanpa exacerbasi

Diagnosis 1.Berdasarkan gejala klinik yang khas : misalnya pada malaria,

tripanosomiasis dan Visceral leishmaniasis.


2.Laboratorium Bahan dari : - Tractus intestinalis, misalnya pada amoebiasis - Darah& jaringan; pada malaria, tripanosomiasis Pemeriksaan dengan : - Direct smear - Methode concentrasi - Culture - Inoculasi pada binatang - Indirect cutaneus dan serologi

Imunitas Faktor-faktor yang mempengaruhi : 1. Umur : bayi atau anak-anak lebih mudah kena penyakit daripada orang dewasa. 2. Ras dan individu: Orang Negro lebih resisten terhadap Plasmodium vivax dibanding orang kulit putih. 3. Resistensi bisa menurun pada keadaan : - Malnutrisi - Penyakit-penyakit bakteri atau penyakit lain yang bisa melemahkan

Pencegahan - Mengurangi sumber infeksi - Memblokir rantai transmisi - Memproteksi terhadap hospes-hospes yang rentan Pada umumnya pencegahan infeksi protozoa usus yaitu: - Memperbaiki sanitasi - Hygiene Untuk protozoa darah dan jaringan dengan vector control.

ORDO AMOEBIDA Protozoa yang termasuk grup ini bergerak dengan Pseudopodea. Genus yang termasuk Ordo ini : 1.Genus Entamoeba a.Entamoeba histolytica b.Entamoeba coli c.Entamoeba gingivalis 2.Genus Endolimax a.Endolimax nana 3.Genus Iodamoeba a.Iodamoeba butschlii 4.Genus Dientamoeba a.Dientamoeba fragilis

Perbedaan Entamoeba, Endolimax, Iodamoeba dan Dientamoeba GENUS Entamoeba PERBEDAAN Membran nukleus dilapisi granul kromatin dan karyosome yang kompak terletak di sentral atau eksentrik. Karyosome besar dan irreguler terletak di perifer dan dihubungkan dengan massa yang lain yang kecil. Karyosome besar, bulat dan dikelilingi oleh globules yang refraktil.

Endolimax

Iodamoeba

Dientamoeba

Karyosome mengandung 6 granula kromatin dan nukleusnya berjumlah 2 buah

Karakteristik Tropozoit 1. ukuran (u) rata-rata range 2. Inclusion RBC Bacteria & material lain vacuoles 3. pseudopodia pergerakan Kista Ukuran rata-rata Range Glycogen in young cyst (pengecatan iod) Chromatoid bodies Nuclei

Entamoeba histolytica

20 10 60 ada (-)pada specimen yang baru. Sedikit Berbentuk seperti jari tangan, hyaline dibentuk dengan cepat. Aktif dan progressive Bervariasi 5 20 difus, coklat Sering ada berbentuk lisong 1-4

Entamoeba coli

Entamoeba gingivalis

25 10 50 tidak ada (+) banyak banyak tumpul biasanya granular, hyalin dibentuk dengan lambat. Lamban, biasanya tak progressive

15 5 35 kadang-kadang (+) banyak tumpul, hyalin dibentuk dengan lambat. lamban dan agak progressive

17 10 33 massa yang besar berbatas tak tegas, coklat tua. Kadang-kadang ada berbentuk splinter dengan ujung runcing 1-8

Tak ada kista

Endolimax nana

Iodamoeba butschlii

8 6 15 tidak ada (+) banyak

11 6 - 20 tidak ada (+) banyak

tumpul, hyalin dibentuk dengan lambat. lamban & agak progressive


9 5 14 biasanya tak ada, difus berbatas tak tegas coklat Kadang-kadang kecil berupa granular

tumpul seperti jari-jari, hyaline dibentuk lambat. Lamban, sedikit progressive 10 5 18 biasanya ada, besar, kompak, coklat tua.
Biasanya (-) granular kecil

1-4

1-2

Entamoeba histolytica Penyakitnya disebut : - Amebiasis - Disentri amuba - Hepatitis amuba (infeksi pada hepar) Morfologi

Dalam feses, E.histolytica dapat ditemukan dalam beberapa bentuk:


- Tropozoit - Prekista - Kista

Tropozoit : Ukuran: 1060 u (15-60 u) paling banyak antara 15-30 u. Terdiri dari : a. Ektoplasma : - 1/3 dari seluruh tubuh - Warnanya jernih - Bisa membentuk pseudopodia yang aktif; pseudopodia ini seperti jari-jari tangan (pembentukannya cepat). b. Endoplasma : - Terletak sebelah dalam dari ektoplasma - Lebih padat dan banyak granula - Sering mengandung RBC yang utuh atau telah mengalami desintegrasi - Biasanya tak mengandung bakteria atau partikel asing

c.Satu Nukleus : - Letaknya eksentrik - Pada pengecatan hematoxylin memperlihatkan nukleomembran dan dilapisi oleh granuler kromatin uniform di permukaan dalam. - Satu karyosome terletak di bagian central dan dikelilingi oleh

suatu kapsul yang tampak seperti halo


- Tampak benang-benang fibril tersebar secara radiair ke bagian perifer nukleus. - Pergerakannya progressif dengan pseudopodia

Tropozoit

Prekista : - Tak berwarna - Bentuknya bulat atau oval, lebih kecil daripada tropozoit akan tetapi lebih kecil daripada kista. - Inclusion bodies tidak ada

- Pergerakan pseudopodia lamban


- Tak ada pergerakan yang progressif

Kista : - Bentuk : bulat atau oval - Dinding : tampak tegas

- Ukuran : 5-20 u
-Sitoplasma mengandung : - vacuola - chromatoid bodies yang berbentuk sausage

Chromatoid bodies tersebut akan hilang apabila kista itu menjadi matang. Kista yang immature mengandung satu inti Kista yang mature (infektif) mengandung 4 inti yang lebih kecil
Baik kista yang berinti satu maupun 4 semuanya bisa keluar melalui feses.

Kista

Habitat Di dinding dan lumen colon terutama di daerah caecum dan daerah rectosigmoid. Entamoeba histolytica dapat tumbuh dengan baik pada keadaan anaerobic atau tekanan oksigen yang rendah.

Reproduksi Reproduksi melalui : 1. Tropozoit : dengan cara binary fission dimana inti membelah secara modifikasi mitosis. 2. Kista Metacystic amoeba : setelah exkistasi keluarlah 8 buah amebulae (small immature amoeba)

Kista dapat dimatikan dengan: - Chlorine : 4 ppm dalam 15-30 menit - Phenol 1 % - Formalin 5 % Strain Strain yang kecil ini (minuta) kadang-kadang dikenal dengan nama E.hartmani.

Bila dibandingkan dengan strain yang besar, tropozoit dari strain yang kecil ini :
Lebih suka memakan bakteria daripada RBC Ukurannya lebih uniform Pergerakannya kurang Nukleusnya lebih jelas Kurang patogen Strain / kista yang berukuran >10 u magna

Siklus hidup :

(1) Tropozoit Pada usus besar

Tropozoit (6) Tropozoit (dalam usus besar)

(2) prekista

- un nucleate (3) kista - 2-nucleate - 4-nucleate

(5) Metacystic Tropozoit

dikeluarkan melalui formed stool

Environmnet
termakan kista yang hidup (4) Metakista (dibebaskan di usus halus)

Patologi E.histolytica menimbulkan lesi di : - Intestinal - Ekstra intestinal Lesi intestinal Lesi terutama mengenai daerah caecum dan rectosigmoid Dapat juga mengenai ; colon ascenden, rectum dan sigmoid atau appendix. Kalau infeksinya berjalan terus colon lain juga dapat terkena. Lesi ekstra intestinal Invasi sistemik bisa terjadi pada penderita-penderita: - Yang sedang menderita disenteri - Penderita yang infeksinya ringan/ latent infeksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas patogenitasnya: 1. 2. 3. Resistensi tubuh (hospes) Strain amoeba yang virulent dan invasif Keadaan di dalam lumen

Resistensi tubuh tergantung pada : - Immunitas - Keadaan nutrisi

- Bekas infeksi atau penyakit yang melemahkan

Virulensi

Keadaan di dalam lumen:


Misalnya invasi dapat dipercepat dengan : - Diet karbohidrat - Lesi pada mukosa usus baik oleh physical / chemical

- Stasis
- Bakteria/flora usus

Gambaran lesi Lesi yang awal merupakan suatu nekrosis yang kecil pada permukaan mukosa atau merupakan penonjolan modular yang kemudian berbentuk seperti botol di submukosa dengan pinggirnya yanag underminned. Ulcus yang seperti botol ini (flask like ulcer) bisa meluas ke lateral dan berhubungan dengan ulcus lain sehingga bisa terbentuk sinus-sinus yang berhubungan seperti honey combed area muaranya terlihat intact akan tetapi bisa terlepas seluruhnya sehingga membentuk ulcer yang besar.

Pada ulkus dari amoeba di dalamnya terdapat:

- Mucus
- Sel yang mengalami sitolisis - Amoeba : banyak terdapat di dasar ulcus dan pada dinding ulcus dan infiltrasi sel terjadi di sekitar ulcus. Jaringan yang destruktif diganti oleh jaringan ikat maka pada kerusakan yang hebat akhirnya akan diganti dengan jaringan fibrous yang tebal sehingga terbentuk granuloma (amoeboma)

Komplikasi dari intestinal amebiasis: - Appendicitis - Perforasi

- Perdarahan
- Artictura - Granuloma - Pseudopolipesis

Amoeboma Yaitu suatu penebalan radang yang berbentuk noduler pyeri, padat dan dapat digerakkan, terletak di dinding usus dan mengelilingi ulcus. Lokalisasi yang paling sering : - Caecum - Sigmoid

Diagnosa banding :
- Pertumbuhan neoplasma - Tuberculosis - Actinomycotic granuloma

Diagnosa
- Biopsi - Anti amoebic treatment

Amebiasis sistemik Pada amebiasis ekstraintestinal atau amebiasis sistemik kebanyakan terjadi di hepar kemudian paru-paru, otak, lien, genitalia dan kulit. Penyebarannya dari fokus di usus kebanyakan melalui metastase hematogen, tetapi kadang-kadang terjadi secara ekstensi langsung.

Pulmonary amebiasis umumnya terjadi melalui ekstensi langsung dari hepatic abscess. Sedangkan ulceratif vaginitis dan cervicitis serta terkenanya pada penis, prostat dan urinary infeksi lain terutama melalui rectal. Penyebaran secara hematogen infeksi daerah

Gejala
Amebiasis intestinal akut Masa inkubasi : 1- 14 minggu

Gejala-gejala disentri: - Berak-berak encer, sering sedikit-sedikit

- Mengandung : darah, mucus/lendir dan jaringan nekrotik


- Disertai : - nyeri perut, tenesmus (perasaan nyeri di sekitar anus waktu defekasi) - Panas (110-120 0F)

- Nyeri tekan
- Dehidrasi, toxemia dan prostrasio - Lekositosis 7.000 20.000/mm3 - Pada feses ditemukan E.histolytica

Amebiasis kronis - Serangan disentri yang berulang-ulang - Diselingi oleh gangguan gastrointestinal yang ringan atau sedang disertai konstipasi - Nyeri tekan - Hepar bisa membesar - Pada keadaan yang lanjut terjadi gangguan psychoncuretic, kurus cachexia Diagnosa banding dari Amebiasis kronis - Ulceratif colitis

- Carcinoma of the large intestine


- Diverticulitis

Hepatic amebiasis Terdiri dari : - Hepatitis amuba - Abscess hepar Lobus yang sering terkena yaitu lobus kanan dan pada umumnya mempunyai satu abscess. Abscess hepar ini bisa memecah ke arah paru-paru melalui diafragma sehingga timbul pulmonary abscess atau rupture melalui dinding perut.

Diagnosa 1.Menemukan bentuk histolytica dalam tinja segar 2.Menemukan bentuk histolytica dalam abscess atau biobsi 3.Reaksi immunology 4.Prectoscopy dan sigmoidoscopy terlihat ulcus yang khas. 5.Pembiakan bahan dari tinja atau aspirat. Terapi - Iodo-hydroxyquinolines terhadap bentuk kista - Ekstra intestinal : * HCl emetin terhadap bentuk histolytica * Metronidazole / Trinidazole : drug of choice

Epidemiologi Amebiasis terdapat di seluruh dunia. Prevalensi tertinggi di daerah tropik negara-negara dengan sanitasi lingkungan dan sosio ekonomi yang buruk. Di Indonesia, Amebiasis kolon banyak ditemukan keadaan endemic. Prevalensi E.histolytica di berbagai daerah di Indonesia 10 18 %, India, Mesir, RRC dan Belanda 10,3 11,5 % USA 20 %, Eropa Utara 5 20 % dan Eropa Selatan 20 51 %. Frekuensi infeksi E.histolytica diukur dengan jumlah pengandung kista.

Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista. Pengandung kista biasanya sehat tetapi ia memegang peranan penting untuk penyebaran penyakit, karena tinjanya merupakan sumber infeksi. Jadi, amebiasis tidak ditularkan oleh penderita amebiasis akut. Air Makanan

Pengandung kista
Sayuran Lalat

orang lain

Pencegahan 1. Hygiene perorangan 2. Menghindari carrier yang mencemari makanan 3. Mengobati carrier 4. Mencegah air dan makanan dari kontaminasi dengan sanitasi yang baik 5. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk 6. Mengadakan control terhadap insecta dengan insectisida 7. Mencuci sayuran yang berasal dari kebun dengan feses sebagai pupuk 8. Pendidikan dan penerangan terhadap umum akan kemungkinan terjadinya infeksi 9. juga tahan terhadap klor yang terdapat dalam air leding dan kista akan mati pada suhu 500C atau dalam keadaan kering.

Entamoeba coli

Entamoeba coli

- Sinonim : Entamoeba hominis


Amoeba coli - Merupakan spesies amoeba yang non patogenik - Distribusi : Seluruh dunia

- Habitat : Hidup bebas di lumen usus besar

Morfologi ada 3 bentuk 1. Tropozoit

- Dijumpai pada diarrhoeic stool - Ukuran 15 50 u - Merupakan tropozoit terbesar di lumen usus besar - Pseudopoda pendek dan lebar - Gerak lambat - Batas ekto&endoplasma (granuler) tidak jelas - Endoplasma dipadati oleh vacuola makanan dan mengandung bakteri, tidak ada RBC

Nukleus : o Satu buah o Dinding tebal o Satu karyosome besar, eksentrik o Kromatin kasar, tidak sama besar, granula terketak di membran nukleus 2. Prekista Tidak mengambil makanan Bentuk bulat/lonjong Masih banyak vacuola makanan

3. Kista - Mula-mula inti 1 inti 8 - Inti 2 massa glikogen besar - Ukuran 20 30 u - Terdapat vakuola glikogen - Terdapat chromatoid bodies seperti jarum / massa irreguler - Ekskistasi : inti 8 bisa menjadi inti 4 - Chromatoid body tidak terdapat pada kista inti 8 - Kista matang : - vakuola glikogen kecil/hilang - Inti kecil tapi identik

Kista Entamoeba coli

Siklus hidup: Sama dengan Entamoeba histolytica


Epidemiologi - Penularan dengan menelan kista matang - Insiden tinggi pada daerah panas, hygiene&sanitasi yang jelek. Patogenitas : Kommensalisme Tidak menimbulkan gejala klinik

Diagnosa : - Harus dilakukan diagnosa banding dengan Entamoeba histolytica. - Kalau inti lebih dari 4 tidak sulit untuk dilakukan diagnosa. - Kadang sulit dilakukan diagnosa banding bila dalam feses segar. Terapi : Tidak ada yang spesifik

Endolimax nana Sinonim : Endolimax intestinalis, Entamoeba nana Hidup komensal di usus besar Morfologi: 1. Tropozoit - Ukuran 6-15 u, rata-rata 10 u - Ektoplasma sempit - Gerak lambat, cair > aktif - Pseudopoda pendek/tumpul - Vakuola mengandung bakteri - RBC (-)

-Nukleus : o o o o Kecil Karyosome besar, irreguler, eksentrik. Benang achromatic keluar dari karyosome membentuk nukleus Kromatin membentuk nukleus (-) 2. Prekista - Bentuk bulat/lonjong - Ujung tumpul - Tidak mengambil makanan

3. Kista - Bentuk bulat/lonjong - Ukuran 5-14 u - Inti 1, 2 atau 4 - Kista mature : inti 4 - HI : nukleus tampak jelas - Kadang chromatoid body seperti lengkung kecil - Pembelahan binair Epidemiologi - Cara infeksi dengan menelan kista matang - Insiden tinggi di daerah dingin, hygiene dan sanitasi jelek

Patologi & simptomatologi - Non patogen -Tidak menimbulkan gejala klinik Diagnosa : - Bentuk khas kista yang lonjong - Dengan HI mudah di diagnosa Terapi Pencegahan yang baik : Tidak ada : Kebersihan perorangan & sanitasi lingkungan

CILIATA Balantidium coli Penyakitnya Habitat Reproduksi Hospes alami Hospes insidental : Manusia : Balantidiasis : Mukosa usus besar terutama caecum : Belah pasang transversal Konjugasi : Babi

Distribusi georafis : Terdapat di seluruh dunia

BALANTIDIUM COLI

Epidemiologi : - Banyak ditemukan pada babi (60-90 %) - Cara infeksi dengan menelan kista - Penularan antar babi ke babi sangat mudah - Dapat juga dari babi ke manusia
Morfologi Ada dua bentuk : 1. Bentuk Tropozoit - Bentuknya oval - Ukuran 60 70 u x 40 50 u - Badan diliputi cilia, pendek, halus, mempunyai panjang yang sama kecuali yang terdapat di bagian mulut, dimana terlihat lebih panjang yang disebut Adoral cilia

- Bagian anterior terdapat ytostome - Bagian posterior terdapat cytopyge - Sitoplasma : o 2 vakuola kontraktil o banyak vakuola makanan - Nukleus : 2 buah o Makronukleus o Mikronukleus

2. Bentuk Kista - Bulat/oval - Ukuran 50 60 u - Dinding 2 lapis - Sitoplasma : O Granuler O Makronukleus O Mikronukleus O Benda Refraktil

Siklus Hidup Setelah tertelan kista maka kista akan pecah keluarlah bentuk tropozoit di usus besar dan tempat kista mengeluarkan satu tropozoit. Tropozoit tetap di lumen atau masuk ke submukosa dan berkembang biak secara transversal. Mula-mula membentuk mikronukleus kemudian diikuti macronucleus akhirnya tubuhnya menjadi dua. Jika keadaan tak mengizinkan maka tropozoit akan berubah menjadi bentuk kista. Conjugate: Dalam proses tersebut 2 Tropozoit bersatu dan terbungkus menjadi satu dalam satu dinding kista. Pada keadaan ini terjadilah pertukaran bahan nucleus. Sesudah itu individu akan berpisah lagi.

Patologi dan gejala klinis - Cara infeksi: Babi biasanya merupakan sebagai sumber penularan penyakit. Terjadi jika makanan terkontaminasi dengan kista B.coli baik dari feses babi atau penderita yang ikut terkontaminasi. - Lesi berbentuk ulkus, irreguler, pinggir merah, menggaung, susah dibedakan dengan ulkus pada amoeba histolytica, hanya parasit ini tidak menyerang hepar. - Akut nanah. : sindroma disentri diare, tinja encer 5-15 kali dengan lendir darah dan

- Kronis : diare hilang timbul dapat juga konstipasi, anemia, nyeri pada kolon, cachexia.

Diagnosis - Menemukan tropozoit dan kista dalam tinja - Sigmoidoskopi Terapi - Preparat arsenicol - Oxytetracycline - (Emetin tidak efektif) Pencegahan - Mencegah agar makanan dan minuman tidak terkontaminasi kista Balantidium coli baik dari manusia ataupun babi.

Anda mungkin juga menyukai