PARASITOLOGI

(farmasi)
Oleh : Dr. Endiani R
(RHIZOPODA, MASTIGOPHORA, SPOROZOA,
CILIATA)
PROTOZOOLOGI
PROTOZOA
Definisi :
Parasit yang terdiri atas satu sel, tetapi mempunyai fungsi lengkap
yaitu fungsi reproduksi, fungsi pencernaan, fungsi respirasi, fungsi
ekskresi, dll.
Terdiri dari :
1. Sitoplasma
- Luar : Fungsi protektif, lokomotif (pergerakan), sensoris
- Dalam : Fungisi pencernaan makanan reproduktif
2. Inti
- Fungsi mengatur berbagai fungsi hidup dan reproduksi sel
3. Vacuola kontraktil
- Fungsi membuang sisa makanan/metabolisme
- Terbentuk dari ektoplasma
STRUKTUR PROTOZOA
BENTUK PROTOZOA:

1. AKTIF (TROPOZOIT)
2. TIDAK AKTIF (KISTA)
REPRODUKSI PROTOZOA
- Hanya bentuk TROPOZOIT yang mampu memperbanyak diri
- Proses:
1. ASEKSUAL : - SIMPLE BINARY FISION
- MULTIPLE FISION (SCHIZOGONI)
2. SEKSUAL
Multiplikasi secara :
1. CONJUGASI: 2 individu protozoa mengadakan penyatuan
diri untuk pertukaran inti memisahkan diri
individu yang lebih muda

2. SINGAMI: 2 sel yang berbeda jenis kelamin ( gamet)
menyatu fusi material zigot

KLASIFIKASI PROTOZOA
BERDASAR ALAT GERAK YANG DIGUNAKAN :
1. RHIZOPODA PSEUDOPODI
2. MASTIGOPHORA FLAGELA
3. CILIATA RAMBUT GETAR
4. SPOROZOA TIDAK PUNYA ALAT GERAK
KELAS SPESIES HABITAT EFEK
PATOGEN

RHIZOPODA ENTAMOEBA
HISTOLITICA



Usus besar Disentri,
hepatitis. Abses
hati

FLAGELLATA Giardia lamblia

Trychomonas vaginalis

Trypanosoma cruzi


Trypanosoma gambiense

Trypanosoma rhodesiens

Leismania donovani

Leismania tropica

Leismania braziliensis
Usus besar

Vagina

Jantung ,saraf
darah, SSP, KGB

Kelj. Linfe, RES

Kulit

Oropharynk

Kulit

Oro-nasal
Diare

Vaginitis

Chagas
disease

Penyakit tidur

Penyakit tidur

Kala azar

Oriental sore

Espundia
SPOROZOA












CILIATA

Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale

Isosppora hominis
Eimeria gubleri
Toxoplasma gondii
Sarcocystik

Pneumocystik


Balantidium coli
Eritrosit
Eritrosit
Eritrosit
Eritrosit

Usus
Hati
RES
Otot

Paru


Usus besar
Malaria tertiana
Malaria tertiana
Malaria kuartana
Malaria ovale

Diare
Coccidiosis hati
Toxoplasmosis
Tdk jelas

Pneumonia


Disentri

RHIZOPODA

1. ENTAMOEBA : Selaput inti dibatasi butir kromatin, kariosom
padat

2. ENDOLIMAX : Kariosom bentuk tidak teratur, letak di tepi

3. IODAMOEBA : Kariosom besar, dikelilingi bulatan-bulatan

4. DIENTAMOEBA : Mempunyai 2 inti, kariosom tdd 2 butir
kromatin

ENTAMOEBA HISTOLYTICA
HABITAT : MUKOSA USUS BESAR
MORFOLOGI :
1. TROPOZOIT :
- Merupakan bentuk yang aktif , berkembang biak dan aktif mencari makan
- Bentuknya tidak tetap
- Siitoplasma terdiri Ektoplasma dan Endoplasma
- Eendoplasma berisi eritrosit, lekosit dan sisa jaringan
INTI : bulat, kromosom sentral, butir kromatin pada selaput inti halus.

2. PRAKISTA
- Peralihan dari tropozoit menjadi kista
- Sitoplasma tidak berisi eritrosit atau sisa makanan

3. KISTA
- Bentuk bulat, inti 1-4 buah

ENTAMOEBA HISTOLITICA
TROPOZOIT :
KISTA :
SIKLUS HIDUP E. HISTOLITICA
Hanya berlangsung dalam tubuh manusia
Bentuk infektif adalah kista berinti 4

CARA INFEKSI :
- Melalui mulut bersama makanan lain yang tercemar

Kista Amuba berinti 4 (TETRANUKLEAT) Amubula
(METACYSTIK TROPOZOIT) TROPOZOIT (pada permukaan
usus besar).


PROSES REPRODUKSI E.HISTOLITICA ( 3 TAHAP ) :
1. EKSKISTASI
- Perubahan bentuk kista menjadi tropozoit

2. ENKISTASI
- Perubahan bentuk tropozoit menjadi kista

3. MULTIPLIKASI
- Pembelahan sederhana
- Hanya terjadi pada bentuk TROPOZOIT
RESERVOIR HOST : KUCING, ANJING, TIKUS
DISENTRI AMUBA ( AMUBIASIS )

- Masa inkubasi : 4-5 hari
- Akut : Tinja mengandung darah dan lendir,
terjadi ulkus di usus.

- Kronik : Terdapat ulkus dengan regenerasi
jaringan.
AMUBIASIS PADA ORGAN LAIN
HATI : Amubiasis hati
- Pada umumnya hanya 1 abses hati

- Gejala : - Nyeri hipokondrium kanan
- Pembesaran hati
- Demam, jaundice

- KomplikasiI :
Jika pecah : Menyebar ke kulit, paru, pleura, diagfragma,
rongga peritonium, usus, lambung


TERAPI AMUBIASIS :

1. METRONIDAZOLE
2X1gr (3-5 hariI)/3X750mg (5-10hariI)
Anak : 50mg/kg/hariI (5-10hari)

2. DEHIDROEMETIN DIHIDROKLORIDA
1-1,5mg /kg/hari
MASTIGOPHORA/FLAGELLATA
Menurut tempat hidupnya , 2 Kelompok :
1. HEMOFLAGELLATA (Terdapat dalam sistim pembuluh darah):
- TRYPANOSOMA
- LEISHMANIA

2. PADA JARINGAN
- Usus : - Chilomastix mesnili
- Trichomonas hominis
- Eenteromonas hominis
- Giardia lamblia
- MULUT : Trichomonas tenax
- GENITAL : Trichomonas vaginalis
HEMOFLAGELLATA
SIFAT UMUM FAMILI TRYPANOSOMIDAE

- Hidup dalam darah/jaringan manusia/hewan
- Serangga merupakan hospes perantara dan vektor penular
- Mempunyai 2 stadium :
- FLAGELLATA : Langsing, memanjang, sering
melengkung
- NON FLAGELLA : Bulat/Lonjong
- Inti: Bulat, Letak disentral
- Kinetoplas : Bulat, Batang, inti letak di depan/belakang inti

TRYPANOSOMA
- Terdapat 2 jenis tuan rumah : Vertebrata dan Serangga
- Terjadinya penularan oleh serangga dengan 2 cara :
1. ANTERIOR STATION (Melalui gigitan Vertebrata)
Pada : T. gambiense
T. rhodesiense
T. brucei

2. POSTERIOR STATION
Melaui mulut karena termakan tinja serangga
Pada : T. lewwesi
T. cruzi
TRYPANOSOMA GAMBIENSE
DIFERENSIASI GENUS TRYPANOSOMA
T. GAMBIENSE T. RHODESIENS T. CRUZI
HABITAT


MORFOLOGI

VEKTOR

R.HOST

DIAGNOSA

CARA INFEKSI

GEJALA KLINIS
KHAS
Plasma,Otot,
Limphnote

Polimorf

G.palpalis

Sapi, Babi, domba

Mikroskopid,sutul
,Cgb,Cs
Gigitan

P. tidur




Polimorf

G.palpalis
G.Morsitans
Antelope

Mikroskopis,sutul
,Cgb,Cs
Gigitan

P. tidur
Darah tepi, otot
,Saraf, Res

Trypanosoma,
Leismania
Reduvidae

Armadilo,kucing,
Tikus, Anjing
Mikroskopis,
inokulasi hwn
Kontaminasi tinja

Chagoma-Romana
sign
TRYPANOSOMA CRUZI
CHAGAS DISEASE
TRYPANOSOMA RHODESIENSE
LEISHMANIA
SPESIES YANG PARASITIK TERHADAP MANUSIA :
1. L. donovani Leismaniasis visceral (penyakit kala
azar)
Leismaniasis kulit (Dermal Leismaniasis)

2. L. tropica Leismaniasis kulit (Oriental sore)

3. L. braziliensis Leismaniasis Mucocutan
(Nasopharyng espundi)


DIFERENSIASI LEISHMANIA
L.DONOVANI L.TROPIKA L.BRAZILIENSIS
Penyakit
Hospes definitif
Hospes perantara
Penularan


Inkubasi
Gejala

Diagnosa



Terapi
Kala azar
Manusia, anjinh
Phlebotomus
Gigitan vektor


3-6 bln
Leismanioma

Mikroskopis,
darah, sutul,
biopsi, kultur,
Tes serologi
Antimoni drug
Pentaminidine
Oriental sore
Manusia, anjing
Phlebotomus
Ggigitan vektor,
Kontaminasi luka

2mg-6 bln
Delhi boil

Mikroskopis, nodul
kulit, kultur


Antimoni drug,
Ementin, vaksin

Espundia
Manusia, anjing
Phlebotomus
Gigitan vektor,
Auro infeksi,
Kontak langsung
Bbrp hr/mgg
Kulit dan mukosa

Mikroskopis,
kultur, serologi


Antimoni drug,
atebrin
LEISMANIA CUTIS
LEISHMANIA DONOVANI
LEISHMANIA TROPICA
NASAL ESPUNDIA
TRICHOMONAS
- Hanya mempunyai bentuk tropozoit
- Flagellata ini mempunyai bentuk mirip buah pir, UK: 10-12u
- Inti : 1, oval, anterior tubuh
- Flagel : anterior : 3-5 buah
Posterior 1 buah, tebal dan membentuk undulating
membran
- Aksotil berjalan di pertengahan tubuh
- Terdapat 3 spesies :
1. T. hominis (usus)
2. T. tenax (rongga mulut)
3. T. vaginalis (saluran UG)
TRICHOMONAS VAGINALIS
MORFOLOGI :
- Flagel : anterior : 4 buah, sama panjang
posterior : 1 buah , berjalan ke
belakang sepanjang tepi
undulating membran
- Inti : oval
Tropozoit, pitiform , tak berwarna
- Stadium kista ( -)
TRICHOMONAS VAGINALIS
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN :
Laki-laki : Prostatitis vesikalis
Wanita : Vaginitis, uretritis, vulvinitis, servisitis

Gejala klinis :
- Gatal dan panas pada vagina
- Fluor albus
Laki-laki : (10%) mengeluarkan cairan putih dari
uretrhra
DIAGNOSA :
1. GEJALA KLINIS
2. MIKROSK. PADA SEKRET VAGINA : TROPOZOIT +
3. BIAKAN SEKRET VAGINA, CAIRAN URETRA, AIR MANI
TERAPI :
- METRONIDAZOL
LAKI : 2X250mg (10hr)/2 gr single dose (malam)
WANITA : 3X250mg (10hari)/2 gr single dose (malam)

- TINIDAZOL

- NIMORAZOL
GIARDIA LAMBLIA
( LAMBLIA INTESTINALIS)
HABITAT : Duodenum , bagian atas yeyenum
MORFOLOGI :
1. TROPOZOIT : mirip raket, permukaan badan dorsal cembung, ventral,
cekung, ukuran P: 14u. L:7u
Anterior tubuh : Melebar dan membulat
Posterior tubuh : Meruncing

2. KISTA :
- Lonjong, UK. P:12u, L:7U
- 4 buah inti

GIARDIA LAMBLIA
TROPOZOIT DAN KISTA
SPOROZOA

KLAS Telosporea Toxoplasma

SUBKLAS : HAEMOSPORA COCCIDIA

ORDO : EIMERIIDEA Toxoplasmida

FAMILI: PLASMODIIDAE EIMERIIDAE

GENUS: PLASMODIUM ISOSPORA TOXOPLASMA
PNEUOCYSTIC
SARCOCYSTIC
PLASMODIUM
Hospes definitif : Anopheles
Hospes perantara : Manusia

SIKLUS HIDUP :
1. Seksual (SPOROGONI)
- Pada NYAMUK
- Menghasilkan SPOROZOIT Infektif bagi manusia

2. Aseksual (SKIZOGONI)
- Pada MANUSIA
- Menghasilkan GAMETOSIT
B. SEKSUAL
1. Eksflagelasi muda Mikrogamet tua
2. Makrogametosit Makrogamet
3. Fusi mikrogamet + makrogamet Zigot
4. Zigot Ookinet
5. Ookinet Ookista
6. Pembentukan sporozoit dalam ookista
7. Sporozoit masuk dalam kelenjar ludah nyamuk


TROPOZOIT PLASMODIUM FALCIPARUM
Tropozoit muda : Bentuk cincin
Tropozoit lanjut : Kromatin ganda dengan bintik maurer
Tropozoit Plasmodium
malariae
Bentuk pita (Bandform)
TROPOZOIT PLASMODIUM VIVAX

Plasmodium vivax (tropozoit muda)
Sediaan darah tipis
Perhatikan :
- Parasit berbentuk cincin tebal
- Parasit berada di dalam eritrosit.
- Eritrosit yang terinfeksi berukuran lebih besar dari eritrosit normal.
- Inti bulat berwarna ungu tua.
- Sitoplasma / cincin berwarna merah muda.

SKIZONT PLASMODIUM MALARIAE
- 8 merozoit, masing-masing besar, warna merah, bulat
tersebar diantara sitoplasma yang pucat

- Bentuk rosete mirip bunga
GAMETOSIT PLASMODIUM MALARIAE
- BULAT/LONJONG DNG ERITROSIT NORMAL
- INTI BULAT, MENGANDUNG KROMATIN BERWARNA MERAH
- LETAK INTI DI TEPI
SKIZONT PLASMODIUM VIVAX
- TERDIRI DARI MEROZOIT YANG BERJUMLAH
16-18, BENTUKNYA BESAR, APADAT BERUPA
GRANULA MERAH
- BENTUK TERATUR/MENGISI PENUH
- ERITROSIT YANG TAMPAK MEMBESAR
GAMETOSIT
PLASMODIUM VIVAX
- LONJONG, ERITROSIT MEMBESAR
- MENGANDUNG BINTIK SCHUFFNER
GAMETOSIT PLASMODIUM
FALCIPARUM
- MIRIP BUAH PISANG
- GAMETOSIT > UK. ERITROSIT
GAMETOSIT PLASMODIUM
OVALE
- BULAT/LONJONG
- SEL DARAH MERAH = GAMETOSIT
CARA PENULARAN MALARIA
1. MELALUI GIGITAN NYAMUK ANOPHELES BETINA YANG
MENGANDUNG SPOROZOIT INFEKTIF

2. PENULARAN DENGAN TROPOZOIT MELALUI:
TRANSFUSI DARAH, PLASENTA, JARUM SUNTIK



- DEMAM INTERMITTEN
- KEDINGINAN (20MNT - 1JAM)
- FASE PANAS BADAN (1 4 JAM)
- KERINGAT >> ( 2 3 JAM )

- ANEMIA
- AKIBAT PECAHNYA SEL DARAH MERAH SELAMA SEGMENTASI
PARASIT DALAM ERITROSIT

- PEMBESARAN LIMPA
GEJALA KHAS MALARIA
PENGOBATAN MALARIA
1. KLORKINA (CHLOROQUIN)
AWAL : 1GR/P.O 6J KMD 0,5GR (1HR)
0,5GR/HR
PENCEGAHAN DI FAERAH ENDEMIK :
DEWASA : 1X0,5GR/P.O/HR
ANAK : SEKALI-1MGG
1-4TH : 75MG, 5-8TH : 150MG,>8TH : 300MG
2. AMODIAQUIN (UNTUK BENTUK SKIZON SEMUA
SPESIES PLASMODIUM)
- 600MG, SINGLE DOSE
- PENCEGAHAN ; 400MG/MGG
3. PIRIMETAMIN
UNTUK MENCEGAH MALARIA, KARENA BEKERJA
LAMBAT
DOSIS : 25MG/P.O/MGG
4. BIGUANID/PROGUANIL
UNTUK MENCEGAH PLASMODIUM FALCIPARUM
DOSIS : 500MG/HR (5HR)
5. PRIMAKUIN
- BEKERJA TERHADAP BENTUK SEKSUAL PLASMODIUM
DAN EKSOERITROSITIK SEKUNDER
- LEBIH EFEKTIF DENGAN EFEK SAMPING LEBIH RENDAH
DOSIS : 2X15MG (14HR)
KONTRA INDIKASI :
- PENYAKIT GINJAL
- ANEMIA HEMOLITIK
TOXOPLASMA GONDII
- MERUPAKAN PENYAKIT ZOONOSIS YANG DAPAT DITULARKAN DARI
BINATANG KEPADA MANUSIA

- MORFOLOGI :
1. EKSTRASELULER BENTUK MIRIP BULAN SABIT LANGSING
DENGAN UJUNG RUNCING DAN LAIN
TUMPUL

2. INTRASELULER BENTUK BULAT LONJONG INTI 1 PADA UJUNG
YANG TUMPUL

MORFOLOGI TOXPLASMA GONDII


Keterangan :
-bentuknya seperti bulan sabit
-mempunyai ukuran antara 4-6 mikron x 2-3 mikron
-ujung yang sebelah tumpul bila dibanding dengan yang lain
-kadang-kadang ditemukan bentuk ovale
-nukleus yang mempunyai kariosom terletak eksentrik di bagian yang tumpul
-mempunyai para nukleus
-mungkin ia mempunyai suatu staium dengan satu flagella
-didalam sel toxoplasma terdapat organ-organ kecil yang namanya adalah toxonema dan conoid
.
CARA INFEKSI :
1. AQUIRED TOXOPLASMOSIS
ORAL : MANUSIA TERMAKAN OOKISTA YANG BERASAL DARI
TINJA KUCING

UDARA : PENULARAN OLEH PENDERITA PNEUMONITIS TOXO
PLASMOSIS

KULIT : KONTAK MANUSIA DENGAN EXCRET BINATANG YANG SAKIT
( KUCING, ANJING, BABI TIKUS )
2. KONGENITAL TOXOPLASMOSIS
- TRANSPLACENTAL DARI IBU KE JANIN
AWAL KEHAMILAN : ABORTUS/LAHIR MATI
AKHIR KEHAMILAN : KELAINAN TAMPAK SETELAH 2-3 BLN
DILAHIRKAN
- MELALUI ASI
GEJALA KLINIS TOXOPLASMOSIS DAPATAN
1. SSP DAN OTAK (PADA BAYI)
- ENCEPHALITIS
- HIDROSEFALUS
- KALSIFIKASI CEREBRAL
2. KELJ. LIMFE DEMAM + LIMFADENITIS
3. KULIT RUAM MAKULAPAPULAR
4. PARU PNEUMONIA INTERSTITIAL
5. JANTUNG MIOKARDITIS
6. HEPATOSPLENOMEGALI
DIAGNOSA LABORATORIUM
1. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SECARA LANGSUNG DARI SUTUL CCS,
BIOPSI
2. ISOLASI PARASIT DENGAN INOKULASI PADA HEWAN COBA
3. PEMERIKSAAN SEROLOGIS
TERAPI TOXOPLASMOSIS
1. KOMBINASI PIRIMETAMIN + SULFADIAZIN
D: 50MG/ORAL/ D: 2GR DIIKUTI
6JAM KMDN 4X1 GR(14HR)
HR 1: 25MG
(13): 25MG/HR
2. SPIRAMISIN : 2 4GR/HR (3-4MGG)
3. TOXOPLASMOSIS MATA : PREDNISON
4. PENUNJANG : B COMPLEKS DAN ASAM FOLAT
CILIATA
BALANTIDIUM COLI
MORFOLOGI :
TROPOZOIT
- LONJONG, UK : P: 60-70u, L:40-50u
- MERUPAKAN PROTOZOA YANG PALING BESAR
- TUBUH TERTUTUP CILIA PENDEK, KECUALI DI DAERAH MULUT
TDP CILIA YANG LEBIH PANJANG : ADORAL CILIA
- ANTERIOR : CEKUNGAN : PERISTOM MULUT (SITOSTOM)
- TIDAK MEMPUNYAI USUS
- POSTERIOR : ANUS (CYTOPYGE)
- 2 BUAH INTI : MAKRONUKLEUS + MIKRONUKLEUS
- VACUOL KONTRAKTIL (2 BUAH)
- VACUOL MAKANAN ( SISA MAK, LEKOSIT, ERITROSIT)
KISTA :
- BULAT, UK : 50-60u
- SITOPLASMA BERGRANUL
- MAKRONUKLEUS + MIKRONUKLEUS
- 1 BUAH BADAN RETRAKTIL
- DINDING KISTA TERDAPAT 2 LAPIS
BALANTIDIUM COLI
SIKLUS HIDUP:
BALANTIDIUM COLI
TUAN RUMAH ALAMI : BABI
TUAN RUMAH INSIDENTAL : MANUSIA
STADIUM INFEKTIF : KISTA
REPRODUKSI :
- BINARY TRANSVERSE FISSION :
MEMBELAH DIRI MELINTANG

- KONJUGASI :
2 TROPOZOIT KISTA
BERTUKAR MATERIAL DARI INTI
2 TROPOZOIT BARU
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK
INFEKSI KARENA TERTELAN KISTA INFEKTIF BERSAMA MAKANAN/
MINUMAN YANG TERCEMAR TINJA BABI/PENDERITA

- USUS BESAR : ULSERASI PERDARAHAN + LENDIR PADA TINJA
PENDERITA
- DEMAM -
DIAGNOSA :
TINJA KISTA/TROPOZOIT BALANTIDIUM COLI
TERAPI :
- OKSITETRASIKLIN
- DIIDOKUIN

(CESTODA, NEMATODA, TREMATODA)
HELMINTHOLOGI
MORFOLOGI UMUM
o Multiseluler
o Bilateral simetrik
o Tda 2 Golongan besar :
1. FILUM PLATHYHELMINTHES
Kelas : - Cestoidea
- Trematoda

2. FILUM NEMATHELMINTHES
Kelas : Nematoda
CESTODA
Ciri-ciri umum:

Bentuk tubuh seperti pita, pipih dorsoventral
Mempunyai banyak ruas
Alat isap ( sucker ) +, kait + , berfungsi untuk
menempel.
Tubuhnya tdd : Skoleks, leher, badan (strobila).
Hermaprodit
Rongga tubuh (-), anus (-)
CESTODA
Bagian-bagian cacing Cestoda
ISTILAH UMUM PADA CESTODA
STROBILA : Batang tubuh dari cacing dewasa.

SKOLEX : Kepala + Alat isap (Sucker)

LEHER : Bagian tubuh di belakang kepala

PROGLOTID : Satuan dari segmen (ruas tubuh)

ROSTELUM : Bagian dari kepala yang menonjol yang
mempunyai deret kait.
ONKOSFER : Embrio yang mempunyai 6 buah kait
terletak dalam telur.

SISTISERKUS : Fase istirahat larva cestoda.

KISTA HIDATID : Fase larva genus Echinococcus.

SISTISERKOID : Kantung kecil yang berisi skoleks
yang mengalami invaginasi di
bagian proksimal, bagian caudal
padat memanjang.
KLASIFIKASI CESTODA PADA MANUSIA
1. Ordo : Pseudophyliidea
Famili : Diphyllobothridea
Genus : Diphyllobothrium
Spesies : D. latum

2. Ordo : Cyclo phyllidea
Famili : Taenidae
Genus : 1. Taenia
2. Echinococcus
3. Multiceps
Spesies : 1. Taenia saginata
2. Taenia solium
3. Echinococcus granulosus
4. Multiceps multiceps
2. Ordo : Cyclo phyllidea
Famili : Taenidae
Genus : 1. Taenia
2. Echinococcus
3. Multiceps

Spesies : 1. Taenia saginata
2. Taenia solium
3. Echinococcus granulosus
4. Multiceps multiceps


3. Ordo : Cyclophyllidea
Famili : Hymenophyllididae
Genus : Hymenolepis

Spesies : 1. H. nana
2. H. diminuta



SPESIES CESTODA YANG PENTING
PADA MANUSIA
1. TAENIA SOLIUM
2. TAENIA SAGINATA
3. ECHINOCOCCUS GRANULOSUS
4. MULTICEPS MULTICEPS
5. DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM
6. HYMENOLEPIS DIMINUTA
7. HYMENOLEPIS NANA
8. DIPYLIDIUM CANINUM
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM
Nama umum : Cacing pita ikan
= Dibothriacephalus latus
= Taenia lata

Nama penyakit : Difilobothriasis

Habitat :
cacing dewasa hidup dalam usus halus (ileum)
manusia, anjing, kucing dan binatang pemakan ikan
lainnya.
MORFOLOGI
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM
o Cacing dewasa panjangnya mencapai 10m
o Tubuh berwarna kelabu kekuningan, bagian tengah
tubuh berwarna gelap Uterus berisi telur.
o Skoleks : Memanjang mirip sendok (P:2-3m, L:1m)
o Pada daerah kepala tdd.2 lekukan berbentuk celah
(bothria).

o Leher tak bersegmen, lebih panjang dari kepala.
o Proglotid : 3000-4000 segmen yang bentuknya
melebar.
o Segmen matur : Berisi alat kelamin jantan (+), Betina
segmen terminal : mengerut segmen kosong
karena sudah dikeluarkan melalui uterine pore
lepas secara berantai.
o Ovarium: 2 lobus, melingkar di bagian tengah dari
segmen, bentuk rosette.

SKOLEKS DAN PROGLOTID
TELUR
- BERBENTUK LONJONG, BERWARNA COKLAT
- PADA SALAH UJUNGNYA TERDAPAT TONJOLAN
KECIL ( KNOP )
SIKLUS HIDUP D.LATUM
LARVA : 3 STADIUM
I. Korasidium
II. Proserkoid
III. Pleroserkoid

Hospes definitif : Manusia, Anjing, Kucing
Hospes perantara :
I. Crustacea (cyclops/diaptomus)
II. Ikan
PATOGENESA
Gejala difilobothriasis :
- Gangguan GI (diare, nyeri perut,
obstruksi usus)
- Anemia pernisiosa (defisiensi B12)

Diagnosa :Pemeriksaan tinja telur+segmen

Terapi : Mepakrin
Anemia : Vit.B12/Asam folat
PENCEGAHAN
Buang air besar mencegah pencemaran
air oleh
tinja.
Memasak ikan yang mau dimakan.
Tidak memberi makan anjing, kucing dengan
ikan mentah.
TAENIA SAGINATA / TAENIA SOLIUM
T.SAGINATA T.SOLIUM
Nama umum

Habitat



Morfologi


Skoleks
Cacing pita sapi

Cacing dws dlm
U.H manusia


Cacing dws 5-10m,
umur 10 th

4 alat isap,
rostelum (-),
kait (-)

Cacing pita babi

Cacing dws dlm
U.H (jejenum)
manusia

Cacing dws 2-3m,
Umur 25th

4 alat isap,
rostelum(+)
kait (+)
DIFERENSIASI
TAENIA SAGINATA TAENIA SOLIUM
Leher

Proglotid

Uterus pada
segmen gravid

Telur



Hospes perantara
Sempit memanjang

Segmen 1000-2000

15-20 cabang lateral ,
dilepas 1/1

Bulat, coklat,
embriofor berdinding
tebal, begaris radier

Kerbau, sapi



Pendek

<1000

5-10 cabang
lateral

idem



babi
TELUR TAENIA
SIKLUS HIDUP TAENIA
Cacing dewasa Telur/proglotid dalam tinja


Makan daging
Sapi/babi yang Sistiserkus pd otot, otak
Tidak dimasak manusia


Telur yang telur termakan
tertelan sapi / manusia
babi

Ssistiserkus pada
Otot babi/sapi
Patogenesa :
Tidak enak di perut
Gangguan pencernaan (diare/konstipasi)
Anemia
Prognosa : Baik, buruk Sistiserkosis

Diagnosa :
Pemeriksaan tinja Telur/skoleks/proglotid (+)

Terapi : Mebendazol
SISTISERKOSIS
Definisi :
Infeksi pada manusia yang disebabkan oleh larva taenia
solium, yang disebut Sistiserkus bovis.

Cara infeksi : Tertelan telur taenia solium

Patogenesa :
o Larva dapat dijumpai disemua organ tubuh.
o Proses pertumbuhan kista akan diikutu oleh reaksi tubuh
untuk membentuk jaringan ikat yang membungkus larva
selama larva hidup terjadi peningkatan pembentukan
cairan kista dan reaksi jaringan.
GEJALA KLINIS
- Tergantung jumlah sistiserkus dan jaringan yang
diserang :

OTAK : - Gejala tumor otak
- Meningitis/ Encephalitis

MATA : - Nyeri pada bola mata
- Gangguan penglihatan/ kabur
- Buta

JANTUNG : - Sesak
- Gangguan irama jantung
ECHINOCOCCUS GRANULOSUS
Nama lain: Cacing pita anjing

Habitat:
- Cacing dewasa Usus halus anjing
- Manusia Hanya stadium larva

Morfologi :
- Tdd skoleks, leher dan strobila 3-4 segmen : imatur, matur dan
gravid.

- Skoleks :
- 4 alat isap
- rostelum mempunyai 2 deret kait yang
melingkar.

- Leher : Pendek dan lebar
CACING DEWASA
ECHINOCOCCUS GRANULOSUS
SKOLEX E.
GRANULOSUS
TELUR
ECHINOCOCCUS
GRANULOSUS
SIKLUS HIDUP
ECHINOCOCCUS GRANULOSUS
PATOGENESA :
Pada anjing : Gangguan ()

Manusia : Larva Uniloculer hidatid disease

Gejala klinis :
- Akibat kista hidatid tergantung tempat terdapatnya
kista dalam organ tubuh.
- Pada permukaan kulit benjolan.
Jika kista hidatid pecah : Gejala anafilaktik (+), dapat
terbentuk kista sekunder.

KISTA HIDATID
Diagnosa :
1. Tes alergi
2. Pemeriksaan hitung darah jenis
3. Tes serologi
4. Pemeriksaan radiologis

Terapi :
Pengobatan tidak khas
1. PEMBEDAHAN
- Hanya pada kista tunggal
- Formalin 10% Dapat membunuh protoskoleks.

2. PENGOBATAN BIOLOGI
- Kista sekunder/ multipel Tidak boleh dibedah.

3. PENGOBATAN ANTI ALERGI
- Epinefrin/ anti histamin
NEMATODA
CIRI-CIRI UMUM NEMATODA :

- Tubuh tak bersegmen

- Bentuk bulat panjang (silindrik-filariform) dan bilateral
simetrik.

- Tubuh tertutup kutikulum

- Mempunyai tongga tubuh

- Alat cerna lengkap

- Sistim syaraf dan ekskresi belum sempurna

- Sistim reproduksi terpisah (diecious unisexual)
KLASIFIKASI NEMATODA
BERDASAR TEMPAT HIDUP CACING
I. NEMATODA USUS
- Usus halus - ASCARIS LUMBRICOIDES
- STRONGYLOIDES STERCORALIS
- CACING TAMBANG
- TRICHINELLA SPIRALIS
- Sekum dan - ENTEROBIUS VERMICULARIS
appendiks - TRICHURIS TRICHIURA

II. NEMATODA JARINGAN
- Sistim limfatik Wuchereria bancrofti
Brugiya malayi

- Jar. Subcutan Loa-loa
Onchocerca volvulus
Dracunculus medinensis

- Mesenterium Achantoceilonema perstan
Manzonella ozzardi


- Conjunctiva Loa-loa
ASCARIS LUMBRICOIDES
Nama umum : Cacing gelang

Habitat : Cacing dewasa dalam usus
halus manusia/babi.


MORFOLOGI :
Merupakan Nematoda yang terbesar
Betina lebih besar dari jantan
Tubuh berwarna kuning kecoklatan dan kutikulum rata dan
bergaris halus.
Mulutnya ,mempunyai 3 buah bibir
Jantan :
- P : 10-31CM
- Ujung posterior runcing, melengkung ke arah ventral
- Mempunyai papil >>
- Mempunyai 2 spikulum yang melengkung
Betina :
- P : 22-35CM
- Tubuh posterior membulat dan lurus
SIKLUS HIDUP ASCARIS LUMBRICOIDES
Cacing dewasa dalam
usus halus manusia

Masuk ke dalam usus telur keluar bersama
bersama tinja

Jantung-paru-trakea


Larva menembus usus telur menjadi
Migrasi melalui aliran infektif di tanah
Darah/KBG
ENTEROBIUS VERMICULARIS
- Sininim : OXYURIS VERMIKULARIS
- Nama umum ; Cacing kremi
- Penyakit : Enterobiasis
- Habitat : Ssekum, sekitar apendiks
- Betina sat bertelur migrasi disekitar anus.
MORFOLOGI :
- Cacing dewasa kecil, berwarna putih
- Betina > jantan
- Di sekitar leher, kutikulum cacing melebar = sayap leher (cervical alae)
- Esofagus : mempunyai bulbus esofagus ganda
- Rongga mulut (-), Mempunyai 3 buah bibir
- Ekor : Jantan : ujung posterior ditemukan spikulum dan papail.
Jarang dijumpai setelah kopulasi.
Betina : Ekor lurus dan runcing
ENTEROBIUS VERMICULARIS
CACING JANTAN CACING BETINA

SIKLUS HIDUP ENTEROBIUS
VERMIKULARIS
Cacing dewasa dalam usus besar
Telur cacing infektif dalam waktu 4 -6 jam
sesudah keluar dari tubuh cacing betina.
Infeksi terjadi melalui mulut melalui tangan
yang tercemar atau melalui udara yang
terhisap tang mengandung telur.
TRICHURIS TRICHIURA
- Nama umum : Cacing cambuk/ cacing cemeti
- Penyakit : TRICHURIASIS
- Habitat : Usus besar (terutama sekum)
manusia.
MORFOLOGI :
- Cacing dewasa mirip cambuk
3/5 anterior Langsing mirip rambut
2/5 posterior Lebih tebal

- Jantan : P : 3-4CM
Bagian caudal melengkung ke arah ventral.
Mempunyai 1 spikulum + Selubung retraktil
- Betina : P: 4-5CM
Bagian caudal membulat da tumpul mirip coma.
CACING DEWASA
TRICHURIS TRICHIURA
SIKLUS HIDUP TRICHURIS TRICHIURA
Telur keluar bersama tinja belum mengandung
larva Di tanah ,3-4mgg menjadi
Telur infektif Jika termakan manusia
Tumbuh menjadi cacing dewasa Berkembang
dalam usus besar manusia.

TREMATODA
CIRI-CIRI UMUM:

Mirip daun, Tidak mempunyai segmen.
Cacing dewasa mempunyai alat isap mulut :
- Oral sucker pada daerah kepala
- Ventral sucker pada daerah perut
Pada umumnya hermaprodit, kecuali Schistosoma
mempunyai alat kelamin terpisah.
Alat cerna tidak sempurna
Sistim ekskretori : Flam cel
Semua klas trematida ovipar dengan telur pada umumnya
mempunyai operculum, kecuali genus Schistosoma.
Telur hanya dapat tumbuh menjadi larva bila berada dalam
air.
FASCIOLOPSIS BUSKI
Nama umum: Cacing daun raksasa ( Merupakan cacing trematoda usus yang
terbesar ).
Habitat : Cacing dewasa dalam usus halus (duodenum/yeyenum) manusia
dan babi.
Hospes definitif : Manusia/Babi
Hospes perantara: I. Siput
II. Tanaman air
MORFOLOGI :
- Acetabulum > Oral sucker
- Tidak mempunyai kerucut kepala.
- Mempunyai sepasang sekum yang tidak bercabang.
- Testis / ovarium bercabang
FASCIOLOPSIS BUSKI
Nama umum: Cacing daun raksasa ( Merupakan cacing trematoda usus yang
terbesar ).
Habitat : Cacing dewasa dalam usus halus (duodenum/yeyenum) manusia
dan babi.

Hospes definitif : Manusia/Babi
Hospes perantara: I. Siput
II. Tanaman air
MORFOLOGI :
- Acetabulum > Oral sucker
- Tidak mempunyai kerucut kepala.
- Mempunyai sepasang sekum yang tidak bercabang.
- Testis / ovarium bercabang
CACING DEWASA
FASCIOLOPSIS BUSKI
SIKLUS HIDUP
FASCIOLOPSIS BUSKI
Telur keluar bersama tinja (Di air)
Mirasidium Sporokista
Redia


Infeksi terjadi jika manusia Serkaria keluar dari tubuh
makan tanaman air yang siput
mengandung metaserkaria
infektif


Metaserkaria
pada tanaman air

FASCIOLA HEPATICA
- Nama umum: SHEEP LIVER FLUKE

- Habitat :
Cacing dewasa dalam saluran empedu bagian proksimal dan
dalam kantong empedu manusia, herbivora.
- Telur :
Mempunyai operculum
Saat dikeluarkan belum infektif dan tidak mengandung
korasidium.
SIKLUS HIDUP
FASCIOLA HEPATICA
Telur yang keluar (di air)
bersama tinja Mirasidium ( siput)-
Sporokista Redia serkaria



Jika tertelan HD menjadi Keluar dari siput
cacing dewasa menempel pada tanaman air




metaserkaria
PARAGONIMUS WESTERMANI
- Habitat :
Cacing dewasa dalam kista di paru hospes definitif (Mamalia
pemakan ketam, Manusia)

- Hospes perantara : I. Siput
II. Ketam/udang
- Telur :
Kuning kecoklatan, Lonjong, operculum (+)
menebal pada tepinya.
Saat keluar dari tubuh belum berisi
mirasidium (non embriyoned)
MORFOLOGI :

o Cacing dewasa, coklat kemerahan, hidup : mirip sendok, mati :
seperti biji kopi.
o Oral dan ventral sucker sama besar.
o Alat reproduksi :
- Testis mempunyai lobus yang tidak teratur,
berdampingan pada 1/3 posterior tubuh.
- 2 oarium : terletak di anterior testis dan
posterior ventral sucker .
- Vetellaria bercabang intensif pada seluruh tepi
cacing.
PARAGONIMUS WESTERMANI
Telur keluar bersama diair mirasidium masuk
dahak/tinja ke tubuh siput redia
serkaria.



Dalam tubuh manusia Masuk dalam tubuh
menjadi cacing dewasa ketam/udang
menjadi metaserkaria


jika makan ketam yang terinfeksi metaserkaria

SIKLUS HIDUP
PARGONIMUS WESTERMANI
SCHISTOSOMA HAEMATOBIUM
- Nama umum : Vesikal blood fluke
- Habitat :
Cacing dewasa pada V.panggul, V.kandung kemih, V. prostat, V.
uterus
- Morfologi :
Jantan : Testis 4-5 buah
Betina : Ovarium di posterior
Usus : pendek dan cepat bersatu.