Anda di halaman 1dari 35

Departemen Farmakologi dan

Farmasi
FK UPN Veteran Jakarta

TATA CARA PENULISAN RESEP


Resep harus BAIK dan RASIONAL

BAIK ? !!! Lengkap (sesuai UU)


dan
jelas (tulisan terbaca)

RASIONAL?!!!
TEPAT
TEPAT
TEPAT
TEPAT
TEPAT
TEPAT

OBAT
DOSIS
BSO
WAKTU
CARA
PENDERITA

RESEP
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter

kepada apoteker/farmasis pengelola apotek


untuk memberikan obat jadi atau meracik
obat dalam bentuk sediaan tertentu sesuai
dengan keahliannya, takaran, dan jumlah obat
sesuai dengan yang diminta, kemudian
menyerahkannya kepada yang berhak/pasien.

Pengertian penulisan
resep
Profesional:
Resep adalah wujud akhir kompetensi dokter

dalam medical care, mengaplikasikan ilmu


pengetahuan-keahlian dan keterampilannya di
bidang farmakologi dan terapeutik kepada
pasien.

Teknis:
Resep artinya pemberian obat secara

tidak langsung, ditulis jelas dengan tinta,


tulisan tangan pada kop resep resmi kepada
pasien, format, dan kaedah penulisan sesuai
dengan peraturan dan per Undang-Undangan
yang berlaku.

Contoh Form Resep (Goth,1978) :


Nama Dokter
Alamat Rumah
Alamat Praktek
SIP
No pasien

Kota ,tanggal

Superscriptio

R/

Inscriptio

R.Cardinale
R.Adjuvan
Corrigen rasa,
bau, warna
Vehiculum

Subscriptio

Perintah
Jumlah obat
pembuatan
m f l a-----S.Aturan pemakaian obat

Signatura

Dosis
(mg,ml)
Dosis
(mg,ml)

Paraf/tanda tangan
Nama pasien
Alamat

APOGRAPH (salinan resep)


Menurut Kepmenkes no.280 th 1981: Salinan
resep adalah salinan yang dibuat apotek,
selain memuat semua keterangan yang
terdapat dalam resep asli harus memuat
pula: nama dan alamat apotek, nama dan
SIA, tanda tangan atau paraf APA, det/
detur untuk obat yang sudah diserahkan
atau ne detur untuk obat yang belum
diserahkan, nomor resep dan tanggal
pembuatan.

Penulisan tanda Iter


Boleh atau perlu diulang
Ditulis dibawah logo R/ bila hanya inscriptio

ini yang diulang


Dibagian atas sebelah kiri, jika semua obat
akan atau boleh diulang
Contoh :
Iter 3X, artinya resep boleh diulang sebanyak 3

kali

Obat yang boleh di iter


Obat TB
Mengandung enzim
Untuk penyakit degeneratif ( ? )
Obat mahal
Psikotropik

Ne iteratur
Obat yang tertulis dalam resep tidak boleh

diulang, demi keamanan pasien, artinya untuk


menghindari efek samping atau efek lain yang
diinginkan

Ni Iteratur / tidak boleh diulang


NARKOTIK
Jika sudah habis iternya
Antibiotik

Yang menentukan iter / ne iter


Klinisi

atau dokter

Pemakaian lama
Lebih aman
Datang kembali untuk kontrol

Pasien atau keluarga pasien


Sosial ekonomi

Contoh Copi Resep/Apograph..


APOTEK UPN FARMA
Jl. RS.FATMAWATI 01 JAKARTA
Telp. (021) 7429458
Iter 2x
Apoteker : SRI RAHAYU, SSi,MSi,.Apt.
No. Telp :
No.SIK : 150/Kanwil/FM-1/X/2002

No

APOGRAPH
tgl pembuatan:

Dari dokter :
Pasien
:

tgl pengambilan:

R/

p.c.c
cap apotek

Tanda tangan APA

Contoh obat yang perlu


diulang pemberiannya

Kasus TB Paru dengan terapi OAT


PENGOBATAN TB

Tujuan Pengobatan

Pengobatan TB bertujuan untuk


menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman
terhadap OAT.

Prinsip pengobatan
Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip
sebagai berikut:
OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa
jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat sesuai
dengan kategori pengobatan.
Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OATKombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan
sangat dianjurkan.
Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan
pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment)
oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap
intensif dan lanjutan.

Pengobatan TBC pada orang dewasa


Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin,
pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap
intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH
dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap
lanjutan).
Diberikan kepada:
Penderita baru TBC paru BTA positif.
Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru)
berat

Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
Penderita kambuh.
Penderita gagal terapi.
Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum
obat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung
aktif.

Pengobatan TBC pada anak


2HR/7H2R2 :
INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama,
kemudian INH + Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu
selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada
resistensi terhadap INH).

2HRZ/4H2R2 :
INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan
pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali
seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila
diduga ada resistensi terhadap INH).

Contoh kasus
Pasien Sugeng 45 tahun, baru saja didiagnosa oleh dokter

menderita TB BTA (+) sesuai dengan hasil pemeriksaan


yang sudah dijalani. Saat ini pasien akan mendapatkan
pengobatan kategori 1 ( selama 6 bln ) yang terdiri dari fase
intensif selama 2 bulan dan diteruskan dengan fase lanjutan
selama 4 bulan kedepan. Obat yang akan anda berikan
adalah
Obatdosis sediaan
Rifampicin
450 mg / kali 450mg/caps
PZA
1500 mg / kali
500mg/tab
Isoniazid
300 mg / kali 300mg/tab
Etambutol
750 mg / kali 250mg/tab
Pasien minta obat tersebut diambil sebanyak 2 kali
a. Tuliskan resep aslinya
b. Tuliskan copy resepnya jika pasien sudah mengambil obat
yang kedua kalinya

Penyelesaian
Rifampisin 450 mg /kali, diberikan selama 2

bulan ( dewasa ) 56 hari. Sediaan 450 mg/cap


Diambil 2 kali, 1 kali pengambilan 28 hari jadi
obat yang dibutuhkan 28 capsul
PZA 1500 mg/kali, sediaan 500mg/tab,
kebutuhan 3 tablet/kali, 84 tablet
INH 300mg/kali, sediaan 300mg, kebutuhan
28 tab
Etambuthol 750 mg/kali, sediaan 250mg/tab
kebutuhan 84 tab

dr. Thomas A Edison


Jl. Pesantren no 48
iter 1 X
Tlp : 1234567

SIP : 072997

___

No. 48
Jakarta, 10 10
R/Rifampisin caps 450 mg
S 1 dd caps I ac ( pagi hari )
paraf
R/Isoniazid tab 300 mg
S 1 dd tab 1 ac
paraf
R/Pirazinamid tab 500 mg
S I dd tab III ac
paraf

- 10
No. XXVIII

R/Etambuthol tab 250 mg


S I dd tab III paraf

No. LXXXIV

Pro
: Tn. Sugeng
Umur : Dewasa
Alamat
: jl. RS fatmawati

No. XXVIII
No. LXXXIV

iter 1 X

Apoteker
No. telp
SIK
No. resep :
dokter
:
pasien
:

R/
R/

Apotek UPNFarma
Jl. Pesantren no 48
Tlp : 1234567

:
:
:

Copy

___

Resep

Rifampisin caps 450 mg


S 1 dd caps I ac ( pagi hari )
Isoniazid tab 300 mg
S 1 dd tab 1 ac

tgl pembuatan
tgl pengambilan

No. XXVIII
iter 1
No. XXVIII

R/

Pirazinamid tab 500 mg


S I dd tab III ac

iter 1
No. LXXXIV
iter 1

R/

Etambuthol tab 250 mg


S I dd tab III

No. LXXXIV
iter 1
pcc

dr. Thomas A Edison


Jl. Pesantren no 48
Tlp : 1234567

SIP : 072997

___

No. 48
Jakarta, 10 10 - 10
R/Ketokonazole
200 mg
No. XXX
Iter 1x S 1 dd tab II pc
paraf
R/Pankreoflat caps
S 1 dd tab 1 pc
paraf

No. XV

Pro
: Ny. Medi
Umur : Dewasa
Alamat
: jl. RS fatmawati

Apotek UPNFarma
Jl. Pesantren no 48
iter 1 X
Tlp : 1234567
Apoteker
:
No. telp
:
SIK :
___
No. resep :
dokter
:
pasien
:

Copy Resep
tgl pembuatan
tgl pengambilan

R/Diazepam tab 5 mg
No. V
S 1 dd tab ( malam hari )
det orig
R/Spasminal tab
No. XV
S 1 dd tab 1 pc
det 1
PCC

Penulisan resep suppositoria atau


Rectal tube

Contoh obat yang diberikan dalam


bentuk supp dan RT
Antipiretik

: Parasetamol

Dosis : 10 15 mg / kg BB / kali
pemberian perectal

peroral

Dumin supp

Parasetamol syrup
Parasetamol pulveres
: 125 mg / 2gr

Sediaan : Supp
250 mg / 2gr
Tablet
: 500 mg / tablet

Antikonvulsi
Barbiturat

: Fenobarbital

Dosis : - Loading dose

: 6 8mg/kgBB/kali

- Maintenance dose : 2 5mg/kgBB/kali


- maksimal dose
: 100 mg / kali

Sediaan

: - injeksi

: 50mg dan 100mg/ml

- tablet
: 50 dan 100 mg / tablet
Benzodiazepin : Diazepam
Dosis : - oral
: 0.15 0.3 mg/kgBB/ hari
( PDH )
0.3 - 0.5 mg /kgBB/hari ( FK UI )
- rectal
: BB 10 kg < 5 mg / kali
BB 10 kg > 10 mg / kali
Sediaan
: - Rectal tube : 5 dan 10mg/2,5 dan 5 ml
- tablet
: 2 dan 5 mg / tab

Penulisan resep pasien kejang demam


pada anak ( bentuk supp/RT dan pulv )
Seorang ibu datang ke UGD dengan membawa

puterinya Boby 2 tahun dalam kondisi demam


tinggi ( 39,5C ), sampai di UGD pasien kejang.
Anda harus memberikan terapi dengan segera
. Obat yang akan diberikan adalah golongan
benzodiazepin dan antipiretik yang akan
diberikan perectal. Setelah kondisinya
membaik pasien juga akan mendapatkan
kedua obat tersebut untuk di rumah yang akan
diberikan perectal ( 3 kali pemberian ) dan
peroral ( untuk 2 hari ).

Penulisan resep suppositoria


dan Rectal tube
dr. Venus
Jl. Pesantren no 48
Cyto Tlp : 1234567
S I P : 120103
No. 20 Jakarta, 1 April 2011
R/ Stesolid RT 5 mg
No. II
S I MM
paraf
R/ Dumin Supp 125 mg No. I
S IMM
Pro
Umur
Alamat
Telp

: An. Boby
: 2 tahun
: jl. Swasembada
:

Penulisan resep obat bentuk pulveres


Dengan dtd

: jumlah obat yang dituliskan


adalah dosis perkali minum atau dosis perkali,
Penulisan tidak tergantung adanya sediaan
obat.

Tanpa menggunakan dtd

jumlah obat yang ditulis dalam resep adalah


jumlah keseluruhan dosis yang akan diberikan
ke pasien, dan disesuaikan denga sediaan
obat yang ada

Penulisan resep dengan menggunakan


dtd
dr. Venus
Jl. Pesantren no 48

Tlp : 1234567
S I P : 120103
No. 25 Jakarta, 5 mei 2007
R/ Stesolid rectal tube 5mg
No. VI
S RT II Prn
paraf
R/ Dumin Supp 125 mg No. III
S Supp I Prn paraf
R/ Diazepam
1,5 mg
Parasetamol 150 mg
SL
QS
mf pulv dtd No. IX
S 3 dd pulv I pc prn
paraf
Pro
: An. Vulsi
Umur : 5 tahun
Alamat : jl. Swakarya

Penulisan resep tanpa


menggunakan dtd
dr. Venus
Jl. Pesantren no 48
Tlp : 1234567
S I P : 120103
No. 25 Jakarta, 5 mei 2007
R/ Stesolid rectal tube 5mg
No. VI
S RT II Prn
paraf
R/ Dumin Supp 125 mg No. III
S Supp I Prn paraf
R/ Diazepam tab 5 mg No. 3
Parasetamol tab 500 mg
SL
QS
Mf pulv No. IX
S 3 dd pulv II pc prn.

No. 2

paraf
Pro
: An. Vulsi
Umur : 5 tahun
Alamat : jl. Swakarya

Anda mungkin juga menyukai