Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 4

PROTOZOA
1. INDRA BAGUS P (1531010004)
2. ANISA LUKITASARI (1531010010)
3. DISTY NUR R (1531010017)
4. KEJORA PITALOKA (1531010023)
5. FAISAL AMRI S (1531010028)
6. KHOLILAH WAFIYAH (1531010035)
7. HAIDAR FADHLUR R (1531010040)
8. AGUS MULYO A (1531010046)
Protozoa
 Protozoa adalah penghuni tempat berair seperti selokan,
sawah, parit, sungai, waduk, laut, atau hidup parasit di
tubuh organisme lain.
 Protozoa ada yang memiliki cangkang yang berasal dari zat
kapur atau kersik.
 Reproduksi aseksual (vegetatif) pada kebanyakan protozoa
adalah dengan membelah diri. Namun, ada pula jenis
protozoa tertentu yang bereproduksi secara seksual
(generatif) dengan konjugasi, yaitu perpaduan antara dua
individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
 Cara hidupnya ada yang saprofit, parasit, dan hidup bebas.
 Protozoa merupakan hewan uniseluler, berukuran kurang
dari 10 mikron, dan walaupun jarang ada yang mencapai 6
milimeter, contohnya cilliata
Struktur tubuh protozoa
 Berdasarkan fungsinya, protoplasma protozoa dibedakan atas
nukleoplasma dan sitoplasma. Sitoplasma terdiri dari dua bagian
yaitu
1. Ektoplasma: yang bertugas dalam menyelenggarakan
pergerakan, pengolahan makanan, pembuangan sisa
metabolisme, pernapasan, dan pertahanan diri. Fungsi
pergerakan dilakukan dengan penonjolan memanjang
ektoplasma yang disebut pseudopodia (kaki semu), atau
dengan silia (bulu getar), flagela (bulu cambuk), ataupun
membran undulans.
2. Endoplasma, tampak bergranula, berfungsi dalam pengaturan
makanan. Dalam endoplasma terdapat inti sel yang bertugas
dalam melanjutkan reproduksi, juga terdapat vakuola kontraktil
yang berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis dan
pembuangan sisa metabolisme.
Rhizopoda
 Rhizopoda adalah jenis protozoa yang menggunakan tonjolan-
tonjolan ektoplasma atau pseudopodi sebagai alat gerak.
 Dalam kelas ini yang penting adalah ordo Amoebida yang
mempunyai 4 genus yang penting:
o Entamoeba
o Endolimax
o Lodamoeba
o Dientamoeba
 Macam Entamoeba:
o E. Histolytica
o E. Coli
o E. Gingivalis
 Pada manusia hanya E. Histolytica yang dapat menimmbulkan
penyakit
E. Histolytica
 Distribusi Geografis
Parasit yang pathogen terhadapa manusia ini
tersebar di seluruh dunia terutam di daerah
tropic dan sub-tropic
 Habitat
Hidup di dalam usus besar penderita yaitu di
dalam jaringan mukosa dan sub-mukosa usus.
Sedangkan bentuk kista hanya terdapat di dalam
lumen usu
 Morfologi
Selama daur hidupnya protozoa ini memiliki 3 bentuk:
o Tropozoit
o Prakista
o Kista
 Gambaran di bawah mikroskop
o Tropozoit tampak bergerak dengan aktif
dengan gerakan psedopodi yang cepat
o Kista terlihat bulat dengan dinding kista yang
tipis dan halus
 Siklus hidup
 Metode Reproduksi
Reproduksi entamoeba histolytica berlangsung
melalui 3 tahapan yaitu ekskistasi, enkistasi dan proses
multiplikasi.
1. Ekskistasi: Proses tranformasi dari bentuk kista menuju
bentuk tropozoid. Terjadi ketika kista telah mencapai
usus manusia. Kista infektif yang mempunyai 4 inti akan
tumbuh menjadi 8 amoebula dan masing-masing
berkembang menjadi tropozoid.
2. Enkistasi: Terjadi perubahan bentuk dari bentuk
tropozoid menjadi bentuk kista. Proses ini dapat
berlangsung dalam beberapa jam saja.
3. Multiplikasi: Berlangsung dengan cara mengadakan
pembelahan diri secara sederhana (simple binary fission)
 Tuan rumah yang peka
Selain manusia, berbagai hewan ternyata
juga peka terhadap infeksi dengan E. histolytica.
Sehingga E. histolytica dapat digolongkan
kedalam kelompok penyakit zoonosis
MASTIGOPHORA
(FLAGELLATA)

Memiliki satu atau lebih flagel yang


mempunyai peranan untuk bergerak.
Sesuai dengan tempat hidupnya ,
maka dikenal 2 kelompok flagellate
yaitu:
1. Hemoflagellata : terdapat dalam
sistem peredaran darah dan
jaringan
2. Flagellata usus, mulut dan genital
HEMOFLAGELLATA
Parasit ini hidup didalam darah atau jaringan tubuh manusia atau
hewan. Trypanosoma dan Leishmania termasuk ke dalam
golongan hemoflagellata.

Family Trypanosomidae memiliki morfologi umum sebagai


berikut:
1. Parasit mempunyai dua stadium dalam siklus hidupnya, yaitu
stadium flagellate yang memanjang dan sering melengkung
dan stadium non flagellate yang berbentuk bulat, lonjong
2. Inti berbentuk bulat atau lonjong umumnya terletak disentral
3. Kinotoplas, suatu benda berbentuk bulat atau batang yang
ukurannya lebih kecil dari inti.
4. Flagel, adalah cambuk halus yang berfungsi sebagai alat
gerak
5. Undulating membrane, selaput yang terjadi karena flagel
yang melingkari badan parasit
Stadium Bentuk Kinetopl Flagel Undulating
as Membran
Leishmania Bulat Ada Tidak Tidak ada
ada
Leptomonad Memanja Di Ada Tidak ada
ng anterior
Kritidia Memanja Sentral Ada Pendek
ng
Tripanosoma Memanja Posterior Ada Panjang, 2-4
ng Kurva
Tripanosoma Memanja Posterior Ada Panjang, 2-4
metasiklik ng Kurva
TRYPANOSOMA
Trypanosoma memiliki sifat polimorfik sehingga
mempunyai berbagai macam bentuk morfologi yang
berbeda-beda dalam hal ukuran, ada tidaknya flagel
bebas, dan berdasarkan letak intinya.
Trypanosoma memperbanyak diri dengan car binary
longitudinal fission. Mula mula kinetoplas membelah
diri, kemudian diikuti oleh pembelahan inti. Bagian
tubuh yang tidak mendapatkan flagel dan undulating
membrane asal, akan membentuk flagel dan
undulating membrane baru.
Trypanosoma yang menginfeksi manusia
1. Trypanosoma gambiens
Jenis trypanosoma yang
menginfeksi manusia
Jenis Bentuk Ukuran Inti Kinetopla Flagel Undulating
Trypanos s Membran
oma
Trypanoso Mirip bulan Panjang: 15-35 Besar, Dibagian Di 3-4
ma sabit mikron lonjong, ujung ujung undulating
Gambiens melengkung Lebar: 1,5- 3,5 sentral posterior posteri membran
e mikron r
Trypanoso Mirip bulan Panjang: 15-35 Besar, Dibagian Di 3-4
ma sabit mikron lonjong, ujung ujung undulating
Rhodesien melengkung Lebar: 1,5- 3,5 sentral posterior posteri membran
se mikron r
Trypanoso Bulat/ Panjang : 2-4 Sentral Lonjong, Di 3-4
ma Cruzi lonjong mikron di ujung ujung undulating
posterior posteri membran
r
Siklus Hidup Trypanosoma Gambiense dan
Trypanosoma Rhodesiense

Didalam lalat tsetse yang


menjadi vector penyakit ,
bentuk trypanosoma akan
berubah menjadi bentuk
kritida dan akhirnya menjadi
bentuk metasiklik yang
infektif. Untuk menjadi bentuk
infektif, diperlukan waktu
sekitar 20hari lamanya. Lalat
tsetse yang mengandung
stadium infektif trypanosoma
gambiense akan tetap infektif
seumur hidupnya
Siklus Hidup Trypanosoma Cruzi
Didalam tubuh vector,
perkembangan dimulai dari bentuk
tripanosoma yang diisap bersama
darah penderita kemudian akan
berubah menjadi bentuk
leishmanial. Di dalam midgut
antropoda, bentuk ini akan
memperbanyak diri, untuk
kemudian berubah bentuk menjadi
kritida akan memperbanyak diri
dengan cara longitudinal fission.
Dalam waktu 8-10 hari akan
terbentuk trypanosoma metasiklik
yang infektif, yang akan dapat
dijumpai di dalam tinja vektor
Leishmania

Leishmania adalah flagellate yang tersebar luas


di alam dan terdiri dari banyak spesies yang
mempunyai morfologi yang mirip satu dengan
lainnya sehingga sukar dibedakan.
Leishmania yang parasitic terhadap manusia
adalah leishmania donovani, leishmania
braziliensis, leishmanial tropica.
1. Leishmania Donovani
Parasit ini menimbulkan penyakit kala – azar yang
artinya penyakit hitam, dimana kulit penderita
berwarna hitam akibat terjadinya
hiperpigmentasi.
Stadium Bentuk Inti Kinetop Vakuola
las
Amastig Bulat / Lonjong Sent Dekat Dekat
ot (ukuran 2-4 ral inti aksonema
micron)
Promasti Muda:Lonjong,p Sent Anterior Akar flagel
got endek (5 – 10 ral depan
micron) kinetoplas
Matang
:memanjang (15-
20 micron)
Siklus Hidup
Leishmania Donovani
LEISHMANIA TROPICA

 Morfologi :
bentuk morfologi Leishmania tropica tidak dapat
dibedakan dari morfologi Leishmania donovani.
 Siklus hidup:
sama dengan Leishmania donovani, kecuali
bentuk leishmania di dalam sel mononuklir besar
dari kulit dan tidak ada yang ada pada visera. Baik
bentuk leishmania manusia maupun bentuk
leptomonad yang ada dalam tubuh vektor, mampu
memperbanyak diri dengan membelah diri.
LEISHMANIA BRAZILIENSIS

 Morfologi:
Bentuk leishmania terdapat intraselular di
dalam sel makrofag dari kulit dan selaput
lendir dari hidung dan rongga mulut.
Siklus hidup:
Parasit ini membutuhkan
Phlebotomus sebagai
vektornya. Penularan
pada manusia terjadi
melalui gigitan vektor
yang infektif, dan juga
bisa melalui kontak
langsung dari penderita
ke orang lain. Auto-
infeksi juga dapat
terjadi pada seorang
penderita.
TRIKHOMONAS

 Menurut tempat hidup, Trichomonas pada


manusia ada 3 spesies yaitu Trichomonas
hominis yang ada di usus, Trichomonas tenax
yang ada di rongga mulut dan Trichomonas
vaginalis yang ada di saluran urogenital
Sporozoa

Sifat umum
1. Tidak mempunyai flagel maupun silia
2. Pergerakan amuboid
3. Pergerakannya dilakukan dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh
berbentuk bulat panjang atau lonjong
Reproduksi
1. Aseksual (skyzogony)
2. Seksual (syngamy)
1. Coccidia
Morfologi: di golongkan berdasarkan bentuk
ookista yang khas dan ukuran besarnya yang
bervariasi. Ookista mempunyai dinding.
Terdapat 3 macam ookista, yaitu uniseluler,
ookista yang mengandung 2 sporoblas dan
ookista yang mempunyai 2 spora yang masing
masing mengandung 4 sporozoit.
Habitat:hidup di dalam sel epitel usus kecil, dalam sel
ini terjadi siklus aseksual. Ookista yang berisi
sporokista di temukan di dalam tinja
Reproduksi
Reproduksi Aseksual (shizogony)
Di dalam tubuh, bentuk tropozoit terjadi di dalam sel sel epitel
usus. Dari bentuk ini kemudian akan terbentuk schizont (skizon)
yang untuk seterusnya menjadi bentuk merozoit. Merozoit yang
terjadi sebagaian akan masuk ke dalam lumen usus dan masing-
masing bentuk merozoit ini akan memasuki satu sel epitel dan
melanjutkan siklus aseksualnya sesuai dengan proses sebelumnya
Reproduksi seksual
Sebagaian merozoit yang lain mengadakan diferensiasi menjadi
gamet jantan (mikrogametosit) dan gamet betina
(makrogametosit). Sesudah terjadi pematangan sel gamet jantan
dan betina, maka akan berlangsung fertilisasi sehingga terbentuk
zigot yang keluar tubuh bersama tinja, di luar tubuh, zigot
berubah menjadi ookista yang mempunyai ukuran 32 mikron kali
16 mikron. Dari ookista akan terbentuk sporoblas untuk kemudian
menjadi sporokista yang berisi sporozoit. Infeksi terjadi karena
tertelan sporokista yang terdapat dalam tunja
2. Plasmodium
Morfologi: di dalam sel parenkim hati akan di dapatkan
skizon preeritrositik yang berbeda ukuran dan jumlah
merozit didalamnya. Pada plasmodium vivax,
tropozoit muda berbentuk cincin yang kemudian akan
terbentuk tropozoit yang amuboid yang mempunyai
bintik-bintik schuffer. Plasmodium fuciparum,tropozoit
muda berbentuk cincin. Plasmodium malariae juga
terbentuk cincin,dengan cincin yang tidak membesar.
Plasmodium ovale mirip dengan bentuk tropozoit
plasmodium vivax
Gametosit plasmodium vivax, mempunyai bentuk yang
lonjong atau bulat. Pada plasmodium falciparum, bentuk
gametosit mirip buah pisang. Pada plasmodium
malariaeberbentuk bulat atau lonjong
Habitat : di dalam sel parenkim hati (jika reproduksi aseksual),
di dalam tubuh nyamuk (jika seksual)
Reproduksi
Toxoplasma Gondhi

 Habitat = di dalam sel –sel retikuloendotel dan juga


di sel-sel parenkim
 Morfologi
Bedasarkan tempat hidupnya terdapat dua macam
bentuk morfologi yaaitu ekstraselular dan
intraseluler. Bentuk ekstraseluler seperti bulan sabit
yang langsing, dengan ujung yang satu runcing
sedang ujung yang lainnya tumpul. Bentuk ini
memiliki inti yang terletak pada ujung tumpul
Sedangkan bentuk intraseluler bulat atau lonjong
sehingga sukar dibedakan morfologinya dengan
Leishmana
 Reproduksi
Parasit ini memperbanyak diri dengan cara
pembelahan diri. Dalam setiap sel taun
rumah dapat dijumpai banyak sampai 80
parasit dalam bentuk pseudokista yang
umumnya hanya dijumpai pada stadium
kronik dari toxoplasma.
CILIATA
Parasit yang menyebabkan balantidiasis atau ciliate disentri
ini tersebar di seluruh dunia. Penyebab utamanya adalah
babi sebagai reservoir hist, hidup dalam usus besar
manusia, babi, dan kera.
 MORFOLOGI
Terdapat dua bentuk yakni tropozoid dan kista.
1) Tropozoid berbentuk lonjong dengan 60-70 mikron
panjang dan 40-50 mikron lebar. Tubuhnya tertutup
dengan silia pendek kecuali pada bagian mulut. Parasit
ini tidak mempunyai usus tetapi memiliki anus
(cytopyge).
Mempunyai 2 inti yakni makronukleus, dan
mikronukelus, juga terdapat vakuol kontraktil sebanyak 2
buah.
2) Kista
berbentuk bulat dengan ukuran 50-60 mikron.
Sitoplasma mengandung maronukleus dan mikronukleus
serta sebuah badan refraktil. Pada awal fase kista
terkadang masih didapatkan vakuol kontraktil.
Siklus hidup
stadium kista maupun tropozoid dapat berlangsung
dalam satu hopes. Hopes alami adalah babi sedangkan manusia
adalah hope insidentai.
bila kista infektif tertelan, maka dalam usus besar akan
berubah menjadi tropozoid. Tropozoid akan memperbanyak
diri. Bila lingkungan hidup tidak sesuai maka akan berubah
menjadi kista
 REPRODUKSI
reproduksi berjalan secara binary
transverse fission (membelah diri)
dan secara konjugasi. Pada konjugasi
ini terbentuk2 tropozoid membentuk
kista bersama, kemudian bertukar
material dari inti akhirnya berpisah
kembali menjadi 2 tropozoit.
Peranan Protozoa

1. Protozoa cilliata akan meningkatkan mutu


efluen dan menurunkan jumlah bakteri pada
lumpur aktif
2. Protozoa ditemukan dalam penanganan
anaerobik padatan selokan.
Tugas
Nama Sifat Hewan Tumbuhan
Memiliki kaki semu (Pseudopodia),
Amoeba Bersel satu, hidup bebas, berkembang √
biak dengan membelah diri
Hidup di air tawar, tersusun dari zat
Arcella kitin, memiliki kaki semu √
(pseudopodia)
Hidup dilaut, memiliki cangkang,
Radiolaria memiliki banyak duri, memiliki kaki √
semu (pseudopodia)
Memiliki rangka luar yang
Foraminifera mengandung silica, bergerak dengan √
kaki semu

Melakukan fotosintesis karena


memilki kromatofora, membuat
Fitoflagellata (contoh: makanan sendiri (holofitrik), menelan
Euglena sp) dan mencerna makanan dalam

tubuhnya sendiri (holozoik), saprofit,
bergerak dengan flagell
Nama Sifat Hewan Tumbuhan
Zooflagellata Tidak berkloroplas, ada yang hidup
(contoh: Trypanosoma, bebas dan parasit, bergerak dengan √
Leishimania) flagel
Bergerak dengan silia (bulu getar),
memilki dua inti sel yaitu
Paramecium caudatum makronukleus dan mikronukleus, √
memiliki vakuola kontraktil, hidup di
air laut dan air tawar,

Habitatnya pada kolon atau usus besar


Balantidium coli manusia, alat geraknya berupa rambut √
getar (silia)

Bulat, tidak memiliki alat gerak


Plasmodium sp
khusus sehingga pergerakannya
(plasmodium vivax,
plasmodium falciparum,
dilakukan dengan mengubah √
kedudukan tubuhnya, menghasilkan
plasmodium malariae)
spora, hidup parasit

Coccidia Tidak memiliki alat gerak khusus,


mempunyai spora berbentuk lonjong,
dinding katub tidak jelas

Anda mungkin juga menyukai