Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni (proto (J) = pertama; zoon=hewan)
2. Pembiakan seksual a. Konjugasi atau syngami permanen terbentuknya sel kelamin, yaitu makrogametosit dan mikrogametosit yang setelah belah reduksi menjadi makrogamet dan mikrogamet. Setelah terjadi pembuahan terbentuk zigot. Inti zigot membelah menjadi banyak dan menjadi sporozoit. Proses ini disebut sporogoni. b. Konjugasi atau syngami tidak permanen, yaitu melalui proses peremajaan. 3. Pembiakan aseksual dan seksual secara bergantian. Pembiakan dengan cara ini dapat terjadi pada sporozoa.
Klasifikasi Protozoa
Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dengan pseudopodium (kaki semu) yang merupakan tonjolan selaput plasma (ektoplasma). Manusia merupakan hospes delapan ameba yang hidup dalam rongga usus besar yaitu Entamoeba histolytica, Entamoeba dispar, Entamoeba coli, Entamoeba hartmanni, Jadamoeba buttschlii, Dientamoeba fragilis, Endolimax nana dan satu spesies ameba yang hidup di mulut yaitu Entamoeba gingivalis. Semua ameba tidak pathogen dan hidup sebagai komensial pada manusia, kecuali Entamoeba histolytica Entamoeba histolytica Nama penyakit yang disebabkannya disebut amebiasis sebagai penyakit disentri. Pertama kali ditemukan oleh Losch (tahun 1875) dari tinja. Morfologi dan Daur Hidup Dalam daur hidupnya Entamoeba histolytica memiliki 2 stadium, yaitu : trofozoit dan kista. Pada stadium kista ukuran kista 20 mikron berbentuk bulat dan lonjong. Pseudopodium dibentuk dari ektoplasma besar dan lebar seperti daun, pergerakannya cepat dan menuju satu arah. Stadium trofozoit berukuran 10-60 mikron. Pada feses padat biasanya ditemikan kista dan pada feses cair atau setengah padat biasanya mengandung trofozoit.
Pemeriksaan lab dengan mikroskop Pemeriksaan berdasarkan 1 kali pemeriksaan tinja kurang efektif, sehingga sebaiknya dilakukan paling sedikit tiga kali dalam waktu satu minggu baik untuk kasus kronik atau akut. Ditemukannya sedikit darah yang disertai lendir tidak kental, sel darah merah yang bergenerasii, sel makrofag dan trofozoit merupakan indikasi terjadinya invasive emebiasis yang disebabkan Entamoeba histolytica. Motilitas stadium trofozoit menghilang dalam waktu 20-30 menit. Karena itu bila tidak segera diperiksa sebaiknya tinja disimpan dalam pengawet polyvinyl alcohol (PVA) pada suhu 4oC, maka dapat terlihat aktif sampai 4 jam.
Pengobatan Untuk penderita amebiasis ringan sampai sedang diobati dengan metronidazol, tetapi biasanya penderita masih mengandung parasit karena itu sebaiknya diberikan juga paromomisin. Tetapi jangan diminum secara bersamaan karena akan menyebabkan diare sebagai efek sampingnya.
Entamoeba coli Morfologi dan Daur Hidup Morfologi dan daur hidupnya sama dengan Entamoeba histolytica. Hospesnya adalah manusia, monyet, dan babi. Hidupnya di dalam rongga usus besar. Pseudopodium lebar dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat. Cara berkembang biaknya adalah belah pasang. Pada stadium kista, kista berbentuk bulat, lonjong dengan ukuran 15-22 mikron. Dinding kista tebal berwarna hitam dalam tinja biasanya kista berinti dua atau delapan. Pada stadium trofozoit berukuran 15-30 mikron, stadium trofozoit biasanya ditemukan dalam tinja lembek atau cair. Protozoa ini bersifat tidak pathogen.
Diagnosis Diagnosis ditegakkan dengan menemukannya stadium trofozoit atau stadium kista dalam tinja.