Anda di halaman 1dari 15

PARASITOLOGI

KELOMPOK II
(RHIZOPODA)

NAMA – NAMA KELOMPOK

❖FARADILA
❖ALDIYANSA SEHWAKY
❖CHRISTIN PATTIWAELAPIA
❖INDA ABEL
❖LIBERTHY TUAPETEL
❖NURHAYATI UMASUGI
❖RIZAL ABDUL W LAITUPA
❖SHAREN MATITAWAER
❖VENENSIA SOSELISA
PENGERTIAN RHIZOPODA

Istilah dari kata rhizopoda ini berasal dari bahasa


Yunani, yakni rhizo yang berarti “akar” serta podos
yang artinya adalah “kaki”. Dengan demikian,
Rhizopoda ini berarti kaki yang menyerupai akar.
Rhizopoda tersebut merupakan Protozoa yang
mempunyai alat gerak berupa kaki semu
(pseudopodia).
Bergerak dengan menggunakan kaki palsu atau kaki
semu (pseudopodia)
Memiliki ukuran tubuh sekitar 200 sampai 300 mikron
Mempunyai sifat heterotrof
Ciri Rhizopoda
Mempunyai bentuk yang dapat berubah atau tidak
tetap
Pada umumnya hidup di air tawar dan juga air laut
Mempunyai etoplasma dan juga endoplasma
Ada yang bercangkang dan juga tidak
Rhizopoda berlari makanannya atau fagosit
Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
Reproduksi dengan cara aseksual atau dengan
pembelahan diri
Pernafasan dengan menggunakan cara difusi ke
seluruh tubuh
Hidup secara bebas atau parasit
Amoeba proteus
Amoeba proteus memiliki cairan yang lebih pekat dibanding
lingkungannya, namun demikian organisme ini tidak mengalami lisis.
Hal ini disebabkan karena organisme tersebut memiliki organel yang
berfungsi sebagai osmoregulator.

Domain:Eukaryota
Kerajaan:Amoebozoa
Subfilum:Lobosa
Kelas:Tubulinea
Subkelas:Sarcodina
Ordo:Tubulinida
Famili:Amoebidae
Genus:Amoeba
Spesies:''A. proteus''
SIKLUS HIDUP
Siklus hidup Entamoeba lebih sederhana dibandingkan dengan siklus hidup
parasit yang lain. Siklu shidup dari Entamoeba akan mengalami perubahan
dalam tiga bentuk, yaitu tropozoit, prekista, dankista (Neva, dkk, 1994).
Infeksi hanya terjad iapabila kista yang telah matang masuk
kedalamsaluran pencernaan melalui makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi, sedangkan bila tropozoit yang tertelan, maka
iadihancurkan dalam lambung tanpa menyebabkan infeksi.Kista yang telah
masuk kedalam system pencernaan akan masuk kedalam usus Di dalam
usus kista akan mengalami exystasi, sehingga dinding kista akan robek dan
amoeba akan keluar sebagai bentuk metakistaberinti empat. Secara
langsung metakista akan membelah menjadi delapan tropozoit kecil.
Tropozoit dilengkapi dengan pseudopodia untuk membantu pergerakan.
Ciri – Ciri Amoeba

● Amoeba adalah jenis Filum Protozoa yang termasuk kedalam kelas Rhizopoda. Tubuh dari
protozoa ini terlihat amat sangat sederhana, karena hanya terdiri dari satu sel tunggal atau
unisel. Walau demikian, Protozoa termasuk kedalam sistem yang multifungsi, karena hampir
semua tugas dari tubuh bisa dikendalikan hanya dengan satu sel bahkan juga tidak mengalami
tumpang tindih.
● Ukuran tubuh amoeba yaitu hanya sekitaran 3 sampai 1000 mikron saja . Bentuk tubuh dari
amoeba cukup bervariasi ada yang berbentuk seperti bola, bulat agak panjang, bahkan
ada juga yang berbentuk seperti sandal bahkan juga ada yang berbentuk tidak pasti.

● Mempunyai Alat Gerak


● Terdapat sebuah membran sel yang bisa membungkus sitoplasma sel dan juga organel sel
dalam diri amoeba. Karena dalam tubuh amoeba tidak terdapat dinding sel serta juga pada
amoeba terdapat struktur selular yang tidak teratur atau tidak menentu, sehingga dalam hal
ini dapat menunjukkan bahwa dalam bentuk apapun, bergantung dengan kondisi yang
ada sekitar, amoeba dapat mempunyai pseudopodia yang bisa digunakan sebagai alat gerak
dan juga makan.
● Amoeba dapat mengkonsumsi atau menelan makanannya dengan cara fagositosis yaitu
dengan cara mengelilingi bakteri atau Protista yang lebih kecil darinya, sehingga amoeba
dapat mengeluarkan enzim dari saluran pencernaan ke dalam vakuola. Proses pencernaan
partikel – partikel makanan tersebut bisa terjadi di dalam vakuola dengan melalui bantuan
senyawa enzimatik .
Mempunyai Banyak Inti Sel
Amoeba mempnyai lebih dari dua inti sel. Amoeba bisa menjadi suatu organisme yang mirip
dengan protozoa yang lain, hal tersebur dapat terjadi karena amoeba dapat ber produksi
secara vegetatif baik itu dengan cara mitosis ataupun sitokinesis. Di bagian bawah divisi
akan menjadi lebih kuat melalui berisi inti yang bisa selamat, sedangkan pada bagian yang
tanpa inti maka akan mati.
Saat organisme ini berada pada lingkungan yang mematikan maka bagian dari inti sel akan
membentuk sutau bagian yang lebih aktif dan dikenal dengan sebutan kista amuba , hal ini
akan tetap terus bertahan sampai organisme ini bertemu dengan kondisi lingkungan yang
normal.

Klasifikasi Amoeba Berdasarkan Tempat Hidupnya


Klasifikasi Amoeba berdasarkan tempat hidupnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Ektamoeba adalah jenis dari amoeba yang bisa hidup di luar tubuh organisme sehingga
dapat hidup dengan bebas, Contohnya : Amoeba proteus
Entamoeba adalah jenis dari amoeba yang bisa hidup di dalam suatu organisme makhluk
hidup seperti manusia dan hewan. Contohnya : Entamoeba histolityca
yang merupakan parasit yang hidup di usus halus pada tubuh manusia yang dapat
menjadi penyebab dari penyakit disentri .
Entamoeba hartmanni
Entamoeba hartmanni adalah spesies amuba milik genus Entamoeba,
dianggap nonpathogenik, tidak memiliki tahap invasif, atau
mengkonsumsi sel darah merah dengan cara yang membedakan E.
histolytica atau E. dispar.

Klasifikasi taksonomi
Domimio: Eukaryota
Filum: Amoebozoa
Pesan: Entamoebida
Genre: Entamoeba
Spesies: hartmanni.
Karakteristik biologis

-Entamoeba hartmanni, seperti amuba lainnya, secara biologis termasuk dalamb domain eukariotik dan diklasifikasikan dalam
kerajaan protista
Amuba ini memiliki sitoplasma vakuolisasi, inti yang unik dan berdiferensiasi yang dalam trofozoit menunjukkan endosom pusat.
-Kromatin perifer memanifestasikan distribusi homogen ke seluruh tubuh.
-Aspek menarik lainnya adalah mereka tidak eritrosit fagositosis. Urutan oligonukleotida dalam Entamoeba hartmanni
.
Morfologi
Pada dasarnya, karakteristik morfologis amuba ini ada pada tahap-tahapnya, menjadi dua di antaranya;

Trofozoit
Selama fase ini organisme menyajikan bentuk dan ukuran bulat atau amoeboid yang berkisar antara 5 hingga 12 μm, dengan
rata-rata 8 hingga 10 μm. Pergerakannya, secara umum, tidak berubah menjadi progresif dan satu-satunya nukleus yang
muncul tidak terlihat ketika diamati dalam persiapan tanpa tingtur. Dalam sampel yang diwarnai dengan benar, dimungkinkan
untuk mengamati kariosom dengan proporsi kecil, padat dan terletak di area sentral. Namun, pada beberapa kesempatan
mungkin di luar pusat.
Demikian pula, mengandung kromatin perinuklear, yang memperoleh bentuk butiran kecil dan halus dengan ukuran dan
distribusi yang seragam, meskipun kadang-kadang bentuk bulbous mungkin hadir..
Juga, sitoplasma adalah butiran tipis dan biasanya dapat mengandung beberapa bakteri, tetapi tidak pernah menunjukkan
adanya sel darah merah. Ini karena ketidakmampuan mereka untuk menelannya.
.
Kista
Mereka memiliki bentuk bola umumnya, dengan diameter yang bervariasi dari 5 hingga 10 μm, secara
teratur antara 6 dan 8 μm.
Dalam hal ini, kista yang paling matang menunjukkan 4 nuklei, tidak terlihat ketika sampel yang diamati
melalui mikroskop tidak ternoda dengan baik..
Ketika memiliki noda Lugol dalam proporsi 20.gm dari I2 dan 40.gm dari KI dengan benar dilarutkan dalam
1.Lt H2O adalah mungkin untuk mengamati mereka. Juga, kista yang belum berkembang, dengan 1 atau 2
core, lebih umum dalam analisis daripada kista dewasa.
Ketika diamati pada preparat yang diwarnai, nukleus menyajikan kariosom sentral kecil dan kromatin
perinuklear yang didistribusikan secara teratur dengan butiran halus dan seragam..
Juga, seperti halnya dengan spesies lain dari "kompleks Entamoeba", glikogen dapat terdiferensiasi
dengan buruk dan tersebar dalam kista dewasa.
Namun, pada kista yang belum matang itu lebih singkat dan tubuh kromatid dapat berbentuk klaster,
serta memanjang dengan ujung yang sedikit membulat..
Siklus hidup
Amuba nonpathogenik seperti E. hartmanni, E. coli, E. polecki,
Endolimax nana dan Iodamoeba buetschlii secara umum
menunjukkan siklus kehidupan di mana kista dan trofozoit dapat
ditularkan melalui feses dan dianggap dapat didiagnosis di sana..
Pada gambar yang lebih rendah dapat dilihat bahwa pada fase 1
kista umumnya ditemukan pada tinja padat, sedangkan trofozoit
biasanya ditemukan pada tinja diare. Dalam hal ini, kolonisasi
amuba non-patogen terjadi setelah konsumsi kista dewasa dalam
makanan, air atau fomit yang terkontaminasi dengan feses.
Demikian pula, kegembiraan fase 2 terjadi di usus kecil, di mana
fase 3 terjadi, dilepaskan dan trofozoit bermigrasi ke usus besar.
Jadi, trofozoit mereplikasi aseksual yang memproduksi kista.
Diagnosis

Kultur tinja adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan untuk diagnosis, meskipun
dapat memberikan hasil positif palsu dengan gagal membedakan dari spesies lain. Metode
lain adalah jaringan, genetik dan molekuler, di mana produk biologis dapat menjadi biopsi,
pengikisan ulkus, darah, sekresi lesi, antara lain.
Dalam hal ini, penentuan melalui evaluasi genetik dan molekuler adalah yang paling efektif
untuk membedakan antara amuba patogen dan non-patogen

Gejala infeksi
Entamoeba hartmanni, karena amuba non-patogen, tidak menghasilkan gejala pada
pembawa. Namun, telah ditemukan bahwa dalam kondisi terkendali beberapa spesies non-
patogen bermanifestasi berhubungan dengan penyakit dan gejala diare.
Ini bukan kasus E. hartmanni karena tidak adanya investigasi yang terfokus pada hal yang
sama, sehingga disarankan untuk menunjukkan gejala, tes lain harus dilakukan untuk
menentukan asal mula mereka..
Arcella sp
▪ Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Arcellnida
Famili : Arcellidae
Genus : Arcella
Spesies : Arcella sp

Habitat, Arcella dapat ditemukan disemua biotope air tawar, lumut basah dan
kering dengan beberapa spesies ditanah
Morfologi, Arcella memiliki ukuran tubuh sekitar50-60 mm arcella terdiri dari
protoplasma yang dibungkus membrane sel yang berfungsi sebagai dinding sel
bentuk tubuh tidak tetap
Anatomi, tubuh terdiri dari protoplasma yang terdiri dua komponen utama yaitu inti
sel, arcella memiliki pseudopodium, membrane sel sangat tipis dan bersifat elastis
yang disebut plasmolema.
Fisiologi,
· 1. Pencernaan
Arcella belum memiliki system pencernaan yang sejati sehingga makanan yang masuk kesitoplasma bersama air akan
ditempatkan dalam sebuah rongga kecil yang disebut gratida. Hasil pencernaan disebarkan keseluruh bagian protoplasma
sedangkan sisa pencernaan dibuang melalui lubang sementara pada membrane sel
· 2. Reproduksi
Dilakukan secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri yaitu dimulai dari inti sel kemudian diikuti pembelahan individu.
Dimulai dengan menempelnya bahan genetik pada salah satu sisi membran dan sel dewasa kemudian diikuti dengan proses
sintesis DNA dan replikasi setelah membuat lekukan dan akhirnya diikuti dengan proses pemanjangan sel
Ciri Khas, Arcella yaitu cangkangnya mengandung zat kitin kemudian bergerak dengan pseudopodia bertipe labopodia yaitu
banyak penjuluran tumpul seperti lidah atau jari
Manfaat, Arcella yaitu cangkangnya mengandung zat kitin dan zat kitin itu merupakan bahan dasar dalam bidang biokimia
obat-obatan, pertanian, pangan gizi dan kosmetik.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik

Anda mungkin juga menyukai