Anda di halaman 1dari 7

1.

Kelas Rhizopoda/Sarcodina Kelas Rhizopoda berasal dari katarhizo yang berarti


akar dan podos yang berarti kaki. Alat gerak dari kelas rhizopoda ada kaki semu
(pseudopodia). Contoh Kelas Rhizopoda Bisa Dilihat Disini
2. Kelas Flagellata/Mastigophora Kelas flagellata berasal dari kata flagellum yang
berarti bulu cambuk. Alat gerak hewan yang masuk dalam kelas flagellata bulu
cambuk. Contoh Kelas Rhizopoda Bisa Dilihat Disini
3. Kelas Ciliata Kelas ciliata berasal dari kata cilia yang berarti bulu getar. Alat gerak
hewan yang masuk dalam kelas ciliata adalah bulu getar (cilia). Contoh Kelas Ciliata
Bisa Dilihat Disini
4. Kelas Sporozoa Kelas sporozoa berasal dari kata spora yang berartii benih dan
zoon yang berarti hewan. Filum sporozoa merupakan satu-satunya kelompok
protozoa yang tidak memiliki alat gerak baik berupa kaki semu (pseudopodia), bulu
getar (silia) dan bulu cambuk (flagellata).Contoh Kelas Sporozoa Bisa Dilihat Disini

5. Kata Rhizopoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti
kaki. Rhizopoda memiliki membran plasma yang fleksibel dan dapat melebar ke arah
mana pun, membentuk pseudopodia (kaki semu) yang digunakan untuk bergerak
dan mendapatkan makanan. Rhizopoda yang dikenal dengan sebutan Amoeba
biasanya ditemukan di danau atau di kolam. Amoeba tidak mempunyai organel-
organel sel yang banyak, seperti pada Zooflagelata ataupun Ciliophora. Akan tetapi,
Amoeba memiliki struktur internal kompleks dan memiliki kemampuan yang baik
dalam merasakan serta menangkap mangsa. Saat ini telah diketahui sekitar 40.000
jenis Rhizopoda, yaitu Protozoa yang bentuknya tidak tetap, selalu berubah-ubah.
Rhizopoda meliputi ratusan jenis Amoeba yang hidup di air tawar, air asin, di tanah
yang lembab, dan beberapa jenis hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Beberapa Rhizopoda mempunyai pelindung berupa testa, misalnya Foraminifera dan
Radiolaria yang hidup di laut. Rhizopoda yang hidup di air tawar mempunyai vakuola
kontraktil untuk membuang kelebihan air di dalam sel. Beberapa jenis dapat
membentuk sista jika lingkungan tidak menguntungkan. Sel Rhizopoda dilindungi
oleh sebuah membran tipis, di bagian luarnya terdapat lapisan tipis yang agak kaku
disebut ektoplasma. Ektoplasma berfungsi sebagai tempat ekskresi dan tempat
pertukaran gas, yaitu masuknya oksigen dan keluarnya karbon dioksida. Di sebelah
dalam membran sel terdapat sitoplasma bergranuler dan nukleus yang berbentuk
lonjong.
6. Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal. Golongan
Rhizopoda ini bergerak dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia). Kaki semu
ini sebenarnya merupakan perluasan protoplasma sehingga dapat bergerak di suatu
permukaan dan menelan partikel-partikel makanan kemudian masuk dalam vakuola
yang akan dicerna dalam vakuola tersebut.
7. Bentuk Amoeba senantiasa berubah-ubah, hidupnya bebas, terdapat di tanah becek
atau di perairan yang banyak mengandung bahan organik, tetapi ada juga yang
hidup sebagai parasit yang sering dikenal dengan sebutan Entamoeba. Tampak pada
Gambar 5.7 pada bagian luar tubuh Amoeba terdapat membran sel/membran
plasma sebagai pelindung isi sel dan pengatur pertukaran zat makanan, gas,
ekskresi. Di sebelah dalam terdapat sitoplasma, yaitu bagian luar (ektoplasma)
berbatasan dengan membran, tipis, dan jernih. Di sebelah dalam (endoplasma)
bersifat lebih keruh karena terdapat organel sel. Di dalam organel sel terdapat
vakuola yang berguna untuk mencerna makanan dan mengedarkannya, mengatur
pembuangan sisa-sisa metabolisme berupa cairan atau gas dan inti/ nukleus yang
berfungsi sebagai pusat pengaturan proses yang terjadi di dalam sel.

8.
9. Gambar 5.7 Amoeba proteus dan bagian-bagiannya
10. Bagaimana cara Amoeba mendapatkan makanan? Jika ada makanan di luar, ia akan
menjulurkan pseudopodianya dan akan bergerak menuju makanan tersebut.
Pseudopodia akan mengelilingi makanan tersebut dan akan masuk dalam membran
plasma. Selanjutnya, prosesnya sama seperti terjadi pada Protozoa. Perhatikan
caraAmoeba mendapatkan makanan pada Gambar 5.8 berikut!

11.
12. Gambar 5.8 Cara Amoeba mendapatkan makanan
13. Jika makanannya habis, Amoeba dapat mempertahankan hidupnya dengan
membentuk kista, yaitu dengan tubuhnya yang inaktif berubah berbentuk bulat,
sehingga membran plasmanya menebal untuk melindungi tubuhnya dari kondisi luar
yang jelek. Jika keadaan luar sudah memungkinkan, misalnya tersedia makanannya,
maka dinding kista tersebut akan pecah dan keluarlah Amoeba tersebut untuk
memulai hidupnya kembali. Bagaimana juga dengan caranya bereproduksi?
14.
15. Gambar 5.9 Pembelahan biner Amoeba. Amoeba memperbanyak diri dengan
membelah. Waktu yang diperlukan dari A sampai F adalah 21 menit.
16. Coba perhatikan Gambar 5.9! Amoeba memperbanyak diri dengan cara pembelahan
inti sel menjadi dua yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Mula-
mula, nukleus membelah (kariokinesis) sehingga terjadi pelekukan membran plasma
ke arah dalam. Pelekukan ini menggenting dan terputus sehingga terbentuk dua sel
anak. Waktu yang diperlukan untuk proses pembelahan ini adalah 21 menit. Apa
peranan Rhizopoda dalam kehidupan manusia?
17. (1) Entamoeba
18. Golongan Entamoeba yang banyak hidup pada manusia, misalnya Entamoeba
gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab
radang pada gusi. Untuk mencegah penyakit ini seringlah menggosok gigi untuk
mencegah pembusukan makanan yang sangat baik sebagai tempat
hidupnya.Entamoeba coli hidup dalam usus manusia dan bersifat tidak berbahaya.
Species ini bila hidup di perut ruminansia akan membantu
proses pencernaan makanannya. Tetapi untuk Entamoeba histolytica bersifat parasit
pada usus manusia yang akan menyebabkan penyakit diare atau dikenal
dengan penyakit amebiasis. Apabila tidak diobati, maka kista Amoeba dapat
mencapai hati dan tinggal di dalamnya sampai bertahun-tahun dan suatu saat kista
tersebut akan tumbuh dan menyerang organ hati. Untuk itulah, handaknya selalu
mengusahakan supaya makanan/minuman yang kita konsumsi bersih.
19. (2) Foraminifera dan Radiolaria
20. Ciri-ciri Foraminifera dan Radiolaria adalah memiliki cangkang keras yang
mengandung bahan silikon dan kalsium karbonat. Setelah mati dan menjadi fosil,
cangkang tersebut dapat menentukan umur lapisan bumi dan dapat digunakan
sebagai indikator adanya sumber minyak bumi.
21.
22. Gambar 5.10 (a) Foraminifera (b) Radiolaria
23.
24. Sumber Bacaan:
Alga memiliki ciri-ciri umun antara lain :

1. Hidup secara akuatik, endofit, dan epifit

2. Tubuh uniseluler atau multiseluler

3. Berbentuk talus

4. Bersifat fotoautotrof

5. Berkembang biak secara seksual dengan cara isogami dan oogami dan secara aseksual dengan pembelahan sel,

fragmentasi dan pembentukan zoospora.

Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dibedakan menjadi 5 yaitu :

I. Chlorophyta (alga hijau), dengan dominasi pigmen klorofil.

1) Ciri-ciri

Ada yang bersel satu, bersel banyak, berkoloni, berbentuk benang, dan lembaran. Selnya eukaryot. Punya klorofil a
dan b, dan pigmen tambahan karoten. Cara hidup bebas, sebagai epifit atau fitoplankton. Reproduksi aseksual
dengan pembelahan sel (bersel tunggal), fragmentasi (koloni dan filamen), pembentukan zoospora (sel berflagel
dua), aplanospora (spora yang tidak bergerak), dan autospora (aplanospora yang mirip dengan sel induk).
Reproduksi seksual dengan isogami (peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama), anisogami (peleburan
dua gamet, yaitu yang ukurannya tidak sama) dan oogami (peleburan dua gamet, yaitu sperma dan sel telur).

Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, Chlorophytandigolongkan menjadi beberapa genus, yaitu:

a) Alga hijau bersel satu tidak bergerak


Contoh: Chlorococcum (bulat, punya pirenoid), Chlorella (bulat,
kloroplas berbentuk mangkuk, punya pirenoid sebagai sumber protein sel tunggal).

b) Alga hijau bersel satu dapat bergerak


Contoh: Chlamydomonas (bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk antara mangkuk dan pita,
terdapat stigma (bintik mata).

c) Alga hijau berkoloni tidak bergerak


Contoh: Hydrodictyon (koloni berbentuk jala inti, dan pirenoid banyak).

d) Alga hijau berbentuk koloni bergerak


Contoh: Volvox (koloni bulat, berisi beribu-ribu sel).

e) Alga hijau berbentuk benang (filamen)


Contoh:
(1) Spirogyra (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas berbentuk pita tersusun spiral, pirenoid banyak).
(2) Oedogonium (filamen tidak bercabang, kloroplas berbentuk jala, pirenoid banyak, inti satu besar).

f) Alga hijau berbentuk thalus


Contoh: Ulva lactua (selada laut), bentuk lembaran seperti daun.

II. Chrysophyta (alga keemasan), dengan dominansi pigmen karoten.


Ciri-ciri
Habitat di air tawar. Bersel tunggal, membentuk koloni atau benang. Dinding sel mengandung silika. Cara hidup
sebagai fitoplankton. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan berupa karoten.
2) Klasifikasi Chrysophyta
Dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:

a) Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil. Contoh: Vaucheria sp.

b) Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil dan karoten.


Contoh: Ochromonas, Synura.

c) Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler,
ada yang berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Contoh:
Navicula, Pinnularia.

III. Phaeophyta (alga cokelat), dengan dominansi pigmen fikosantin.


Tubuh menyerupai tumbuhan tinggi. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin. Habitat
sebagian besar di laut. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, sel
telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia. Contoh: Laminaria sp (penghasil asam
alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik), Sargassum sp, Fucus, Turbinaria decurens,
Macrocystis.

IV. Rhodophyta (alga merah), dengan dominansi pigmen fikoeritrin.


Habitat di laut. Tubuhnya bersel banyak. Mempunyai klorofil a dan d, pigmen tumbuhan fikosianin, fikoerithrin.
Contoh: Eucheuma spinosum (bisa dibuat agar-agar), Gelidium sp, dan Gracillaria sp.

Anda mungkin juga menyukai