Morfologi
Habitat
Kelompok 5 :
1. Farhan M R (1531010048)
2. Yahya Ardian Y P (17031010001)
3. Rheno Ade Sastra (17031010008)
4. Wahyu Nur F (17031010009)
5. Intan Shafira W (17031010010)
6. Shokhibatul N (17031010014) Reproduksi
7. Ira Pareira (17031010028)
8. Gilang Dwi P (17031010037)
9. Garin Rifdah (17031010026)
Peran Dalam Industri
Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam
bentuk koloni/kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang
lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya. sanggup
melakukan semua fungsi kehidupan yang pada jasad lebih besar
dilakukan oleh sel-sel khusus.
Habitat protozoa
Pergerakan Aktif
Keterangan :
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung, pengatur pertukaran makanan dan gas
Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan
Vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan (cair) melalui membrane sel (secara kontraksi) serta
mengatur kadar air dalam sel
Inti sel berfungsi mengatur aktivitas sel
Silia / pseupoda : sebagai alat gerak pada cilliata / rhizopoda
Klasifikasi Berdasarkan alat gerak
Rhizopoda
1. Rhizopoda mendekati sumber makanan dengan menjulurkan kaki semu. Kaki semu akan mengelilingi
sumber makanan hingga permukaan membran yang mengelilingi makanan tersebut bertemu
2. Terbentuklah rongga makanan di dalam tubuh Rhizopoda. Rongga makanan tersebut disebut vakuola
makanan
3. Vakuola makanan akan mencerna makanan di dalamnya sambil beredar di sitoplasma. Sari makanan
hasil pencernaan akan masuk ke sitoplasma secara difusi
4. Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna dan berbentuk padat tetap berada di dalam vakuola. Vakuola yang
berisi sisa-sisa makanan padat tersebut bergerak ke tepi sel.
5. Sesampainya di tepi sel, membran vakuola akan pecah sehingga sisa makanan padat dapat dikeluarkan
dari tubuh. Sementara makanan yang berbentuk cair akan diatur oleh vakuola kontraktil, yaitu dengan
cara berdenyut (mengembang dan mengempis) untuk memompa cairan ke luar dan sel.
Reproduksi Rhizopoda
Flagellata adalah protozoa yang bergerak dengan bulu cambuk (flagela). Habitat dari
organisme ini adalah berada di air tawar atau air laut dan tempat basah atau parasit
dalam tubuh hewan dan manusia. Pada umumnya flagellata hidup secara soliter, tetapi
ada juga yang berkoloni.
Flagellata ada yang bersimbiosis dan bersifat parasit dalam tubuh hewan atau manusia.
Flagellata yang bersimbiosis contohnya Trichonympha dan Myxotricha yang hidup di
dalam usus rayap.
Biasanya Flagellata ini akan menghasilkan enzim selulase untuk membantu mencerna
selulosa dalam kayu yan dimakan rayap.
Ciri-Ciri Flagellata
Bersifat mikroskopis.
Bergerak dengan bulu cambuk ( filagelum ).
Memiliki pelikel.
Mempunyai mitokondria atau tidak.
Uniseluler atau berkoloni.
Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme.
Tidak dapat membentuk sista.
Hidup di air tawar dan air laut.
Merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan.
Bentuk tubuh yang tetap rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selaput yang fleksibel yang
disebut dengan pellicle disebelah luarnya terdapat selaput plasma.
Reproduksi vegetatif dengan pembelahan biner secara longitudinal dan reprodukdi generatif
dengan cara berkoloni
Morfologi Flagellata
Fungsi Struktur Tubuh Flagellata
Seluruh Sporozoa hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan lainnya,
misalnya burung, reptil, dan rodentia (hewan pengerat). Sporozoa masuk ke dalam
tubuh inang dan ditularkan melalui hewan perantara. Contohnya Plasmodium sp.
Penyebab penyakit malaria yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina, kemudian hidup di dalam jaringan darah dan hati
manusia.
Reproduksi Sporozoa Aseksual dan Seksual
Cilliata
Ciliata yaitu kelompok protista yang mirip dengan hewan atau yang biasa disebut
dengan Protozoa. Ciliata adalah kelompok terbesar dari Protozoa.
Ciliata mempunyai rambut getar yang disebut dengan silia sebagai alat untuk bergerak
bebas ke segala arah di dalam air. Silia ini juga mampu menerima ransangan dan juga
mengambil makanan. Rambut getar ini yang berupa bulu bulu halus yang terletak dan
melekat pada membran sel. Ciliata banyak ditemukan di sawah, rawa, dan tempat-
tempat berair lainnya yang mengandung banyak bahan yang sifatnya organik.
Ciliata memiliki bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah.
Ciri-Ciri Cilliata
Bergerak dengan silia atau rambut getar
Sifatnya heterotrof
Pembelahan biner
Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga
bisa dilihat dengan mata telanjang
Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.
Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap
Mempunyai dua inti sel yakni makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus sebagai fungsi
vegetatif, dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yakni konjugasi
Hidup bebas pada lingkungan berair
Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam
Morfologi Cilliata
CARA MAKAN PADA CILIATA
Silia pada ciliate selain berfungsi sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai alat menangkap makanan. Cara
menangkap makanan adalah dengan menggetarkan silianya, agar terjadi aliran air keluar dan masuk mulut
sel. Pada saat itulah masuk bersamaan dengan air bakteri, bahan organik, atau hewan uniseluler lainnya.
Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan.
Reproduksi Cilliata
Reproduksi Aseksual (pembelahan biner)
Pembelahan biner pada Ciliata dapat diamati ketika satu sel membelah menjadi 2, kemudian
menjadi 4, 8 dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan
diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi
penggantian membran plasma.
Reproduksi Seksual (konjugasi)
Peranan dalam industri
1. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuktanah
globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
2. Ordo Radiolaria, kerangkanya dari kersik, jika mengendap di dasar laut menjadi tanah
radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok alat-alat rumah tangga dan
bahan peledak. Exp : Acanthometron dan Collosphaera
PERTANIAN seperti peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus 14 nutrien,
peternakan hewan.
MAKANAN seperti metode pengawetan makanan, metode fermentasi makanan, dan
penemuan makanan tambahan.
LINGKUNGAN DAN ENERGI seperti ditemukannya bahan bakar hayati (metanol dan
etanol), bioremediasi, pertambangan.
BIOTEKNOLOGI seperti modifikasi mikroorganisme secara genetik, produk farmasi,
terapi gen untuk penyakit tertentu; produksi antibodi monoklonal dan sebagainya.
Dampak negatif Protozoa
Entamoeba ginggivalils merupakan kelompok rhizopoda yang menyebabkan kerusakan gigi dan gusi (penyakit
ginggivitis).
Entamoeba hystolitica, juga merupakan kelompok Rhizopoda yang menyebabkan penyakit disentri atau dikenal dengan
penyakit amebiasis.
Trypanosoma gambiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia di benua Afrika
Trypanosoma rhodesiense, juga menyebabkan penyakit tidur pada manusia dengan hospes (inang) perantaranya adalah
lalat Tse tse jenis Glosina morsitans.
Trychomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita (keputihan) dan juga pada saluran kelamin pria.
Trychomonas foetus, menyebabkan abortus (keguguran) spontan pada ternak.
Trypanosoma cruzi, menyebabkan penyakit chagas (anemia) pada anak-anak.
Trypanosoma brucei, menyebabkan penyakit nagana pada hewan ternak.
Leishmania tropica, juga menyebabkan penyakit leishmaniasis yaitu menyebabkan leiso (luka patologis) pada kulit atau
organ pencernaan.
Giardia lamblia, merupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang
Plasmodium menyebabkan penyakit malaria