AJAR PROTISTA
A. Pengertian Protista
Protista (Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau paling sederhana. Sebagai
organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel. Kajian evolusi menyatakan bahwa Protista
merupakan organisme eukariotik yang paling awal (tertua).
Sebagian besar Protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia (rambut getar) sehingga
dapat bergerak (motil), namun ada pula yang tidak memiliki alat gerak. Protista mudah ditemukan karena hidup
di berbagai habitat yang mengandung air. Ada Protista yang hidup bebas di tanah, sampah, tumpukan dedaunan,
air tawar, air laut, endapan lumpur, pasir, maupun di batu. Namun, ada pula yang hidup bersimbiosis di dalam
tubuh organisme lain secara parasit atau mutualisme. Protista merupakan organisme
penyusun plankton (Yunani, planktos = mengembara), yaitu organisme mikroskopis yang mengapung secara
pasif atau berenang secara lemah di permukaan air. Plankton yang bersifat fotoautotrof disebut fitoplakton,
sedangkan yang heterotrof disebut zooplankton.
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat
digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur
(jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara
makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya :
Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh:
jamur
1) Membran plasma adalah lapisan yang menyelimuti tubuh atau sel Amoeba proteus. Membran plasma
atau membran sel ini dibentuk oleh kombinasi antara protein dan lipid (lemak). Membran plasma sangat
tipis, semi permeabel dan juga elastis. Fungsi dari membran sel adalah sebagai berikut.
- Memberi bentuk tubuh Amoeba.
- Tempat melekatnya berbagai organel sel yang berada di dalam protoplasma.
- Karena bersifat elastis, maka membran sel ini mampu menghasilkan pseudopodia secara mudah.
- Tempat masukknya air dan gas oksigen melalui proses difusi
- Tempat eksresi, yaitu membuas zat sisa metabolisme seperti karbon dioksidan dan bahan ekskretoris
lainnya.
- Membantu Amoeba untuk melekat pada permukaan yang padat.
2) Protoplasma merupakan senyawa jelly yang tebal yang dikelilingi oleh membran plasma. Protoplasma
dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleus (inti sel). Kemudian, sitoplasma juga terbagi
menjadi dua bagian yakni ektoplasma dan endoplasma.
3) Ektoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada tepat di sebelah dalam membran plasma.
Ektoplasma merupakan lapisan yang tebal atau kental, transparan, tidak terspesifikasi dan bersifat
kontraktil. Funsi dari ektoplasma adalah sebagai berikut:
- Melindungi organel di dalam tubuh Amoeba.
- Membantu menjaga bentuk tubuh.
- Membantu Amoeba dalam memproduksi pseudopodia.
4) Endoplasma adalah bagian dari sitoplasma yang berada di sebelah dalam ektoplasma. Endoplasma ini
semi transparan dan kurang kental alias encer. Fungsi dari endoplasma pada Amoeba adalah sebagai
berikut.
- Endoplasma mengandung organel-organel sel.
- Membantu Amoeba dalam melakukan berbagai fungsi fisiologis.
- Membantu dalam memproduksi pseudopodia.
5) Nukleus atau inti sel adalah bulatan tembus pandang yang terletak di tengah endoplasma sehingga terlihat
sebagai inti. Nukleus ini tidak dapat dilihat dengan jelas pada tubuh Amoba dan jumlahnya hanya ada satu.
Nukleus diselimuti oleh membran inti yang terbuat dari protein dan lemak. Di dalam nukleus terdapat serat
kromatin dan nukleolus. Fungsi dari nukleus ini adalah sebagai berikut.
- Berperan dalam mengatur semua aktivitas dan fungsi sel.
- Berperan aktif dalam reproduksi (perkembangbiakan).
6) Pseudopodia adalah bagian tubuh Amoeba yang diproduksi secara terus menerus layaknya organ
pertumbuhan. Pseudopodia terbuat dari membran sel, ektoplasma dan endoplasma. Pertumbuhan pada
pseudopodia ini tidak stabil karena akan segera hilang dalam beberapa saat. Bagian anterior pseudopodia
bulat dan tumpul. Fungsi dari pseudopodia ini adalah sebagai berikut.
- Membantu dalam menangkap makanan.
- Berperan penting dalam proses pergerakan Amoeba.
7) Vakuola Kontraktil adalah rongga atau gelembung transparan dan cepat tumbuh yang terletak di bagian
endoplasma. Di dalam tubuh Amoeba yang hidup, vakuola ini dapat terus mengalami kontraksi
(perbesaran) makanya disebut dengan vakuola kontraktil. Funsi dari vakuola kontraktil ini adalah sebagai
berikut.
- Menyimpan air di dalam tubuh.
- Mengatur tekanan osmosis di dalam tubuh dengan cara membuang kelebihan air.
- Membuang sisa hasil metabolisme seperti karbon dioksida yang dihasilkan selama respirasi.
8) Vakuola Makanan adalah rongga-rongga yang terbentuk di sekitar bahan makanan yang berjumlah satu
atau bisa juga lebih. Ukuran, bentuk dan jumlah vakuola makanan ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan
jumlah bahan makanan. Fungsi dari vakuola makanan adalah sebagai berikut.
- Untuk menyimpan bahan makanan.
- Membantu dalam proses pencernaan makanan.
- Dapat berperan dalam ekskresi bahan feses.
9) Vakuola Air adalah gelembung-gelembung kecil dan transparan serta berisi air. Vakuola air bisa
berjumlah satu atau lebih dan tidak terkontaminasi. Fungsi dari vakuola air adalah untuk menjaga
keseimbangan kadar air di dalam tubuh. Organel ini akan terlihat apabila diamati di bawah mikroskop
dengan daya perbesaran yang tinggi seperti mikroskop elektron.
10) Mitokondria adalah struktur seperti batang atau titik yang berada di sekitar vakuola kontraktil. Fungsi
dari mitokondria adalah berperan penting dalam proses respirasi atau pernafasan serta pembentukan energi
di dalam tubuh Amoeba.
11) Lisosom adalah organel yang digunakan oleh Amoeba untuk mencerna makanan secara intraselular.
Amoeba menggunakan lisosom untuk mencerna makanan karena mereka tidak memiliki organel khusus
untuk proses pencernaan secara ekstraselular.
d. Klasifikasi
Filum rhizopoda terbagi menjadi 3 ordo,yaitu ordo amoeba, ordo foraminifera dan ordo radiolaria.
1) Ordo Amoeba
Alat geraknya adalah kaki semu gerakannya disebut gerakan ameboid.reproduksinya dengan cara
pembelahan biner. Berdasarkan tempat hidupnya, Amoeba dibedakan menjadi :
a) Ektamoeba, hidup diluar tubuh organisme lain (hidup bebas). Contohnya :Amoeba proteus
a) Entamoeba, hidup didalam tubuh organisme, misalnya, manusia. Contoh Entamoeba adalah sebagai
berikut:
Entamoeba coli, hidup di dalam kolon( usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasite,
tetapi jika jumlahnya terlalu banyak menyebabkan buang air terus- menerus.
Entamoeba gingivalis, hidup di dalam rongga mulut dan menguraikan sisa- sisa makanan,
sehingga merusak gigi dan gusi.
Entamoeba histolytica, hidup di dalam usus manusia, bersifat parasite, dan menyebabkan
penyakit perut disentriamoeba.
2) Ordo Foraminifera
Memiliki rangka tubuh dari zat kapur (kalsium karbonat).
contohnya adalahl: allogromia (hidup di air tawar). Globigerina (hidup di laut).
fosil rangka globigerina yang telah trendam di dasar laut selama jutaan tahun membentuk lapisan tanah
globigerina yang berfungsi sebagai penunjuk sumber minyak bumi dan penentu umur lapisan bumi.
3) Ordo Radiolaria
Rangka terbuat dari bahan silika. contohnya adalahl : litochampe, trochodiscus, dan
podocyrtis.endapan rangka radiolaria akan berguna membentuk minyak bumi, bahan peledak, dan bahan
penggosok.
2. Flagellata ( Mastigophora)
a. Pengertian
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk) atau Mastigophora
(dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi
kuno Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun
dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitufitoflagelata dan
zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya,
sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior),
sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel
(posterior). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan
lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di
permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan (Haeckel’s, 1904).
b. Ciri- ciri Umum Flagellaata
Flagellata terdiri dari beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan jenis protozoa lainnya
yaitu sebagai berikut :
- Mempunyai flagel (bulu cambuk) sebagai alat gerak
- Flagellata bersifat mikroskopis atau sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
- Flagellata adalah organisme yang hidupnya ada yang soliter ataupun berkoloni
- Flagellata ada yang memiliki mitokondria serta ada yang tidak
- Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar.
- Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap.
- Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang memadat dan lapisan dalam
berupa endoplasma yang berwujud agak encer
- Sistem reproduksi Flagellata lewat cara aseksual yakni pembelahan biner arah membujur
- Morfogenesis (bentuk tubuh) Flagellata berbentuk polimorfik (mirip beragam bentuk morfologi), ada
yang berbentuk lonjong, mirip bola, memanjang, serta yang lain,
- Tubuh Flagellata dilindungi oleh selaput fleksibel yang dimaksud pelicle, sedang sisi luarnya dilapisi
selaput plasma,
- Flagellata memperoleh nutrisi dengan berbentuk holozoik, holofilik, ataupun saprofitik. Holozoik(
memakan organisme lain dengan ukuran lebih kecil dari tubuh flagellata), holofilik (mendapatkan
makanan dengan mensistesis dari organisme yang sudah mati), maupun saprofitik (bersifat parasit,
mendapatkan makanan dengan menempel pada inangnya).
c. Morfologi
Struktur tubuh Euglena viridis terdiri atas sitostom (celah mulut), flagel, stigma (bintik mata),
vakuola kontraktil, vakuola makanan, kloropolas dengan pirenoid, mitokondria, pelikel, nucleus. Untuk
lebih jelas mengenai bagian-bagian tubuh Euglena viridisdan fungsinya, perhatikan gambar dan penjelasan
berikut ini.
Cth : Euglena sp.
1) Flagella pada Euglena viridis memiliki dua susunan rambut/bulu cambuk heliks di permukaan
tubuhnya. Dari flagel ini muncul tiga sampai empat bulu halus dengan panjang 2-3 mikrometer.
Rambut halus ini lebih banyak dan lebih pendek daripada flagel. Buluh halus ini membentuk barisan
kontinu lain di sampingnya, dan diperkirakan jumlahnya mencapai 30.000. Flagella berfungsi sebagai
alat gerak bagi Euglena.
2) Stigma disebut juga eyespot (bintik mata) bewarna merah yang menonjol di dekat dasar flagela pada
kutub anterior. Stigma terdiri dari 30-50 butir karotenoid yang disisipkan dalam matriks tak bewarna.
Stigma berperan dalam fototaksis (gerakan yang terjadi pada organisme ketika menanggapi rangsangan
cahaya).
3) Vakuola kontraktil adalah sebuah vakuola tunggal dan terlihat mencolok ketika berkontraksi.
Vakuola kontraktil selalu berada di area dekat stigma dan bermuara ke reservoir. Fungsi dari vakuola
kontraktil pada Euglena viridis adalah untuk mengeluarkan kelebihan air dalam sel yang dilakukan
secara osmosis
4) Vakuola Makanan berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan
ke seluruh tubuh.
5) Kloroplas, Seperti ganggang dan tanaman, sel Euglena mengandung kloroplas yang memungkinkan
mereka untuk membuat makanan melalui fotosintesis, tetapi mereka juga dapat mengambil nutrisi dari
organisme lain ketika cahaya tidak tersedia.s
6) Nukleus juga merupakan organel yang tertutup membran sel (eukariotik) disebut juga inti sel. Nukleus
berisi sebagian besar materi genetik sel berupa molekul DNA linear panjang yang kompleks dengan
berbagai macam protein seperti histon. Nukleus berfungsi untuk membentuk kromosom. Nukleus pada
Euglena mengandung endosom yang terletak di pusat inti (nukleolus).
7) Mitokondria adalah organel yang tertutup membran yang ditemukan pada kebanyakan sel eukariotik.
Mitokondria memiliki membran ganda dengan membran luar halus sedangkan membran dalamnya
berlipat-lipat. Mitokondria ini berfungsi sebagai tempat untuk memproduksi energi bagi sel Euglena.
8) Pelikel disebut juga periplas. Pelikel merupakan daerah sel kompleks yang terdiri atas membran
plasma, strip protein pendukung, subtending mikrotubulus, dan tubular cisternae dari retikulum
endoplasma (RE) yang membentuk membran plasma dan membentang di sepanjang sel. Strip protein
pada pelikel ini dikaitkan dengan plastisitas sel (metabolisme). Euglena viridis memiliki banyak strip
(lebih dari 14) yang tersusun secara heliks (spiral). Pelikel pada Euglena viridis berfungsi untuk
memungkinkan sel dalam mendistorsi bentuk tubuh sehingga menghasilkan gerakan mengeliat yang
disebut gerakan euglenoid.
9) Sitostom (celah mulut) disebut tubuh mukus atau pori pelikel merupakan struktur berongga/berlubang
yang berada di bagian anterior dekat dengan pangkal flagel. Celah mulut ini berbentuk bola atau
spindel dengan bukaan yang terletak di antara lipatan periplas (pelikel). Fungsi dari sitostom
mengeluarkan lendir dari dalam sel.
d. Klasifikasi
Klasifikasi Flagellata (Mastigophora) - Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok dilihat dari
bentuknya. Macam-macam klasifikasi flagellata (mastigophora) adalah sebagai berikut
1) Fitoflagellata
Fitoflagellata adalah Flagellata yang berupa seperti tumbuhan. Flagellata kelompok ini bisa
melakukan fotosintesis lantaran memiliki kromatofora/klorofil. Susunan tubuh fitoflagellata di bagian
luar ada susunan pembungkus yang memiliki kandungan protein yang dimaksud pelikel yang terbentuk
dari selaput plasma. Tetapi tubuh Fitoflagellata ada pula yang diselulubungi membran selulosa, seperti
volvox.
Flagellata kelompok ini bisa bereproduksi secara seksual dengan konjugasi ataupun aseksual dengan
membelah diri. Pencernaan makanan flagellata golongan ini bisa berbentuk holozoik, holofoik, ataupun
saprofitik. Habitat paling utama Fitoflagellata bisa berbentuk peraian bersih ataupun kotor.
Fitoflagellata bisa dibedakan jadi 3 kelas, mencakup :
a) Euglenoida
Euglenoida adalah protozoa kelompok Fitoflagellata yang badannya mirip gelendong yang
diselubungi pelikel. Salah satu contohnya, yakni Euglena viridis.
b) Dinoflagellata
Dinoflagellata adalah kelompok Fitoflagellata dengan bentuk tubuh beragam, ada yang lonjong
dengan warna kecoklatan ataupun kekuningan. Dinoflagellata mempunyai flagel yang letaknya di
cekungan transversal yang melingkari tubuh. Tetapi, banyak spesies ini yang kehilangan flagelnya
yang selanjutnya tumbuh sebagai fase vegetatif non-motil.
Contoh protozoa yang termasuk juga golongan Dinoflagellata satu diantaranya yakni Nocticula
miliaris.
c) Volvocida
Volvocida adalah kelompok Fitoflagellata yang berkoloni serta berupa bulat. Contoh kelompok ini
satu diantaranya adalah Volvox globator. Karakteristik Volvox yakni terbagi dalam beberapa ribu sel
dengan masing-masing sel mempunyai dua flagel, inti vakuola kontraktil, stigma, kloroplas, serta eyepost.
2) Zooflagellata
Zooflagellata dianggap sebagai protozoa yang paling primitif dibanding dengan jenis protozoa
lainnya. Ini karena Zooflagellata merupakan protozoa yang mangalami transisi bentuk dari organisme
prokariotik berubah menjadi eukariotik. Karenanya, Zooflagellata merupakan Flagellata yang mirip
hewan dan tidak mempunyai kloroplas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan
bersifat parasit pada organisme lain. Contoh zooflagelata, antara lain yaitu Trypanosoma gambiens dan
Leishmania. Makanannya berupa zat organik yang diperoleh dari lingkungannya. Beberapa jenis
flagellata memperoleh makanan dari tubuh inangnya. Zooflagellata berhabitat di laut dan air tawar.
Berikut adalah beberapa jenis zooflagellata:
a) Trypanosoma
Merupakan golongan Zooflagellata yang bentuk tubuhnya panjang dan pipih seperti daun dan
tidak membentuk kista. Mempunyai dua bentuk flagel yang ada pada fase intraseluler dan hilang pada
fase ekstraseluler. Hidup bersifat parasit dan habitatnya yaitu di sel darah merah, sel darah putih dan
sel hati. Dapat menginfeksi inangnya dari hewan-penghisap darah sebagai perantarannya.
Berikut adalah beberapa contoh Trypanosoma:
- Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
- Trypanosoma evansi, hospes perantaranya adalah lalat tse-tse.menyebabkan penyakit malas( sura)
pada ternak
- Trypanosoma cruzi, menyebabkan anemia atau penyakit cadas pada anak kecil
- Trypanosoma lewisi, parasif pada tikus . hospes perantaranya adalah lalat tse-tse
- Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur pada manusia.
b) Leishmania
Merupakan parasit yang menyebabkan penyakit pada sel epitelium yang terdapat pada jantung,
pembuluh darahndan pembuluh limfa.
Contoh dari Leishmania adalah sebagai berikut :
- Leishmania donovani, Penyebab penyakit kalazar. Habitat yaitu india , mesir dan daerah laut tengah.
- Leishmania tropica, menyebabkan penyakit kulit ( oriental sore). Habitatnya yaitu asia dan amerika
tengah
- Leishmania brasiliensis, menyebabkan penyakit kulit, habitatnya yaitu amerika selatan, amerika
tengah dan meksiko
3. Ciliata (Ciliophora)
a. Pengertian
Ciliata merupakan protozoa yang bergerak dengan memakai silia (rambut getar). Ciliata disebut juga
dengan infusoria (latin, infundere = menuang), karena umumnya hidup dalam air buangan yang
mengandung banyak zat organik. Istilah Ciliata dalam bahasa latin yaitu cilia yang artinya rambut kecil
atau Ciliophara (Yunani, Phora = gerakan). Dalam melakukan seluruh kegiatan dan hidupnya, cilliata
memakai organel-organel sel berupa membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciliata mempunyai rambut getar yang disebut dengan silia sebagai alat untuk bergerak bebas ke
segala arah di dalam air. Silia ini juga mampu menerima rangsangan dan juga mengambil makanan.
Rambut getar ini yang berupa bulu bulu halus yang terletak dan melekat pada membran sel. Ciliata banyak
ditemukan di sawah, rawa, dan tempat-tempat berair lainnya yang mengandung banyak bahan yang
sifatnya organik.
Ciliata memiliki bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah.
b. Ciri- ciri
Ciliata memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan jenis-jenis protozoa yang
lainnya. Ciri-ciri umum ciliata adalah sebagai berikut:
- mempunyai alat gerak berupa silia atau bulu getar, Ukuran silia lebih pendek dari pada flagel/bulu
cambuk yang dimiliki Flagellata.
- Bersifat heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri
- Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap
- Umumnya berukuran mikroskopis, tapi ada juga spesies yang berukuran 3 mm sehingga bisa dilihat
dengan mata telanjang
- Mempunyai dua inti sel yakni makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus sebagai fungsi
vegetatif, dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yakni konjugasi
- Terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu.
- Reproduksinya bersifat aseksual, sedangkan pembelahannya terjadi secara biner.
- Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan
dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan
membentuk vakuola makanan.Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam
- Lingkungan hidup berupa tempat berair dan lembab. Seperti : tanah yang lembab, sawah, laut, air
tawar, dan rawa-rawa. Ciliata terkadang juga dijumpai di dalam tubuh organisme lain, seperti di
dalam usus kecoa.
- Mempunyai mulut berupa membran berombak, ataupun membran berupa barisan pendek dari cilia
yang berbentuk piringan
- Mempunyai vakuola kontraktil yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan air di dalam
tubuhnya.
c. Morfologi
1) Silia
Ciri ciliata yang khas adalah adanya rambut getar yang disebut silia. Silia berguna sebagai alat
untuk bergerak bebas ke segala arah di dalam air, yang merupakan habitatnya. Rambut getar yang
berupa bulu bulu halus ini terletak dan melekat pada membran sel.
2) Mulut sel (sitosom)
Ciliata memilki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan
primitif, mulut terletak di ujung interior tetapi pada kebanyakan Ciliata, bagian tersebut diganti oleh
bagian posterior. Fungsi silia pada mulut ialah untuk menghasilkan aliran makanan dan mendorong
partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota Cilliata yang terkenal misalnya Paramaecium.
Terdapat dua macam mulut pada ciliata yaitu:
- Mulut membran berombak: merupakan ciliata yang menyatu dalam barisan panjang.
- Membran yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan.
3) Celah mulut (Rongga), berfungsi untuk mengumpulkan dan mengarahkan makanan masuk ke dalam
mulut sel.
4) Vakuola makanan, merupakan organel berbentuk mirip kantong, berfungsi untuk osmoregulasi, yaitu
mengatur tekanan osmotik cairan di dalam tubuh.
5) Vakuola Kontaktil, untuk mengeluarkan sisa makanan cair dengan berkontraksi
6) Pelikel, tubuhnya diselubungi perikel yang merupakan lapisan luar, yang tersusun dari sitoplasma
padat. Fungsinya untuk melindungi paramecium
7) Mikronukleus dan Makronukleus
Nukleus pada Ciliata terdiri ats satu inti berukuran besar (disebut makronukleus) dan beberapa
inti yang ebrukuran kecil (disebut mikronukleus). Makronukleus berfungsi untuk menyintesis RNA,
mengatur aktivitas dan pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual (pembelahan biner). Sementara
itu, mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi seksual (konjugasi). Pada Paramecium terdapat 1
hingga 80 bentuk mikronukleus
8) Pori/ lubang anus, fungsinya untuk mengeluarkan limbah
d. Klasifikasi
Kelas Ciliata dibagi menjadi liam ordo sebagai berikut :
1) Ordo Holotricha
Ciri-ciri Holotricha :
- Mempunyai satu silia pendek berukuran sama yang mengililingi seluruh permukaan tubuhnya,
dan
- Hidupnya bebas atau sebagai parasit.
Contohnya adalah : Didinium, Paramecium caudatum.
2) Ordo Spirotricha
Ciri-ciri Spirotricha :
- Mempunyai dua silia yang berbeda bentuk maupun ukurannya, dan
- Silia yang besar tersusun melingkar bagian mulutnya, sedangkan silia kecil mengelilingi seluruh
tubuhnya.
Contohnya :Srylonichia, Euplotes, Balantidium, dan Diplodinium
3) Ordo Peritrica
Ciri-ciri dari Peritrica:
- Memiliki silia besar berbentuk spiral yang terdapat di sekeliling periston (mulut), sedangkan
pada bagian lain dari tubuhnya tidak diliputi silia. Contohnya adalah : Opercularia, Trichodina,
Epistylis, dan Vorticella.
4) Ordo Chonotricha
Ciri-ciri dari Chonotricha
- mempunyai silia yang terdapat pada bagian anterior (depan atau muka). Contohnya adalah
: Spirochona
5) Ordo Suctoria
Ciri-ciri dari Suctoria adalah :
- Hewan dewasa tidak bersilia dan hidup secara mandiri
- Mempunyai tentakel yang berfungsi meletakkan diri pada suatu benda dan untuk menusuk serta
mengisap mangsanya
- Beberapa jenis di antaranya nersifat parasite
- Cara makannya holozoic
- Bereproduksi dengan membentuk tunas
Contohnya adalah : Ephelota ,Trichophyra (parasit pada insang ikan), dan Tokophyra
quadripartita.
4. Sporozoa
a. Pengertian
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniselur atau bersel satu
yang pada salah satu tahapan dalam siklus yang dapat membentuk sejenis spora. Spora hidup sebagai
parasit pada tubuh manusia. pada siklus hidupnya, spora membentuk spora dalam bentuk inang. Pada
umumnya bersifat parasit dan dapat menyebabkan penyakita pada manusia dan hewan.
Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh berbentuk bulat
panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat farasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Makanan diperoleh dengan cara menyerap zat
makanan dari hospesnya. Reproduksi dapat secara vegetative dan generative. Beberapa contoh spesies dari
Sporozoa yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Toxoplasma gondii.
Vektor dari Plasmodium penyebab penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles betina. Plasmodium
hidup sebagai parasit pada sel-sel darah merah manusia atau vertebrata lainnya. selama hidupnya,
Palsmodium tersebut mengalami dua fase, yakni fase sporogoni dan fase skizogoni. Fase sporogoni terjadi
didalam tubuh nyamuk Anopheles betina, sedangkan fase skizogoni berlangsung didalam tubuh manusia.
b. Ciri- ciri
Sporozoa mempunyai ciri- ciri sebagai berikut :
- Tidak mempunyai alat gerak, sehingga bergerak dengan kedudukannya,
- Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya,
- Bersifat parasit pada manusia atau hewan
- Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan
untuk menembus sel dan jaringan inang.
- Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval,
- Mempunyai nucleus dan tidak mempunyai vakuola kontraktil.
- Ukuran tubuhnya hanya beberapa micro, tetapi di dalam usus manusia dan hewan dapat beberapa 10
nm.
- Respirasi dan eksresi dilakukan secara difusi .
- Sporozoa melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual
c. Morfologi