Anda di halaman 1dari 26

PROTOZOA, PORIFERA, &

ECHINODERMATA
PJO : Fajri Hidayat, Taufik Hidayattuloh, Asyifa ul
husna, Marsha M Ariffa
1. Protozoa
Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota protista eukariotik.
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
hewan.Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya
bersel satu. Habitat protozoa yaitu di tempat yang berair yang kaya zat organic. Protozoa
merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel.
Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof.
Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong atau membola, ada
yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada
tingkat tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa berdiameter sekecil 1
nanometer; yang lain, seperti Amoeba proteus berukuran 600 nanometer atau lebih. Beberapa
siliata yang umum mencapai ukuran 2.000 nanometer atau 2 mm.
CIRI-CIRI PROTOZOA

01 Organisme uniseluler
( bersel satu )
05
03
Hidup bebas secara parasit,
bebas dan sporofit

Memiliki alat gerak yang

02 Bersifat eukariotik 06 berupa silia, flagella dan


pseudopodia

03 Heterotrof
07
04
Memiliki ukuran tubuh sekitar
100-300 mikron

Hidup dengan sendiri ( soliter )


04 atau berkelompok ( koloni ) 08 Tidak memiliki dinding sel
Sistem Reproduksi
Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual ( tak kawin ) dan secara seksual ( kawin )
Secara aseksual pada umumnya denga melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi
dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner diawali pada
pembelahan inti atau kariokinesis dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma
( sitokinesis ). Secara seksual ialah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis
sehingga bisa menghasilkan zigot atau secara konjugasi ( penyatuan inti vegetatif sel ),
namun ada juga Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual seperti Amoeba
sp
Makanan Protozoa
Menurut Irianto (2009), protozoa dalam pengambilan makanannya dilakukan dengan cara
berikut:
Holozoik, yaitu mengambil makanannya dari mikroorganisme lain seperti bakteri atau
ganggang (alga).
Saprofit, yaitu mengambil makanannya dari bahan bahan hancuran tumbuhan yang ada
disekitarnya.
Saprozoik, yaitu mengambil makanannya dari hewan hewan yang telah mati.
Holozoik, yaitu dengan melakukan fotosintesis
MANFAAT PROTOZOA
Paramecium dapat juga digunakan sebagai

01
Zooplankton di ekosistem perairan sebagian
besar adalah protista berklorofil yang berguna
04 organisme indikator terjadinya pencemaran
air oleh zat organik.
sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
03
Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia Chlorella selain berperan sebagai produsen di
02 ikut berperan dalam proses pembusukan sisa
makanan 05 ekosistem perairan, juga dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan protein sel
tunggal.
Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat
03 kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat
04 Radiolaria mempunyai kerangka dari zat
membentuk endapan tanah globigerina yang
dapat digunakan sebagai petunjuk adanya
06 kersik. Radiolaria yang mati akan
meninggalkan cangkangnya dan membentuk
minyak bumi tanah radiolaria yang dapat digunakan
sebagai bahan penggosok.
Pembagian protozoa berdasarkan alat gerak

Rhizopoda atau Mastigophora atau


Sarcodina 1 2 Flagellate

Sprozoa
(apicomplexa) 3 4 Ciliata (ciliophora)
Rhizopoda atau Sarcodina

Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos =


kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu)yang
merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal
Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella,
Entamoeba coli, dan Entamoeba histolytica.
Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai
massa kecil yang jernih dan bersifat amorf atau
dapat berubah – ubah bentuknya.
Mastigophora atau Flagellate

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti


bulu cambuk. Jadi, organisme yang termasuk fillum
Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk . fillum
flagellata disebut juga mastigophora (mastix : bulu
cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu
cambuk selain sebagai alat gerak juga berfungsi
untuk alat peraba dan alat penangkap makanan.
Sprozoa (apicomplexa)

Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk


bulat panjang dengan sebuah nukleus.Tidak
mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu
sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut
Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam
hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.
Ciliata (ciliophora)

Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan


rambut getar atau disebut cilia.Memiliki inti dan
beberapa species intinya lebih dari satu, contoh
Paramecium aurelia. Hidup di tempat-tempat yang
berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak
mengandung bahan organik.Bagi yang hidup bebas
terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit
tidak ada.Respirasi dan ekskresi melalui permukaan
tubuh.
2. Porifera
1. Porifera , Latin : porus=berpori, fer=membawa
2. Hewan Multiseluler paling sederhana
3. Memiliki lubang (pori)
4. Filter feeder
5. Bergerak bebas dan memiliki flagel pada saat pradewasa dan tidak bergerak pada fase
dewasa
6. Umumnya hidup di laut
7. Berukuran 2 mm-2m
8. Tubuh mereka terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel.
9. Sel yang tak terspesialisasi (tdk memiliki tugas khusus) dan dapat berubah menjadi tipe
sel lain serta dapat berpindah antara lapisan sel utama dan mesohil.
10. Simetri radial atau tidak beraturan ; kumpulan sel belum terorganisasi dengan baik
sebagai jaringan.
2. Porifera
2. Porifera
Klasifikasi
• Data terbaru di tahun 2023 menurut World Porifera Database, terdapat 9.544 spesies
Spons yang telah teridentisikasi di seluruh dunia.
• Porifera terdiri dari empat kelas, yaitu:

Calcarea Desmospongiae Hexactinellida Homoscleromorpha


Calcarea
• Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae
(dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka
yang tersusun dari kalsium karbonat.
• Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti
vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.
• Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.
• Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid,
sikonoid, atau leukonoid.
• Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya Leucettusa lancifer.

Leucettusa lancifer
Desmospongiae
1. Demospongiae (dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons).
2. Kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis spons.
3. Rangka terdiri dari serabut spongin dengan spikula dari silikat atau
spongia saja.
4. Tubuh umumnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang
terdapat pada amoebosit
5. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang, tinggi dan diameternya
ada yang mencapai lebih dari 1 meter.
6. Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.
7. Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal,
meskipun ada yang di air tawar. Demospongiae adalah satusatunya
kelompok spons/porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.
8. Contoh Demospongiae adalah Spongia sp, Hippospongia sp., Niphates
digitalis, Euspongia sp.

Spongia officinalis
Hexactinellida
• Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau
Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo =
kaca/transparan, spongia = spons)
• Memiliki spikula yang tersusun dari silika sehingga
biasanya juga dikenal dengan bunga karang gelas.
• Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.
• Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk
vas bunga atau mangkuk.
• Tinggi tubuhnya ratarata 10-30 cm dengan saluran tipe
sikonoid.
• Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 –
1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella
aspergillum.

Euplectella aspergillum
Homoscleromorpha
1. Kelas Porifera terkecil
2. Awalnya dianggap sebagai bagian dari Demospongiae. Namun karena
kemajuan dalam menggunakan data genetik untuk merekonstruksi
filogeni spons, clade yang baru dikenal ini ditemukan. Homoscleromor ha
sekarang diakui sebagai kelas empat spons.
3. Spons ini berbentuk kerak dan memiliki struktur yang sangat sederhana
dengan variasi bentuk spikula yang sangat sedikit (semua spikula
cenderung sangat kecil).
4. Reproduksi bersifat vivipar dan larva berbentuk oval yang dikenal sebagai
amphiblastula.
5. Hidup di laut dangkal
6. Mereka adalah satu-satunya spons yang memiliki membran dasar yang
terbuat dari kolagen tipe IV
7. Saluran air tipe Leukonoid.
8. Contoh spesies

Oscarella lobularis
Struktur Tubuh Porifera
Tipe Saluran Air
1. Askonoid, oskulum
dihubungkan langsung ke
spongosol.
2. Sikonoid, oskulum
dihubungkan dengan saluran
bercabang ke spongosol.
3. Leukonoid, saluran air
bercabang-cabang dan
membentuk rongga-rongga
kecil.
Reproduksi Porifera
• Porifera melakukan reproduksi secara
aseksual maupun seksual.
• Reproduksi secara aseksual terjadi dengan
pembentukan berupa tunas/pucuk dan
gemmule. Gemmule disebut juga tunas
internal.
• Reproduksi seksual dengan penyatuan
sperma dan ovum. Umumnya porifera
dapat menghasilkan ovum dan juga sperma
pada satu individu, sehingga porifera
merupakan hewan bersifat Hemafrodit,
yakni jenis hewan yang memiliki 2 jenis
kelamin.
Identifikasi Porifera
• Identifikasi spons sangat sulit karena sifat morfologisnya yang
unik dan variabilitas intraspesifik dalam bentuk dan warna. Oleh
karena itu, identifikasi yang tepat seringkali membutuhkan
pengumpulan dan pemeriksaan mikroskopis kerangka mereka.
• Fitur umum yang digunakan untuk mengidentifikasi spons adalah
sebagai berikut:

1. Serat spongin=Elemen kerangka organik terbuat dari kolagen dan


membentuk jaringan yang sangat kompleks di banyak bunga
karang.
2. Filamen kolagen tersebar=Bahan kerangka yang ditemukan di
semua spons
3. Spikula=Unsur anorganik yang ada di hampir semua kerangka
bunga karang dan terbuat dari kalsium karbonat atau silika.
ALAT DAN BAHAN

01 Mikroskop 05
03 Sampel air kolam

02 Coverglass dan objek glass 06 Bak bedah

03 Tissue
07
04
Sampel porifera dan
echinodermata

04 Pipet tetes
08 penggaris
Cara pengamatan Cara pengamatan Porifera,
Protozoa echinodermata

01
Teteskan sampel air kolam
sebanyak 4 tetes di objek 01
03
Siapkan bak bedah dan
penggaris
glass

02 Tutup menggunakan
coverglass
02 Letakkan sampel
porifera/echinodermata

03 Pastikan tidak ada gelembung


03
04 Foto dan gambar

Amati menggunakan mikroskop


04 perbesaran 10 dan 40, foto dan
gambar
SELAMAT
MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai