PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Flagellata atau Mastigophora?
2. Apakah yang dimaksud dengan Flagellata darah dan jaringan?
3. Apa saja yang termasuk parasit Flagellata darah dan jaringan
4. Apa saja peranan menguntungkan dari flagellata?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Flagellata atau Mastigophora
2. Untuk mengetahui apa itu Flagellata darah dan jaringan
3. Untuk mengetahui parasit yang termasuk kedalam Flagellata darah dan
jaringan.
4. Untuk mengetahui peranan menguntungkan dari flagellata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti
cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan
“phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah
satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam
taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu
fitoflagelata dan zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan
ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada
pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel
tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior). Selain
berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan
lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-
sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Flagellata mempunyai satu inti atau lebih dan alat pergerakan (alat
neuromotor) yang terdiri atas kinetoplas dan flagel. Kinetoplas terdiri atas
blefaroplas, kadang kadang ada benda parabasal. Aksonema merupakan bagian flagel
yang terdapat di dalam parasit. Kadang kadang ada struktur yang tampak sebagai
suatu garis mulai dari anterior sampai keposterior , disebut aksostil. Disamping badan
parasit terdapat membran bergelombang dan kosta merupakan dasarnya. Beberapa
spesies flagelata mempunyai sistosoma. Parasit ini berkembang biak secara belah
pasang longitudinal. Flagelata terdiri atas dua golongan yaitu flagellata traktus
disgetivus dan traktus urogenital serta flagellata darah dan jaringan .
3
2.2 Flagellata Darah dan Jaringan
4
Morfologi genus Leishmania
Genus Leishmania mempunyai dua stadium yaitu:
a. Stadium amastigot atau stadium leismania yang terdapat pada manusia dan
pada hospes reservoir
b. Stadium promastigot atau stadium leptomonas yang terdapat pada hospes
perantara (lalat Phlebotomus atau lalat Lutzomyia) dan dalam pembiakan
NNN (Novy- Mac- Neal- Nicolle)
1. Leishmania donovani
a. Definisi dan Taksonomi
5
Taksonomi Leishmania donovani :
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Sarcomastigophora
Class : Zoomastigophora
Order : Kinetplastida
Family : Trypanosomatidae
Section : Salivaria
Genus : Leishmania
Species : Donovani
Manusia merupakan hospes definitif dan parasit ini dapat
menyebabkan leismaniasis visceral yang disebut juga kala azar atau
tropical spelenomegaly atau dum dum fever. Hospes reservoarnya
adalah anjing, dibeberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan
penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada
manusia.
b. Morfologi
Morfologi Leishmania donovani berbeda-beda sesuai dengan fase
hidupnya. Genus Leishmania memiliki dua stadium yaitu stadium
Leishmania dan stadium Leptomonas. Stadium Leishamania (amastigot)
berbentuk oval dengan diameter 2 mikron dan belum memiliki flagella.
Terdapat axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas (tempat keluar flagel) dan 1
kinetoplas. Stadium Leishmania terjadi di dalam tubuh manusia sebagai
inang defenitif. Leishmania hidup intra selluler dan berkembang biak
dengan membelah diri.
Stadium kedua berupa Leptomonas (promastigot) yang berbentuk
panjang dengan ukuran 14-20 mikron. Sudah memiliki flagella pada
bagian posterior nya. Memiliki 1 nukleus dan 1 kinetoplas yang bekerja
sebagai inti lembaga flagella. Stadium ini terdapat pada tubuh inang
6
perantara yaitu lalat Phlebotomus. Leptomonas berkembang biak dengan
membelah memanjang.
Pada manusia, parasit ini hidup intraselular dalam darah, yaitu
dalam sel retikulo-endotel (RE) hati, limpa, sumsung tulang dan kelenjar
limfe sebagai stadium amastigot yang disebut benda leishman Donovan.
Parasit ini berkembang biak secra belah pasang dan berukuran kira kira 2
mikron.
c. Diagnosis
1. Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis, yang kemudian
ditegakkan dengan : Menemukan parasit dalam darah langsung,
biopsi hati, limpa, kelenjar limfe dan fungsi sum-sum tulang
penderita
2. Pembiakan dalam medium NNN
3. Inokulasi bahan pada binatang percobaan
4. Reaksi imunologi yaitu :
Uji aglutinasi langsung (Direct aglutination test)
ELISA untuk mende3teksi zat anti. Untuk mengidentifikasi
parasit secara cepat dikembangkan zat anti monolonal yang
spesifik, yang dapat digunakan untuk mendeteksi antigen guna
keperluan diagnostik.
Western blot untuk mandeteksi antigen yang timbul selama
infeksi.
Polymerase chain reaction untuk mendiagnosis leismaniasis
dilapangan dan leismaniasis pada penderita dengan infeksi HIV
karena serologi untuk mendeteksi zat anti tidak berguna banyak
pada kasus ini.
7
d. Peranan
Merugikan :
Penyakit Kala Azar
8
d. Tipe Sudan, yang menghinggapi anak remaja dan orang dewasa
muda. Juga tidak ditemukan pada anjing, tetapi mungkin
mempunyai hospes reservoar binatang buas
e. Tipe Amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan
dapat menyerang semua umur.
2. Leishmania tropica
a. Definisi dan Taksonomi
9
Family : Trypanosomatidae
Section : Salivaria
Genus : Leishmania
Species : Tropica
b. Morfologi
Parasit ini hanya hidup disel RE dibawah kulit didekat porte
d’entrée, sebagai stadium amastigot dan tidak menyebar kebagian lain.
Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani. Bentuk
promastigot yang merupakan bentuk infektif dapat ditemukan pada lalat
Phlebotomus sebagai vektornya atau dalam biakan. L.tropica dalam
sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraselular dalam leukosit, sel
mononuklear, sel polinuklear dan sel epitel atau terdapat ekstraselular.
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakan dengan :
a. Menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus
atau dari sediaan biopsi;
b. Pembiakan dari medium nnn;
c. Reaksi imunologi.
d. Peranan
Merugikan :
Leismaniasis kulit atau oriental sore.
10
Parasit ini menyebabkan leismaniasis kulit atau oriental sore. Ada 2
tipe oriental sore yang menyebabkan oleh strain yang berlainan ,
yaitu :
1. leismaniasis kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan
penyakit menahun;
2. leismaniasis kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan
penyakit akut.
3. Leishmania brasiliensis
a. Definisi dan Taksonomi
11
b. Morfologi
Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani dan
L.tropica. stadium amastigot hidup didalam sel RE dibawah kulit pada
porte d’entree dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yang
berdekatan, seperti mulut, hidung dan tulang rawan telinga. Stadium
promastigot terdapat pada lalat phlebotomus sebagai bentuk infektif.
Bentuk ini ditemukan pula dalam baikan NNN. Infeksi terjadi seperti
pada L.donovani dan L.tropica.
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan:
o Menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsi dari tepi
ulkus;
o Pembiakan dalam medium nnn;
o Reaksi imunologi.
d. Peranan
Merugikan :
12
a. Tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada telinga.
Penyakitnya menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya kecil-kecil
dan tidak menyebar ke mukosa lainnya;
b. Tipe uta, lesi kulit yang menyerupai oriental sore, pada lesi
yang dini lebih banyak ditemukan parasitnya daripada lesi yang
sudah lama; penyakit ini jarang menyebar ke selaput mukosa:
c. Tipe Espundia , sering bersifat polipoid dan ulkus dapat
menyebar ke lapisan mokokutis dan kutis.
B. Trypanosoma
13
dan hospes reservoar Trypanosoma gambiense adalah binatang peliharaan
seperti sapi, babi, kambing dan sebagainya. Lalat Tse-tse berperan sebagai
hospes perantara. Penyakitnya disebut tripanosomiasis Afrika atau
sleeping sickness.
Taksonomi Trypanosoma gambiense:
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Sarcomastigophora
Subphylum : Mastigophora
Class : Zoomastigophora
Order : Kinetplastida
Family : Trypanosomatidae
Section : Salivaria
Genus : Trypanosoma
Species : Brucei
Subspecies : Gambiense , Rhodesiens
b. Morfologi
Antara spesies T. rhodesiense dan T. gambiense tidak terdapat
perbedaan morfologi.
Pada manusia, kedua spesies tersebut terdapat dalam stadium
tripomastigot yang hidup dalam darah. Berinti satu, kinetoplas kecil,
membrane bergelombang.Bentuk ini ada dua macam, yaitu bentuk panjang
(32 mikron) dan bentuk pendek (16 mikron) yang tidak mempunyai flagel.
Oleh karena itu parasit ini disebut mempunyai sifat polimorf. Stadium
tripomastigot hidup diluar sel (ekstraselular) dalam darah , limpa, kelenjar
imfe, cairan otak dan diotak. Parasite ini berkembang biak secara belah
pasang longitudinal dan dalam darah tampak bentuk yang membelah.
14
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan parasit:
1. Secara langsung dalam sediaan darah atau cairan otak
2. Dalam biopsi kelenjar dan pungsi sumsum tulang
3. Secara imunologi dengan zat anti fluoresen
d. Peranan
Merugikan :
Penyakit Tidur/ Sleeping sickness.
15
2. Trypanosoma cruzi
a. Definisi dan Taksonomi
b. Morfologi
Dibadan manusia, parasit ini terdapat dalam dua stadium yaitu stadium
tripomastigot hidup diluar sel (ektstrselular) dalam darah dan tidak
berkembang biak, sehingga didalam darah tidak ditemukan bentuk yang
16
membelah. Parasit ini panjangnya 20 mikron dan menyerupai huruf “C”
atau” S” dengan kinetoplas yang besar.
Stadium amastigot, yang besarnya hanya 2-3 mikron, terdapat
intraselular dalam sel RE berkembang biak secara belah pasang
longitudinal, berinti satu, kinetoplas besar, membrane bergelombang
dengan flagel anterior.
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan:
1. Menemukan parasit dalam darah pada waktu demam atau dalam
biopsi kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum tulang (stadium
tripomastigot dan stadium amastigot).
2. Menemukan parasit pada pembiakan dalam medium NNN (stadium
epimastigot)
d. Peranan
Merugikan :
Penyakit Chagas (American trypanosomiasis)
17
3. Trypanosoma evansi
a. Definisi dan Taksonomi
18
b. Morfologi
Trypanosoma evansi berbentuk seperti daun, aktif membelah dengan
binary fission. Dibagian tengah tubuh terdapat inti yng mengandung
kariosoma (trofonukleus) yang besar dan terletak hampir sentral.
Trypanosoma evansi mempunyai flagella bebas dan bergerak aktif,
membran bergelombang, flagella timbul diujung posterior, mempunyai
panjang 15-34 mikron dengan rata rata 24 mikron serta tubuh berbentuk
silinder.
c. Diagnosis
Diagnosis penyakit berdasarkan gejala klinis yang muncul dan
dilakukan uji parasit, uji serologis dan uji molekuler untuk diagnosis
konfirmatif dilaboratorium.
Uji parasit dilakukan dengan: Pemeriksaan hematologi
(mikroskopik), Microhematocrite Centrifugation Technique
(MHCT) dan Mouse Inoculation Test (MIT).
Uji serologis dilakukan dengan: metode Card Agglutination Test
For Trypanosomes (CATT) dan Enzyme- Linked Immunosorbent
Assay (ELISA).
Uji molecular menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR)
d. Peranan
Merugikan :
Penyakit Surrah
19
Penyakit Surrah merupakan penyakit infeksi darah yang
disebabkan oleh protozoa Trypanosoma evansi yang ditularkan
melalui gigitan lalat seperti Tabanus sp, Stomoxys calcitrans, dan
Haematobia sp yang merupakan lalat penghisap dan penjilat darah.
Umumnya penyakit ini dapat menyerang semua jenis hewan/ ternak.
Di Asia tenggara khususnya Indonesia penyakit surra sering
menyerang sapi dan kerbau terkadang juga kuda.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau
protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi
superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan
zooflagelata.
Flagellata darah dan jaringan termasuk keluarga Tryponosomatidae
yang terdiri atas beberapa genus. Genus yang penting sebagai penyakit pada
manusia adalah Leishmania dan Trypanosoma. Hemoflagelata ini
mempunyai empat stadium dalam daur hidupnya
Pada genus Leishmania, hanya ada tiga spesies yang penting bagi
manusia, yaitu Leishmania donovani, Leishmania tropica dan Leishmania
brazieliensis. Pada genus Trypanosoma terapat empat spesies, yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu Trypanosoma gambiense dan
Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma cruzi dan Trypanosoma evansi.
Penyakit yang disebabkan oleh keempat spesies tersebut, yaitu
tripanosomiasis, tidak ditemukan diindonesia.
3.2 Saran
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan
pembaca dapat bertambah.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.
21
Daftar Pustaka
22