Anda di halaman 1dari 21

RANGKUMAN MATERI

TAKSONOMI HEWAN

OLEH

LUISA FUTBOE (2006050028)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
1.Filum Protozoa

Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara


algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat
dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan
protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan
merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan
klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang
mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan
memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus
Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas
Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya
membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari
prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa
dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,dibedakan dari jamur karena dapat
bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena
tidak dapat membentuk badan buah.

Bentuk Tubuh

Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat
di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor
disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari
30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan
tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system
yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa
mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk
tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal
bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.

Ciri-ciri

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu


filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu
sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :

 Organisme uniseluler (bersel tunggal)

 Eukariotik (memiliki membran nukleus)

 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

 Hidup bebas, saprofit atau parasite

 Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella

 Kelas Berdasarkan Alat Gerak

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:

Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak


dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup
dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah
Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme
lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella,
Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme,
contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli. [4]

Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.

Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri


basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang


gusi (Gingivitis)

Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak


bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk
bahan penggosok.

Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk).Bergerak


dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat
bantu untuk menangkap makanan.Flagellata heterotrofik (Tidak
berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania Dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu:

· Golongan phytonagellata

- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang)

- Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang)

- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena
rangsangan mekanik)

· Golongan Zooflagellata, contohnya :Trypanosoma gambiense &


Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di Afrika

Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai
dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai
alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2
inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi
hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi
aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi
untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut
maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium,
Vorticella, Balantidium coli .

Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur
kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.

Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.

Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini
dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif
(aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut
Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Tidak memiliki
alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang
biakannya. Jenis-jenisnya antara lain:

 Plasmodiumfalciparum malaria tropika sporulasi tiap hari

 Plasmodium vivax malaria tertiana sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)

 Plasmodium malariae malaria knartana sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)

 Plasmodiumovale malaria ovale.

2 .FILUM PORIFERA

.Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan invertebrata


yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak,
tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan ada yang bercabang
menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris. Porifera hidup di air laut
dan air tawar.

Porifera memiliki tiga lapisan:

1. Epidermis (lapisan terluar) Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel
epitelium pipih yang disebut Pinakosit

2. Mesoglea Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada


Porifera mengandung dua macam sel yaitu: Sel Ameboid. Sel ameboid berfungsi
untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel
lainSel SklerobasSel. Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
3. Endodermis (lapisan dalam)

Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang
memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan

Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi
melalui permukaan tubuh.

Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan Sel Arkeosit pada
porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.

Phyllum Porifera meliputi : C - H - D ( Calcarea - Hexatinelida - Demospongia )


CalcareaHexatinelidaDemospongia

Disebut porifera karena tubuhnya banyak mempunyai lubang-lubang kecil (pori-


pori)Cenderung ditemukan di laut karena tuntutan pembentukan kerangka
tubuhnya hanya bisa dipenuhi oleh air laut .dengan salinitas ( 3 - 5 % ) , meslipun
juga kadang ditemukan di sungai

Heterotrof - mendapatkan bahan organik sebagai makanannya tidak bisa membuat


sendiri , mengambil dari lingkungan dengan phagotrof ( memakan organisme atau
bahan organik di lingkungan ) karena non fotosintesis , non khlorofil
Bahan organik lingkungan dimasukkan ke tubuh melalui lubang ( pori pori )
bersama air laut yang dimasukkan ( maka kita tidak segolongan dengan porifera
meskipun berpori kulit kita)

Urutan pergerakan air bersama makanan dari luar kedalam melallui ostium –
spongocoel – osculum

Tipe lapisan embryonalnya Diploblastik (hanya tersusun atas ektoderm dan


endoderm) lapisan mesoderm masih berupa benda mati disebut lapisan mesoglea

Struktur tubuh lapisan

Epiderm (lapisan luar) terdiri atas sel-sel epithelium berbentuk pipih (pinakosit).

Endodermis terdiri atas sel berflagela yang berfungsi mencerna makanan dan
bercorong yang disebut sel leher atau koanosit.

Di antara kedua lapisan itu terdapat bahan gelatin yang disebut mesoglea . lapisan
ini untuk sirkulasi sel amoebosit karena tersusun bahan seperti gelatin

Mesoglea terdiri atas beberapa macam sel, yakni :

Sel amebosit, yaitu sel yang bertugas mengangkut zat makanan dan zat sisa
metabolism dari satu sel ke sel yang lain
Sel skleroblas, yaitu sela yang fungsinya membentuk spikula yang bisa terbuat dari
zat kapur, kersik, atau sponging

Porosit, sel yang fungsinya membuka dan menutup pori-pori

Arkeosit, sel amebosit embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel
reproduktif

Spikula, sel pembentuk tubuh

Lapisan dalam (Endoderm) mengandung sel-sel berleher yang disebut sel


KOANOSIT

Sel koanosit dilengkapi oleh flagella yang berfungsi untuk menangkap makanan
dan tentu terdapat enzim untuk mencerna makanan secara ekstraselluler , yang
hasil proses pencernaannya akan diberikan ke sel amoeboid

Sel amubosit berperan seperti darah yaitu untuk sirkulasi makanan , mengedarkan
makanan yang sudah dicerna koanosit

Perkembangbiakan dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif.


Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Pembentukan tunas (Budding) . Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari


induknya kemudian terbentuk individu baru.

Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang


berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula.
Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan.
Ketika keadaan lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu
baru.

Proses pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut :

Pertama-tama arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk


dikumpulkan dalam rongga tubuh.

Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya.

Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi.


Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan
berdiferensiasi membentuk spons baru

Sedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung secara anisogami, yaitu

Dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet).

Dari peleburan
ini dihasilkan
zigot yang
kemudian

berkembangmenjadi larva bersilia.


Dari larva itu terbentuklah individu baru lagi

Hewan ini memiliki daya regenerasi yang tinggi., sehingga jika ada bagian yang
rusak akan disempurnakan lagi

Simetri tubuhnya Asimetri karena mereka merupakan gabungan dari beberapa


organisme

Porifera memakan zat-zat organic dan organism-organisme kecil seperti plankton.

Makanannya dicerna secara intrasel oleh sel-sel koanosit.

Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan oleh
sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh.

Sedangkan sisa makanan diteruskan ke spongosol kemudian dikeluarkan melalui


oskulum.

System pernafasan yang dimilikipun sangat sederhana.

Oksigen diambil langsung dari air oleh sel-sel koanosit secara absorpsi.

Karbondioksida hasil pernafasan dikeluarkan langsung dari dalam sel ke


lingkungan.

Peranan porifera dalam kehidupan :selain berperan dalam ekosistem air juga dapat
dipakai sebagai bahan pembersih atau penggosok.ketika mandi ( Demospongia)

Berdasarkan sirkulasi air yang terjadi dalam tubuh porifera, terdapat 3 type yaitu :

Type ascon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan menuju bagian
spongocoel (rongga) masuknya tidak ribet langsung antara spongocoel dengan laut
berhadapan dan keluar melalui oskulum- tipe saluran yang paling sederhana
diantara saluran yang lain. saluran terdapat pada : Leucosolenia , - Grantia
Type sycon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan ke saluran radial yang
berdinding baru kemudian masuk daerah spongocooel , tipe saluran ini antara laut
dengan spongocoel tidak langsung membelook dulu karena ada dinding saluran
tubuh dan keluar melalui oskulum. terdapat pada Euplectella , Sycon

Type leucon/ rhagon : jika air masuk melalui pori-pori kemudian ke saluran radial
yang bercabang-cabang kemudian masuk ke spongocoel dan keluar melalui
oskulum.. saluran ini paling komplek (ribet) sehingga air yang masuk hanya
membawa struktur mineral yang halus , sehingga spikula penyusun kerangka
tubuhnya tersusun dari bahan spongin yang halus , bisa untuk gosok mandi , jok
kursi ( yang kemudian dikenal dengan sebutan busa spons ) saluran tipe ini
dipunyai oleh hewan Euspongia - Spongilla

KLASIFIKASI

Atas susunan rangka / spikula porifera terbagi menjadi 3 kelas :

Calcarea : mempunyai spikula dari zat kapur contoh : - Leucosolenia , - Grantia , -


Spykula

Hexactinellida : mempunyai spikula dari silikat (SiO2) contoh : Euplectella

Demospongia ; memmpunyai spikula dari bahan spongin contoh : - Euspongia ,


spongilla
3.FILUM COLEONTERATA

Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus


pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler.
Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi
untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel vang
dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri
khas dari hewan berongga).

Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan lembaga yaitu:

1. Ektoderm => bagian luar

2. Endoderm => bagian dalam

Diantara dua lapisan tersebut terdapat lapisan tipis yang disebut Mesoglea. Karena
dinding tubuhnya terdiri dari dua lapisan lembaga maka hewan itu disebut
=>Hewan Diploblastik

Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis
lainnya. Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan
fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat
berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas.

Kelas-kelas yang termasuk di dalam filum Coelenterata adalah:

HYDROZOA

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air tawar.
Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada
dasar

disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif
maupun generatif. Contoh lain adalah Obelia.

SCYPOZOA

Sebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat
larva.

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering
terdampar di pantai-pantai.

Larva disebut =>Planula, kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari
skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira.

ANTHOZOA

Tidak mempunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya => Polip).

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi).
Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut => Sifonoglifa.

CTENOPHORA

Satu-satunya Coelenterata yang tidak memiliki mematokis.

4.Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Bahasa Yunani Echi = Landak dan Derm = Kulit.
Secara umum hewan Filum Echinodermata memiliki rangka dalam yang mirip
dengan duri yang dapat menembus keluar kulitnya. Rangka duri tersebut tersusun
atas CaCO3 atau Zat Kapur.

Echinodermata memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Tubuh berduri dan tersusun atas zat kapur.

 Tubuh Simetri Pentaradial (simetri radial 5)

 Bergerak dengan kaki ambulakral dengan mempunyai sistem saluran air


(sistem ambulakral).

 Pada saat larva tubuh memiliki simetri bilateral, dan ketika dewasa
berbentuk radial.

 Echinodermata mempunyai cara dalam berpindah diri dengan menggunakan


Sistem Ambulakral. Sistem Ambulakral memiliki pola aliran sebagai
berikut:

Sistem Ambulakral

Echinodermata memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, seperti berbentuk pipih,


bulat memanjang, bintang, bulat. Habitat Echinodermata berada di dasar laut dan
di pesisir pantai atau laut dangkal. Filum Echinodemrata memiliki organ
pencernaan yang sempurna yang terdiri dari Mulut, Esofagus, Lambung, Usus, dan
Anus. Filum Echinodermata biasanya memakan sisa organisme yang telah mati
dan plankton.

Reproduksi Filum Echinodermata berlangsung dengan cara fertilitas eksternal,


yakni pembuahan diluar tubuh. Perkembangan zygot filum Echinodermata
berkembang menjadi larva bersimetris bilateral bersilia. Selai itu, beberapa spesies
dari filum Echinodermata bereproduksi secara aseksual dengan cara kuncup
hermaprodit.

KLASIFIKASI ECHINODERMATA
Echinodermata dapat diklasifikasikan menjadi lima kelas, yakni Asteroidea,
Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.

Kelas Asteroidea, contoh :


Asterias forbesi (Bintang Laut)

Kelas Echinoidea, contoh:


Diadema antillarum (Bulu Babi)

Kelas Ophiuroidea, contoh:


Ophiuroidea sp.
Kelas Crinoidea, contoh:
Ptilocrinus pinnatus

Kelas Holothuroidea, contoh:


Holothuria atra

5.FILUM HERMINTES

Platyhelminthes disebut juga cacing pipih (platy berarti pipih dan helminthes
berarti cacing)
Umumnya bentuk generasi baru (regenerasi).

Hidup bebas di air tawar dan laut,maupun tempat–tempat lembab.

b. Klasifikasi Platyhelminthes

Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut


getar), Trematoda (cacing isap), danCestoda (cacing pita).

1) Kelas Turbellaria (Cacing Berambut Getar)

Ciri dan Karakteristik

 Memiliki struktur tubuh yang bersilia. Silia ini berfungsi sebagai alat gerak.
Selain menggunakan silia, hewan dari kelas ini bergerak menggunakan otot
tubuhnya yang menyerupai gelombang.

 Memiliki stigma/oseli (bintikmata), yaitu indera yang peka terhadap


rangsang cahaya dan aurikula (telinga) sebagai indera peraba.

 Tidak memiliki sucker (alat penghisap / pelekat).

 Sistem syaraf berupa ganglia.

 System pencernaan masih sederhana (mulut, faring, usus), mulut di bagian


ventral.

 System ekskresi berupa sel – sel api (aster/flame sel).

 System reproduksi secara vegetative dengan amphigoni dan Memiliki daya


regenerasi yang tinggi (apabila tubuhnya terpotong, setiap potongan dapat
tumbuh menjadi individu baru), dan secara generative dengan perkawinan
(bersifat hermaprodit).

 Hidup bebas di air tawar dan di tempat yang lembab.

Contoh :

Dugesiatrigina, Planaria sp.(hidup di air tawar yang tidak berpolusi). Cacing ini
dapat digunakan sebagai indicator biologis kemurnian air. Apabila dalam suatu
perairan banyak terdapat cacing ini, berarti air tersebut belum tercemar karena
cacing ini hanya dapat hidup di air yang jernih, sehingga apabila air tersebut
tercemar maka cacing ini akan mati.

Biphaliumsp , hidup di tempat lembab (di bawah lumut)

2) Kelas Trematoda (Cacing Isap)

Ciri dan Karakteristik

 Bentuk pipih seperti lembaran daun.

 Memiliki alat penghisap (sucker) di bagian anterior (mulut) dan posterior


(ventral tubuh), sehingga bersifat endoparasit atau merugikan.(sucker) yang
berfungsi sebagai pengisap cairan tubuh inangnya.

 Tubuh tersusun atas lapisan kutikula yang befungsi melindungi Trematoda


dari enzim penghancur yang dikeluarkan oleh organism inang.

 Tidak memiliki silia (rambut getar).

 System syaraf, respirasi, dan ekskresi sama seperti pada Planaria sp.

 System reproduksi secara generatif (bersifat hermaprodit), secara vegetative


dengan cara partenogenesis.

Contoh :

Fasciola hepatica, habitat pada hati hewan ternak (kambing, kerbau, dan
sebagainya). Bentuk pipih seperti daun, memiliki 2 alat isap, sifat kelamin
hermaprodit, dan tidak bersegmen.

Siklus Hidup-nya :cacing dewasa —>telur —> stadium mirasidium (larva 1) —


>sporocyste —>redia (larva 2) —>sercaria (larva 3) —>metasercaria —>cyste —
>cacing dewasa. Cacing dewasa dan telur berkembang dalam tubuh sel inang.
larva 1 – larva 3 berkembang dalam tubuh hospes siput air ( Lymneasp ) dan ikan,
metasercaria dan cyste hidup di alam bebas.
Chlonorchissinensis ,habitat di hati manusia. ciri–ciri dan siklus hidupnya sama
dengan Fasciola hepatica, dengan inang perantara Siput (Alocinmasp) dan ikan air
tawar.

Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni ; habitat pada pembuluh darah


(vena), sehingga di sebut juga cacing darah. Inang perantaranya adalah Siput
(Oncomelanianhupensis). Bersifat sbg parasit menimbulkan penyakit
(schistosomiasis) yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, jantung, limfa,
kantung kemih, dan ginjal.

 Fasciolabuski, hidup di usus

 Paragonimu swestermani , hidup di paru–paru

* Metagonimus yokogawai , hidup dalam usus halus

3) Kelas Cestoda (Cacing Pita)

Ciri dan Karakteristik

 Bentuk tubuh pipih panjang seperti pita.

 Tubuh terbagi atas kepala (scolex), leher (collum), dan tubuh belakang
(abdomen). Pada scolex terdapat alat kait (rostellum) dan 4 buah alat isap
(sucker) untuk melekat pada dinding usus. Abdomen terdiri atas ruas–ruas
yang masih semu (Pseudosegmen). Tiap ruas dinamakan proglotid, yang
didalamnya terdapat system syaraf, respirasi, ekskresi, pencernakan, dan
reproduksi. Proglotid yang tersusun secara tidak beraturan dinamakan
strobilasi.

 Tubuh dilapisi kutikula yang tebal, dantidak memiliki silia.

 Belum memiliki mulut dan alat pencernaan yang nyata.

 Reproduksi secara vegetative dengan fragmentasi proglotid, dan secara


generative dengan perkawinan. Tiap proglotid memiliki ovarium dan testis,
jika terjadi pembuahan ribuan telur dalam proglotid mengandung embrio
(onkosfer).
Contoh :

Taeniasolium, hidup pada usus manusia dan sebagai hospes adalah daging babi.
Siklus hidupnya : proglotid yang dewasa kelua rlewat feces dan mengandung
larva onkosfor, dan menempel pada tanaman. Bila termakan oleh babi akan
tumbuh menjadi heksakant. Heksakant menembus dinding usus masuk kealiran
darah, kemudian kedalam otot atau jaringan lain pada babi menjadi sistiserkus.
Bila sistiserkus dalam daging hewan ternak babi termakan manusia akan menetas
menjadi cacing dewasa dalam usushalus manusia.

 Taenia saginata , parasit pada manusia dengan perantara daging sapi. Siklus
hidupnya hamper sama dengan Taeniasolium.

 Taenia echinococcus ,parasit pada usus manusia dengan perantara binatang


buas (anjing).

 Diphylobothriumlatum , parasit pada usus manusia dengan perantara hewan


aquatik (ikan).

 Choanotaenia infundibulum, inang tetapnya adalah ayam dan inang


perantaranya adalah hewan arthropoda.

Peranan dari Filum Platyhelminthes

Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada manusia maupun


hewan. Hampir semua anggota Platyhelminthes merugikan (parasit), Caing Isap
menyebabkan penyakit, cacing pita yang sangat panjang dapat menyumbat usus
dan menyerap sari-sari makan yang cukup banyak.
TABEL CIRI – CIRI DARI 5 FILUM TAKSONOMI HEWAN

Ciri - ciri Protozoa Poriera Coelenterata Echinoderma Hermintes


ta
Alat gerak kaki semu Flagel Tentakel Kaki tabung Perut
Bulu getar
Flagel

Habitat Air laut Air laut Hidup bebas Hidup di Air tawar
Air tawar Air tawar Air laut ekosistem laut Air laut
Air tawar Tempat
lembap
Cara hidup Hidup bebas Menempel Secara soliter Hidup bebas Hidup bebas
dan terdapat pada karang atau berkloni dilaut ditempat
dilautan lembap
Reproduksi Seksual dan Aseksual Aseksual Seksual dan Secara
aseksual maupun (polip) dan aseksual hermafrodit
seksual seksual
(medusa)

Anda mungkin juga menyukai