Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TAKSONOMI HEWAN
OLEH
Bentuk Tubuh
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat
di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor
disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari
30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan
tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu
terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system
yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa
mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk
tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal
bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.
Ciri-ciri
Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
· Golongan phytonagellata
- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena
rangsangan mekanik)
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai
dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai
alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2
inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi
hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi
aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi
untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut
maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium,
Vorticella, Balantidium coli .
Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur
kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini
dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif
(aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut
Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Tidak memiliki
alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang
biakannya. Jenis-jenisnya antara lain:
Plasmodium malariae malaria knartana sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
2 .FILUM PORIFERA
1. Epidermis (lapisan terluar) Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel
epitelium pipih yang disebut Pinakosit
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang
memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan
Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi
melalui permukaan tubuh.
Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan Sel Arkeosit pada
porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.
Urutan pergerakan air bersama makanan dari luar kedalam melallui ostium –
spongocoel – osculum
Epiderm (lapisan luar) terdiri atas sel-sel epithelium berbentuk pipih (pinakosit).
Endodermis terdiri atas sel berflagela yang berfungsi mencerna makanan dan
bercorong yang disebut sel leher atau koanosit.
Di antara kedua lapisan itu terdapat bahan gelatin yang disebut mesoglea . lapisan
ini untuk sirkulasi sel amoebosit karena tersusun bahan seperti gelatin
Sel amebosit, yaitu sel yang bertugas mengangkut zat makanan dan zat sisa
metabolism dari satu sel ke sel yang lain
Sel skleroblas, yaitu sela yang fungsinya membentuk spikula yang bisa terbuat dari
zat kapur, kersik, atau sponging
Arkeosit, sel amebosit embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel
reproduktif
Sel koanosit dilengkapi oleh flagella yang berfungsi untuk menangkap makanan
dan tentu terdapat enzim untuk mencerna makanan secara ekstraselluler , yang
hasil proses pencernaannya akan diberikan ke sel amoeboid
Sel amubosit berperan seperti darah yaitu untuk sirkulasi makanan , mengedarkan
makanan yang sudah dicerna koanosit
Dari peleburan
ini dihasilkan
zigot yang
kemudian
Hewan ini memiliki daya regenerasi yang tinggi., sehingga jika ada bagian yang
rusak akan disempurnakan lagi
Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan oleh
sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Oksigen diambil langsung dari air oleh sel-sel koanosit secara absorpsi.
Peranan porifera dalam kehidupan :selain berperan dalam ekosistem air juga dapat
dipakai sebagai bahan pembersih atau penggosok.ketika mandi ( Demospongia)
Berdasarkan sirkulasi air yang terjadi dalam tubuh porifera, terdapat 3 type yaitu :
Type ascon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan menuju bagian
spongocoel (rongga) masuknya tidak ribet langsung antara spongocoel dengan laut
berhadapan dan keluar melalui oskulum- tipe saluran yang paling sederhana
diantara saluran yang lain. saluran terdapat pada : Leucosolenia , - Grantia
Type sycon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan ke saluran radial yang
berdinding baru kemudian masuk daerah spongocooel , tipe saluran ini antara laut
dengan spongocoel tidak langsung membelook dulu karena ada dinding saluran
tubuh dan keluar melalui oskulum. terdapat pada Euplectella , Sycon
Type leucon/ rhagon : jika air masuk melalui pori-pori kemudian ke saluran radial
yang bercabang-cabang kemudian masuk ke spongocoel dan keluar melalui
oskulum.. saluran ini paling komplek (ribet) sehingga air yang masuk hanya
membawa struktur mineral yang halus , sehingga spikula penyusun kerangka
tubuhnya tersusun dari bahan spongin yang halus , bisa untuk gosok mandi , jok
kursi ( yang kemudian dikenal dengan sebutan busa spons ) saluran tipe ini
dipunyai oleh hewan Euspongia - Spongilla
KLASIFIKASI
Diantara dua lapisan tersebut terdapat lapisan tipis yang disebut Mesoglea. Karena
dinding tubuhnya terdiri dari dua lapisan lembaga maka hewan itu disebut
=>Hewan Diploblastik
Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis
lainnya. Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan
fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat
berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas.
HYDROZOA
Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air tawar.
Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada
dasar
disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif
maupun generatif. Contoh lain adalah Obelia.
SCYPOZOA
Sebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat
larva.
Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering
terdampar di pantai-pantai.
Larva disebut =>Planula, kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari
skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira.
ANTHOZOA
Contoh jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi).
Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut => Sifonoglifa.
CTENOPHORA
4.Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Bahasa Yunani Echi = Landak dan Derm = Kulit.
Secara umum hewan Filum Echinodermata memiliki rangka dalam yang mirip
dengan duri yang dapat menembus keluar kulitnya. Rangka duri tersebut tersusun
atas CaCO3 atau Zat Kapur.
Pada saat larva tubuh memiliki simetri bilateral, dan ketika dewasa
berbentuk radial.
Sistem Ambulakral
KLASIFIKASI ECHINODERMATA
Echinodermata dapat diklasifikasikan menjadi lima kelas, yakni Asteroidea,
Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.
5.FILUM HERMINTES
Platyhelminthes disebut juga cacing pipih (platy berarti pipih dan helminthes
berarti cacing)
Umumnya bentuk generasi baru (regenerasi).
b. Klasifikasi Platyhelminthes
Memiliki struktur tubuh yang bersilia. Silia ini berfungsi sebagai alat gerak.
Selain menggunakan silia, hewan dari kelas ini bergerak menggunakan otot
tubuhnya yang menyerupai gelombang.
Contoh :
Dugesiatrigina, Planaria sp.(hidup di air tawar yang tidak berpolusi). Cacing ini
dapat digunakan sebagai indicator biologis kemurnian air. Apabila dalam suatu
perairan banyak terdapat cacing ini, berarti air tersebut belum tercemar karena
cacing ini hanya dapat hidup di air yang jernih, sehingga apabila air tersebut
tercemar maka cacing ini akan mati.
System syaraf, respirasi, dan ekskresi sama seperti pada Planaria sp.
Contoh :
Fasciola hepatica, habitat pada hati hewan ternak (kambing, kerbau, dan
sebagainya). Bentuk pipih seperti daun, memiliki 2 alat isap, sifat kelamin
hermaprodit, dan tidak bersegmen.
Tubuh terbagi atas kepala (scolex), leher (collum), dan tubuh belakang
(abdomen). Pada scolex terdapat alat kait (rostellum) dan 4 buah alat isap
(sucker) untuk melekat pada dinding usus. Abdomen terdiri atas ruas–ruas
yang masih semu (Pseudosegmen). Tiap ruas dinamakan proglotid, yang
didalamnya terdapat system syaraf, respirasi, ekskresi, pencernakan, dan
reproduksi. Proglotid yang tersusun secara tidak beraturan dinamakan
strobilasi.
Taeniasolium, hidup pada usus manusia dan sebagai hospes adalah daging babi.
Siklus hidupnya : proglotid yang dewasa kelua rlewat feces dan mengandung
larva onkosfor, dan menempel pada tanaman. Bila termakan oleh babi akan
tumbuh menjadi heksakant. Heksakant menembus dinding usus masuk kealiran
darah, kemudian kedalam otot atau jaringan lain pada babi menjadi sistiserkus.
Bila sistiserkus dalam daging hewan ternak babi termakan manusia akan menetas
menjadi cacing dewasa dalam usushalus manusia.
Taenia saginata , parasit pada manusia dengan perantara daging sapi. Siklus
hidupnya hamper sama dengan Taeniasolium.
Habitat Air laut Air laut Hidup bebas Hidup di Air tawar
Air tawar Air tawar Air laut ekosistem laut Air laut
Air tawar Tempat
lembap
Cara hidup Hidup bebas Menempel Secara soliter Hidup bebas Hidup bebas
dan terdapat pada karang atau berkloni dilaut ditempat
dilautan lembap
Reproduksi Seksual dan Aseksual Aseksual Seksual dan Secara
aseksual maupun (polip) dan aseksual hermafrodit
seksual seksual
(medusa)