Anda di halaman 1dari 39

Flagellata/Mastigophora

Protozoa yang memiliki flagel (bulu


cambuk)
 Flagelata terdiri dari dua golongan
1. Flagelata traktus digestivus dan flagellata traktus
urogenitalia
2. Flagelata darah
Morfologi
1. Flagellata mempunyai 1 inti atau lebih dari 1
2. Alat pergerakan terdiri dari kinetoplas dan flagel
3. Kinetoplas = blefaroplas
4. Memiliki aksonema = bagian flagel yg terdapat dalam
badan parasit
GIARDIA LAMBIA (Lambia intestinalis)
 Merupakan penyakit giardiasis
 Memiliki bentuk tropozoit dan bentuk kista
 Bentuk trofozoit seperti buah jambu monyet
 Trofozoit memiliki 4 pasang flagel yang berasal dari
blefaroplas
 Blefaroplas berasal dari anterior,posterior, Median, Sentral
 Kista bentuknya oval memiliki dinding tipis dan kuat
 Kista yang baru dibentuk memiliki 2 inti sedangkan yang
matang memiliki 4 inti
 G. lambia hidup di rongga usus kecil : duodenum dan
yeyenum, dan saluran serta kantung empedu
Trichomonas vaginalis
 Menyebabkan penyakit trikomoniasis vagina dan prostatitis
 Tidak memiliki bentuk kista
 Berkembang biak secara belah pasang
Flagelata dalam darah dan jaringan
 Genus leishmania dan genus trypanosoma
 Hemoflagelata memiliki empat stadium
1. Stadium amastigot atau Stadium leismania
2. Stadium promastigot
3. Stadium epimastigot
4. Stadium tripomastigot
 1. amastigot (leishmania), btk dg
bulat/lonjong, memp satu inti
kariosom, kinetoplas di bgn anterior tdr
dr benda parabasal dan blefaroplas dan
satu aksonema
 Besarnya 2-3 mikron dan hidupnya di
dlm sel (intraseluler)
Stadium lanjutan
2. stadium promastigot (leptomonas), berbntk bujur
memanjang, memp satu inti, satu kinetoplas di bgn
anterior dan satu flagel. Ukurannya ± 15 µ
3. stadium epimastigot (kritidia), bntk bujur
memanjang, memp. Satu inti, satu kinetoplas di bgn
anterior, satu flagel, dan satu membran gelombang.
Ukurannya 15-25 µ, hidupnya di luar sel
4. stadium tripomastigot (tripanosoma), bnt bujur
memanjang, satu inti, satu kinetoplasdi bgn posterior,
dan satu flagel yg dimulai dr bgn posterior dan keluar di
bgn anterior. Ukurannya 20 - 30 µ, hidupnya
ekstraseluler.
 Species hemoflagela mempunyai dua atau lebih stadium
tsb di atas
A: Amastigote (Leishmanial);
B: Promastigote (Leptomonas)
C: Epimastigote (Crithidial);
D: Trypomastigote (Trypanosoma).
Leishmania
 Pd genus Leishmania hanya ada 3 species yg
penting bagi manusia, yaitu:
 Leishmania donovani (leishmaniasis visceral
atau kala azar)
 Leishmania tropica (leishmaniasis kulit atau
“oriental sore”
 Leishmania brazilliensis (leishmaniasis
mukokutan atau espundia)
Morfologi

 Genus Leishmania mempunyai dua stadium


yaitu
 Stadium amastigot/leishmania terdpt pd
manusia & reservoar dan
 Stadium promastigot/leptomonas terdpt pd
vektor (lalat Phlebotomus/Lutzomya) dan
dlm biakan NNN (Novy-Mac Neal-Nicole)
Siklus hidup Leishmania spp
Siklus hidup
 Pada wkt lalat Phlebotomus menghisap drh
penderita leishmaniasis, stadium amastigot
terisap dan dlm lambung (midgut) lalat tsb
berubah menjadi stadium promastigot,
berkembangbiak dg cepat secara belah pasang
longitudinal & menjadi banyak dlm wkt 3-5 hari.
Kemudian bermigrasi melalui esofagus dan faring
ke saluran hipofaring yg terdpt pd probosis.
 Stadium promastigot ini merup stad infektif
 Bila lalat menggigit manusia stadium promastigot
masuk ke dlm sel makrofag dan berubah menjadi
stadium amastigot, kemudian berkembangbiak secara
belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup di dlm
sel (intraselular)

Manusia dan hospes reservoar


(intraseluler)

Stadium Promastigot Stadium amastigot

Lalat Phlebotomus
 Ketiga species Leishmania tsb memp. Morfologi
yg hampir sama, ttp berbeda dlm sifat biakannya,
manifestasi klinisnya, penyebaran dan vektornya
 Penyembuhan dari kala azar dan oriental sore
memberikan kekebalan yg lama.
 Imunisasi thd penyakit oriental sore berhasil
dilakukan dg menggunakan bahan biakan atau
bahan dr lesi manusia atau limpa bnt yg terinfeksi
Trypanosoma
 Genus Trypanosoma tdp 3 species yg
menyebabkan penyakit pd manusia yaitu:
1. Trypanosoma rhodesiense
2.T. gambiense dan
3.T. cruzi
 Penyakitnya dsbt trypanosomiasis
 Di Indonesia tidak ditemukan
T. Rhodesiense dan T. gambiense
 Manusia merupakan hospes dr ke dua parasit tsb
 Hospes reservoar T. rhodesiense adl bnt liar spt antilop
dan hospes reservoar T. gambiense adl bnt peliharaan
spt sapi, babi, kambing dsb.
 Lalat Glossina berperan sbg hospes
perantara/vektornya
 Penyakitnya dsbt tripanosomiasis Afrika / sleeping
sickness
Morfologi dan daur hidup
 Antara T. rhod & T. gamb tdk terdpt perbedaan
morfologi
 Pada manusia, kedua species tsb dlm stadium
tripomastigot yg hidup dlm darah
 Bentuk ini terdpt dua macam, yaitu bentuk
panjang (32µ) dan bentuk pendek (16µ) yg tdk
memp flagel. Oleh sebab itu parasit ini disebut
memp. Sifat polimorf. Stadium tripomastigot
hidup di luar sel (ekstraseluler) dlm darah, limfa,
kelenjar limfe, cairan otak dan di otak
 Parasit berkembangbiak secara belahpasang
longitudinal. Dlm drh tampak bnt membelah
 Dalam tubuh Glossina stadium tripomastigot yg terhisap dg drh
berkembangbiak di usus tengah & blkang (mid gut) secara belah
pasang longitudinal. Sesudah 15 hari tampak bentuk langsing
membelah lagi dan kmd bermigrasi melalui esofagus, faring, ruang
mulut, utk kmd masuk ke dlm kelenjar ludahnya.
 Dalam kelenjar ludah parasit melekat pd epitel & berubah mjd
stadium epimastigot. Stadium ini berkembangbiak berkali2 kmd
berubah mjd stad tripomastigot metasiklik yg masuk ke sal kelenj
ludah, kmd ke probosis yg dpt ditularkan kpd mns
 Utk T. gambiense, lalat mjd infektif ssdh 20 hari, sdk utk T
rhodesiense ssdh 14 hari.
 Infeksi tjd dg tusukan lalat Glossina yg mengandung stadium
tripomastigot metasiklik (sbg bntuk infektif)
 Cara penularan ini dsbt anterior inoculative
Daur hidup
 Manusia dan hospes reservoar

Stadium tripomastigot Stadium amastigot


(ekstraseluler) (intraseluler

Stadium Stadium tripomastigot


tripomastigot metasiklik

Triatoma stadium
tripomastigot

Stadium epimastigot
TRYPANOSOMATIDAE

 Trypanosomatidae termasuk dalam protozoa dengan alat gerak


flagella
 Tiga penyakit utama pada manusia yg disebabkan oleh
trypanosomatidae adalah :
1. Penyakit tidur  Trypanosoma brucei
2. South American trypanosomiasis / Chagas disease Trypanosoma cruzi
3. Leishmaniasis  spesies Leishmania
TRYPANOSOMA BRUCEI
Trypanosoma brucei
Trypanosoma brucei brucei TREU667 (Bloodstream form,
phase contrast picture. Black bar indicates 10 µm.)
Scientific classification
Kingdom: Protista
Phylum: Euglenozoa
Class: Kinetoplastea
Order: Trypanosomatida
Genus: Trypanosoma
Species: T. brucei
Binomial name
Trypanosoma brucei
Plimmer & Bradford, 1899
Subspecies
T. b. brucei
T. b. gambiense
T. b. rhodesiense
TRYPANOSOMA BRUCEI
Species : Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense

Penyakit :
African trypanosomiasis = African sleeping sickness.
Yang menyerang manusia disebut "human strain" dikenal :
1. Rhodesian sleeping sickness, bentuk akut.
2. Gambian sleeping sickness, bentuk khronis.
3. Zambezi sleeping sickness, walaupun khronis tetapi cenderung ke bentuk akut.

Penyebaran geografis
Penyakit ini terdapat di daerah tropis afrika Tengah dan Barat untuk Trypanosoma gambiense dan Afrika
Timur untuk T. rhodesiense.

Morfologi
Spesies-spesies tersebut sulit dibedakan secara morfologis. Lengkungan tubuh bentuk
Trypomastigote mirip huruf “S”
Daur hidup
Habitat di jaringan ikat  limfe  jaringan otak  saraf pusat
Pada lalat tse-tse
Bentuk trypomastigote pada penderita  digigit nyamuk 
bentuk trypomastigote masuk ke usus lalat  kelenjar air ludah
 memperbanyak diri  infektif
Pada manusia
Bentuk trypomastigote masuk dalam tubuh manusia lewat
gigitan lalat  parasitemia
Daur hidup
Gejala
Terdapat kelainan pada kelenjar limpa dan saraf
Pada fase khronis  sleeping sickness :
- mula-mula kurang interest pada pekerjaan
- kemunduran mental
- tremor, ingin tidur terus, malas makan dan minum sampai
cachexia
Pada darah terjadi leukositosis dan anemia.
Diagnosa dan pengobatan
Diagnose:
1. Menemukan bentuk trypomastigote pada pemeriksaan mikroskopis dari
bahan-bahan :
a. darah perifer
b. sumsum tulang dengan cara sternal pungsi
c. cairan aspirasi dari kelenjar lymphe post cervical yang membesar.
d. cairan serebrospinal dari lumbal pungsi.
2. Kultur
3. Inokulasi pada binatang percobaan.
Terapi:
Drug of choice pada fase akut. Suramin 100-200 mg iv dan Pentamidine
Isethionate 4 mg/kgBB im. Bila telah menyerang sistim saraf dapat dipakai
Melarsoprol atau Triparsamide.
Pencegahan
Pencegahan:
1). Merusak kenyamanan habitat bagi vektornya, diteruskan dengan
usaha-usaha pembrantasan vektor
dengan insektisida.
2). Menghindari daerah-daerah endemik dan mengisolasi orang-
orang dari daerah endemik serta
pengobatan terhadap penderitanya.
3). Chemoprophilaxis.
Injesi intra mascular dengan Pentamidine 4 mg/kgBB single dose,
mampu melindungi selama
enam bulan.
LEISHMANIA
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota
(Unranked): Excavata

Filum: Euglenozoa
Kelas: Kinetoplastida

Urutan: Trypanosomatida

Genus: Leishmania
Nama binomial
Leishmania
Leishmaniasis
 Leishmaniasis termasuk gangguan-gangguan  organ-organ
bagian dalam dan itu yang mempengaruhi kulit dan
kadangkala selaput lendir pada hidung dan mulut,
menyebabkan benjolan atau luka.
 Leishmaniasis ditularkan oleh gigitan sandflies phlebotomine
perempuan
Daur hidup
Para sandflies menyuntikkan tahap infektif, promastigotes
metacyclic, selama makanan darah
Metacyclic promastigotes yang mencapai luka tusukan yang
phagocytized oleh makrofag  berubah menjadi amastigotes
berkembang biak di dalam sel yang terinfeksi
Sandflies menjadi terinfeksi selama makanan darah pada host
terinfeksi ketika mereka menelan makrofag terinfeksi
amastigotes  dalam midgut para agas itu, parasit
berdiferensiasi menjadi promastigotes  berkembang biak,
berdiferensiasi menjadi promastigotes metacyclic dan
bermigrasi ke proboscis
Daur hidup
Gejala, diagnosa dan pengobatan
 Gejala
Luka pada kulit akibat gigitan lalat pasir
Bila berlanjut  kerusakan limpa, hati dan animia
 Diagnosa
Pemeriksaan darah
 Pengobatan
Antimoniate meglumine
Paromomycin
Miltefosine
Penyakit Leishmaniasis

Anda mungkin juga menyukai