Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga tugas makalah tentang Hepatitis B dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat berdasarkan dari beberapa sumber buku literatur dan dosen
yang telah memberikan materi tersebut.
Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya maka dari
itu saya sebagai penyusun makalah ini mengharapkan saran dan kritik serta
masukan dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan memperbaiki tugas
saya berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan baik bagi penyusun maupun pembaca.
Priska Rathu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
. 1
BAB I :PENDAHULUAN...
.. 3
BAB II :PEMBAHASAN...
... 4
A. Pengertian
. 4
B.
Keluhan
dan
Gejala 4
C.
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnostik.. 4
D. Etiologi
5
E.
Cara
Pencegahan..
. 5
F.
Cara
Pengobatan
. 5
G.
Prognosis
B. SARAN.
. 7
DAFTAR PUSTAKA.
.... 8
BAB I
PENDAHULUAN
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati dan dapat disebabkan
oleh beberapa mekanisme, termasuk agen infeksius. Virus hepatitis dapat
disebabkan oleh berbagai macam virus yang berbeda seperti virus hepatitis A, B, C,
D dan E. Penyakit kuning adalah ciri karakteristik penyakit hati dan bukan hanya
karena virus hepatitis, diagnosis yang benar hanya dapat dilakukan dengan
pengujian SERA pada pasien untuk mendeteksi adanya antivirus pada antibodi.
Sebagian besar kasus terkait hepatitis karena transfusi disebabkan oleh hepatitis A
virus (HAV) atau virus hepatitis B (HBV), kedua hanya dikenal hepatitis manusia,
virus ini dikenal pada tahun 1975. Pada waktu itu, Hepatitis C sudah ada, tapi
dikenal dengan sebutan hepatitis non A non B (NANB). Pada tahun 1989 virus
hepatitis non A-B diidentifikasi dan dikloning, kemudian dinamai virus hepatitis C
(HCV) (WHO, 2010).
Infeksi Hepatitis B ditemukan di seluruh dunia, dengan tingkat prevalensi
yang berbeda-beda antar negara. Pembawa infeksi kronis merupakan reservoir
utama, di beberapa negara, khususnya di negara-negara belahan timur, 5-15 dari
semua orang membawa virus, meskipun sebagian besar tidak menunjukkan gejala.
Pasien dengan infeksi HIV, 10% adalah pembawa kronis hepatitis B. Di Amerika
3
Serikat, diperkirakan bahwa 1,5 juta orang terinfeksi hepatitis B, dan diperkirakan
300.000 kasus baru terjadi setiap tahunnya. Sekitar 300 orang ini mati dengan
hepatitis fulminan akut, dan 5-10% dari pasien yang terinfeksi hepatitis B kronis
menjadi pembawa virus. Sekitar 4000 orang mati per tahun karena sirosis hati
terkait hepatitis B dan 1000 karena karsinoma hepatoseluler. Sekitar 50% dari
infeksi di Amerika Serikat menular secara seksual (Wilson, 2001).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang
menginfeksi hati hominoidae, termasuk manusia, dan menyebabkan peradangan
yang disebut hepatitis.
peningkatan kolestasis dan karenanya, urin berwarna kuning gelap, dan penyakit
kuning. Gejala dapat bertahan selama beberapa bulan sebelum akhirnya berhenti.
Secara umum, gejala yang terkait dengan hepatitis B akut lebih berat dan lebih
lama dibandingkan dengan hepatitis A.
HBV terdapat dalam semua cairan tubuh dari penderitanya, baik dalam darah,
sperma, cairan vagina dan air ludah. Virus ini mudah menular pada orang-orang
yang hidup bersama dengan orang yang terinfeksi melalui cairan tubuh tadi. Secara
umum seseorang dapat tertular HBV melalui hubungan seksual, penggunaan jarum
suntuk yang bergantian pada IDU, menggunakan alat yang terkontaminasi darah
dari penderita (pisau cukur, tato, tindik), 90% berasal dari ibu yang terinfeksi HBV,
transfusi darah, serta lewat peralatan dokter .
D. Etiologi
Virus hepatitis B merupakan virus DNA beramplop, termasuk famili
Hepadnaviridae. Ukuran virion lengkap adalah 42 nm, partikel berbentuk bola yang
terdiri dari sebuah amplop di sekitar inti 27nm. Inti terdiri dari nukleokapsid yang
berisi genom DNA. Genom virus sebagian terdiri dari DNA untai ganda dengan
potongan pendek, dan selembar untai tunggal. Ini terdiri dari 3200 nukleotida,
sehingga dikenal sebagai DNA virus terkecil (Wilson, 2001).
E.
Cara Pencegahan
F.
Cara Pengobatan
Menurut Wilson (2001), hepatitis B kronis adalah penyakit yang bisa diobati.
Interferon alfa, 5-10juta U tiga kali seminggu selama 4-6 bulan, memberikan
manfaat jangka panjang dalam minoritas (sampai33%) dari pasien dengan infeksi
kronis hepatitis B. Pemberian Lamivudine (3TC) juga bisa diberikan. Lamivudine
merupakan antivirus melalui efek penghambatan transkripsi selama siklus replikasi
HBV. Pemberian lamivudine 100mg/hari selama 1 tahun dapat menekan HBV DNA.
G. Prognosis
Sembilan puluh persen dari kasus-kasus hepatitis akut B menyelesaikan dalam
waktu 6 bulan, 0,1% adalah fatal karena nekrosis hati akut, dan sampai 10%
berkembang pada hepatitis kronis. Dari jumlah tersebut, 10% akan
mengembangkan sirosis, kanker hati, atau keduanya (Wilson, 2001).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV).
Secara umum seseorang dapat tertular HBV melalui hubungan seksual, penggunaan
jarum suntuk yang bergantian pada IDU, menggunakan alat yang terkontaminasi
darah dari penderita (pisau cukur, tato, tindik), 90% berasal dari ibu yang terinfeksi
HBV, transfusi darah, serta lewat peralatan dokter. Hepatitis B akut biasanya
dimanifestasikan dalam bertahap mulai kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual
dan rasa sakit dan kepenuhan di perut kuadran kanan atas. Pada awal perjalanan
penyakit, rasa sakit dan pembengkakan sendi serta artritis mungkin terjadi.
Pencegahannya diantaranya dengan pemberian vaksin, penggunaan kondom, tidak
menggunakan narkoba suntik, dll. Diagnosis dengan tes serologi dan tes virologi.
7
B. Saran
Perlu diberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat awam tentang cara
mencegah Hepatitis B, faktor resikonya, prognosanya, dan perhatian khusus yang
diperlukan penderita sehingga keluarga lebih mengerti terhadap kondisi penderita.
DAFTAR PUSTAKA