Disusun oleh:
1. Ardina Larasati
2. Raras Fitriyana
4. Zakia Lathifah
2
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami susun dalam rangka melaksanakan tugas mata pelajaran
sejarah di Bab 2 yaitu pada materi Asal-Usul daan Persebaran Nenek Moyang
Bangsa Indonesia. Melalui makalah ini, kita akan menjelajahi asal usul, perjalanan,
dan kontribusi nenek moyang dalam membentuk keberagaman budaya di
Indonesia.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Foto Anggota Kelompok.....................................................................................................2
Kata Pengantar.....................................................................................................................3
Daftar Isi..............................................................................................................................4
BAB I : Pendahuluan....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................5
BAB II : Landasan Teori................................................................................................6
BAB III : Pembahasan....................................................................................................8
3.1 Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia................8
3.2 Kontribusi Nenek Moyang dalam Budaya.............................................10
BAB IV : Penutup...........................................................................................................13
4.1 Kesimpulan dan Saran............................................................................13
4.2 Daftar Pustaka.........................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
Sepanjang sejarah, masyarakat Nusantara juga dikenal memiliki mobilitas yang tinggi
di lautan antarpulau. Sehingga muncul banyak pendapat mengenai asal usul nenek
moyang Indonesia. Makalah disusun untuk menguraikan berbagai pendapat tersebut.
1. Apa asal usul nenek moyang penduduk Indonesia dan bagaimana mereka pertama kali
tiba di wilayah ini?
2. Bagaimana kontribusi nenek moyang dalam budaya bangsa Indonesia?
1.3 TUJUAN
1. Menambah pemahaman tentang sejarah asal usul nenek moyang Indonesia.
2. Menghargai dan memelihara budaya dan tradisi yang ada
3. Memperkuat rasa bangga terhadap budaya dan sejarah kita
4. mengedukasi siswa secara umum mengenai asal usul nenek moyang
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Berbagai pendapat mengenai teori asal-usul dan persebaran nenek moyang Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Teori Yunan
Teori ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari wilayah Yunan,
Tiongkok Selatan. Masyarakat Yunan dipercaya datang secara bergelombang ke
Asia Tenggara melalui sungai-sungai besar, seperti Mekhong dan Chao Praya
dan berlanjut terus ke Kepulauan Nusantara. Perpindahan ke selatan ini
dipercaya didasari oleh adanya tekanan dari bangsa-bangsa yang lebih kuat di
wilayah utara.
2. Teori Nusantara
Teori Nusantara menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia berasal dari
Indonesia itu sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung oleh Mohammad
Yamin, Gorys Keraf, dan J. Crawford.
Teori ini dilandasi oleh beberapa alesan berikut:
a. Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi.
b. Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan Bahasa Champa
(Kamboja), namun persamaan ini hanyalah suatu kebetulan
c. Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo
soloensis dan Homo wajakensis.
d. Adanya perbedaan Bahasa Austronesia yang berkembang di Kepulauan
Indonesia dan Bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
6
4. Teori Out of Africa
Hasil penelitian mutakhir/kontemporer menyatakan bahwa manusia
modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Setelah berhasil melalui
proses evolusi dan mencapai taraf manusia modern, mereka bermigrasi ke
seluruh benua yang ada di dunia. Bisa dikatakan bahwa manusia yang hidup di
Indonesia sekarang merupakan hasil proses mirasi manusia modern yang
berasal dari Afrika tersebut.
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
2. Jalur kedua atau Jalur Timur
Melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong.
Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai
Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daeerah Sulawesi,
Maluku, ke Irian/ Papua selanjutnya sampai ke Australia. Keturunan Proto
Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), suku
Papua (Irian), suku Ambon, suku Ternate, dan suku Tidore (Maluku)
9
3.2 KONTRIBUSI NENEK MOYANG DALAM BUDAYA INDONESIA
A. BAHASA
Peran nenek moyang dalam pembentukan bahasa Indonesia sangat signifikan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa resmi Indonesia, dimana
proses pembentukannya dipengaruhi oleh berbagai kontribusi dari berbagai
kelompok etnis dan budaya di kepulauan Indonesia. Beberapa peran yang
dilakukan nenek moyang dalam pembentukan bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:
10
B. TRADISI DAN ADAT ISTIADAT
Adat dan istiadat merupakan norma-norma sosial, nilai-nilai, ritual, dan tradisi
yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut
adalah beberapa peran dan kontribusi nenek moyang dalam adat dan istiadat
budaya Indonesia:
1. Pembentukan Nilai dan Norma Sosial
Nenek moyang Indonesia membentuk nilai-nilai dan norma sosial yang
menjadi landasan etika dan moral dalam masyarakat Indonesia. Seperti
gotong royong, hormat kepada orang tua, dan kepedulian terhadap sesama,
yang masih sangat dihargai dan diterapkan dalam budaya Indonesia.
2. Ritual Keagamaan
Penyebarkan agama-agama yang dilakukan nenek moyang di kepulauan
Indonesia mencakup beberapa agama, seperti Hindu, Buddha, dan Islam.
Seiring berjalannya waktu, hal ini membentuk keberagaman ritual dan
upacara keagamaan yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya
Indonesia. Contoh perayaan hari besar agama seperti Idul Fitri, Nyepi
(Tahun Baru Saka), dan perayaan keagamaan Hindu di Bali.
3. Upacara Adat
Diciptakannya berbagai upacara adat berhubungan dengan berbagai aspek
kehidupan, termasuk pernikahan, kelahiran, kematian, dan penobatan.
Upacara-upacara ini memainkan peran penting dalam menjaga identitas
budaya masyarakat setempat.
4. Seni Pertunjukan
Nenek moyang juga berperan dalam pengembangan seni pertunjukan
tradisional seperti wayang kulit, tari-tarian tradisional, dan musik
tradisional. Seni-seni ini digunakan untuk menyampaikan cerita-cerita
budaya, mitos, dan nilai-nilai dalam bentuk hiburan.
11
C. ARSITEKTUR
Arsitektur tradisional Indonesia mencerminkan keindahan dan keberagaman
budaya di seluruh kepulauan Indonesia. Berikut adalah beberapa peran dan
kontribusi nenek moyang dalam arsitektur budaya Indonesia:
1. Candi
Nenek moyang Indonesia memberikan peran penting dalam
pengembangan kepercayaan keagamaan, seperti agama Hindu dan Buddha.
Candi-candi awalnya dibangun sebagai tempat peribadatan dan meditasi,
serta untuk menyimpan arca-arca dewa dan Buddha, mereka
mengembangkan seni dan arsitektur yang unik dalam pembuatan candi-
candi dengan menggabungkan unsur-unsur seni ukir, pahatan batu, dan
dekorasi dengan bentuk-bentuk arsitektur yang indah. Contoh candi-candi
yang terkenal di Indonesia adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan
di Jawa Tengah, Candi Sukuh dan Candi Cetho di Jawa Tengah, dan Candi
Besakih di Bali.
2. Rumah Adat
Nenek moyang Indonesia menciptakan berbagai jenis rumah adat yang
sesuai dengan kondisi iklim, lingkungan, budaya dan kebutuhan setempat.
Contoh rumah adat adalah rumah joglo di Jawa, rumah panggung di
Sumatra, dan rumah suku Toraja di Sulawesi.Rumah adat sering dihiasi
dengan ukiran, lukisan, dan dekorasi yang memiliki makna simbolis dalam
budaya dan agama setempat. Mereka mungkin menggambarkan mitos,
cerita-cerita tradisional, atau simbol-simbol agama yang penting bagi
komunitas tersebut.
3. Seni Ukir dan Seni Dekoratif
Seni ini digunakan untuk menghiasi bangunan-bangunan seperti pintu-
pintu masuk, jendela, dan atap-atap. Ukiran-ukiran ini sering
menggambarkan mitos, cerita-cerita, dan simbol-simbol budaya.Nenek
moyang menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar daerah
mereka, seperti kayu, batu, kerang, dan kain, untuk membuat seni ukir dan
dekoratif. Hal ini menciptakan keberlanjutan lingkungan dan mendorong
penggunaan sumber daya lokal.
12
BAB IV
PENUTUP
Makalah ini kami akhiri dengan penekanan pada pentingnya pelestarian nilai-nilai,
norma, dan budaya nenek moyang yang telah diwariskan kepada kita. Menjaga
kelestarian budaya ini tentu harus kita terapkan kepada generasi mendatang, supaya
Bangsa Indonesia ini tetap terlestarikan akan kebudayaannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.yayasanseriamal.id/index.php/QVJ/article/view/32
IPS: Sejarah SMA/MA Kelas X, Adam, Asvi Warman. 2007, Seabad Kontrovesi Sejarah.
Yogyakarta:LKIS, Ali, R. Moh. 2004. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Bandung:Yrama
Widya. Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak
14