Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

SMA NEGERI 1 GENDING

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. AMALIA KHOIRUN NISA’ (03)
2. BELLA GUSDIANTI (05)
3. DEWI SHINTA K. (07)
4. IKRIMATUS SOFIA (13)
5. SITI MAISAROH (31)
BAB I
A. Pendahuluan
Keberagaman ras di Indonesia dikategorikan berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
Ada 4 kelompok ras di Indonesia sebagai berikut:
1. Kelompok ras papua melanesoid, mayoritas di
Papua, pulau Aru, dan pulau Kai.
2. Kelompok ras negroid , contohnya orang Semang di semenanjung Malaka
dan orang Mikopsi di kepulauan Andaman.
3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang kubu
di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tumuna di pulau Muna, orang
Enggano di pulau Enggano, dan orang Mentawai di kepulauan Mentawai.
4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang terdiri dari 2 golongan yaitu ras
Proto Melayu atau Melayu tua (terdiri dari Suku Batak, Toraja, dan
Dayak) dan Ras Deutro Melayu atau Melayu Muda (beranggotakan antara
lain Suku Bugis, Madura, Jawa dan Bali).
Selain 4 kelompok ras yang sudah di sebutkan di Indonesia juga terdapat
kelompok ras keturunan, antara lain kelompok ras keturunan ras Tionghoa, Arab dan India.
Semua kelompok ras di Indonesia hidup rukun dan damai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori tentang kedatangan nenek moyang bangsa indonesia?
2. Teori apa yang paling kuat untuk menjelaskan kedatangan nenek moyang
bangsa Indonesia?
3. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya ras Papua Melanesoid?
4. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya ras Proto Melayu?
5. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya ras Deutro Melayu?

C. Tujuan
Ingin mengetahui tentang teori-teori kedatangan nenek moyang bangsa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A.Teori-teori kedatangan nenek moyaang bangsa


Indonesia.
1. Teori Yunnan
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari
Yunnan , China. Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat
bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh
bangsa-bangsa yang lenih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke
selatan.

Ada pula R.H Geldern dan J.H.C Kern yang juga mendukung teori ini.
Dasar pendapat mereka berdua adalah:

Ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki


kemiripan dengan kapak tua yang ada di kawasan Asia Tengah. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi migrasi penduduk dari
Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
champa yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa
penduduk champa yang ada di Kamboha berasal dari datarn Yunnan
dengan menyusuri sengai Mekong. Arua pepindahan ini selanjutnya
diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan
sampai ke wilayah Nusantara.

Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Keplauan


Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu: perpindahan orang negrito,
proto melayu dan juga deutro melayu.

Orang Negrito diperkirakan sudah memasuki Kepulauan Nusantara


sejak 1000SM. Mereka diyakini sebagai penduduk paling awal Kepulauan
Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan penemuan arkeologi di Gua Cha,
Malaysia. Pada perkembangannya , orang Negrito menurunkan orang
Semang. Ciri-ciri fisik orang Negrito yaitu berkulit gelap, rambut keriting,
hidung lebar dan bibir tebal. Di Indonesia, ras ini sebagian besar mendiami
daerah Papua. Kuturunan ras ini terdapat Riau yaitu suku siak, serta suku
Papua Melanosoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanosoid. Proto
Melayu migrasi orang Proto Melayu ke Kepulauan Nusantara diperkirakan
memasuki wilayah Nusantara pada 2500 SM. Sebutan Proto Melayu
adalah untuk menyebutkan orang orang yang melakukan migrasi pada
gelombang pertama ke nusantara. Yang termasuk orang-orang Proto
Melayu adalah suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang, dan Batak. Orang
Proto Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila
dibangkan dengan orang Negrito. Deutro Melayu adalah sebutan untuk
orang- orang yang melakukan gelombang migrasi pada gelombang kedua
ke nusantara. Kedatangan Deutro Melayu ke Nusantara diperkirakan pada
1500 SM. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu di Indonesia, antara
lain Minagkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi, dan Manado.

Anda mungkin juga menyukai