PENDAHULUAN
1. KONSEP BUDAYA
a. Budaya dan Kebudayaan
BAB 2
Pendahuluan
A . Keragaman Budaya
Keragaman budaya atau cultural diversity di Indonesia adalah sesuatu yang
tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang
berjumlah 200 juta orang, mereka tinggal tersebar di pulau- pulau di Indonesia.
Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal
ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Berkaitan dengan sejarah, secara sosial budaya dan politik masyarakat
Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang
dirangkai sejak dulu. Interaksi Bukan hanya antar kelompok sukubangsa yang
berbeda, tetapi meliputi antar peradaban yang ada di dunia.
Di Indonesia pada saat itu adalah sebuah wilayah dari kerajaan besar
Mataram dan Kerajaan Sriwijaya mempengaruhi penyebaran agama Hindu-Budha
sampai akhirnya agama Islam masuk dan banyak dipeluk oleh sebagian besar
di wilayah timur tepatnya di Nusa Tenggara. Laut di wilayah mereka jatuh dan
membuat wilayah ini menyatu dengan Australia membentuk apa yang disebut sebagai
Paparan Sahul.
Manusia menghuni wilayah Paparan Sunda yang ada dalam segitiga SumateraJawa-Kalimantan. Masyarakat ini berasal dari daratan benua Asia, masuk lewat
Thailand atau Semenanjung Malaya. Mereka menghuni wilayah khususnya di tepian
sungai besar. Di sini mereka berburu mamalia, burung, dan ikan dengan alat-alat
sederhana seperti tombak kayu dan sebagainya yang termasuk barang-barang dari
kayu atau batu yang tidak terlalu keras.
Ketika zaman es berakhir (14.000-6.000 tahun yang lalu), kutub kembali
mencair dan air kembali memenuhi lautan yang kering. Air laut memasuki Paparan
Sunda dan memisahkan Kalimantan dengan Sumatera dan Jawa yang masih menyatu
dan akhirnya terpisah oleh Selat Sunda. Masyarakat Austro-Melanesia yang tinggal
di paparan terpaksa menyebar ke dalam tiga arah. Ke Sumatera di barat mereka
menjadi leluhur Batak dan Minang. Ke Jawa di selatan mereka menjadi leluhur orang
Sunda dan Jawa. Ke Kalimantan di timur, mereka menjadi leluhur orang Dayak.
Mereka masuk ke pulau-pulau baru ini lewat sungai-sungai besar. Mereka pada
umumnya tinggal di gua-gua besar di pegunungan seperti di wilayah Bandung,
Yogyakarta, dan Kalimantan Timur. Ketika jumlah populasi telah besar, gua tidak
cukup menampung, dan mereka menyebar ke sekeliling. Indonesia dipenuhi hutan
lebat karena masuknya nutrisi dari kutub dan berubahnya iklim menjadi lebih
hangat.Dikatakan masyarakat pelaut karena mereka datang dengan melindasi
perairan selat antara Yunan, Cina Selatan (Taiwan), kepulauan Philipina, dan Laut
Sulawesi. Mereka datang ke Indonesia dalam tiga aliran.
Aliran pertama berpisah di Pulau Palawan Philipina mengambil jalur ke Sabah
di Kalimantan. Mereka berasimilasi dengan masyarakat Austro-Melanesia yang telah
ada lebih dahulu sehingga masyarakat Dayak yang ada sekarang dapat dipandang
sebagai campuran antara Austro-Melanesia dan orang pelaut ini. Gelombang kedua
berpisah dengan aliran ketiga di wilayah Sangir Talaud. Dari Mindanau mereka
menyeberang ke Sangir Talaud lalu mengambil dua arah. Arah pertama menuju ke
Sulawesi Utara terus ke selatan memenuhi seluruh Sulawesi seperti Buton dan
Bugis. Masyarakat pelaut yang mencapai wilayah Sulawesi Selatan berasimilasi
dengan penduduk Austro-Melanesia yang telah lebih dahulu hadir dari Kalimantan.
Mereka dapat dipandang sebagai leluhur Bugis. Karena konflik, kompetisi, atau
letusan gunung, mereka meneruskan perjalanan dari Sulawesi menuju Takabonerate,
menyeberangi Laut Flores, dan tiba di Nusa Tenggara, tepatnya di Flores. Flores
merupakan wilayah yang sering diterjang tsunami dan kemungkinan ini pula yang
mendorong mereka untuk menyeberang lebih jauh ke selatan yaitu ke Pulau Sumba
dan ke Timor.
Arah kedua menyeberang ke Halmahera menuju ke Papua. Mereka pertama
mendarat di wilayah Papua Utara. Papua Utara dan Selatan dihalangi oleh
Pegunungan Jayawijaya yang tinggi dan tertutup salju. Seiring semakin
menghangatnya iklim, salju tertarik menuju puncak dan jalan lembah menuju ke
selatan terbuka. Mereka sebagian menyeberang ke selatan dan memenuhi Papua
Selatan. Menariknya catatan prasejarah mengenai penemuan cara membuat api
ditemukan di Danau Hogayaku, Papua dan berasal dari 14 ribu tahun yang lalu
b. Keberagaman bahasa
Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia).
Gorys Keraf membagi rumpun bahasa ini ke dalam subrumpun:
1. Bahasa-bahasa Austronesia barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/ Melayu yang
meliputi:
c. Keberagaman religi
c. Sistem transportasi
Teknologi yang satu ini diciptakan untuk memudahkan manusia untuk mencapai
suatu tempat tujuan dengan lebih mudah. Di Indonesia ada beberapa kendaraan
khas, misalnya perahu pinisi dan andong/dokar yang menggunakan tenaga kuda.
Bentuk-bentuk alat transportasi yang ada juga mengikuti kondisi alam yang ada di
daerah setempat. Misalnya daerah Kalimantan yang bentuk geografisnya banyak
memiliki sungai maka kebanyakan alat transportasi yang diciptakan dan digunakan
adalah bentuk perahu atau kapal.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berupa dataran rendah maka alat
transportasinya andong. Selain dipengaruhi oleh letak geografis, bentuk alat
transportasi ini pun juga dipengaruhi oleh faktor kepercayaan dan tradisi
masyarakat yang ada.
d. Rumah/bangunan
Indonesia memiliki begitu banyak rumah adat dengan ciri khas masing-masing
daerah. Macam-macam budaya rumah adat misalnya rumah joglo dari Jawa, rumah
gadang dari Sumatera Barat, atau tongkonan dari Sulawesi Selatan. Itu hanyalah
sebagian contoh, dan masih banyak rumah-rumah adat yang lainnya di Indonesia
yang digunakan sebagai tempat tinggal.
Bentuk dan motif rumah juga dipengaruhi oleh letak geografis daerah masingmasing. Sebut saja rumah Panggung yang dibuat bertingkat untuk menghindari
serangan hewan buas dan datangnya banjir.
Bentuk rumah juga dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan yang ada. Sebut
saja rumah Lamin yang dibuat besar untuk seluruh anggota kampung karena
beranggapan bahwa semua anggota kampung adalah satu keluarga yang harus tinggal
dalam satu rumah.
e. Kesenian
Budaya Indonesia tak lepas dari aspek kesenian daerah. Kesenian itu sendiri
adalah ekspresi manusia yang bisa dinikmati oleh mata dan telinga. Di Indonesia, ada
bermacam-macam kesenian diantaranya :
1. Sastra (bahasa)
Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Di Indonesia, kita bisa menemukan
macam-macam budaya bahasa, seperti bahasa Jawa, bahasa Bali, dan masih banyak
lagi. Semua memiliki pengucapan yang berbeda-beda dan disatukan oleh bahasa
nasional Indonesia.
Seni sastra juga mencakup cerita atau dongeng rakyat, biasanya berkaitan erat
dengan asal-usul suatu daerah atau cerita kerajaan zaman dahulu. Misalnya cerita
Tangkuban Perahu, Timun Mas, atau cerita Malin Kundang yang sangat sarat akan
pesan moral.
2. Lagu
Pernah dengar lagu Apuse? Ampar-Ampar Pisang atau Cing Cangkeling? Semua
lagu-lagu dengan bahasa daerah itu merupakan budaya kesenian yang melekat
hampir di seluruh penduduk Indonesia.
3. Tarian
Di berbagai daerah, terdapat kesenian berupa tari-tarian sebagai wujud
ekspresi manusia terhadap berbagai hal. Misalnya terhadap perang, penyambutan
tamu, atau rasa syukur saat panen tiba. Contoh macam-macam budaya tari adalah
tari saman dari Aceh, tari pendet dari Bali, atau tari lulo dari Sulawesi Tenggara.
4. Alat musik
Lagu dan tarian tak akan lengkap tanpa musik. Di Indonesia, musik-musik daerah
dimainkan oleh beragam alat musik yang memiliki suara indah. Contohnya adalah
angklung yang terbuat dari bambu, gamelan yang dibuat dari besi, atau sasando yang
merupakan alat musik petik dengan suara indah.
Itu adalah beberapa contoh dari macam-macam budaya yang ada di Indonesia.
Kekayaan kita yang berharga ini hendaknya dilestarikan agar tidak tenggelam oleh
perkembangan zaman.
BAB 3
PENUTUP
Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam dan memiliki corak
khas sendiri antar masing2 daerah,hal ini disebabkan banyak factor
diantaranya ialah persebaran penduduk Indonesia yang berlangsung
ribuan tahun yang lalu ,dan menetap di berbagai pulau2 yang ada
Indonesia ,Hal ini mengakibatkan teisolasinya penduduk satu dan
lainnya ,hal ini memberikan dampak perbedaan budaya antar daerah satu
dengan lainnya ,sesuai dengan keadaan geografisnya.
Merupakan kewajiban kita selaku penduduk Indonesia untuk menjaga
keutuhan keberagaman budaya tersebut dengan menanamkan sifat
Toleransi antar masyarakat,mengingat jika dikaji ulang sangat banyak
perbedaaan budaya2 yang ada dalam lingkup Indonesia,dan juga manca
Negara dikarenakan perbedaan itu harus ada demi keseimbanga.
Demikianlah maslah kebudayaan yang saya rangkup dalam sebuah makalah
kecil ini, akhiru kalam ,assalamualaikum warahmatullahiwabarakatu.