Anda di halaman 1dari 13

HUKUM ADAT DIPULAU KALIMANTAN

TUGAS TERSTRUKTUR

KELAS A

HUKUM ADAT

Dosen Pengampu : VIVIN ASTHARINA , SH., M.Kn.

Nama Mahasiswa :

Novita Wilujeng

(17313014)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUNAN BONANG

TUBAN

2018/2019

[Type text] Page 1


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini
saya menjelaskan mengenai kebiasaan dalam kebudayaan suku dayak. Makalah ini dibuat
dalam rangka memperdalam matakuliah tentang Hukum Adat dengan mempelajari
kebudayaan masyarakat yang ada di Indonesia. Saya menyadari, dalam makalah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan, karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran. Demi
perbaikan dan kesempurnaan. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

[Type text] Page 2


DAFTAR ISI

[Type text] Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Kalimantan Tengah

Suku Dayak, sebagaimana suku bangsa lainnya, memiliki kebudayaan atau adat-istiadat
tersendiri yang pula tidak sama secara tepat dengan suku bangsa lainnya di Indonesia. Adat-
istiadat yang hidup di dalam masyarakat Dayak merupakan unsur terpenting, akar identitas
bagi manusia Dayak. Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
dari manusia dengan belajar (Garna, 1996). Maka kebudayaan Dayak adalah seluruh sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia Dayak dalam rangka kehidupan masyarakat
Dayak yang dijadikan milik manusia Dayak dengan belajar. Ini berarti bahwa kebudayaan
dan adat-istiadat yang sudah berurat berakar dalam kehidupan masyarakat Dayak,
kepemilikannya tidak melalui warisan biologis yang ada di dalam tubuh manusia Dayak,
melainkan diperoleh melalui proses belajar yang diwariskan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi.

Berdasarkan atas pengertian kebudayaan tersebut, bila merujuk pada wujud kebudayaan
sebagaimana yang dikemukakan Koentjaraningrat, maka dalam kebudayaan Dayak juga
dapat ditemukan ketiga wujud tersebut yang meliputi: Pertama, wujud kebudayan sebagai
suatu himpunan gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan. Wujud itu
merupakan wujud hakiki dari kebudayaan atau yang sering disebut dengan adat, yang
berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendalikan dan memberi arah kepada
perilaku manusia Dayak, tampak jelas di dalam berbagai upacara adat yang dilaksanakan
berdasarkan siklus kehidupan, yakni kelahiran, perkawinan dan kematian, juga tampak dalam
berbagai upcara adat yang berkaitan siklus perladangan. Kedua, wujud kebudayaan sebagai
sejumlah perilaku yang berpola, atau lazim disebut sistem sosial. Sistem sosial itu terdiri dari
aktivitas manusia yang berinteraksi yang senantiasa merujuk pada pola-pola tertentu yang di
dasarkan pada adat tata kelakuan yang mereka miliki, hal ini tampak dalam sistem kehidupan
sosial orang Dayak yang sejak masa kecil sampai tua selalu dihadapkan pada aturan-aturan
mengenai hal-hal mana yang harus dilakukan dan mana yang dilarang yang sifatnya tidak
tertulis yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi sebagai pedoman
dalam bertingkah laku bagi masyarakat Dayak. Ketiga, wujud kebudayaan sebagai benda-
benda hasil karya manusia, yang lazim disebut kebudayaan fisik, berupa keseluruhan hasil
karya manusia Dayak, misalnya seperti rumah panjang dan lain-lain. Berdasarkan atas
pemahaman itu, maka kebudayaan Dayak sangat mempunyai makna dan peran yang amat
penting, yaitu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses kehidupan orang Dayak.
Atau dengan kata lain kebudayaan Dayak dalam perkembangan sejarahnya telah tumbuh dan
berkembang seiring dengan masyarakat Dayak sebagai pendukungnya.

[Type text] Page 4


Seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman, kebudayaan Dayak juga
mengalami pergeseran dan perubahan. Hal ini berarti bahwa kebudayaan Dayak itu sifatnya
tidak statis dan selalu dinamik. Meskipun demikian, sampai saat ini masih ada yang tetap
bertahan dan tak tergoyahkan oleh adanya pergantian generasi, bahkan semakin menunjukkan
identitasnya sebagai suatu warisan leluhur.

2. Kalimantan Selatan

Suku bangsa Banjar (bahasa Banjar: Urang Banjar) atau Oloh Masih adalah suku bangsa
atau etnoreligius Muslim yang menempati sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan, dan sejak abad ke-17 mulai menempati sebagian Kalimantan Tengah dan sebagian
Kalimantan Timur terutama kawasan dataran rendah dan bagian hilir dari Daerah Aliran
Sungai (DAS) di wilayah tersebut. Suku Banjar terkadang juga disebut Melayu Banjar, tetapi
penamaan tersebut jarang digunakan.

Suku bangsa Banjar berasal dari daerah Banjar yang merupakan pembauran masyarakat
DAS Bahau (koreksi: DAS Bahan/DAS Negara), Das Barito, DAS Martapura dan DAS
Tabanio. Sungai Barito bagian hilir merupakan pusatnya suku Banjar. Kemunculan suku
Banjar bukan hanya sebagai konsep etnis tetapi juga konsep politis, sosiologis, dan agamis.

Sejak abad ke-19, suku Banjar mulai bermigrasi ke banyak tempat di Kepulauan Melayu dan
mendirikan kantong-kantong pemukiman di sana. Oleh karena itu, masyarakat Kalimantan
Selatan, khususnya suku Banjar memiliki berbagai upacara adat yang masih Dalam siklus
kehidupan manusia, berbagai peristiwa yang menandai peralihan dari satu masa ke masa
dijalankan hingga saat ini. Keseluruhan upacara tersebut berisi doa dan permohonan agar
manusia selaku mendapat limpahan rahmat dan karunia Allah SWT dam dijauhi dari berbagai
bencana yang tidak diinginkan. Beberapa dari sejumlah upacara tersebut adalah mandi tujuh
bulan, ba’ayun mulud, dan perkawinan.

3. Kalimantan Utara

Sebelumnya provinsi Sulawesi Barat yang menduduki posisi provinsi baru yang ke-33,
maka selanjutnya yang menempati provinsi baru yang ke-34 adalah Kalimantan Utara
(Kaltara). Ia merupakan Provinsi di Indonesia yang terletak dibagian utara Pulau Kalimantan
yang juga merupakan pecahan dari provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Utara
berbatasandengan Negara bagian Serawak dan Sabah, Malaysia Timur. Awalnya, pemekaran
provinsi baru ini yang terpisah dari Kalimantan Timur mengalamai proses yang sangat
panjang mulai pada tahun 2000-an. Hingga pada akhirnya pada 25 Oktober 2012 dalam rapat
paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan pembentukan provinsi baru
Kalimantan Utara sebagai provinsi yang ke-34 di Indonesia berdasarkan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2012.

4. Kalimantan Barat

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di indonesia yang terletak di pulau kalimantan
dengan ibu kota provinsi Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807

[Type text] Page 5


km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan
Timur dan Kalimantan Tengah.

Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu
Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar
dan kecil yang di antaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini
masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun
prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.

Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Walaupun
sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan
Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar
sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi
Kepulauan Riau. Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2004
berjumlah 4.073.304 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).

5. Kalimantan Timur

Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau
Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 129.066,64
km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk
terendah keempat di nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda. Kalimantan Timur merupakan
provinsi terluas kedua di Indonesia setelah Papua, dengan luas 194.489 km persegi yang
hampir sama dengan Pulau Jawa atau sekitar 6,8% dari total luas wilayah Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Asal Usul Suku Dayak ?

2. Bagaimana budaya Naik Dango suku Dayak Kanayatn ?

3. Bagaimana Tradisi dalam suku dayak Kanayatn ?

4. Bagaimana budaya Adat Pernikahan Suku Banjar ?

5. Apa ciri khas Kalimantan Utara ?

6. Bagaimana hukum adat tertulis dan tidak tertulis Kalimantan Barat ?

7. Jelaskan Implementasi dan Kendala Pengakuan Hukum Adat Provinsi Kalimantan


Timur ?

8. Bagaimana hukum adat tertulis dan tidak tertulis Kalimantan Timur ?

[Type text] Page 6


C. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat di
sajikn untuk penyajian makalah.dengan adanya penyajian yang baik tentang kebudayaan,
maka dapat di pergunakan :

1. Sebagai bahan untuk mengetahui ragam kebudayaan yang ada di suku dayak
kanayant.

2. Sebagai bahan untuk memperkuat apresiasi budaya bangsa.

3. Sebagai bahan untuk studi lanjutan, sehingga memperkaya budaya bangsa.

[Type text] Page 7


BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Usul Suku Dayak

Kata Dayak berasal dari kata "Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal
di pedalaman atau perhuluan Kalimantan umumnya dan Kalimantan Barat.

Ada berbagai pendapat tentang asal-usul orang Dayak, tetapi setakat ini belum ada yang betul-betul
memuaskan. Namun, pendapat yang diterima umum menyatakan bahawa orang Dayak ialah salah
satu kelompok asli terbesar dan tertua yang mendiami pulau Kalimantan (Tjilik Riwut 1993: 231,
Gagasan tentang penduduk asli ini didasarkan pada teori migrasi penduduk ke Kalimantan Bertolak
dari pendapat itu adalah dipercayai bahawa nenek moyang orang Dayak berasal dari China Selatan,
sebagaimana yang dinyatakan oleh Mikhail Coomans (1987: 3): semua suku bangsa Dayak termasuk
pada kelompok yang bermigrasi secara besar-besaran dari daratan Asia. Suku bangsa Daya
merupakan keturunan daripada imigran yang berasal dari wilayah yang kini disebut Yunnan di Cina
Selatan. Dari tempat itulah kelompok kecil mengembara melalui Indo China ke jazirah Malaysia yang
menjadi loncatan untuk memasuki pulau-pulau di Indonesia, selain itu, mungkin ada kelompok yang
memilih batu loncatan lain, yakni melalui Hainan, Taiwan dan Filipina. Perpindahan itu tidak begitu
sulit, kerana pada zaman glazial (zaman es) permukaan laut sangat turun (surut), sehingga dengan
perahu-perahu kecil sekalipun mereka dapat menyeberangi perairan yang memisahkan pulau-pulau
itu.

Orang-orang Dayak ialah penduduk pulau Kalimantan yang sejati, dahulu mereka ini mendiami pulau
Kalimantan, baikpun pantai-pantai baikpun sebelah ke darat Akan tetapi tatkala orang Melayu dari
Sumatera dan Tanah Semenanjung Melaka datang ke situ terdesaklah orang Dayak itu lalu mundur,
bertambah lama, bertambah jauh ke sebelah darat pulau Kalimantan.

Teori tentang migrasi ini sekaligus boleh menjawab persoalan: mengapa suku bangsa Dayak kini
mempunyai begitu banyak sifat yang berbeda, sama ada dalam bahasa maupun dalam ciri-ciri
budaya mereka

Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam enam rumpun besar, iaitu Kenyah-Kayan-Bahau, Ot
Danum, Iban, Murut, Klemantan dan Punan. Keenam rumpun ini terbagi lagi kepada lebih kurang
405 sub suku. Meskipun terbagi kepada ratusan sub suku, kelompok suku Dayak memiliki kesamaan
ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu salah suatu sub suku di
Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak. Ciri-ciri tersebut ialah rumah panjang,
hasil budaya material seperti tembikar, mandau, sumpit beliong (kapak Dayak) pandangan terhadap
alam, mata pencarian (sistem perladangan) dan seni tari.

[Type text] Page 8


B. Budaya Naik Dango suku Dayak Kanayatn

NAIK DANGO: Upacara Naik Dango Suku Dayak Kalbar merupakan kegiatan ritual Suku Dayak
Kanayatn di Kalimantan Barat, upacara ritual Naik Danggo ini merupakan kegiatan panen padi atau
pesta padi sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Kanayatn kepada Nek Jubata (Sang
Pencipta) terhadap segala hasil yang telah diperoleh. Melalui upacara Naik Danggo suku Dayak
Kalbar (Dayak Kanayatn) ini mereka merefleksikan kegiatan yang sudah lalu dihubungkan dengan
kebesaran Nek Jubata, serta untuk memohon kepada Sang Pencipta (JUBATA) agar hasil panen tahun
depan bisa lebih baik, serta masyarakat dihindarkan dari bencana dan malapetaka.

Upacara ritual pesta padi ini kerap dilaksanakan rutin setiap tahun dan dilaksanakan secara
bergiliran di Kabupaten dan Kota di Kalbar, sebagai contoh Upacara Naik Danggo ke VII pernah
dilaksanakan di Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat tepatnya di Desa Lingga, Kecamatan Sei.
Ambawang pada tanggal 27 April 1992 dan 1993 upacara Naik Dango suku Dayak Kalbar diadakan di
Kecamatan Menjalin, sedangkan pada tahun 2009 Naik Danggo diadakan di Singkawang.

Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat melestarikan berbagai seni kebudayaan Dayak yang
memang memiliki beranekaragam pesona dalam bingkai kekayaan budaya Nusantara

MAKNA NAIK DANGO: Tahap pelaksanaan upacara Naik Dango yaitu sebagai berikut :

1. Sebelum hari pelaksanaan

Sebelum hari pelaksanaan terlebih dahulu dilakukan pelantunan mantra (nyangahathn) yang disebut
Matik. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan dan memohon restu pada Jubata.

2. Saat hari pelaksanaan

Pada hari pelaksanaan dilakukan 3 kali nyangahathn :

v pertama di Sami, bertujuan untuk memanggil jiwa atau semangat padi yang belum datang agar
datang kembali ke rumah adat.

v kedua di Baluh/Langko, bertujuan untuk mengumpulkan semangat padi di tempatnya yaitu di


lumbung padi.

v ketiga di Pandarengan, tujuannya yaitu berdoa untuk memberkati beras agar dapat bertahan dan
tidak cepat habis.

Naik Dango merupakan satu-satunya peristiwa budaya Dayak Kendayan yang dilaksanakan secara
rutin setiap tahun. Dalam Upacara Adat Naik Dango, selain acara inti yakni “nyangahathn”.

Upacara Adat Naik Dango intinya hanya berlangsung satu hari saja tetapi karena juga menampilkan
berbagai bentuk budaya tradisional di antaranya berbagai upacara adat, permainan tradisional dan
berbagai bentuk kerajinan tangan yang juga bernuansa tradisional, sehingga acara ini berlangsung
selama tujuh hari. Penyajian berbagai unsur tradisional, selama Upacara Adat Naik Dango ini,
menjadikannya sebagai even yang eksotis ditengah-tengah kesibukan masyarakat Dayak.

[Type text] Page 9


Upacara Adat Naik Dango merupakan perkembangan lebih lanjut dari acara pergelaran kesenian
Dayak yang diselenggarakan oleh Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (SEKBERKESDA) pada tahun
1986.3 perkembangan tersebut kuat dipengaruhi oleh semangat ucapan syukur kepada Jubata yang
dilaksanakan Masyarakat Dayak Kendayan di Menyuke setiap tahun setelah masa panen padi usai.

Dalam bentuknya yang tradisional, pelaksanaan Upacara Adat pasca panen ini dibatasi di wilayah
kampung atau ketemanggungan. Inti dari upacara ini adalah nyangahathn yaitu pelantunan doa atau
mantra kepada Jubata, lalu mereka saling mengunjungi rumah tetangga dan kerabatnya dengan
suguhan utamanya seperti: poe atau salikat (lemang atau pulut dari beras ketan yang dimasak di
dalam bambu), tumpi cucur, bontonkng (nasi yang dibungkus dengan daun hutan seukuran kue),
jenis makanan tradisional yang terbuat dari bahan hasil panen tahunan dan bahan makanan
tambahan lainnya.

C. Tradisi dalam Suku Dayak Kanayatn

1. Sampore’Sampore dilakukan dalam kehidupan sesorang yang berhubungan dengan rehablitasi


hubungan yang pernah cacat. Sampore dilakukan dalam acara lenggang, liatn, dendo, bapipis,
batampukng tawar, dan babuis (karena badi atau jukat)/ dan bisanya sampore dilakukan oleh para
dukun

2. Lala’Lala’ adalah pantangan bagi masyarakat Dayak Kanayatn dalam melakukan sesuatu baik itu
pantang makan, melakukan sesuatu, dan mengucapkan kata - kata. Masa pantang bisa tiga hari,
tujuh hari, 44 hari, dan seumur hidup diatur dalam tradisi masyarakat setempat. Tujuan lala’ adalah
agar setiap anggota masyarakat terhindar dari bahaya, kekuatan meningkat, atau terkabulnya niat
dalam pekerjaan.

3. Tanung merupakan tradisi masyarakat dalam menentukan jenis kegiatan misalnya membangun
rumah, menetapkan mototn, mancari jalan terbaik dalam situasi gawat/perang. Upacara batanung
akan memberikam suatu keyakinan tentang jenis kegiatan yang dapat dilakukan kemudian. Jenis
tanung adalah tang ai’, tanung tali, tanung karake’, tanung sarakng pinang, dan tanung dapa’
layakng.

4. Baremah

Baremah adalah permohonan penutup atau ucapan syukur atas hasil pekerjaan, seperti pada
baroah, babalak, muang rasi, bapipis, basingangi (niat). Kegiatan ini lebih bersifat pribadi atau bagian
upacara keluarga.

5. Renyah

Renyah adalah bahasa dayak kanayatn dalam menyebutkan lagu atau nyanyian. Isi nyanyian berupa
pantun yang sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat dalam berkasih sayang, saling sindir,
atau oleh orang tua menyampaikan pesan kepada anaknya. Renyah biasanya dilakukan pada saat ke
mototn atau ke hutan.

[Type text] Page 10


6. Bacece’Bacece adalah berunding di antara para tokoh, sanak keluarga, dan kerabat sekampung
mengenai budi, hutang, atau hal lainnya dari orang tua/kepala keluarga/tokoh adat/tokoh
masyarakat yang sudah meninggal dunia. Perundingan yang dipimpin oleh pemuka adat biasanya
menghasilkan kesepakatan mengenai kejelasan dan tindakan yang dapat diambil bilamana perlu.
Tujuannya agar arwah orang yang meninggal dapat lebih baik dan aman di surga, dan keluarga yang
ditinggalkan dapat lebih tenang dan rukun.

7. Pangka’

Upacara adat pangka adalah upacara adat untuk memperingati Ne’ Baruakng Kulup merunkan padi
ke dunia.Upacara ini biasanya dilakukan sebelum patahunan (masa ba mototn). Sebelum Upacara
adat yang dipimpin oleh temenggung ini dilaksanakan , terlebih dahulu melakukan sembahyang
bersama di panyugu setelah itu pangka’ gasing dimulai.

8. Mura’atn

Muraa’atn adalah berdoa agar sesorang tidak ditimpa mala petaka. Tradisi ini sifatnya pribadi
perorangan.

D. Tradisi dalam suku dayak Kanayatn

Dalam kebudayaan suku dayak terdapat banyak tradisi yang dilakukan seperti halnya suku-suku lain,
salah satu tradisi khas suku dayak misalnya 'Ngayo'/Ngayau (tradisi mencari kepala manusia, dengan
membunuh orangnya dan mengambil kepalanya sebagai kebanggaan bagi orang yang
mendapatkannya, dan ini biasanya terjadi antar kelompok suku dayak), 'Naik dango' (upacara
sukuran panen dari orang dayak) dll. salah satu tradisi yang jarang di ekspose orang adalah tradisi
mengenai cerita, nyanyian dll, yang dikenal dengan tradisi lisan, tradisi yang berupa ucapan-ucapan
lisan saja tidak ada arsip tertulis dalam suku dayak, namun di ajarkan dari generasi ke generasi
segara lisan. berikut berbagai bentuk tradisi lisan:

1. Singara

Singara adalah cerita rakyat biasa yang berhubungan dengan situasi kehidupan di masyarakat. Cerita
itu berupa cerita jenaka, cerita pelipulara, cerita binatang, dan cerita kasih sayang. Cerita jenaka
misalnya cerita tentang Pak Ali-ali yang sangat kocak membuat tawa bagi yang
mendengarkannya.Berikut ini contoh cerita Pa Ali-ali sedang mencari ikan sungai dengan bubu.

"Dimusim hujan ketika air sedang pasang, Pak ali-ali yang pemalas disuruh istrinya mencari ikan
dengan menggunakan bubu. Awalnya Dia merasa enggan, tapi karena istrinya sering merengek-
rengek akhirnya pak Ali-ali mengikuti keinginan istrinya. Malam ia mulai memasang bubu. Pagi
harinya ketika diangkat, tak satupun ikan yang ia peroleh. Ia pun membawa bubunya kerumah dan
melaporkannya ke pada istrinya. Istrinya marah-marah dan berkata : " Dasar bodoooh kao Pak ali-ali,
seko’ saluakng buta’ pun kao na’ namu. Dah…..kao gago’ agi ikatn ka’ sunge" Sambil menghukum Pak

[Type text] Page 11


Ali-ali tidak diberi makan. Terpukul oleh kata-kata istrinya "sekok saluakng buta’ pun na’ namu"
akhirnya ia pun pasang bubu lagi. Kali ini ia dapat ikan penuh satu bubu. Tapi begitu dicek satu
persatu tidak satu seluangpun yang buta. Akhirnya semua ikan seluang dan ikan yang lain
dilepaskannya lagi ke sungai. Iapun pulang dan melaporkan bahwa ikan yang didapatnya sudah
dibuang ke’ sungai semua, karena tidak ada yang buta".

2. Gesah/Curita

Gesah adalah cerita yang berhubungan dengan kepercayaan atau agama lama suku Dayak, sosok
kepahlawanan, asal usul benda/ kehidupan manusia. Contoh gesah misalnya tentang Ne’ Baruakng
Kulup dengan asal usul padi turun ke dunia. Gesah Ria Sinir yang terkenal dengan keberanian dan
kesaktiannya. Gesah Pak Kasih yang berjuang merebut kemerdekaan.

3. Osolatn

Osolath adalah kisah asal usul keturunan suatu suku, atau keluarga. Contoh Osolatn dapat dilihat
pada asal usul kehidupan manusia di bumi menurut kepercayaan Dayak Kanayatn. "Pada mulanya,
pada perkawinan kosmis di Pusat Ai’ Pauh Janggi kemudian tercipta Kulikng Langit dua Putar Tanah
(Kubah langit dan Kubah bumi), yaitu Sino Nyandong dan Sino Nyoba memperanakan Si Nyati Anak
Balo Bulatn Tapancar Anak Mataari (Nyati Putri Bulan dan Putra Matahari). Memperanakan Iro-iro
man Angin-angin ( Kacau Balau dan Badai), memperanakan Uang-uang man Gantong Tali (udara
mengawang dan Embun menggantung), memperanakan Tukang Nange man Malaekat (Pandai Besi
dan Bidadari), memperanakan Sumarakng Ai’ man Sumarakng Sunge (segala air dan segala sungai),
memperanakan Tunggur Batukng man Mara Puhutn (Bambu dan Pepohonan) memperanakan
Antuyut man Marujut (Akar-akaran dan Umbi-umbian) memperanakan Popo’ man Rusuk (Kesejukan
Lumpur dan Tulang Iga).

Kesejukan Lumpur adalah perempuan dan tulang iga adalah laki-laki. Selanjutnya Popo’ man Rusuk
Memperanakan Anteber dan Guleber. Anteber dan Guleber inilah yang dipercaya sebagai nenek
moyang Dayak Kanayatn. Setelah menjadi manusia, selanjutnya, Anterber dan Guleber melahirkan
anak-anaknya dan kemudian dalam waktu cukup lama melahirkan anak cucu, sehingga dengan
demikian, semakin banyaklah anak manusia di bumi".

4. Batimang

Batimang adalah kegiatan yang bersifat hiburan atau pelipur hati atau bujukan oleh para orang tua
untuk anak-anak. Batimang dilakukan pada saat senggang atau saat mau tidur. Batimang dapat
dilakukan pada ungkapan pepatah, pantun atau lagu. Berikut ini contoh pepatah:

a. Abeh gi ka’ bahu, lajak udah bajalatn. Maksudnya Ia masih merencanakan sesuatu tapi
rencananya sudah disebarluaskan.

b. Jantek siku siku tulakng takar. Maksudnya Perbuatan yang serba salah.

5. Pantutn

[Type text] Page 12


Pantutn atau pantun merupakan cerita yang berisi nasihat, peringatan, dan kasih sayang. Pantun
terdiri dari empat baris bersajak ab-ab, dua baris sampiran dan dua baris isi. Sampirannya menarik
karena kata-katanya berasal dari lingkungan kehidupan. Pantun banyak dipraktekkan dalam
kesenian jonggan, berkomunikasi di mototn dan menoreh getah. Tokoh pantun yang terkenal media
elektronik yang berasal dari Desa Rees adalah Pak Namben dijuluki si raja Pantun.

6. Sungkaatn

Sungkaatn adalah Cerita dalam bentuk perumpamaan/pepatah disebut dengan sungkaatn.


Perumpamaan atau pepatah yang dikaitkan dengan lingkungan sekitar tentang
peringatan,penjelasan atau nasehat. Biasanya kata - kata yang digunakan adalah bahasa formal adat.
Berikut ini adalah contoh sungkaatn.1. Saenek-enek udas, paling ina’ tupe jejek ka’ dalapmnya.
Maksudnya pada sebuah komunitas paling tidak satu orang menjadi pemimpinnya.2. Suka mani’ ka’
Daya maksudnya sesorang yang selalu mengaku dirinya lebih hebat dari yang lain. Kebalikan dari
pepatah ini adalah Suka mani ka’ ilir yang maknanya seseorang selalu merendahkan dirinya
meskipun ia sesorang pemimpin.

7. Salong

Salong adalah cerita dalam bentuk sindiran atau ejekan terhadap suatu kebiasaan, atau perilaku
yang kurang baik di masyarakat. Salong berusaha memperbaiki Sifat,perilaku, dan perbuatan yang
tidak sesuai dengan adat atau kebiasaan yang berlaku umum. Contoh salong adalah sebagai berikut
:1). Sayang istri, dipukulSayang ke anak di tinggalkan ; maksudnya bekerja keraslah mencari nafkah
untuk anak istri.2). Ujatna’ abut koa ; maksudnya salong untuk anak yang menangis.3). Angus
padakng dinunu ; maksudnya kebohongan yang disampaikan dipercaya pendengar.4). Katungo ka’
jauh katele’atn, Babotn ka’ samaknya nana’ ia tele’’ : Maksudnya kesalahan orang orang dibesar-
besarkan, kesalahan sendiri ditutupi.

[Type text] Page 13

Anda mungkin juga menyukai