Suku Dani adalah salah satu suku asli yang mendiami tanah Papua. Suku
ini diketahui tinggal di pedalaman wilayah pegunungan dan lembah Papua.
"Suku Dani merupakan suku tertua yang mendiami Lembah Baliem
Mata Pencaharian Suku Dani
Ada dua jenis pakaian adat perempuan suku dani, yaitu yokal dan sali.
Yokal dipakai oleh kaum wanita (yang sudah menikah), dibuat dari kulit
pohon. Warna yokal biasanya menyolok berupa cokelat tanah dan
kemerahan, bentuknya seperti anyaman dililitkan melingkar memanjang
dan dililit melingkar pinggang, hingga menutup bagian pinggul wanita
hingga bagian paha.
Sedangkan sali dipakai oleh gadis atau perempuan Papua yang belum
menikah. Warna Sali hanya terdiri dari satu warna saja yakni warna cokelat.
Sali mirip seperti rok wanita tapi terbuat dari bahan kulit kayu atau daun
sagu kering. Bagian dalam lebih panjang dari bagian luar. Cara
memakainya adalah dengan melilitkan ke pinggang dan diikat dengan
simpul.
Rumah Adat Suku Dani
Membangun rumah dari kayu dengan atap berbentuk kerucut. Rumah ini
disebut rumah honai. Atap rumah honai terbuat dari jerami atau ilalang.
Tumpukan jerami atau ilalang di atap tersebut bisa mencapai 2,5 meter.
"Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jednela. Tujuannya
untuk menahan hawa dingin. Ruah honai terbagi dalam tiiga macam, yaitu
untuk laki-laki atau disebut honai, untuk wanita yang disebut ebei, dan
kandang babi yang disebut wamai. Rumah honai biasanya dihuni oleh lima
sampai sepuluh orang. Rumah honai pada umumnya terbagi atas dua
tingkat. Kedua lantai tersebut dihubungkan dengan tangga dari bambu.
Suku Dani membuat perapian di dasar lantai rumah untuk penerangan.
Mereka membuat tungku dengan menggali tanah di dasar rumah.
Tarian Suku Dani
Tari Perang bercerita tentang perempuan yang diculik pemuda dari
kampung lain. Lalu mereka berperang untuk mengambil kembali
perempuan itu. Akhirnya, sang perempuan diambil kembali. Tentu saja,
tombak, panah, dan aksesoris perang lainnya dapat Anda lihat di sini.
2.Sub keluarga Dani Pusat yang terdri atas logat Dani Barat
Budaya suku Asmat yang sangat terkenal adalah tradisi mengukir. Bahkan keindahan
buah tangan mereka sudah diakui sampai ke mancanegara. Hingga saat ini, suku
Asmat percaya keahlian mengukir yang mereka miliki berasal dari salah satu dewa
bernama Fumeripitsy yang turun ke bumi.
Sistem Kepercayaan
-Roh Setan
Pemotongan tali pusar menggunakan sembilu, terbuat dari bambu, sang bayi
akan di beri asi hingga berusia 2-3 tahun.
-Perkawinan Poligini
-Tinis
-Persem
-Mbeter
Bayi meninggal -> dianggap biasa (tidak sedih) Orang dewasa meninggal ->
menangis berhari-hari
Tari Tibe merupakan tarian khas Suku Asmat yang juga dikenal sebagai tari
perang. Tarian ini dulunya dilakukan untuk menambah semangat prajurit ketika
ada perintah untuk berperang. Seiring perkembangannya, tari Tibe mulai
digunakan untuk menyambut tamu sebagai bentuk penghargaan.
Dulu -> memanas–manasi dan memancing suasana musuh agar siap berperang.
Fuu merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup pada bagian yang
berlubang atau terbuka. Selain digunakan untuk memanggil penduduk, alat
musik ini juga biasa digunakan untuk mengiringi tari-tarian khas Papua
khususnya masyarakat Suku Asmat, Kabupaten Merauke.
Kabupaten Asmat terletak antara 40 – 70 Lintang Selatan dan 1370 -1400 Bujur
Timur. Kabupaten Asmat merupakan salah satu kabupaten dari Provinsi Papua
yang terletak di bagian selatan Papua, Kabupaten Asmat memiliki luas 23.746
km2 atau 7,44 persen dari luas Provinsi Papua.
Pada bagian utara, Kabupaten Asmat berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan
Kabupaten Yahukimo, sedangkan di bagian selatan berbatasan dengan Laut
Arafuru dan Kabupaten Mappi. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafuru
dan Kabupaten Mimika, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Boven Digoel dan Kabupaten Mappi.
Suku Asmat juga dikenal dengan adanya tradisi mengawetkan jasad orang yang
telah meninggal atau dikenal dengan sebutan mumifikasi. Namun ini hanya
berlaku bagi kepala suku atau kepala adat. Jasad pemimpin adat yang telah
dijadikan mumi kemudian akan dipajang di depan rumah adat Suku Asmat.