Papua adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak pada bagian timur Indonesia. Secara astronomis
Provinsi Papua dan Papua Barat terletak antara 0o,0” -4o,0’’ Lintang Selatan dan 1240,00’’ - 1320,0” Bujur
Timur, tepat berada dibawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0 - 100 meter dari permukaan laut.
Penduduk atau masyarakat asli Papua sendiri jumlahnya tergolong sedikit, akan tetapi dari segi kebudayaan dan
suku bangsa memperlihatkan sebuah kebhinekaan atau kesatuan yang erat, yang tercermin melalui unsur-unsur
budayanyA
Unsur Kebudayaan Papua
Sistem kekerabatan masyarakat asli Papua dibedakan berdasarkan prisip pewarisan. Ada dua prinsip
pewarisan keturunan yaitu
a. Melalui garis keturunan ayah atau patrilineal, dan terdapat pada suku bangsa Meibrat, Mee, Dani,
Biak, Waropen, Wandamen, Sentani, Marind-anim dan Nimboran.
b. Melalui prinsip bilateral yaitu melalui garis keturunan ayah dan ibu, terdapat pada orang
dipedalaman Sarmi.
c. Masyarakat berdasarkan struktur ambilateral atau ambilineal, dimana kadang-kadang diatur menurut
garis keturunan pihak ibu atau ayah. Terdapat pada orang Yagai, Manikion, Kamoro.
Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian masyarakat papua dibedakan melalui zona ekologis-nya yaitu
( Rumansara,2015)
● a. Zona Rawa, Pantai dan Aliran sungai : bermata pencaharian menanam dan
mengolah sagu serta menangkap ikan. Suku papua pada zona ini adalah suku Asmat,
Jagai, Awyu , dan lainnya
● b. Zona Dataran Tinggi : bermata pencaharian utama berkebun menanam umbi-umbian
dan memelihara babi. Suku Papua pada zona ini ialah Suku bangsa Dani, Yali,
Ngalun , dan lainnya
● c. Zona Lembah dan kaki Pegunungan : bermata pencaharian utama berkebun,
berburu dan beternak babi. Suku papua pada zona ini ialah suku bangsa daerah
sentani, arso, waris, dan lainnya
● d. Zona Dataran rendah dan pesisir : bermata pencaharian utama berkebun, menangkap
ikan, dan menanam tanaman keras seperti kelapa. biasanya tempat Suku papua sorong
hingga nabire dan lainnya
Sistem Perkawinan
Sistem perkawinan eksogami klan dianut oleh sebagian besar Masyarakat Suku Papua
yaitu apabila seseorang mencari jodohnya, ia harus mencari jodoh tersebut dengan
menikah keluar klan / marga. Orang Papua pada umumnya mengenal 3 bentuk perkawinan
yaitu:
1. sistem pemberian mas kawin, berupa kapak batu, manik-manik, paseda, gelang batu
dan perak, kain timor, babi dan lainnya yang sekarang ini mengalami pergeseran yaitu
berupa uang dari pihak laki-laki atau suami
2. sistem tukar saudara perempuan, yaitu saling bertukar saudara perempuan antar
keluarga atau klan untuk dinikahi.
3. dan sistem pencurahan tenaga.
Sistem Kepercayaan
Sebagian masyarakat Papua masih memiliki kepercayaan totemisme. Dimana bentuk
kepercayaan yang memandang asal-usul manusia berasal dari dewa-dewa nenek moyang.
Biasanya kepercayaan tersebut masih dianut oleh suku-suku atau masyarakat papua yang
masih kental budayanya.
Semua dewa atau tuhan diakui dan dihormati karena dianggap dewa pencipta yang
mempunyai kekuasaan mutlak atas nasib kehidupan manusia, mahluk tak kasat mata , dan
juga unsur alam tertentu. Yang mana kekuatan alam tersebut dipercaya merupakan
gambaran akan kekuatan para dewa yang dapat dibujuk melalui upacara atau sesajen.
Namun seiring perkembangan zaman akibat masuknya ajaran agama kristen secara besar
besaran di papua, sebagian besar masyarakat papua mayoritas memeluk agama kristen dan
katolik.
Sistem Peralatan Hidup
Alat Transportasi
Suku Asmat mengenal perahu lesung sebagai alat transportasinya. Pembuatan perahu yang
menggunakan kayu kuning, ketapang, bitanggur, atau sejenis kayu susu yang disebut
kerak. Dahulunya perahu tersebut digunakan untuk persiapan suatu penyerangan dan
pengayauan kepala. Bila telah selesai, perahu tersebut dicoba menuju ke tempat musuh
dengan maksud memanas-manasi musuh dan memancing suasana musuh agar siap
berperang. Selain itu, perahu lesung juga digunakan untuk keperluan pengangkutan dan
pencarian bahan makanan.
Sistem Peralatan Hidup
● Kapak batu biasa digunakan oleh masyarakat Suku Asmat
sebagai alat untuk menebang pohon dan membantu mereka
dalam proses pembuatan sagu.
Seni Tari
Tari yang terdapat di daerah Papua antara lain :
● Tari Suanggi : Tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya
yang menjadi korban angi-angi ( Jejadian ).
● Tari Perang : Tarian yang melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat
papua.
● Tarian Selamat Datang: Tarian yang mempertunjukkan kegembiraan hati
penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
● Tarian Musyoh : Merupakan tarian sakral dalam upaya mengusir arwah orang
meninggal karena kecelakaan.
Kesenian
● Alat Musik
-Tia
merupakan alat musik pukul yang dimiliki oleh papua. Terbuat dari sebatang kayu yang
dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi dan tutupnya
terbuat dari kulit rusa yang telah di keringkan untuk menghasilkan suara
yang bagus.Tifa Biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti tarian
perang.
- Pikon
Pikon merupakan alat musik tradisional Papua yang terbuat dari bambu dan dimainkan
dengan cara ditiup
- Yi
Yi merupakan sebuah alat yang menjadi sarana untuk memanggil penduduk agar
berkumpul di suatu tempat. Yi dibuat dari kayu gelondongan dengan rongga di bagian
dalamnya. Cara memainkannya sendiri adalah dengan dipukul keras-keras.
- Fu
Alat musik Tiup khas suku asmayt yang berfungsi untuk mengundang masyarakat,
instrumen ini juga dimainkan saat pertunjukan tarian adat Papua.
RUMAH ADAT SUKU
PAPUA
Terdapat banyak sekali jenis Rumah Adat Papua salah
duanya ialah Rumah Honai yaitu Rumah Adat Suku Dani
Papua dan Rumah Mod Aki Aksa yaitu Rumah Adat Suku
Arfak Papua yang mana keduanya dibangun sesuai dengan
keadaan lingkungan sekitarnya
RUMAH HONAI
Honai adalah rumah tradisional suku Dani yang berada di
Kabupaten Jayawijaya dan suku-suku asli yang mendiami
wilayah pegunungan tengah Papua. Masyarakat di wilayah ini
hingga kini masih membangun honai secara turun temurun
sesuai tradisi budaya dan kondisi setempat.
“Hun” yang berarti pria dewasa dan “Ai” yang berarti rumah
itulah istilah dari nama Rumah ‘Honai’ berasal. Dan dapat
diklasifikasikan, terdapat dua jenis honai, yakni honai bagi
kaum laki-laki dan perempuan, serta satu honai untuk kandang
babi.
POLA PEMUKIMAN
ATAP
Honai memiliki bentuk atap bulat kerucut. Bentuk atap ini berfungsi
untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak mengenai
dinding ketika hujan turun. Atap honai terbuat dari susunan lingkaran-
lingkaran besar yang terbuat dari kayu buah sedang yang dibakar di
tanah dan diikat menjadi satu di bagian atas sehingga membentuk
dome. Empat pohon muda juga diikat di tingkat paling atas dan
vertikal membentuk persegi kecil untuk perapian.
Material Atap rumah Honai juga terbuat dari jerami yang diikat di luar
dome. Yang mana berfungsi menyerap sinar matahari yang masuk
pada siang hari selain itu juga dapat memberikan kehangatan di dalam
ruangan saat malam hari.
DINDING dan BUKAAN
Secara keseluruhan rumah honai dibuat menggunakan mateial yang
diperoleh dari alam. Bangunan bagian tengah merupakan tempat tiang-
tiang penyangga atap berada. Tiang tiang penyangga atap tersebut
terbuat dari kayu bulatan berukuran kecil.Sedangkan pada bagian
dinding, material alam yang digunakan ialah bilah papan kayu yang di
susun melingkar.
Pada bagian dinding terdapat pintu kecil dan untuk rumah honai laki-
laki terdapat jendela kecil yang digunakan untuk mengintai situasi luar,
sedangkan pada ebe-ai atau rumah honai perempuan tidak terdapat
jendela. Oleh karena itu pencahayaan ruangan rumah honai
menggunakan pencahayaan alami sinar matahari yang masuk dari
elemen bukaan seperti pintu dan jendela, sedangkan dimalam hari suku
dani menggunakan cahaya perapian sebagai pencahayaan di malam
hari.
LANTAI
Rumah Honai terdiri dari dua lantai dengan lantai satu beralaskan jerami dan ilalang
kering digunakan suku Dani sebagai tempat untuk bersantai dan mengobrol di
sekeliling perapian, serta lantai panggung atau lantai dua yang bermaterial papan kayu
digunakan oleh suku dani sebagai tempat menyimpan barang berharga dan istirahat atau
tidur.Pintunya begitu pendek sehingga harus menunduk jika akan masuk ke rumah
Honai. Jika tidur mereka tidak menggunakan dipan atau kasur, mereka beralas
rerumputan kering yang dibawa dari kebun atau ladang. Umumnya mereka mengganti
jika sudah terlalu lama karena banyak terdapat kutu babi.
PENGISI RUANG
Pada rumah honai hampir tidak terlihat adanya perabotan rumah tangga, kehidupan
suku dani yang sangat sederhana dapat terlihat dari tidak adanya perabotan rumah
tangga yang dipakai. Didalam rumah hanoi tidak terdapat kursi dan meja, mer para
Suku Dani mempersilahkan tamunya untuk duduk dibawah yang beralaskan jerami. hal
ini menggambarkan kebersamaan suku Dani. eka duduk serta tidur di lantai dengan
beralaskan jerami para Suku Dani mempersilahkan tamunya untuk duduk dibawah yang
beralaskan jerami. hal ini menggambarkan kebersamaan dan kesetaraan suku Dani
RUMAH MOD AKI AKSA
Rumah ini merupakan rumah adat khas Suku Arfak Papua yang menempati daerah Papua Barat.
Rumah Adat Papua Barat ini sering disebut Rumah ‘Mod Aki Aksa’ yang mempunyai arti Rumah
Kaki seribu hal ini dikarenakan banyaknya tiang penyangga pada kaki rumahnya.
Rumah Adat Mod Aki Aksa adalah Rumah Panggung pada umumnya memiliki ukuran rumah 8 x 6
meter. Rumah panggung Mod Aki Aksa hanya terdiri dari satu lantai dengan satu ruangan besar .
Ruman ini memiliki tinggi panggung jika diukur dari dasar tanah yaitu sekitar 1 - 1,5 meter. tinggi
puncak atap berkisar antara 4,5 - 5 meter.
ARSITEKTUR RUMAH MOD AKI
AKSA
a. Atap
Atap Rumah adat papua barat ini memiliki bentuk atap yang melengkung di depan tetapi ada
memiliki bentuk segitigaatau pelana kuda dibelakan dengan materialatap yang sering digunakan
rumah tradisionalyaitu anyaman daun jerami/alang-alang keringyang diikatkan pada penyangga.
b. Tiang
Rumah Mod aki Aksa memiliki tiang yang berbeda dari rumah panggung lainnya yaitu tiang-
tiang utamanya ditempatkan di bagian sudut sebagai penyangga. Untuk tiang terbuat dari kayu
berdiameter 10 cm. Tiang - tiang fondasi bangunan rumah adat tersebut memiliki jarak yang
sangat dekat antar satu tiang dengan tiang lainnya, yaitu berjarak sekitar 30 cm.