Analisa : Penggunaan kata “asesoris” menurut saya lebih baik diubah menjadi
2. Menentukan tipe dan gaya jendela atau daun penutup lain yang tepat
berdasarkan pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api,
perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya.
3. Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni atau
dekorasi dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh atau melukai
seseorang.
5. Memilih jenis tanaman yang sesuai dan memastikan bahwa tanaman yang
dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan orang
terutama untuk anak-anak.
7. Memilih jenis dan bentuk lampu berdasarkan fungsi dan kesan yang
diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu
berserta pengontrolannya.
8. Menentukan bahan, bentuk, warna dan pola lantai yang tepat berdasarkan
fungsi dan kesan yang diinginkan. Unsur fungsi yang harus diperhatikan
meliputi ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan
(tidak licin).
3. Perancangan dekoratif
Geometri/Ukuran
Geometri atau ukuran erat kaitannya dengan interior karena akan berpengaruh
terhadap rancangan yang akan dibuat. Aspek yang dipertimbangkan yaitu:
Bentuk: meliputi bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya; dan Dimensi:
ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dan sebagainya.
Material
Aspek ini mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni
mempengaruhi tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi aspek
material yaitu:
Furniture
Pencahayaan
Elemen ini berupa hiasan seperti kaligrafi, vas bunga dan lain-lain. Dalam
mengatur penambahan dekorasi juga harus dipikirkan tentang keserasian dan
kesesuaian dengan konsep rumah secara keseluruhan.
Dari sekian banyak uraian tentang pengertian desain interior dan seluk beluknya
diketahui bahwa desain interior yang baik setidaknya harus memperhatikan
tampilan dan kenyamanan penggunanya. Tidak asal comot dan tambahkan
dekorasi sembarangan. Semoga hasilnya memuaskan.
Menurut attariqi (2018), terdapat beberapa model dasar dan gaya dalam desain
interior, yaitu: gaya klasik, gaya neo klasik, gaya pedesaan (Rusty/Country Style),
gaya retro, modern minimalis, gaya kontemporer dan hightech style. Adapun
penjelasan gaya dan model desain interior tersebut adalah sebagai berikut:
Koreksi : Menurut Attariqi (2018), terdapat model dasar dan gaya dalam dedain
interior.
Gaya Klasik
Gaya ini merupakan tafsiran gaya klasik modern yang elegan, dimana rincian
bentuk klasik ditemukan dalam pendekatan baru. Bentuk mempertahankan
struktur bentuk lama atau elemen dari gaya furniture yang dikombinasikan dengan
unsur-unsur modern, menciptakan perpaduan antara lama dan baru. Bagian
finishing. berupa pendekatan baru, dengan berbagai warna yang beda dan inovatif.
Struktur gaya berupa detail kasar, furniture terdiri batang pohon kayu, cabang,
goni, dan sebagainya. Gaya ini banyak ditemukan di vila-vila gunung dan
pedesaan. Gaya ini mendapat pengaruh dari inggris, Prancis atau klasik
Skandinavia yang bisa rural chic. Furniture di finishing dengan dicat atau kadang-
adang diberi sedikit platina, dengan warna-warna terang, warna putih, warna
pastel dan bentuk yang mengambil alih furnitur tradisional tetapi tidak terlalu
banyak dekorasi.
Analisa : Kata “vila-vila” seharusnya lebih tepat jika diganti dengan “villa-villa”
Gaya Retro
Gaya ini adalah gaya 50-an, 60-an, atau 70-an. Motif dengan bentuk geometris,
garis, kotak- kotak atau ilustrasi gaya pop art. Dengan demikian gaya ini sering
juga disebut gaya pop art. Pop art yang sedang terkenal adalah sesuatu yang kental
dengan Benua Eropa, seperti miniatur.