Anda di halaman 1dari 7

Ruang Lingkup

Tugas dan jangkauan pekerjaan desainer interior meliputi perancangan


furniture dan asesoris ruangan lainnya, tidak hanya memilih dan mencocokannya
saja seperti dekorator interior. Berikut adalah beberapa ruang lingkup pekerjaan
desain interior.

Analisa : Penggunaan kata “asesoris” menurut saya lebih baik diubah menjadi

“aksesori” supaya lebih baku.

Koreksi : Tugas dan jangkauan pekerjaan desainer interior meliputi


perancangan furniture dan aksesori ruangan lainnya.

1. Merancang bentuk perabot furnitur dengan pertimbangan ergonomi, fungsi,


gaya, keawetan finishing, kestabilan struktural dalam penggunaan, memilih
rel laci, engsel dan handel yang tepat, serta penentuan penggunaan bahan dan
penempatan dalam ruang.

2. Menentukan tipe dan gaya jendela atau daun penutup lain yang tepat
berdasarkan pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api,
perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya.

3. Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni atau
dekorasi dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh atau melukai
seseorang.

4. Memilih jenis pelapis dinding yang tepat berdasarkan aspek keindahan,


keawetan, fungsi akustik, kemudahan dalam pembersihan, keamanan dari api,
dan memastikan bahwa wall finishes yang digunakan tidak menimbulkan
alergi atau beracun.

5. Memilih jenis tanaman yang sesuai dan memastikan bahwa tanaman yang
dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan orang
terutama untuk anak-anak.

Analisa : Kata “orang” menurut saya diganti dengan kata “manusia”


Koreksi : Membahayakan manusia terutama untuk anak-anak.

6. Menggambarkan rencana ruang dan menunjukkan letak perabot yang sesuai


dengan keinginan klien maupun persyaratan aksesibilitas ruang.

7. Memilih jenis dan bentuk lampu berdasarkan fungsi dan kesan yang
diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu
berserta pengontrolannya.

8. Menentukan bahan, bentuk, warna dan pola lantai yang tepat berdasarkan
fungsi dan kesan yang diinginkan. Unsur fungsi yang harus diperhatikan
meliputi ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan
(tidak licin).

A. Jenis Perancangan Interior

1. Perancangan interior tetap

Perancangan interior tetap dimulai dari merencanakan denah bangunan, lay-


out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif,
animasi, dan teknis presentasi lainnya.

2. Perancangan interior bergerak (moveable)

Perancangan interior bergerak merupakan perancangan yang bersifat mikro,


seperti misalnya pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape
interior, handycraft, dan lain-lain.

3. Perancangan dekoratif

Perancangan ini bersifat menghias, seperti misalnya menghias ruangan untuk


acara ulang tahun, pernikahan dan pesta.

B. Ruang Lingkup Tata Ruang Interior

Geometri/Ukuran

Geometri atau ukuran erat kaitannya dengan interior karena akan berpengaruh
terhadap rancangan yang akan dibuat. Aspek yang dipertimbangkan yaitu:
Bentuk: meliputi bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya; dan Dimensi:
ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dan sebagainya.

Analisa : Penulisan kata “Aspek” seharusnya menjadi perulangan menjadi :


Aspek-aspek karena meliputi banyak hal.

Koreksi : Aspek-aspek yang dipertimbangan.

Material
Aspek ini mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni
mempengaruhi tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi aspek
material yaitu:

– Bahan: bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk, contoh:


keramik, parket kayu
– Tekstur: pola atau alur yang dapat dirasakan oleh kulit, contoh: dinding yang
halus, plesteran kasar
– Warna: memberikan tampilan visual yang secara tidak langsung dapat
menggambarkan karakter atau emosi dari ruang.

Furniture

Perabot/furniture merupakan alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang


kegiatan dalam ruang. Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang.
Ukurannya sendiri dibuat standar untuk kenyamanan pengguna, hanya bentuknya
saja yang bervariasi.

Furniture ada dua jenis, yaitu:

– Furniture utama : digunakan sebagai penunjang kegiatan, contoh: meja, kursi,


sofa, tempat tidur;
– Furniture tambahan: digunakan sebagai pelengkap dari furniture utama, kotak
alat tulis pada meja kerja.

Pencahayaan

Pencahayaan dapat mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga


ditentukan oleh jenis kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman.
Contoh: ruang kerja dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu
temaram agar bisa beristirahat tanpa merasa silau.
Dekorasi

Elemen ini berupa hiasan seperti kaligrafi, vas bunga dan lain-lain. Dalam
mengatur penambahan dekorasi juga harus dipikirkan tentang keserasian dan
kesesuaian dengan konsep rumah secara keseluruhan.

Dari sekian banyak uraian tentang pengertian desain interior dan seluk beluknya
diketahui bahwa desain interior yang baik setidaknya harus memperhatikan
tampilan dan kenyamanan penggunanya. Tidak asal comot dan tambahkan
dekorasi sembarangan. Semoga hasilnya memuaskan.

C. Gaya Dan Model Desain Interior

Menurut attariqi (2018), terdapat beberapa model dasar dan gaya dalam desain
interior, yaitu: gaya klasik, gaya neo klasik, gaya pedesaan (Rusty/Country Style),
gaya retro, modern minimalis, gaya kontemporer dan hightech style. Adapun
penjelasan gaya dan model desain interior tersebut adalah sebagai berikut:

Analisa : Penulisan “attariqi” seharusnya menggunkan huruf awalan kapital


karena merupakan nama orang.

Koreksi : Menurut Attariqi (2018), terdapat model dasar dan gaya dalam dedain
interior.

Gaya Klasik 

Gaya klasik mengandalkan pada susunan, keteraturan, keseimbangan dan


harmonisasi yang nyaris sempurna. Ciri khas desain gaya ini, tampilan yang
elegan, indah mewah dan kuat menjadi poin dan daya tarik utama dari konsep ini.
Properti biasanya terbuat dari kayu solid, dengan menggunakan warna alam
seperti coklat kayu, kuning emas, hijau daun, warna tanah.

Gaya Neo Klasik 

Gaya ini merupakan tafsiran gaya klasik modern yang elegan, dimana rincian
bentuk klasik ditemukan dalam pendekatan baru. Bentuk mempertahankan
struktur bentuk lama atau elemen dari gaya furniture yang dikombinasikan dengan
unsur-unsur modern, menciptakan perpaduan antara lama dan baru. Bagian
finishing. berupa pendekatan baru, dengan berbagai warna yang beda dan inovatif.

Gaya Pedesaan (Rusty/ Country) 

Struktur gaya berupa detail kasar, furniture terdiri batang pohon kayu, cabang,
goni, dan sebagainya. Gaya ini banyak ditemukan di vila-vila gunung dan
pedesaan. Gaya ini mendapat pengaruh dari inggris, Prancis atau klasik
Skandinavia yang bisa rural chic. Furniture di finishing dengan dicat atau kadang-
adang diberi sedikit platina, dengan warna-warna terang, warna putih, warna
pastel dan bentuk yang mengambil alih furnitur tradisional tetapi tidak terlalu
banyak dekorasi.

Analisa : Kata “vila-vila” seharusnya lebih tepat jika diganti dengan “villa-villa”

Koreksi : Gaya ini ditemukan di villa-villa gunung dan pedesaaan.

Gaya Retro 

Gaya ini adalah gaya 50-an, 60-an, atau 70-an. Motif dengan bentuk geometris,
garis, kotak- kotak atau ilustrasi gaya pop art. Dengan demikian gaya ini sering
juga disebut gaya pop art. Pop art yang sedang terkenal adalah sesuatu yang kental
dengan Benua Eropa, seperti miniatur.

Anda mungkin juga menyukai