Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

KEANERAGAMAN SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI BANGSA


INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : EVAN HARDIANSYAH

NO : 07

MATA PELAJARAN : PKN

SD NEGERI 01 RANDUMUKTIWAREN

KORWIL BOJONG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN PEKALONGAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................1

KEBUDAYAAN ACEH.............................................................................................................2
1. RUMAH ADAT ACEH..................................................................................................2
2. PAKAIAN ADAT ACEH...............................................................................................3
3. UPACARA PEUSIJUEK...............................................................................................3
4. TARIAN ADAT ACEH..................................................................................................4
5. SENJATA TRADISIONAL ACEH...............................................................................4
6. SUKU ADAT ACEH.......................................................................................................5
7. BAHASA DAERAH ACEH...........................................................................................6

1
KEBUDAYAAN ACEH
Aceh merupakan salah satu wilayah Indonesia yang letaknya berada di bagian paling
ujung sendiri dari rangkaian kepulauan Nusantara. Aceh atau yang juga dikenal dengan
Nanggroe Aceh Darussalam merupakan suku pribumi yang memiliki akar sejarah istimewa
bagi Indonesia.

Aceh juga mendapat julukan Serambi Mekkah, hal ini dikarenakan Aceh memiliki
nilai ideologis islam yang melekat dan begitu kental dalam kehidupan masyarakatnya. Selain
itu, Aceh juga memiliki banyak budaya khas seperti 10 budaya Aceh yang akan dipaparkan di
bawah ini. Mulai dari bahasa yang digunakan, pakaian adat, tari-tarian, rumah adat, dan
masih banyak lagi. Aceh sendiri menurut sejarah menyatakan bahwa masyarakatnya sebagian
besar adalah sebagai pendatang yang datang dari berbagai asal kemudian menetap dan tinggal
di Aceh tersebut. Namun di antara para pendatang tersebut, kabarnya sukun Aceh tertua
berasal dari Suku Mante yang berasal dari Melayu.

Macam-macam Budaya Aceh:

1. Rumah Adat Aceh

Untuk mengenal 10 budaya Aceh yang istimewa ini kita mulai dengan mengenal
rumah adatnya. Rumah adat Aceh sendiri dikenal dengan nama Rumoh Aceh atau Krong
Bade. Ada beberapa hal yang unik dan menjadi ciri khas dari rumah adat Aceh ini. Salah
satunya bentuk rumah yang seperti panggung dengan berjarak sekitar 2,5 sampai 3 meter dari
atas tanah.
Keseluruhan bangunan rumah adat ini juga dibangun dengan menggunakan kayu.
Sedangkan atapnya berasal dari anyaman daun enau atau daun rubia. Hal yang menjadikan
rumah adat ini semakin unik adalah dari segi penggunaannya, seperti bagian kolong rumah
yang digunakan sebagai tempat menyimpan bahan-bahan makanan sedangkan bagian atas
atau panggungnya digunakan sebagai tempat istirahat atau penerima tamu.
Masih ada satu lagi yang menjadi keunikan mendalam dari Aceh ini yaitu terletak pada
jumlah anak tangga yang mengantarkan pada ruang utama atau panggung. Anak tangga
tersebut sengaja dibuat ganjil yang dimaksudkan sebagai simbol nilai religius Suku Aceh.
Seperti Seuramoe Teungoh yang merupakan bagian ruangan depan sebagai ruangan khusus
keluarga, Seuramoe Keue yang difungsikan sebagai tempat menerima tamu, serta Seurameo
Likot yang difungsikan sebagai dapur.

2
2. Pakaian Adat Aceh

Pakaian adat Aceh merupakan peninggalan dari sejarah Kerajaan Perlak dan Kerajaan
Samudera Pasai. Untuk pakaian adat pria dikenal dengan nama baju Linto Baroe, sedangkan
untuk pakaian adat wanitanya dikenal dengan nama Dara Baroe.
Pakaian adat Aceh ini biasanya digunakan pada saat-saat istimewa saja, seperti
upacara adat atau acara-acara pemerintahan lainnya. Pakaian adat pria sendiri merupakan
perpaduan dari beberapa bagian. Mulai dari bagian atas yang disebut meukasah dan celana
atau bagian bawahannya disebut ekak musang atau ada juga yang menyebutnya dengan nama
celana sileuweu.
Sedangkan untuk pakaian adat wanitanya merupakan perpaduan dari baju atasan yang
berbentuk baju kurung berlengan panjang dengan kerah baju yang bergaya seperti kerah baju
pakaian China. Sedangkan bagian bawahnya juga mengenakan celana cekak musang.

Pakaian adat Aceh yang merupakan salah satu dari 10 budaya Aceh ini biasa
dikenakan dalam pertunjukan panggung di acara bergengsi dengan jajaran pakaian adat
lainnya untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya bangsa yang wajib dilestarikan.

3. Upacara Peusijuek

3
Upacara adat yang ada di Aceh bukan hanya upacara yang digelar dalam acara
perkawinan saja, masih ada lagi seperti upacara peusijeuk yang merupakan tradisi
memercikkan air yang dicampur dengan tepung tawar kepada seseorang yang sedang
mempunyai hajat tertentu dan lain-lain.
4. Tarian Adat Aceh

Untuk mengenal budaya Aceh tidak lengkap tanpa mengetahui tarian adat yang ada di
Aceh. Tarian adat dari Aceh yang sangat terkenal adalah Tari Saman. Tari Saman memiliki
unsur- unsur keindahan seni yang unik dan khas. Tarian ini ditampilkan dengan mengandalkan
gerakan tepukan pada tangan, dada tanpa diiringi alat musik lainnya. Namun meski tanpa
alunan musik yang mengiringi, kepiawian penari membuat tarian ini menjadi pertunjukan
yang indah dan menarik.

Tarian Tradisional yang berasal dari Aceh:

1. Tari Saman.
2. Tari Laweut Aceh.
3. Tari Tarek Pukat.
4. Tari Bines.
5. Tari Didong.
6. Rapai Geleng.
7. Tari Ula ula lembing.
8. Tari Ratoh Duek Aceh.
5. Senjata Tradisional Aceh

4
Senjata tradisional Suku Aceh dikenal dengan nama Rancong. Rancong sendiri
merupakan senjata yang memiliki ukuran relatif kecil berbentuk sejenis keris yang mulai
dipakai oleh Suku Aceh sejak zaman kesultanan Aceh. Selain Rancong, ada juga Siwah dan
Peudeung yang juga merupakan senjata adat Suku Aceh.

1. Rencong meupucok
2. Rencong meucugek
3. Rencong meukuree
4. Rencong pudoi
5. Siwah
6. Peudeung

6. Suku Adat Aceh

Aceh terdiri dari berbagai suku dan marga yang mendiami tempat ini. Seperti Suku
Aceh, Suku Alas, Suku Tamiang, Suku Gayo, Suku Ulu, Suku Singkil, Suku Simelu, Suku
Jamee, Suku Klulet dan lain sebagainya. Berbagai suku yang mendiami Aceh ini hidup secara
berdampingan dan mewarnai keindahan corak budaya yang ada di Aceh tersebut.

Suku Aceh (Aksara Jawoë : ‫ )اچي>ه اورڠ‬atau yang dalam Bahasa Aceh yang
ditulis dengan huruf latin dibaca “Ureuëng Acèh” adalah nama sebuah suku penduduk
asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh, Indonesia.
Suku Aceh mayoritas beragama Islam.Suku Aceh mempunyai beberapa nama lain
yaitu Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse. Bahasa yang dituturkan
adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia
Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertuturkan di Vietnam dan
Kamboja. Suku Aceh sesungguhnya merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan
bangsa yang menetap di tanah Aceh. Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama
ialah dalam bahasa, agama, dan adat khas Aceh.

1. Suku Aneuk Jamee.

Suku Aneuk Jamee adalah suku di Indonesia yang tersebar di sepanjang pesisir
barat–selatan Aceh mulai dari kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat
Daya, Aceh Barat dan Simeulue. Suku ini merupakan keturunan perantau
Minangkabau yang bermigrasi ke Aceh dan telah berakulturasi dengan suku Aceh.

5
Suku Aneuk Jamee terutama terdapat di kabupaten Aceh Selatan (lebih kurang
30% dari populasi) dan sebagian kecil di kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Barat,
Aceh Singkil dan Simeulue.

Dalam percakapan sehari-hari, kelompok masyarakat ini menggunakan bahasa


Minangkabau dialek Aceh, atau yang dikenal dengan bahasa Aneuk Jamee. Bahasa
Jamee merupakan bahasa Minangkabau yang telah menyerap beberapa unsur dan
kosakata Bahasa Aceh.

2. Suku Singkil.

Adalah sebuah suku yang terdapat di kabupaten Aceh Singkil, Sebagian


Kabupaten Aceh Selatan, Sebagian Aceh Tenggara dan kota Subulussalam di provinsi
Aceh. Suku Singkil mempunyai khas tersendiri yakni yaitu termasuk peribahasa,
budaya, adat dll.

Suku Singkil memliliki budaya sendiri yang banyak dipengaruhi oleh tradisi
keislaman. Meski serumpun, etnis ini memiliki adat dan budaya yang jauh berbeda
dengan Suku Pakpak. Hal ini dikarenakan suku Singkil mayoritas menganut agama
Islam sedangkan suku Pakpak mayoritas memeluk agama Kristen. Selain itu suku
Singkil lebih banyak bercampur dengan etnis-etnis pendatang, seperti suku Pakpak,
Karo, Aceh,
Minang, Melayu dan Kluet. Jadi bisa dikatakan suku Singkil merupakan suku
sendiri yang mempunyai kebudayaan, adat, budaya, bahasa, silsilah, nenek
moyang/leluhur, marga sendiri dan ia suku yang mandiri.

Sebagaimana halnya suku-suku di sekitarnya salah satunya Batak, etnis inipun


mengenal marga yang diturunkan dari garis patrilineal (ayah). Secara umum, marga-
marga yang digunakan Suku Singkil relatif sama atau mirip dengan marga-marga yang
ada di Suku Batak Pakpak Namun ada juga yang mirip dengan suku Alas, suku Karo,
suku Kluet, suku Gayo, suku Batak Toba dan sedikit sisanya marga-marga yang
berasal dari gelar/klan Suku Aceh dan Minangkabau. Namun juga ada yang berbeda.
Marga- marga yang terdapat dalam Suku Singkil di antaranya adalah:

• Kombih (Kumbi)
• Ramin
• Buluara (bukan batubara)
• Palis (bukan Pelis)
• Kembang (bukan kumbang)
• Bako
• Pokan (bukan Pohan)
• Limbong ( bukan Lembong)
• Bakhat (bukan Hutabarat)
• Siketang (bukan Sihotang)

7. Bahasa Daerah Aceh

Berbicara tentang budaya Aceh hal yang wajib dan tidak boleh terlewatkan adalah
mengenal bahasa daerah yang digunakan di sana. Aceh sendiri mempunyai beberapa bahasa

6
daerah yang biasa digunakan sebagai bahasa keseharian seperti:

Bahasa Aceh

Bahasa Aceh merupakan bahasa yang banyak digunakan masyarakat aceh pada umumnya,
hampir 70% dari total penduduk aceh menggunakan bahasa aceh dalam berkomunikasi sehari-
hari. Bahasa aceh memiliki dialek yang berbeda-beda seperti dialek pidie, aceh besar dan aceh
selatan serta aceh utara, dialek yang akan menjadi identitas seseorang bila sedang
berkomunikasi.

Bahasa Aneuk Jamee

Bahasa jamee berasal dari daerah Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya dan masih menjadi
bahasa sehari-hari masyarakat disana. Bahasa Jamee juga sering di istilahkan dengan bahasa
Baiko karena banyak kosa kata dalam bahasa jamee memiliki huruf vokal “o”.

Bahasa Kluet

Bahasa Kluet merupakan bahasa Ibu bagi masyarakat Suku Kluet yang mendiami
beberapa kecamatan di Aceh Selatan. Bahasa ini berpusat di beberapa daerah seperti
Kecamatan Kluet Utara, Kluet Tengah, Kluet Selatan dan Kluet Timur.

Bahasa Alas

Bahasa ini kedengarannya lebih mirip dengan bahasa yang digunakan oleh masyarakat
etnis Karo di Sumatera Utara. Masyarakat yang mendiami kabupaten Aceh Tenggara, di
sepanjang wilayah kaki gunung Leuser, dan penduduk di sekitar hulu sungai Singkil di
kabupaten Singkil, merupakan masyarakat penutur asli dari bahasa Alas.

Bahasa Gayo

Bahasa ini diyakini sebagai suatu bahasa yang erat kaitannya dengan bahasa Melayu kuno,
meskipun kini cukup banyak kosakata bahasa Gayo yang telah bercampur dengan bahasa
Aceh. Bahasa Gayo merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Aceh yang mendiami
kabupaten Aceh Tengah, sebahagian kecil wilayah Aceh Tenggara, dan wilayah Lokop
di kabupaten

Anda mungkin juga menyukai