Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

KEANERAGAMAN SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI BANGSA


INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : HIMAWAN BUDI ASTONO

NO : 12

MATA PELAJARAN : PKN

SD NEGERI 01 RANDUMUKTIWAREN

KORWIL BOJONG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN PEKALONGAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................1

KEBUDAYAAN SULAWESI BARAT.....................................................................................2


1. LETAK DAN LUAS.......................................................................................................2
2. SUKU-SUKU SULAWESI BARAT..............................................................................2
3. LAGU DAERAH.............................................................................................................3
4. BAHASA DAERAH........................................................................................................3
5. ALAT MUSIK DAEARAH............................................................................................3
RUMAH ADAT DAN BUDAYA SULAWESI BARAT..........................................................4
1. RUMAH ADAT MANDAR............................................................................................4
2. PAKAIAN TRADISIONAL...........................................................................................4
3. TARI DAERAH .............................................................................................................5
4. SENJATA TRADISIONAL...........................................................................................6
KEUNIKAN ADAT SULAWESI BARAT...............................................................................7

1
KEBUDAYAAN SULAWESI BARAT

1. Letak dan Luas


Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Mamuju terletak antara 00 12’- 30
38’00’’ Lintang Selatan/South Latitude dan 1180 43’15’’ - 1190 54’3’’ Bujur Timur/East
Longitude, Provinsi Sulawesi Barat wilayahnya berbatasan dengan :

 Sebelah Utara/in the Northern side by : Sulawesi Tengah


 Sebelah Timur/ in the Eastern side by : Sulawesi Selatan
 Sebelah Barat/ in the Western side by : Selat Makassar
 Sebelah Selatan/ in the Southern side by : Sulawesi Selatan
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Barat tercatat 810,405 Km2 yang meliputi 5
(lima) Kabupaten, dimana Kabupaten Polewali Mandar dengan luas wilayah 2,022 Km2,
Kabupaten Mamasa dengan luas wilayah 2,985 Km2, Kabupaten Mamuju Utara dengan
luas wilayah 3,044 Km2, Kabupaten Majene 948 Km2, dan Kabupaten Mamuju 8,222
Km2. Kabupaten Mamuju adalah kabupaten terluas. Luas kabupaten tersebut 48% dari
seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Sementara kabupaten Majene adalah
Kabupaten terkecil dengan luas wilayah 948 Km2

Faktor yang paling berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan adalah masih


banyaknya daerah yang sulit dijangkau yang disebabkan oleh medan yang berat karena
melalui sungai, pulau terpencil yang harus ditempuh 2-3 hari dan ada juga daerah
pegunungan yang harus dilewati dengan kuda. Disamping itu masih ada sekelompok
masyarakat yang sukar berinteraksi dengan dunia luar dan menutup diri dari
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan termasuk intervensi pelayanan kesehatan
ke daerah mereka seperti pelayanan imunisasi, pentingnya hidup bersih dan sehat,
pemeriksaan ibu hamil, bayi dan balita dan pelayanan kesehatan lainnya.

2. Suku-suku Sulawesi Barat: ada terdiri dari Makassar (1,59%),Toraja (13,95%), Bugis


(10,79%), Jawa (5,38%), Suku Mandar (49,15%), dan suku lainnya (19,15%).

2
3. Lagu Daerah: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk.

4. Bahasa Daerah: Bahasa Mandar, Bahasa Bugis, Bahasa Toraja, Bahasa Makasar

5. Alat Musik Tradisional: Kecapi, cara memainkannya dengan  dipetik pada bagian senarnya.

3
RUMAH ADAT DAN BUDAYA SULAWESI BARAT

1. Rumah adat Mandar

Rumah adat Mandar, yakni rumah panggung yang memiliki bentuk yang hampir sama dengan
rumah adat suku Bugis dan Makassar. Perbedaanya pada bagian teras (lego) lebih besar dan
atapnya seperti ember miring ke depan. Bentuk rumah panggung yang berdiri diatas tiang-
tiangnya dimaksudkan untuk menghindari banjir dan binatang buas. Dan apabila semakin tinggi
tingkat kolong rumah menandakan semakin tinggi pula tingkat status sosial pemiliknya.  Atap
rumah umumnya terbuat dari sirap kayu besi, bambu, daun nipah, rumbia, ijuk atau ilalang.
Tangga terbuat dari kayu (odeneng) atau bambu (sapana) dengan jumlah anak tangganya ganjil.
Tingkat dinding berbentuk segitiga yang bersusun sebagai atap juga menunjukan kedudukan
sosial pemilik rumah.

4
2. Pakaian Tradisional
Di Sulawesi Barat mempunyai keragaman baju tradisionalnya. Pakaian tradisional Sulawesi
Barat biasanya dikenakan dalam pertunjukan tari, acara pernikahan dll yang memiliki
keragaman dalam busananya.

Pakaian adat pada pria mengenakan jas yang tertutup dan berlengan panjang, dipadukan celana
panjang sebagai pakaian bawahnya. Terdapat kain sarung yang dililitkan pada pinggangnya
sampai kelutut. Sedangkan pakaian adat pada wanita Sulawesi Barat mengenakan baju Bodo
dengan dihiasi kalung, gelang serta giwang. pada bagian kepala dikenakan sanggul dan beberapa
hiasannya. Pakaian bawah dikenakan sarung yang dikenakan seperti rok.

pakaian adat Sulawesi Barat

3. Tari Daerah
Tari Bamba Manurung, ditujukan sewaktu acara pesta Adat Mamuju yang dihadiri oleh para
penghulu adat beserta para tokok adat. Pakaian tari ini disebut baju Badu, dan di hiasi oleh
bunga melati beserta kipas sebagai perlengkapan tarinya.
Tari Bulu Londong, ditujukan pada acara Rambutuka sebagai rasa syukur penduduknya.Pakaian
tari ini mengenakan baju adat Mamasa yang berbahan bulu burung.  Perlengkapan tari yang
dipakai adalah terompet, pedang atau tombak, sengo, kepala manusia dll.
Tari patuddu ditujukan dalam acara untuk menyambut para tetamu dari luar maupun dalam
negeri. Tarian ini merupakan tarian suku Mandar yang tinggal di Sulawesi Barat.

Tari Patuddu

5
4. Senjata Tradisional: Badik
Badik atau badek bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makassar.

Badik

6
KEUNIKAN ADAT SULAWESI BARAT

Pesta Adat Sayyang Pattudu diadakan dalam rangka untuk mensyukuri anak-anak yang khatam
(tamat) Al-Qurâan. Bagi warga suku Mandar, tamatnya anak-anak mereka membaca 30 juz Al-Quran
merupakan sesuatu yang sangat istimewa, sehingga perlu disyukuri secara khusus dengan
mengadakan pesta adat Sayyang Pattudu. Pesta ini biasanya digelar sekali dalam setahun,
bertepatan dengan bulan Maulid Awwal (kalender Hijriyah). Pesta tersebut menampilkan atraksi
kuda berhias yang menari sembari ditunggangi anak-anak yang mengikuti acara tersebut.

Bagi masyarakat Mandar, khatam Al-Qurâan dan acara adat Sayyang Pattudu memiliki pertalian
erat antara satu dengan lainnya. Acara ini tetap mereka lestarikan dengan baik, bahkan masyarakat
suku Mandar yang berdiam di luar Sulawesi Barat dengan sukarela akan kembali ke kampung
halamannya demi mengikuti acara tersebut. Penyelenggaran pesta adat ini sudah berlangsung
cukup lama, tetapi tidak ada yang tahu pasti kapan pertama kali dilaksanakan. Jejak sejarah yang
menunjukkan awal pelaksanaan kegiatan sampai sekarang juga belum terdeteksi oleh para
sejarawan dan tokoh masyarakat.

Puncak acara khatam Al-Qurâan dengan menggelar pesta adat Sayyang Pattudu memiliki daya
tarik tersendiri. Acara ini diramaikan dengan arak-arakan kuda mengelilingi desa yang dikendarai
oleh anak-anak yang telah menyelesaikan khatam Al Quran. Setiap anak mengendarai kuda yang
sudah dihias sedemikian rupa. Kuda-kuda tersebut juga sudah terlatih untuk mengikuti irama pesta
dan mampu berjalan sembari menari mengikuti iringan musik, tabuhan rebana, dan untaian pantun
khas Mandar yang mengiringi arak-arakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai