PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai
objek kajiannya. Mempelajari Linguistik itu sangat penting, karena bahasa adalah
alat komunikasi utama pada setiap manusia. Dalam kehidupan sehari-hari,
manusia menggunakan berbagai bentuk bahasa untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Kebutuhan manusia yang paling utama adalah dapat berkomunikasi dengan orang
lain, karena tidak dapat dipungkiri bahwa manusia itu merupakan makhluk sosial
yang saling berhubungan. Ketika manusia saling berkomunikasi, terjadilah
hubungan timbal balik diantara keduanya. Hubungan timbal balik itu adalah
berbicara dan memahami. Saat seseorang berbicara, lawan bicaranya akan
mengerti apa yang dibicarakan.
Hal itu dikarenakan adanya makna dari apa yang disampaikan oleh seseorang
tersebut. Makna dapat diartikan sebagai (1) maksud pembicara, (2) pengaruh
satuan bahasa dalam pemahaman persepsi atau perilaku manusia atau kelompok
manusia, (3) hubungan dalam arti kesepadanan antara bahasa dan alam di luar
bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjuknya, (4) cara menggunakan
lambang-lambang bahasa (Kridalaksana, 1993:148).
Makna bahasa terdiri atas berbagai macam jenis yang ditempatkan pada konteks
penggunaan kalimat. Sehingga dalam memberikan suatu analisis semantik terlebih
dahulu disadari bahwa bahasa memiliki sifat unik dan memiliki hubungan erat
dengan masalah budaya.
B. Landasan Teori
Kata semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani, yaitu
sema kata benda yang bearti “tanda” atau “lambang”. Kata kerjanya adalah
semaino yang memiliki arti “ menandai” atau “melambangkan”. Semantik
merupakan bagian dari cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang makna yang
mencakup jenis, pembagian, pembentukan dan perubahan makna tersebut.
1. Menurut Palmer
Menurut Palmer (1981:1) bahwa pengertian semantik ialah Semantics is the
technical term used to refer to the study of meaning, and since meaning is part
of language, semantics is a linguistic. Semantik merupakan istilah tekni yang
merujuk dalam suatu studi tentang makna dan karena makna merupakan
bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik.
2. Menurut Kridalaksana
Menurut Kridalaksana (2001:1993) bahwa pengertian semantik ialah bagian
dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan dan dengan
struktur makna suatu wicara. Makna ialah maksud pembicaraan, pengaruh
satuan bahasa dalam pemahaman persepsi, serta perilaku manusia atau
kelompok.
3. Menurut Chaer
Menurut Chaer (1989:60) bahwa pengertian semantik ialah hubungan antara
kata dengan konsep atau makna dari kata tersebut, serta benda atau hal yang
merujuk oleh makna itu yang berada diluar bahasa.
4. Menurut Tarigan
Menurut Tarigan (1985:7) bahwa pengertian semantik ialah menelaah
lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan
makna yang satu dengan yang lain dan pengaruhnya terhadap manusia dan
juga masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa semantik senantiasa
berhubungan dengan makna yang digunakan oleh masyarakat penuturnya.
Sumber : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-semantik-
menurut-para-ahli-unsur-jenis-jenis.html
Tanda dan lambang (simbol) merupakan dua unsur yang terdapat dalam
bahasa. Tanda dan lambang (simbol) dikembangkan menjadi sebuah teori yang
dinamakan semiotik. Semiotik mempunyai tiga aspek yang sangat berkaitan
dengan ilmu bahasa, yaitu aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek pragmatik.
- Aspek Sintaksis studi tentang relasi yang sering kali tertuju pada pencarian
peraturan-peraturan yang pada dasarnya berfungsi secara bersama-sama. Sintaksis
semiotik tidak dapat membatasi diri dengan hanya mempelajari hubungan
antartanda dalam suatu sistem yang sama.
Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain, yang dapat berupa
pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, dan lain-lain.
2. Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia dari suara binatang
tersebut, misalnya:
(1) Yang bersifat verbal adalah tanda yang dihasilkan manusia melalui alat-
alat bicara (organ of speach)
Tanda dalam bentuk-bentuk huruf disebut lambang atau simbol seperti apa
yang tertulis, apa yang kita dengar dari seseorang yang berfungsi sebagai alat
komunikasi disebut lambang atau simbol. Perbedaan tanda dan lambang (simbol)
terletak pada hubungannya dengan kenyataan, tanda menyatakan hubungan
langsung dengan kenyataan, sedangkan lambang (simbol) tidak.
Unsur leksikal adalah unit yang terkecil di dalam sistem makna suatu ilmu
bahasa dan keberadaannya dapat dibedakan dari unit terkecil lainnya. Makna
leksikal dapat berupa categorematical dan syncategorematical, yaitu semua kata
dan imlpeksi, kelompok ilmiah dengan makna struktural yang harus didefinisikan
dalam satuan konstruksi.
Simbol atau lambang adalah unsur bahasa berupa kata (frasa, klausa,
kalimat, wacana), referent adalah objek atau hal yang ditunjuk (peristiwa, fakta di
dalam dunia pengalaman manusia), sedangkan konsep (reference) adalah apa
yang ada pada pikiran kita tentang objek yang diwujudkan melalui lambang
(simbol).
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_8.pdf
2. Kesesuaian
Terdapatnya kecocokan antara kesempatan dan keadaan pembicara, yaitu
kecocokan dalam konteks sosial seperti makna denotatif, konotatif, jargon,slang
prokem, dan lainnya. Dan apakah kata-kata yang dipilih atau dipakai dapat
diterima oleh masyarakat, pendengar atau pembaca.
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/
DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA_power_point.pdf
c. Penamaan
Istilah adalah nama tertentu yang bersifat khusus atau suatu nama yang
berisi kata atau gabungan kata yang cermat, mengungkapkan makna, konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Definisi adalah nama
yang diberi keterangan singkat dan jelas di bidang tertentu. Sebagai gejala
kebudayaan, bahasa bersifat dinamis, bahasa tumbuh dan berkembang sejalan
dengan meningkatnya kemajemukan persepsimanusia terhadap dunia sekitar dan
dunia yang ada di dalam dirinya. Unsur nama-nama (kosakata) adalah unsur
bahasa yang paling labil. Nama-nama apabila diperhatikan secara seksama, tidak
hanya nama benda atau peristiwa yang disekitarnya ada yang berubah, nama baru
pun bisa muncul dengan perkembangan tersebut.
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_8.pdf
1. Pengertian (sense)
2. Perasaan (feeling)
3. Nada (tone)
4. Tujuan (intension)
1. Pengertian (sense)
Aspek makna Pengertian (sense) ini dapat dicapai apabila antara pembicara/
penulis dan kawan bicara atau pembaca berbahasa sama. Makna pengertian
disebut juga dengan tema, yang melibatkan ide atau pesan yang dimaksud dalam
sebuah pembicaraan. Pengertian tema adalah aspek makna yang bersifat obyektif,
yakni ide yang sedang diceritakan, berupa hubungan bunyi dengan obyeknya.
Tema merupakan landasan penyapa/pembicara untuk meyampaikan hal-hal
tertentu kepada lawan bicara dengan mengharapkan reaksi tertentu.
2. Perasaan (feeling)
3. Nada (tone)
Aspek makna Nada (tone) adalah an attitude to his listener (‘sikap
pembicara terhadap kawan bicara’) atau sikap penulis terhadap pembaca.
Aspek makna nada ini melibatkan pembicara untuk memilih kata-kata yang
sesuai dengan keadaan kawan bicara dan pembicara sendiri.
Aspek makna nada ini berhubungan pula dengan aspek makna perasaan,
misalnya, bila kita sedang jengkel maka sikap kita akan berlainan dengan
perasaan bergembira terhadap kawan bicara. Bila kita jengkel akan memilih aspek
makna nada dengan meninggi, berlainan dengan aspek makna yang digunakan
bila kita memerlukan sesuatu, maka akan mempergunakan aspek makna nada
yang beriba-iba dengan nada merata atau merendah.
4. Tujuan (intension)
Aspek makna tujuan yang kita ungkapkan pasti memiliki tujuan tertentu.
Misalnya, bertujuan supaya kawan bicara kita mengubah kelakuan (tindakan)
yang tidak diinginkan oleh kita.
a. deklaratif
b. persuasif
c. imperatif
d. naratif
e. politis
f.paedagogis (pendidikan)
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_7.pdf
http://eprints.ums.ac.id/51757/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Daftar Pustaka
1. Sumber http://lib.unnes.ac.id/39139/1/Pengantar%20Linguistik.pdf
2. Sumber http://eprints.ums.ac.id/32744/2/04.%20BAB%20I.pdf
3. Sumber
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_8.pdf
Diakses tanggal 17/12/2021, Pukul 00.21 WIB
4. Sumber
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDON
ESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/
DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA_power_point.pdf
Diakses tanggal 17/12/2021, Pukul 01.37 WIB
5. Sumber
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_7.pdf
6. Sumber http://eprints.ums.ac.id/51757/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
7. Sumber http://digilib.uinsgd.ac.id/27221/5/5_bab2.pdf
8. Sumber https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/03/pengertian-
semantik-menurut-para-ahli-unsur-jenis-jenis.html