Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENELITIAN

Museum Kota Palu

OLEH :
NAMA : ARIF
STANBUK : C 201 18 432
KELAS : M8 Manajmen

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVESITAS TADULAKO
Bab 1
Pendahuluan
A. latar belakang
penelitian atau pengamatan ini, di lakukan untuk memberitahukan bahwa kota palu
khususnya sulaweai tengah juga mempunyai sejarah dan peninggalan-peninggalan
yang harus di ketahui,di jaga, dan pastinya di lestarikan dan sebagian besar
peninggalan-peninggalan tersebut di tempatkan di museum kota palu.

B. tujuan penelitian
tujuan penelitian ini adalah agar siswa dapat mengerahui tentang sejarah
perkembangan indonesia khususnya sulawesi tengah kota palu, bahwa ernah terjadi
dan terdapat berbagai macam peninggalan-peninggalan bersejarah yang harus terus
menerus di ingat dan di jaga.

C. manfaat penelitian
manfaat penelitian di museum ini banyak sekali dimana kita dapat mengenal mulai
dari budaya, proses masuknya agama di kota palu, bahasa, tulisan dan prabotan-
prabotan tradisional yang sekarang sudah sangat jarang sekali di gunakan, begitu pula
dengan mata pencarian, baju adat,cara pemakaman dan lain sebagainya yang
mungkin saja sampai sekarang belum terdengar di telinga masyarakat.

D. tempat dan waktu


tempat penelitian adalah di museum yang berlokasi di tengah kota palu. museum
ini terletak di jalan kemiri no 23 kelurahan kamonji, kecamatan palu barat, kota palu,
provinsi sulawesi tengah yang di laksanakan pada tanggal 12 Desember 2018 pada
hari sabtu.
Bab II
Pembahasan
Didalam Museum dipamerkan beragam benda yang mempunyai nilai sejarah
dan budaya berkaitan dengan peradaban manusia serta lingkungannya.
Benda benda tersebut dipajang dalam ruang pameran dengan penataan mengacu
konsep 7 (tujuh) unsur kebudayaan serta penataan benda berdasarkan
pengelompokan jenis koleks.

Museum Sulawesi tengah adalah museum umum yang menyimpan 10 jenis


koleksi, terdiri dari koleksi Geologika, Biologika, Etnografika, Keramologika, Seni
Rupa dan Teknoloigka Modern.

Di dalam museum juga di pamerkan beragam benda yang mempunyai nilai


sejarah dan budaya berkaitan dengan peradaban manusiaserta lingkungannya.
Bab III
Contoh Pameran

Adapun beberapa contoh koleksi yang bisa saya jelaskan adalah sebagai
berikut:

A.Koleksi Etnografika

1.Jenis-jenis perhiasan
Jenis perhiasan ini di kelompokkan dalam koleksi Etnografika. Digunakan
oleh kalangan bangsawan (madika) dan orang-orang kaya sebagai perlengkaan
pakaian adat dalam berbagai upacara adat. Perhiasan ini berupa:

• Hiasan Kepala(Mahkota)
• Hiasan Leher(Gogo)
• Hiasan Dada(Geno)
• Hiasan Dada(Kavari)
• Hiasan Tangan(Lola)
• Hiasan Tangan(Pawala)
• Anting-anting(Dali Taroe)
• Ban Pinggang(Sulepe)
• Penutup Kelamin(Jenpa)
2.Jenis-jenis Guma (pedang)
Ada tiga jenis guma (pedang) yang dikenal masyarakat sulawesi tengah dan
penggunaannya dalam upacara.
Adapun benda-benda tersebutdi klasifikasikan menurut status social masyarakat.
Jenis Guma itu antara lain:
•Guma Kalama
Digunakan pada upacara adat oleh kaum bangsawan. Guma Kalama berasal
dari desa Bolapapu, kecamatan Kulawi kabupaten Sigi.

•Guma Lompo
Digunakan oleh semua kalangan atau lapisan masyarakat sebagai peralatan
rumah tangga. Guma Lompo berasal dari desa Beka, kecamatan Marawola
kabupaten sigi.

•Guma Toano
Digunakan oleh semua kalangan atau lapisan masyarakat sebagai peralatan
rumah tangga. Guma Lompo berasal dari desa Beka, kecamatan Marawola
kabupaten sigi.
B.Kepala Rusa

Kepala Rusa ini diperkirakan dari jenis Rusa Sambar (cervus unicolor) dan
merupakan rusa terbesar yang asli berasal dari Indonesia. Jenis rusa ini memiliki
13 subspesies yang hidup secara alami di Sumatra dan Kalimantan dan terdapat
juga di semenanjung Malaysia dan Thailand serta beberapa Negara di asia.

Ciri khas rusa sambar adalah tubuh yang besar, warna bulu kecoklatan dan
cenderung coklat ke-abu-abuan. Dapat tumbuh setinggi 102-160 cm dengan
panjang tubuh sekitar 150 cm.

Tanduk rusa hanya dimiliki rusa jantan yang tumbuh pada umur sekitar 4 bulan.
Tanduk pertama hanya berbentuk lurus dan baru bercabang pada pertumbuhan
tanduk berikutnya, tanduk akan lepas pada umur 10-12 bulan setelah tumbuh,
selanjutnya akan tumbuh kembali. Rusa sambar merupaa binatang diurnal yang
beraktivitas pada siang hari dan hidup secara berkelompok serta mendiami daerah
hutan tropis maupun subtropis hingga ketinggian mencapai 2000 meter dpl.
C. Tempayan Gerabah

Hasil temuan evakuasi arkeologi di situs Watunongko, Lembah Napu, kec. Lore
utara, kab. Poso, tanggal 27 Oktober 1998 oleh tim Balai Arkeologi Manado kerja
sama dengan bidang PSK Kanwil Depdikbud Sulteng dan Museum Negri Provinsi
Sulawesi Tengah. Menurut prof. Dr. R.P. Soejono, tempayan ini merupakan
temuan tempayan gerabah terbesar di Indonesia yang digunakan sebagai wadah
kubur pada masa megalitik di Sulawesi tengah.

Bab IV
Kesimpulan

A. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah bagaimana kita bisa menggenal suatu daerah


dari apa yang pernah terjadi, dimiliki dan peniggalan-peninggalan yang dimana itu
terangkum di dalam museum. Dimana di kota palu Sulawesi tengah terdapat
museum yang dapat memperkanalkan para generasi orang asing atau siapa saja,
untuk mengenal lebih jauh tentang budaya, kebiasaan agama,suku yang ada di kota
palu pada zaman dulu dan dapat membedakan nya dengan yang zaman sekarang.

Anda mungkin juga menyukai