Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH

“ ZAMAN NEOLITHIKUM “

Kelompok 1

Nama Anggota :

1. Kalya Dinda Rahmanti


2. Leovina Agnestin Budiyanto
3. Lucky Hermawan
4. Naufal Fahurrahman
5. Siti Adinda Al-Zahra
6. Verina Khaira Koswara

Pembimbing : Ibu Windi Fauziah S,pd.

SMK NEGERI 1 JAKARTA


Jl. Budi Utomo No.7, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710

Page 1|8
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
BAB I PENDAHULU
1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
3. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

BAB II PEMBAHASAN
A. ZAMAN Neolithikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
1. Pengertian Zaman Neolithikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. Sejarah Zaman Neolithikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5, 6
3. Jenis Manusia Purba . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
4. Corak Kehidupan Sosial-ekonomis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
5. Hasil-Hasil Budaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan dan saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

Page 2|8
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ibu Windi Fauziah S,pd.
selaku pengajar mata pelajaran Sejarah yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya masih merasa banyak kekurangan-


kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki para penyusun. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari
teman-teman maupun pengajar. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Jakarta, Agustus 2023

Penyusun, Kelompok 1
Siti Adinda Al-Zahra

Page 3|8
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan merupakan faktor penentu manusia memilih lokasi pemukiman. Oleh karena itu
manusia memperhatikan kondisi lingkungan dan penguasaan teknologi. Terdapat beberapa
variabel yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, antara lain :
1. Tersedianya kebutuhan akan air, adanya tempat berteduh, dan kondisi tanah yang tidak
terlalu lembab
2. Tersedianya sumber daya makanan
3. Faktor yang memberi elemen-elemen tambahan akan binatang laut atau binatang air
(dekat pantai, sungai, danau, dan mata air)

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai
berikut:
1. Apa itu Zaman Neolithikum ?
2. Kapan Zaman Neolithikum terjadi ?
3. Apa saja corak kehidupan sosial-ekonomis ?
4. Apa saja hasil budaya dari Zaman Neolithikum ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu zaman Neolithikum
2. Untuk mengetahui Sejarah pada zaman Neolithikum
3. Untuk mengetahui apa saja corak kehidupan sosial-ekonomis dari zaman Neolithikum
4. Untuk mengetahui budaya apa saja yang dihasilkan dari zaman neolithikum

Page 4|8
BAB II PEMBAHASAN

2.A.1 Pengertian Zaman Neolithikum


Zaman neolitikum atau kerap disebut sebagai zaman batu muda adalah periode sejarah
dimana manusia sudah memiliki teknologi dan kebudayaan yang cukup berkembang.

Pada zaman ini, manusia sudah mampu


mengolah dan mengasah batu dengan baik,
mengembangkan sistem pertanian dan
peternakan sederhana, serta mulai hidup
menetap.

Selain itu, manusia juga sudah mulai menguasai


teknik pengolahan tanah liat untuk membuat
tembikar sebagai alat penyimpanan. Gaya
hidup yang menetap dan aktivitas yang semakin beragam ini pun tentu saja menyebabkan
perubahan kebudayaan dimana manusia purba semakin dituntut untuk berkerjasama
sehingga muncul sistem sosial.

Pada dasarnya, neolitikum adalah zaman batu yang terakhir sebelum manusia masuk ke
zaman perundagian yaitu zaman besi dan zaman perunggu.

Zaman megalitikum sebenarnya berada didalam neolitikum ini, yang menjelaskan mengenai
konsep bangunan-bangunan batu besar yang dibangun oleh manusia purba pada zaman
tersebut.

A.2 Sejarah atau waktu terjadinya zaman neolithikum

Periode ini dimulai pada sekitar Milenium ke-10 sebelum masehi. Sekitar 12000 tahun yang
lalu, kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta keterampilan manusia purba sudah
mulai memungkinkan mereka untuk mengolah batu-batuan dengan baik serta hidup
menetap. Fase ini dikenal sebagai zaman batu muda yang terjadi setelah zaman batu madya,
atau mesolitikum.
Pada saat ini, manusia sudah mulai hidup
menetap dalam tempat tinggal permanen/semi-
permanen. Selain itu, manusia juga mulai
melakukan aktivitas bercocok tanam serta
peternakan yang sangat sederhana. Manusia
purba pada zaman ini menanam beberapa
tanaman tertentu seperti keladi, labu air, padi,
sukun, pisang, serta ubi rambat.
Karena sudah melakukan proses pertanian dan
peternakan sederhana, maka kebudayaan manusia berubah dari berburu dan meramu untuk
mencari makan (Food gathering) menjadi memproduksi makanan (Food producing). Karena
Page 5|8
bersifat sedenter atau tidak berpindah-pindah lagi, manusia pun mengembangkan teknologi
perumahan yang lebih baik, dengan rumah-rumah permanen yang dibangun untuk
melindungi dari bahaya alam.
Selain itu, manusia purba juga sudah mulai memikirkan
mengenai ketahanan pangan dengan cara membangun
lumbung pangan untuk menyimpan surplus produksi pangan.
Untuk meregulasi semua hal ini, maka manusia purba
pada zaman ini sudah mengenal sistem kasta dan juga
sistem tingkatan-tingkatan hierarki. Terdapat seorang
yang dianggap sebagai Primus Interpares atau yang
utama dari sesamanya. Umumnya, individu ini adalah kepala suku atau tetua adat dari
komunitas tersebut.
Konsep ini pun didukung oleh masyarakat yang sudah mengenal spiritualitas dalam bentuk
animisme dan juga dinamisme. Dalam ilmu pertanian, zaman neolitikum ini kerap dianggap
sebagai revolusi pertanian pertama, atau revolusi neolitikum dimana pertanian dan
peternakan mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia.

A.3 Jenis Manusia Purba


Manusia pendukung masa ini adalah Homo
Sapiens, ras mongoloid dan austramelanesoid.
Pada zaman ini, wilayah Indonesia sudah
mengalami pembauran dengan beberapa ras
migran. Salah satunya adalah ras Malayan
Mongoloid yang dikenal sebagai Melayu Austronesia dan berasal dari Yunan, China Selatan.
Ras ini datang dengan membawa pengetahuan berupa ilmu bercocok tanam di ladang.
Sementara itu kehidupan manusia purba yang tidak lagi nomaden juga menjadi pemicu
untuk melakukan kegiatan bercocok tanam.

A.4 Corak Kehidupan Sosial-ekonomi


1. Sosial
Manusia purba pada zaman neolitikum mulai mengenal pola-pola kehidupan sosial yang
ditandai dengan adanya peraturan hidup bersama yang dibuat dalam suatu kelompok hidup.
Hal ini juga tidak lepas dari kehidupan yang tidak lagi nomaden. Selain itu manusia juga
sudah paham cara bercocok tanam, berburu dengan mata panah, serta beternak.
2. Ekonomi
Perekonomian manusia purba pada zaman neolitikum secara umum meningkat pesat.
Manusia sudah mulai mengenal adanya sistem perdagangan yaitu sistem tukar menukar
barang atau yang kemudian dikenal sebagai barter.

Page 6|8
A.5 Hasil-hasil budaya atau peninggalan Sejarah
1. 𝗸𝗮𝗽𝗮𝗸 𝗹𝗼𝗻𝗷𝗼𝗻𝗴 berbentuk batu lonjong diperkirakan
memiliki tangkai Alat ini digunakan untuk menebang
pohon. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan
di Indonesia bagian timur (Minahasa dan Papua).
2. 𝗸𝗮𝗽𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗿𝘀𝗲𝗴𝗶 berbentuk persegi dengan fungsi
yang sama dengan cangkul untuk kegiatan
persawahan. Untuk yang ukurannya yang besar,
kapak persegi sering disebut beliung atau pacul,
sedangkan yang berukuran kecil bernama tarah
(tatah) berfungsi untuk mengerjakan kayu. Wilayah
penemuan dari kapak persegi adalah Indonesia
bagian barat seperti Jawa, Sumatera dan Bali.
3. 𝗺𝗮𝘁𝗮 𝗽𝗮𝗻𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘁𝗮 𝘁𝗼𝗺𝗯𝗮𝗸 terbuat dari batu yang
diasah kedua sisinya untuk berburu. Mata panah banyak
ditemukan di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
4. 𝗽𝗲𝗿𝗵𝗶𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗯𝗮𝘁𝘂 yang ditemukan di Jawa

5. 𝗽𝗮𝗸𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝘂𝗹𝗶𝘁

6. 𝘁𝗲𝗺𝗯𝗶𝗸𝗮𝗿

Page 7|8
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang luas di bidang
perubahan. Perkembangan tersebut merupakan rangkaian dari perkembangan yang pernah
terjadi sebelumnya.
Dalam sejarah dijelaskan yang pada awalnya, kehidupan masyarakat dimulai dari
masyarakat primitif yang hidup sederhana. Mereka hidup dari hasil berburu dan
mengumpulkan makanan yang terdapat di alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia primitif berkembang dan beruhah menjadi beternak. Seiring dengan
berkembangnya peradaban, kemudian muncul pertanian dalam bentuk yang sederhana
yaitu dengan cara berladang, lalu kemudian dengan semakin berkembangnya teknologi
kemudian manusia mulai mengenal apa yang namanya industri.

SARAN
Kita harus melestarikan kebudayaan di negara ini dan harus menjaga peninggalan yang ada
sejak zaman dahulu. Dan kehidupan sejarah masa lalu harus dijadikan pedoman supaya kita
tidak hidup terbelakang seperti dulu, tetapi harus semakin maju dan maju seperti alur
zaman

TERIMA KASIH

Page 8|8

Anda mungkin juga menyukai