Anda di halaman 1dari 11

MAKALA

ZAMAN NEOLITIKUM
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampuh : Dr. Rosidah Karim Yabu M.Si

Di Susun Oleh Kelompok III :

Andrias Togomi (C 205 23 087)


Riski Amalia (C 205 23 086)
Ratmin Susanti (C 205 23 088)
Hikmawati Mustapa (C 205 23 089)
Mega B. Libi (C 205 23 093)
Elma (C 205 23 103)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

2
Kata Pengantar
Selamat datang dalam eksplorasi zaman prasejarah yang mengubah peradaban
manusia secara mendasar - Zaman Neolitikum. Dalam perjalanan ini, kita akan menyelami
Revolusi Budaya dan Kebudayaan Manusia yang menjadi tonggak penting dalam evolusi
sosial dan ekonomi manusia.
Zaman Neolitikum, juga dikenal sebagai Era Batu Tengah, melibatkan perubahan
revolusioner dalam cara manusia hidup, beralih dari gaya hidup pemburu-pengumpul menjadi
masyarakat pertanian dan peternakan yang tetap. Ini bukan sekadar pergeseran subsisten,
tetapi suatu era di mana manusia mulai mengelola sumber daya alam secara lebih sistematis
dan membentuk komunitas yang lebih kompleks.
Revitalisasi pola hidup manusia di Neolitikum tidak hanya mencakup peralihan ke
pola ekonomi berbasis pertanian, tetapi juga melibatkan inovasi teknologi dan perubahan
dalam organisasi sosial. Ini adalah periode di mana manusia mulai menanam dan merawat
tanaman, menjinakkan hewan, dan membentuk desa-desa yang menandai titik awal
perkembangan kehidupan perkotaan.
Dalam perjalanan ini, kita akan menjelajahi bukan hanya perkembangan teknologi
pertanian seperti penggunaan alat pertanian dan domestikasi hewan, tetapi juga dampak sosial
dan budaya dari perubahan ini. Pembentukan masyarakat agraris membawa konsep properti
pribadi, perubahan dalam hierarki sosial, dan munculnya spesialisasi pekerjaan.
Lebih dari sekadar catatan sejarah, Zaman Neolitikum merangkul revolusi budaya dan
kebudayaan yang melibatkan manusia dalam pengelolaan lingkungan mereka, pembentukan
masyarakat yang lebih kompleks, dan penciptaan fondasi bagi peradaban masa depan. Dalam
menyelami masa lalu ini, kita dapat lebih memahami akar peradaban manusia dan bagaimana
keputusan-keputusan yang diambil oleh manusia prasejarah pada masa itu membentuk dunia
yang kita kenal saat ini.
Semoga perjalanan ini membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang
Revolusi Budaya dan Kebudayaan Manusia di Zaman Neolitikum, serta memberikan
wawasan baru tentang bagaimana perubahan pada masa lalu dapat membentuk arah
peradaban manusia menuju masa depan.

Kelompok III

i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Neolitikum...............................................................................2
2.2 Tentang Sebuah Revolusi ..........................................................................2
2.3 Kebudayaan hasil Zaman Neolitikum........................................................2
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................................6
2. Saran .....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah Indonesia adalah mata pelajaran yang membekali peserta didik dengan
pengetahuan tentang dimensi ruang-waktu perjalanan sejarah Indonesia, keterampilan dalam
menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak, serta sikap
menghargai jasa para pahlawan yang telah meletakan pondasi bangunan Negara Indonesia
beserta segala bentuk warisan sejarah, baik benda maupun bukan benda.sejarah Indonesia
pada konsepnya mempelajari tentang masa lalu atau biasa di sebut sejarah.untuk mempelajari
dengan sangat musuh saya akan membuat makalah dengan berjudul “neolitikum; sebuah
revolusi kebudayaan ”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Neolitikum?
2. Apa yang dimaksud tentang sebuah Revolusi?
3. Apasaja Kebudayaan hasil Zaman Neolitikum?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang masa neolitikum
2. Menjelaskan tentang sebuah revolusi
3. Menjelaskan tentang Kebudayaan hasil Zaman Neolitikum

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ZAMAN NEOLITIKUM


Neolitikum artinya zaman batu muda. Zaman ini berlangsung setelah zaman batu
madya (Mesolitikum). Diperkirakan zaman ini telah dimulai di Indonesia pada 1500 SM.
Sesuai dengan urutannya, zaman Neolitikum tentunya lebih maju daripada zaman
Mesolitikum. Bahkan di zaman ini, terjadi sebuah revolusi budaya yang beberapa dari budaya
tersebut masih digunakan manusia pada zaman modern.
Zaman Neolitikum ini, terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin di Indocina)
ke Nusantara yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan
barat dan jalan utara.

2.2 NEOLITIKUM : SEBUAH REVOLUSI BUDAYA


Neolitikum sering dikatakan sebagai zaman revolusi budaya. Mengapa demikian?
Karena pada zaman ini terjadi perubahan kebudayaan dari mengumpulkan makanan (food
gathering) menjadi memproduksi makanan (food producing). Hal ini menunjukkan adanya
kemajuan pesat dari kebudayaan sebelumnya pada masa Mesolitikum. Pada zaman ini pula
manusia sudah mulai mengenal cara bercocok tanam dan beternak untuk memenuhi
kebutuhannya. Mereka membakar hutan dan menanaminya dengan tanaman yang bisa
dimakan seperti umbi-umbian. Mereka juga beternak untuk dimanfaatkan dagingnya demi
memenuhi kebutuhan pangan mereka. Mereka juga sudah mengenal tempat tinggal tetap.
Mereka tidak lagi hidup secara nomaden untuk mendapatkan makanan. Mereka terdiri dari
sebuah kelompok yang menghuni sebuah perkampungan yang tak beraturan. Dimulai dari
kelompok kecil hingga membentuk sebuah perkampungan besar.
Namun mereka juga memiliki kendala. Mereka harus memikirkan bagaimana caranya
bertahan di kondisi alam yang belum stabil. Apalagi ditambah dengan ancaman hewan buas
yang dapat menyerang kapan saja. Sehingga mereka memiliki solusi yaitu tinggal di rumah
panggung.

2.3 KEBUDAYAAN HASIL ZAMAN NEOLITIKUM


Zaman Neolitikum melahirkan berbagai kebudayaan yang berbeda di seluruh dunia.
Kebudayaan ini tercermin dalam seni, arsitektur, kerajinan, dan sistem kepercayaan.
Contohnya adalah artefak seperti gerabah indah, monumen batu besar seperti Stonehenge,
dan seni dinding gua kuno.

2
A. Cara hidup di zaman neolitikum
Cara hidup Zaman neolitikum membawa perubahan-perubahan besar karena
pada Zaman itu. Manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal
Bersama dalam Kampung. Berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan
segala peraturan kerja sama. Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai
macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerja sama itu. Dapat dikatakan pada
zaman neolitikum itu terdapat dasar-dasar pertama untuk penghidupan manusia
sebagai manusia, sebagaimana kita dapatkan sekarang.

B. Kebudayaan hasil zaman neolitikum


Sebagaimana yang kita ketahui di atas, zaman ini telah membawa perubahan
besar bagi peradaban manusia. Beberapa diantaranya yaitu :
1. Pada zaman ini, masyarakatnya sudah mengenal kepercayaan. Mereka percaya
bahwa roh orang yang telah mati tidak lenyap begitu saja. Sehingga diadakan
upacara penguburan terutama bagi orang-orang besar atau yang berpengaruh
besar terhadap suatu kelompok. Biasanya saat dikubur, disertakan pula
beberapa bahan yang dipakai sehari-hari yang dipercaya dapat memudahkan
jalannya roh ke alam arwah. Beberapa juga membuat penanda berupa batu
besar yang menjadi awal lahirnya zaman batu besar (Megalitikum).
2. Manusia zaman ini sudah membuat lumbung-lumbung untuk menyimpan hasil
panen berupa padi dan gabah.
3. Mereka sudah mulai membuat kerajinan tangan seperti tembikar, gerabah,
maupun perhiasan dari batu.
4. Alat-alat yang dibuat bentuknya sudah tidak kasar. Kedua sisi alat tersebut
sudah dihaluskan untuk menunjang sistem bercocok tanam mereka. Beberapa
alat tersebut seperti beliung persegi, kapak lonjong, alat-alat obsidian, mata
panah, kapak persegi, dan kapak bahu. Alat-alat tersebut tersebar di hampir
seluruh Indonesia.

C. Alat-alat zaman neolithikum


Pada zaman neolitikum ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
1. Pahat Segi Panjang

3
Daerah asal kebudayaan pahat segi panjang ini meliputi Tiongkok Tengah dan
Selatan,daerah Hindia Belakang sampai ke daerah sungai gangga di India,
selanjutnya sebagian besar dari Indonesia, kepulauan Philipina, Formosa,
kepulauan Kuril dan Jepang.
2. Kapak Persegi
Asal-usul penyebaran kapak persegi melalui suatu migrasi bangsa Asia ke
Indonesia. Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar
penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium.
Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan
kecil. Yang ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai
cangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan
fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana
lazimnya pahat. Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa,
juga dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat
dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat
atau tanda kebesaran. Kapak jenis ini ditemukan di daerahi Sumatera, Jawa,
bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
3. Kapak Lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-
hitaman. Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan
ujungnya yang lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya
diasah hingga tajam. Untuk itu bentukkeseluruhan permukaan kapak lonjong
sudah diasah halus. Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim
disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil,
sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi. Daerah
penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti, Tanimbar
dan Irian. Dari Irian kapak lonjong tersebar meluas sampai di Kepulauan
Melanesia, sehingga para arkeolog menyebutkan istilah lain dari kapak
lonjong dengan sebutan Neolithikum Papua.
4. Kapak Bahu
Kapak jenis ini hampir sama seperti kapak persegi, hanya saja di bagian yang
diikatkan pada tangkainya diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol
yang persegi. Daerah kebudayaan kapak bahu ini meluas dari Jepang,
Formosa, Filipina terus ke barat sampai sungai Gangga. Tetapi anehnya batas

4
selatannya adalah bagian tengah Malaysia Barat. Dengan kata lain di sebelah
Selatan batas ini tidak ditemukan kapak bahu, jadi neolithikum Indonesia tidak
mengenalnya, meskipun juga ada beberapa buah ditemukan yaitu di Minahasa.
5. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
Jenis perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang
dari batu indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai
pembuatannya. Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi
kayu dan sebagai alat abrasi (pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang
ditemukan juga alat-alat perhisasan lainnya seperti kalung yang dibuat dari
batu indah pula. Untuk kalung ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau
batu-batu akik.
6. Pakaian dari kulit kayu
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang
sederhana yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan
pekerjaan kaum perempuan. Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan
atau pantangan yang harus di taati. Sebagai contoh di Kalimantan dan
Sulawesi Selatan dan beberapa tempat lainnya ditemukan alat pemukul kulit
kayu. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang zaman neolithikum sudah
berpakaian.
7. Tembikar (Periuk belanga)
Bekas-bekas yang pertama ditemukan tentang adanya barang-barang tembikar
atau periuk belanga terdapat di lapisan teratas dari bukit-bukit kerang di
Sumatra, tetapi yang ditemukan hanya berupa pecahan-pecahan yang sangat
kecil. Walaupun bentuknya hanya berupa pecahan-pecahan kecil tetapi sudah
dihiasi gambar-gambar. Di Melolo, Sumba banyak ditemukan periuk belanga
yang ternyata berisi tulang belulang manusia.

D. Implikasi Zaman Neolitikum pada Peradaban Manusia


Zaman Neolitikum membantu ujung tombak peradaban manusia dengan
memungkinkan perkembangan pemukiman tetap, pertanian, kebudayaan, dan sistem sosial
yang lebih kompleks. Hal ini membentuk dasar bagi peradaban masa depan dan mengubah
secara dramatis cara hidup manusia hingga saat ini.

5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari isi materi yang kami sajikan kita bisa menarik kesimpulan zaman neolitikum
yaitu
periode revolusi budaya yang mengubah sejarah manusia. Dari pengembangan pertanian
hingga perkembangan teknologi dan alat-alat, dampak dari zaman ini tetap dirasakan dalam
kehidupan manusia moderen. Mari kita lebih mendalami dan menghargai warisan peradaban
zaman Neolitikum.

B. Saran
Kita sebagai pelajar sudah seharusnya mempelajari apa saja yang terjadi pada zaman
dahulu untuk mengetahui asal muasal kebudayaan kita sehari-hari. Kita dapat belajar dari
kesalahan nenek moyang dan tidak mengulanginya lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

>.http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20130213165008AAwwxCR
>.http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/pra-sejarah-neolithikum-zaman-batu-
muda_16.html
>.http://buihkata.blogspot.com/2012/11/ciri-ciri-zaman-batu-neolitikum-zaman.html
>.Buku paket sejarah Indonesia kelas X

Anda mungkin juga menyukai