“ZAMAN MESOLITHIKUM”
Disusun Oleh:
Kelompok 2
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TADULAKO
PSDKU TOUNA
i
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT,yang mana berkat Hidayah, dan
Maunahnya kami bia menyelesaikan makalah ini dengan rampung.
Yang kedua, shalawat serta salamullah semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang mana berkat jerih payah beliau kita bisa menikmai indahnya hidup
dengan adanya Dinul Islam.
Dalam penulisan makalah kali ini, kami mempunyai kesempatan untuk mengangkat tema
“Zaman Mesolithikum”, yang mana dengan tema kali ini, kami berusaha untuk menggali lebih
dalam lagi akan ilmu pengetahuan yang masih beum kami ketahui sebelumnya, terutama
masalah zaman mesolithikum.
Dalam makalah ini, ada beberapa pembahasan, yaitu mengenai zaman mesolithikum, benda-
benda peninggalannya, dan kebudayaannya.
Dalam penulisan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif, agar pada penulisan makalah yang selanjutnya bisa
lebih baik lagi.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………….. 3
BAB III
PENUTUP …………………………………………….. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan
untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman
prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun
umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka
Bumi dimana manusia mulai hidup.
Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan.
Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum
ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan.
Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia
tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa
Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat
itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia
diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan
dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan
mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi,
biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya
didapat dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.
Ada beberapa rumusan yang kami jadikan permasalahan dalam penulisan makalah ini,
yaitu :
1.3. Tujuan
2. Untuk menjadi bahan latihan bagi kami sebagai kelompok II dalam mengidentifikasi
sejarah masa lampau.
1
1.4. Manfaat
1. Untuk memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca tentang Zaman Mesolithikum
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.5. Mesolithikum
Mesolitikum (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu) atau "Zaman Batu
Pertengahan" adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara
Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.
Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Jaman Prasejarah"
(bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865. Namun istilah ini
tidak terlalu sering digunakan sampai V. Gordon Childe mempopulerkannya dalam
bukunya The Dawn of Europe.
Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih
merupakan alat-alat batu kasar.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
3
1.6. Hasil Kebudayaan Mesolithikum
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels melakukan penelitian di bukit
kerang tersebut dan hasilnya menemukan kapak genggam. Kapak genggam yang
ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan pebble/kapak
genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu dipulau
Sumatra. Bahan-bahan untuk membuat kapak tersebut berasal batu kali yang
dipecah-pecah.
4. Pipisan
Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal
manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Penyelidikan pertama pada Abris Sous
Roche dilakukan oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa dekat
Sampung Ponorogo Jawa Timur. Alat-alat yang ditemukan pada goa tersebut
antara lain alat-alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, kapak yang
sudah diasah yang berasal dari zaman Mesolithikum, serta alat-alat dari tulang dan
tanduk rusa.Di antara alat-alat kehidupan yang ditemukan ternyata yang paling
banyak adalah alat dari tulang sehingga oleh para arkeolog disebut sebagai
Sampung Bone Culture / kebudayaan tulang dari Sampung. Karena goa di
Sampung tidak ditemukan Pebble ataupun kapak pendek yang merupakan inti dari
kebudayaan Mesolithikum. Selain di Sampung, Abris Sous Roche juga ditemukan
di daerah Besuki dan Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian terhadap goa di Besuki
dan Bojonegoro ini dilakukan oleh Van Heekeren. Di Sulawesi Selatan juga
banyak ditemukan Abris Sous Roche terutama di daerah Lomoncong yaitu goa
Leang Patae yang di dalamnya ditemukan flakes, ujung mata panah yang sisi-
sisinya bergerigi dan pebble. Di goa tersebut didiami oleh suku Toala, sehingga
oleh tokoh peneliti Fritz Sarasin dan Paul Sarasin, suku Toala yang sampai
sekarang masih ada dianggap sebagai keturunan langsung penduduk Sulawesi
Selatan zaman prasejarah. Untuk itu kebudayaan Abris Sous Roche di Lomoncong
disebut kebudayaan Toala. Kebudayaan Toala tersebut merupakan kebudayaan
Mesolithikum yang berlangsung sekitar tahun 3000 sampai 1000 SM. Selain di
Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, Abris Sous Roche juga ditemukan di daerah
Timor dan Rote. Penelitian terhadap goa tersebut dilakukan oleh Alfred Buhler
yang di dalamnya ditemukan flakes dan ujung mata panah yang terbuat dari batu
indah.
D. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Kebudayaan ini ditemukan dalam gua-gua dan dalam bukit-bukit kerang di Indo-
China, Siam, Malaka, dan Sumatera Timur. Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu
kali, seperti bahewa batu giling. Pada kebudayaan ini perhatian terhadap orang
meninggal dikubur di gua dan juga di bukit-bukit kerang. Beberapa mayatnya
diposisikan dengan berjongkok dan diberi cat warna merah. Pemberian cat warna
merah bertujuan agar dapat mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup.
Di Indonesia, kebudayaan ini ditemukan di bukit-bukit kerang. Hal seperti ini banyak
ditemukan dari Medan sampai ke pedalaman Aceh. Bukit-bukit itu telah bergeser
5
sejauh 5 km dari garis pantai menunjukkan bahwa dulu pernah terjadi pengangkatan
lapisan-lapisan bumi. Alur masuknya kebudayaan ini sampai ke Sumatera melewati
Malaka. Di Indonesia ada dua kebudayaan Bacson-Hoabinh, yakni:
E. Kebudayaan Toala
lukisan pra sejarahKebudayaan Toala dan yang serumpun dengan itu disebut juga
kebudayaan flake dan blade. Alat-alatnya terbuat dari batu-batu yang menyerupai batu
api dari eropa, seperti chalcedon, jaspis, obsidian dan kapur. Perlakuan terhadap orang
yang meninggal dikuburkan didalam gua dan bila tulang belulangnya telah mengering
akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan. Biasanya kaum
perempuan akan menjadikan tulang belulang tersebut sebagai kalung. Selain itu,
didalam gua terdapat lukisan mengenai perburuan babi dan juga rentangan lima jari
yang dilumuri cat merah yang disebut dengan “silhoutte”. Arti warna merah tanda
berkabung. Kebudayaan ini ditemukan di Jawa (Bandung, Besuki, dan Tuban),
Sumatera (danau Kerinci dan Jambi), Nusa Tenggara di pulau Flores dan Timor.
6
BAB III
PENUTUP
1.7. Kesimpulan
1. Mesolitikum (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu) atau "Zaman Batu
Pertengahan" adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara
Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.
Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih
merupakan alat-alat batu kasar.
7
DAFTAR PUSTAKA
3. Http://www.google.com/sejarah/dunia/pra-sejarah.
4. Http://www.google.com/sejarah/pra-sejarah/mesolithikum.
5. Http://www.google.com/sejarah/pra-sejarah/zamantengah.