Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam
proses belajar.
Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan
metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat menambah
wawasan pemikiran para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, Kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan dari para pembaca agar
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
B. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
C. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
D. Zaman Batu Besar (Megalitikum)
E. Zaman Logam
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman Batu adalah periode ketika peralatan manusia secara dominan terbuat dari
bahan batu. Peninggalan alat-alat dari batu bisa dibilang awet, dan bekas-bekas
peninggalannya dapat ditemukan hingga sekarang ini. Namun tidak dipungkiri bahwasanya
pada masa ini pula manusia purba membuat alat-alat dari bahan kayu atau bambu. Namun
jejaknya tidak berhasil ditemukan, karena jenis bahan ini rapuh dan mudah musnah.
Zaman batu tua disebut juga dengan nama Paleolitikum, periode ini merupakan awal
dari berlangsungnya zaman batu atau masa pertama. Seperti yang kita ketahui, zaman batu
dibagi menjadi empat periode, yaitu zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu
tengah (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum), dan zaman batu besar (megalitikum).
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap dan jelas mengenai
pengertian zaman batu tua (paleolitikum) beserta ciri-cirinya. Pembahasan kali ini sangat
menarik, karena peninggalan zaman batu tua sering kita jumpai di museum-museum dan
sering juga dibahas sewaktu di sekolah, yaitu kapak genggam dan kapak primbas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didalam penulisan makalah ini kami akan membahas
tentang:
1. Zaman Batu Tua (Palaeolitikum)
2. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
3. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
4. Zaman Batu Besar (Megalitikum)
5. Zaman Logam
Artinya zaman batu tua terjadi pada masa pleistosen atau diluvium. Alat-alat berbahan
batu yang dibuat masih sangat sederhana dan kasar. Dalam pembuatannya, tidak diasah
maupun dipolis sehingga alat-alat dari bahan batu buatan manusia periode ini masih dibilang
secara kasar. Kemudian jika dilihat dari sudut pandang mata pencahariannya, zaman batu tua
disebut sebagai masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana.
Seperti namanya, kapak ini digunakan dengan cara digenggam dengan tangan. Kapak
ini dikerjakan melalui cara masih sangat kasar. Beberapa pakar menyebutkan alat pada zaman
Paleolithikum dengan nama chopper. Alat ini ditemukan di Lapisan Trinil. Tidak hanya di
Pacitan, alat-alat dari masa Paleolitikum juga ditemukan di daerah Lahat (Sumatera Selatan),
Gombong (Jawa Tengah), dan Sukabumi (Jawa Barat).
Zaman Paleolitikum ditandai dengan kebudayaan manusia yang masih begitu sederhana.
Beberapa ciri kehidupan manusia pada zaman Paleolitikum, yaitu:
1. Kapak Genggam
Kapak genggam disebut juga dengan istilah "chopper". Kapak ini banyak ditemukan
di daerah Pacitan, Jawa Timur. Dinamakan kapak genggam karena jenis kapak ini tidak
mempunyai tangkai dan cara penggunaannya di genggam. Fungsi kapak genggam yaitu untuk
menggali umbi-umbian, menguliti binatang dan memotong sesuatu.
2. Kapak Primbas
Kapak ini memiliki fungsi sebagai senjata. Selain itu, kapak juga digunakan untuk
merimbas kayu dan memahat tulang. Jenis kapak ini ditemukan di Sukabumi (Jabar),
Gombong (Jateng) dan Lahat (Sumsel).
4. Flakes
Flakes adalah alat-alat berukuran kecil yang dibuat dari bahan batu Chalcedon. Flakes
biasanya digunakan untuk mengupas makanan, berburu, menangkap ikan atau
mengumpulkan umbi-umbian. Flakes termasuk dari kebudayaan Ngandong
B. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
Secara bahasa, mesolitikum mempunyai arti batu tengah “Bahasa Yunani: mesos
“tengah”, lithos batu”. Zaman Mesolitikum sendiri ialah zaman batu madya atau tengah.
Lalu, kenapa diartikan dengan kata tengah?
Hal itu disebabkan, zaman ini terjadi bersamaan dengan masa holosen yang terjadi
sekitar 10.000 tahun silam. Di zaman inilah manusia dipercaya maish menggunakan
batu untuk peralatan sehari-hari.
Ciri-ciri Zaman Mesolitikum
Adapaun ciri yang menunjukan Zaman Mesolitikum, diantaranya yaitu:
· Hidup menetap, sebab telah memiliki tempat tinggal yang resmi seperti gua dan pantai.
· Memiliki kemampuan bercocok tanam meski teknik yang digunakan masih sangat
sederhana.
· Sudah mengenal atau bisa membuat kerajian gerabah.
· Masih menerapkan sistem food gathering atau mengumpulkan makanan.
· Alat yang digunakan hampir sama dengan zaman palaeolithikum, yakni alat yang terbuat
dari bahan batu dan teksturnya masih kasar.
· Adanya sampah dapur yang disebut dengan kjoken mondinger.
Kebudayaan Zaman Mesolitikum
Peradaban Abris Sous Roche “Abris = Tinggal, Sous = Dalam, Roche = Gua”
Perdaban ini dimana manusia telah tinggal disuatu gua yang dapat kita jumpai pada
kebudayaan sampung bone di gua lawa, dekat sampung ponorogo, Jawa Timur.
Beberapa temuan di lamoncong, sulawesi selatan tahun 1928-1931 oleh van Stein Callenfels
seperti:
· tulang manusia jenis Papua Melanesoid
· flakes
· alat-alat dari tulang
· tanduk juga semakin memperkuat adanya kebudayaan ini.
Hal ini juga didukung dengan temuan lukisan berupa cap tangan dan juga binatang di gua
raha, pulau muna, sulawesio tenggara serta danau sentani papua.
Kepercayaan Zaman Mesolitikum
Sistem kepercayaan yang dianut pada Zaman Mesolitikum yakni animisme dan
dinamisme. Bukti adanya kepercayaan animisme dan dinamisme ini terdapat pada
lukisan di Goa Leang-Leang, Sulawesi dengan gambar telapak tangan wanita serta
gambar hewan yang diyakini bisa mengusir roh jahat.
Kehidupan Zaman Mesolitikum
Tentunya pada Zaman Mesolitikum, manusianya lebih cerdas jika dibandingkan
dengan para pendahulunya. Mereka telah hidup menetap di dalam gua. Dan pantai serta telah
memahami cara bercocok tanam meski teknik yang digunakan masih sangat sederhana.
Karena mereka memilih goa dan pantai sebagai tempat tinggal, maka banyak pula penemuan
kebudayaan pada zaman itu di dalamnya.
Zaman Mesolitikum juga masih menggunakan peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk
sebagai peralatan sehari-hari untuk mengumpulkan makanan.
Manusia zaman ini telah memiliki kemampuan dalam hal membuat gerabah dari
bahan tanah liat.
Benda pada Zaman Mesolitikum yang pernah ditemukan diantaranya yaitu:
· kapak genggam sumatra (sumatralith pebble culture)
· flake (flakes culture) di daerah toala
· alat dari bahan tulang (bone culture) di sampung.
Peninggalan dari zaman ini banyak ditemukan di pulau sumatra, pulau jawa, pulau
bali, dan nusa tenggara bagian timur. Tak hanya itu, manusia di zaman ini juga mempunyai
kecerdasan yang lebih dari para pendahulunya yaitu zaman paleolitikum.
Dengan tatanan sosial yang lebih rapih, tenang, tertata. Serta maju pada waktu itu
menjadi bukti Zaman Mesolitikum ini lebih maju atau baik.
Manusia Pendukung Zaman Mesolitikum
Adapaun manusia pendukung zaman mesolitikum yakni bangsa melanosoid.
Bangsa tersebut seperti nenek moyang orang Sakai, Aeta, Aborigin serta Papua.
Pipisan
Pipisan merupakan batu penggiling lengkap dengan landasannya. Tak hanya
digunakan sebagai penggiling makanan, alat ini juga difungsikan untuk menghaluskan
cat merah yang berasal dari tanah merah.
Peninggalan
Adapaun peninggalan pada Zaman Mesolitikum, diantaranya sebagai berikut:
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Bacson hoabinh adalah kebudayaan yang ditemukan di dalam bukit kerang serta
gua yang berada di Indo-china, sumatera timur, serta melaka.
Disini juga ditemukan alat lain seperti batu giling.
Cukup unik dibanding dengan yang lain. Jika ada seseorang yang meninggal,
peninggalan yang satu ini akan memposisikan mayat dengan kondisi berjongkok. Serta
mencatnya dengan warna merah.
Konon hal itu “agar mengembalikan hayat bagi mereka yang masih hidup”.
Kebudayaan Toala
Sebagian besar dari kebudayaan Toala membuat alat yang berasal dari bahan
batu dengan bentuk menyerupai batu api berasal dari eropa. Sebagai contoh: kaleson,
jaspis, obsidian dan kapur.
Berbeda dengan bacson hoabinh, penemuan ini akan menguburkan orang yang
meninggal di dalam gua dan pada saat tulang mayat telah mengering akan diambil
kembali. Dan diberikan kepada keluarganya sebagai bentuk kenang-kenangan.
Pada umumnya, kaum perempuan pada masa itu akan menggunakan tulang
tersebut sebagai kalung.
Zaman Mesolitikum ini telah mengalami banyak kemajuan dalam bidang
kebudayaan. Manusia di zaman ini telah mempunyai tempat tinggal semi permanen,
mengenal cara bercocok tanam. Hingga mempunyai kemampuan untuk membuat
kerajinan dari gerabah.
Hal tersebut tentu saja sebagai bukti bahwa manusia pada Zaman Mesolitikum
mengalami perkembangan dan mulai berinovasi.
Kapak Persegi
Kapak persegi dibuat dari batu persegi. Kapak ini dipergunakan untuk mengerjakan
kayu, menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia, kapak persegi atau juga
disebut beliung persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Nusa
tenggara.
Kapak Lonjong
Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong.
Ukurannya ada yang besar ada yang kecil. Alat digunakan sebagai cangkul untuk menggarap
tanah dan memotong kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ditemukan di Maluku, Papua, dan
Sulawesi Utara.
Mata Panah
Mata panah terbuat dari batu yang diasah secara halus. Gunanya untuk berburu.
Penemuan mata panah terbanyak di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Gerabah
Gerabah dibuat dari tanah liat. Fungsinya untuk berbagai keperluan.
Perhiasan
Masyarakat pra-aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung,
dan anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Maka dari itu, masa megalitikum disebut juga sebagai zaman batu. Menurut hasil
analisis dari para ahli arkeolog menyebutkan ciri-ciri masa megalitikum terletak pada fosil
yang temukan.
Dimana di zaman ini terdapat banyak sekali peninggalan berupa kapak batu, rumah
batu dan perlengkapan lain yang terbuat dari batu.
Kehidupan
Kehidupan sosial
Berkembang sejak zaman neolitimkun hinggazaman perunggu manusia pada zaman
megalitikum sudah bisa membuat serta meninggalkan kebudayaaan di zaman batu besar.
Kehidupan kebudayaan
Megalitikum meninggalkan kebudayaan yang cukup unik dan menarik. Bahkan di
zaman modern sekarang ini, kita masih dapat menjumpai kebudayaan tersebut.
Hal terebut disebabkan adanya suku di Indonesia yang masih tetap melestarikan
kebudayaan yang ada di masa megalitikum. Contohnya saja bangunan dengan batu yang
berundak, hal tersebut sama dengan peninggalan yang ada di zaman ini yang disebut pundek
berundak.
Selain itu, ciri dari kehidupan budaya di zaman megalitikum ditandai dengan
banyaknya temuan yang terbuat dari bahan dasar batu.
Kehidupan ekonomi
Alat-alat yang digunakan berbahan dasar batu.
Kehidupan kepercayaan
Mulai berinisiatif untuk mendirikan bangunan batu yang berukuran besar atau
megalitik sebagai tempat beribadah.Budaya megalitik inilah yang menjadi ciri khas asli dari
nenek moyang Indonesia sebelum menerima pengaruh dari hindu islam serta kolonial.
Dolmen
Meja batu yang digunakan sebagai tempat sesaji dan pemujaan terhadapt nenek
moyang yang berfungsi sebagai penutup sarkofagus.
Dolmen banyak ditemukan di daerah Besuki, Jawa Timur dan dikenal sebagai pandhusa.
Kubur Batu
Peti yang digunakan sebagai tempat menyimpan jenaza yang terbuat dari batu. Daerah
yang banyak ditemukan kubur batu diantaranya: Bali, Pasemah “Sumatera Selatan”,
Wonosari “Yogyakarta”, Cepu “Jawa Tengah” dan Cirebon “Jawa Barat”.
Sarkofagus
Sarkofagus juga merupakan peti yang digunakan untuk menyimpan jenazah, hanya
saja bentuk dari sarkofagus seperti palung atau lesung yang terbuat dari batu utuh dan telah
diberi penutup.
Sarkofagus banyak ditemukan di daerah Bali dan Bondowoso “Jawa Timur”
Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan yang berteras-teras yang digunakan sebagai
tempat pemujaan roh nenek moyang. Dalam perkembanyannya, pundek berundak juga
disebut sebagai bentuk awal dari candi di Indonesia.
Pundek berundak banyak ditemukan di daerah Lebak Sibedug “Banten Selatan”, Leles
“Garut” serta Kuningan “Jawa Barat”.
Menhir
Menhir adalah sebuah batu besar tunggal yang bentuknya seperti tiang atau tugu,
fungsinya sebagai tanda peringatan arwah nenek moyang. Menhir ini banyak ditemukan di
daerah Pasemah “Sumatra Selatan”, Ngada “Flores”, Rembang “Jawa Tengah” serta Lahat
“Sumatra Selatan”.
E. Zaman Logam
Zaman Logam adalah suatu zaman yang ditandai dengan perkembangan kemampuan
manusia yang sudah memiliki kemampuan untuk membuat berbagai alat yang berbahan dari
logam. Alat-alat yang diciptakan tentu dipergunakan sebagai penopang kehidupan mereka
pada saat itu. Dari perkembangan zaman yang menunjukkan bahwa manusia pada masa itu
sudah bisa membuat alat dari logam menunjukkan bahwa peradaban dan kebudayaan
manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Apalagi jika dibandingkan
dengan masa zaman batu, tentu sangat jauh berbeda. Namun demikian, meski pada masa
zaman logam sudah banyak alat dari logam, namun alat-alat dari batu masih digunakan tidak
ditinggalkan sama sekali.
Jika dilihat dari proses pembuatannya, pembuatan alat dari bahan baku logam ini bisa
dikatakan lebih mudah dari pada membuat alat dari batu. Karena dalam pembuatannya, alat
dari batu ini harus melalui proses yang cukup panjang seperti harus dipukul, diratakan, juga
diasah dan dihaluskan dan tentunya tak jarang batu itu hancur tak bisa digunakan. Sedangkan
pembuatan alat dari logam ckup mudah yaitu dengan hanya melebur terlebih dahulu logam
tersebut dan kemudian tinggal dituangkan ke cetakan dan disesuaikan dengan alat yang
dkehendaki.
Proses pembuatan alat dari logam ini tentu menunjukkan bahwa pada saat itu
peradaban dan teknologi sudah canggih. Hal ini ditunjukkan bahwa pada masa itu masyarakat
sudah bisa melebur logam dan bisa membuat alat-alat dari logam. Zaman logam ini sering
juga disebut sebagai zaman perundagian. Zaman logam sendiri juga memiliki pembagiannya
pada beberapa bagian. Di bawah ini adalah pembagian zaman logam sesuai dengan jenis
logam yang dimanfaatkan.
Sedangkan nekara adalah suatu benda yang terbuat dari logam perunggu yang pada
bagian tengah dan sisi atasnya tertutup. Di daerah lain seperti di daerah Pulau Alor, Nusa
Tenggara, benda ini disebut juga dengan moko. Moko adalah benda sejenis dengan nekara
namun memiliki ukuran yang lebih kecil.
Zaman Logam Besi
Pengertian Zaman Logam Besi adalah zaman dimana manusianya membuat berbagai
alat untuk menunjang kebutuhan hidup mereka dengan bebahan dasar logam besi. Caranya
sama seperti cara logam lain, yaitu dengan meleburnya terlebih dahulu baru kemudian
dituangkan ke sebuah cetakan yang disesuaikan dengan alat yang diinginkan. Pada zaman ini,
pembuatan alat-alat kebutuhan hidup lebih sempurna dari pada pada zaman tembaga atau
perunggu. Alat yang sudah dibuat pada zaman ini antara lain adalah mata kapak dan mata
tombak.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah makalah yang sangat sederhana ini dibuat, semoga memberikan manfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca semua.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dimasa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/11/pengertian-zaman-batu-tua-
paleolitikum-dan-ciri-cirinya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Paleolitikum
https://www.yuksinau.id/zaman-mesolitikum/
https://www.eduspensa.id/zaman-mesolitikum/
https://www.sridianti.com/zaman-neolitikum-ciri-peninggalan-kebudayaan.html
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/11/pengertian-zaman-batu-muda-
neolitikum.html
https://www.yuksinau.id/zaman-megalitikum/
http://www.guruips.com/2016/08/zaman-megalitikum-batu-tua-peninggalan.html
http://sejarahindonesiadahulu.blogspot.com/2016/12/zaman-logam-pengertian-dan-
pembagiannya.html
http://www.pengertianpakar.com/2016/03/pengertian-zaman-logam-dan-pembagian-
zaman-logam.html/#