DI SUSUN OLEH :
-LIA AMELIA
-USSY SETYOWATI
SMK RAFLESIA
BOGOR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat allah SWT.Karena berkat rahmat dan limpahnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’HASIL HASIL DAN NILAI NILAI BUDAYA
ZAMAN PRAAKSARA’’.
Tujuan kami menyusun laporan ini agar pembaca dapat lebih memahami HASIL HASIL DAN
NILAI NILAI BUDAYA ZAMAN PRAAKSA,Dalam menyusun laporan ini kami menyadari
bahwa masih banyak kesalahan oleh karena itu kritik dan saran selalu saya harapkan.sekian
Wassalamualaikum.wr.wb
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................4
B.Rumusan Masalah..............................................................................................4
C.Tujuan .................................................................................................4
2.Zaman Logam...............................................................................................7
A.Kesimpulan .................................................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Zaman praaksara merupakan zaman ketika manusia belum mengenal tulisan.Pada zaman ini
sudah muncul dan berkembangnya kebudayaan dari zaman batu dan zaman logam.Masa
praaksara sering di sebut sebagai zaman praaksara.
Manusia praaksara adalah manusia yang hidup sebelum tulisan mngenal.Karena belum
ditemukan peninggalan tertulis,maka gambaran mengenai khidupan manusia purba dapat
diketahui melalui peninggalan – peninggalan berupa fosil,artefak,abris saus roche,kejokken
moddinger dan lainnya.
Di dalam kebudayaan tersebut terkandung nilai – nilai kearifan lokal yang patut diteladani.Kita
sebagai ciptaannya wajib bersyukur atas anugerah akal ini, manusia dapat menghasilkan
budaya.
B. Rumusan masalah
3.Bagaimanakah perkembangannya ?
C.Tujuan
-Memahami perkembangan dan kepercayaan hasil dan nilai budaya zaman praaksara
4
BAB II
PEMBAHASAN
Benda benda peninggalan masa praaksara atau prasejarah dikategorikan ke dalam hasil
budaya,sebagai berikut.
1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika manusia mulai mengenal alat-alat yang terbuat dri
batu. Pada zaman ini, bukan berarti alat-alat dari kayu atau bambu tidak di buat.
Alat yang terbuat dari ahan kayu atau bambu mudah rapuh, tidak tahan lama seperti
dari batu, bekas-bekas peninggalannya tidak ada lagi. Zaman batu ini dibagi lagi
atas empat priode, yaitu:
1.Kebudayaan Pacitan
binatang.
2.Kebudayaan Ngandong
Alat – alatnya terbuat dari batu,tulang,dan tanduk binatang.
a)Alat serpih (flakes)
Alat serpih terbuat dari batu yang bentuknya kecil serta memiliki fungsi untuk
mengiris daging atau memotong buah – buahan.
b)Alat – alat dari tulang dan tanduk binatang.Alat ini berfungsi sebagai alat
penusuk,pengorek, dan tombak.Pendukung kebudayaan ini adalah jenis Homo.
5
b. Zaman Batu Madya (Mesolitikum)
Zaman batu madya di perkirakan berlangsung 200.000 tahun yang lalu, yaitu
selama masa Holosen. Dalam zaman ini, alat-alat yang dihasilkan sudah lebih
baik karena alat dari batu sudah mulai diubah dan dihaluskan pada bagian
tertentu yang diperlukan. Berarti, masyarakat pada zaman dahulu pola
berpikirnya mulai berkembang. Terlihat dari hasil-hasil kebudyaan atau alat-
alat peninggalan yang di temukan oleh para peneliti. Pada zaman ini manusia
sudah mempumyai tempat tinggal agak tetap, serta kegiatan bercocok tanam
secara sederhana.
Hasil-hasil budayanya, antara lain:
1. Abris sous roche
Abris sous roche adalah gua atau ceruk di dalam batu karang untuk tempat
berlindung. Gua tersebut di gunakan sebagai tempat tinggal manusia zaman
prasejarah. Pendukung kebudayaan ini adalah manusia Papua Melanesoid.
2. Sampah dapur (kjokkenmoddinger)
Sampah dapur ini berwujud kulit siput dan kerang yang menumpuk
membentuk bukit selama ribuan tahun sehingga sudah menjadi fosil.
Pendukung kebudayaan ini adalah manusia Papua melanesoid.
3. Kapak Sumatra (pebble)
Kapak Sumatra terbuat dari batu kali yang di pecah, berjenis kapak
genggam yang sudah di gosok, walaupun belum halus. Kapak ini banyak
ditemukan di daerah pantai sumtra timur laut,antara langsa (aceh) dan
medan (Sumatra utara).
4. Batu pipisan
Batu pipisan berfungsi untuk mengelilingi makanan dan menghaluskan cat
merah (diperkirakan berkaitan dengan ucapan kepercayaan).Batu pipisan
terdiri atas batu penggiling dan landasannya.
6
Pada zaman neolitikum,peralatan dari batu sudah di gosok halus karena mereka
sudah mengenal teknik mengasah dan mengupam.peralatan itu antara lain:
1.kapak persegi
2.kapak lonjong
3.perhiasaan
4.tembikar
5.pakaian
2 Zaman Logam
Zaman logam adalah zaman sewaktu manusia sudah mampu membuat alat alat
perlengkapan hidupnya dari logam.teknik pembuatan alat alat logam ini di
lakukan dengan cara melebur terlebih dahulu bijih bijih logam yang nanti di
tuangkan dalam bentuk alat alat sesuai dengan yang di butuhkan.teknik
peleburan logam tersebut,yaitu a cire perdue dan bivalve.dengan
demikian,zaman logam ini tingkat kehidupan manusia sudah lebih tinggi dari
pada zaman batu.zaman logam di bagi atas:
a.zaman tembaga
b.zaman perunggu
hasil hasil kebudayaan dari zaman perunggu,antara lain:
1.nekara
2.bejana perunggu
3.kapak corong atau kapak sepatu
4.arca perunngu
5.benda benda perunggu
6.gerabah dan manik manik
c.zaman besi
jenis peralatan besi yang di temukan di Indonesia,antara lain:
1.mata kapak
2.pisau
3.sabit
4.ujung tombak
5.gelang,dan
7
6.pedang.
Nilai berasal dari ankata value (Inggris) yang diambil dari kata valere (Latin)
yang berarti baik,berharga.Nilai adalah sesuatu yang berharga,baik,dan berguna
bagi manusia.Masyarakat praaksara meninggalkan berbagai nilai budaya yang
masih ada hingga saat kini.Masyarakat praaksara sangat menjaga harmoni
dalam berhubungan dengan alam dan lingkungannya.Mereka menjaga hal
tersebut agar tidak menimbulkan malapetaka bagi masyarakat lain.Pola pikir
tersebut merupakan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat praaksara.
Dari hal tersebut,terselip pesan moral yang di sampaikan secara simbolik.ketika
manusia modern yang hidupnya lebih mengedepankan sifat sifat individualisme
dan materealisme,.
Nilai nilai kearifan lokal yang perlu di teladani saat ini di antaranya:
1.gotong royong
2.restribusi benda dan jasa antara pemimpin dan masyarakat
3.kebersamaan
4.kemampuan adaptasi menghadapi ketidakpastian
5.keterbukaan dan kemampuan mengolah budaya dari luar
8
Bagian tulang yang digunakan biasanya bagian tanduk dan kaki.Alat dari tulang
ini dipergunakan untuk mengorek atau menggali umbi-umbian.Selain untuk
mengorek alat ini dapat digunakan sebagai ujung tombak untuk keperluan
perburuan dan menangkap ikan.Berdararkan bentuknya alat serpih ini berfungsi
sebagai : pisau,gurdi,dan penusuk.
3 Masa perundingan
Masa perundingan adalah suatu masa di mana paratukang dan ahli memainkan peran penting
dalam masyarakat.pada masa ini telah ditemukan bijih bijih logam dan pembuatan benda benda
dari logam.timbulah golongan undagi,yaitu golongan yang terampil dalam melakukan suatu
jenis pekerjaan tertentu seperti pembuatan rumah kayu,benda benda logam,perhiasan,dan
sebagainya.
Pada masa itu,teknologi pembuatan benda benda berkembang lebih pesat di bandingkan masa
sebelumnya,hal ini dimulai dengan penemuan baru teknik
peleburan,pencampuran,penempaan,dan pencentakan.masa perundingan di Indonesia hanya
mengenal alat alat yang di buat dari perunggu dan besi,tidak mengenal alat alat dari
tembag,adapun untuk perhiasan terbuat dari perunggu dan emas.
a. nekara
9
b. kapak
d. gerabah
e. manik manik
f.perhiasaan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kepercayaan merupakan sebutan bagi sistem
religi di Indonesia yang tidak termasuk Salah satu dari 6 agama resmi. Kepercayaan adalah
keyakinan bahwa sesuatu yang di percayai itu benar atau nyata. Kepercayaan yang di anut
manusia purba adalah animism, dinamisme, dan tetomisme. Beberapa sistem kepercayaan
manusia sebagai berikut.
1. Animisme
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia
purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di
dunia. Merka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat
jahat, dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu,
gunung, dan sebagainya. Agar mereka tidak di ganggu roh jahat, mereka memberikan
sesaji kepada roh-roh tersebut. Roh nenek moyang dapat didatangkan dengan media
prantara.
2. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan
yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam
mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat
menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat didalam benda-benda seperti
keris,patung,gunung,pohon besar, dan lain-lain. Untuk mendapatkan pertolongan
kekuatan gaib tersebut,mereka melakukan upacara pemberian sesaji,atau ritual lainnya.
3. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan di puja karena
memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci,antara lain:
a. Sapi,
b. Ular, dan
c. Harimau.
10
Dalam melaksanakan upacara peenyembahannya,manusia purba membuat berbagai
bangunan dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan megalitik atau
megalitikum (kebudayaan batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat
ditemui saat ini. Sarana upacara ritual manusia purba,antara lain:
a. Peti kubur batu,bangunan ini berfungsi sebagai peti jenazah. Peti kubur ada
yang berbentuk kotak persegi panjang,adapula yang berbentuk kubus dan
memiliki tutup dari batu bergambar (disebut juga waruga),serta ada pula yang
berbentuk menyerupai mangkuk (disebut juga sarkofagus). Didalamnya,selain
jenazah,juga terdapat “bekal kubur”.
b. Menhir,bangunan berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan
lambang arwah nenek moyang.
c. Punden berundak,bangunan serupa candi yang terbuat dari susunan batu
bertingkat. Punden berundak merupakan tempat melakukan upacara pemujaan.
d. Dolme, bangunan berupa meja batu tempat meletakan sesaji dalam memuja roh
nenek moyang.
Benda purba merupakan asset bangsa yang takternilai. Oleh sebab itu
peninggalan-peninggalan tersebut perlu dilestarikan.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Zaman praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Adapun hasil – hasil
Nilai berasal dari kata value (Inggris) yang diambil dari kata valere (Latin) yang berate
baik,berharga. Nilai adalah sesuatu yang berharga,baik,dan berguna bagi manusia. Nilai
kearifan lokal masyarakat praaksara,yang perlu diteladani saat ini,diantaranya:
- Gotong royong
- Redistribusi benda dan jasa antara pemimpin dan masyarakat
- Kebersamaan
- Kemampuan adaptasi menghadapi ketidakpastian
- Keterbukaan dan kemampuan mengolah budaya dari luar
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata
DAFTAR PUSAKA
Hamdan. 2013. Sejarah Indonesia. Kota Depok,Jawa Barat 16474, Jl. M.Nasir No 5A
Bendungan, Cilodong. CV Bina Pustaka
12