Anda di halaman 1dari 8

Zaman Neolitikum di Indonesia

Disusun oleh:
Andhika Yoga Pratama
Cahya Sani Aryanti
Nurfadila Awaliyah
Tri Meida Lestari
Arrfah Sabrina F
Nurrifa Fauziah
Dandi Nugraha
Nimas Ajeng

SMA PGRI Rancaekek


Tahun Ajaran 2022-2023

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis makalah zaman neolitikum ini.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas pelajaran sejarah indonseia diharapkan penyampaian
ini dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Gipal selaku guru pelajaran sejarah Indonesia
yang sudah memberikan tugas ini kepada penulis, dengan ini membantu penulis untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan.………………………………………………..………………………… 1
A. Latar Belakang.………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah.…………………………………………………………..
C. Tujuan.……………………………………………….………………………
Bab II Zaman Neolitikum…………………………………………………………..….….. 2
A. Pengertian Zaman Neolitikum.……………………………..……….……..
B. Ciri-ciri Zaman Neolitikum..………………………………………………
Bab III Bukti kebudayaan zaman Neolitikum.……………………………..…..………....
Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pembelajaran sejarah Indonesia kelas X yang disajikan dalam karya tulis ini bukan berisi materi
yang di rancang hanya untuk mengasah kompetensi pengetahuan secara didik. Sejarah Indonesia
adalah materi yang membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang dimensi ruang-waktu
perjalan sejarah Indonesia, keterampilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikusainya secara
konkret dan abstrak, serta sikap menghargai jasa para pahlawan yang telah meletakan pondasi
bangunan Negara Indonesia beserta segala bentuk warisan sejarah, baik benda maupun
nononbenda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari zaman neolitikum?
2. Apa ciri-ciri zaman neolitikum?
3. Hasil kebudayaan dan peninggalan apa saja yang ada pada zaman neolitikum

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang zaman neolitikum
2. Menjelaskan tentang ciri-ciri zaman neolitikum
3. Menjelaskan tentang hasil kebudayaan zaman neolitikum
Bab II Zaman Neolitikum

A. Pengertian Zaman Neolitikum


Zaman neolitikum atau sering disebut sebagai zaman batu muda adalah zaman sejarah dimana
manusia sudah memiliki teknologi dan kebudayaan yang cukup berkembang. Pada zaman ini,
manusia sudah mampu mengolah dan mengasah batu dengan baik, mengembangkan sistem
pertanian dan peternakan sederhana, serta mulai hidup menetap.

Selain itu, manusia juga sudah mulai memahami teknik pengolahan tanah liat untuk membuat
tembikar sebagai alat penyimpanan. Gaya hidup yang menetap dan aktivitas yang semakin
beragam ini pun tentu saja menyebabkan perubahan kebudayaan dimana manusia purba semakin
dituntut untuk berkerja sama sehingga muncul sistem sosial.

Pada dasarnya, neolitikum adalah zaman batu yang terakhir sebelum manusia masuk ke zaman
perundagian yaitu zaman besi dan zaman perunggu. Zaman megalitikum sebenarnya berada
didalam neolitikum ini, yang menjelaskan mengenai konsep bangunan-bangunan batu besar yang
dibangun oleh manusia purba pada zaman tersebut.

Sejarah Zaman Neolitikum


Sekitar 12000 tahun yang lalu, kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta keterampilan
manusia purba sudah mulai memungkinkan mereka mengolah batu-batuan dengan baik serta
hidup menetap.

Fase ini dikenal sebagai zaman batu muda yang terjadi setelah zaman batu madya, atau
mesolitikum. Pada saat ini, manusia sudah mulai hidup menetap di tempat tinggal
permanen/semi permanen. Selain itu, manusia juga mulai melakukan aktivitas bercocok tanam
serta peternakan yang sangat sederhana.

Manusia purba pada zaman ini menanam beberapa tanaman tertentu seperti keladi, labu air, padi,
sukun, pisang, dan ubi rambat.
Karena sudah melakukan proses pertanian dan pertanian sederhana, maka kebudayaan manusia
berubah dari sasaran dan meramu untuk mencari makan ( Food gathering ) menjadi
memproduksi makanan ( Food producer ).

Karena bersifat menetap atau tidak berpindah-pindah lagi, manusia pun mengembangkan
teknologi perumahan yang lebih baik, dengan rumah-rumah permanen yang dibangun untuk
melindungi dari bahaya alam.

Selain itu, manusia purba juga sudah mulai mempertimbangkan ketahanan pangan dengan cara
membangun lumbung pangan untuk menyimpan surplus produksi pangan.

Untuk meregulasi semua hal ini, maka manusia purba pada zaman ini sudah mengenal sistem
kasta dan juga sistem tingkatan-tingkatan hirarki.

Terdapat seorang yang dianggap sebagai Primus Interpares atau yang utama dari sesamanya.
Umumnya, individu ini adalah kepala suku atau tetua adat dari komunitas tersebut.

Konsep ini pun didukung oleh masyarakat yang sudah mengenal spiritualitas dalam bentuk
animisme dan juga dinamisme.

Dalam ilmu pertanian, zaman neolitikum ini sering dianggap sebagai revolusi pertanian pertama,
atau revolusi neolitikum dimana pertanian dan kubah mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia.
B. Ciri-ciri Zaman Neolitikum

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, perkembangan teknologi dan budaya pada zaman
neolitikum sudah jauh lebih maju dari zaman-zaman sebelumnya.

Selain itu, zaman ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan periode-periode
sebelumnya, antara lain adalah:

● Sudah memiliki tempat tinggal yang bersifat permanen.


● Tidak lagi bergantung pada meramu dan sasarannya, tetapi sudah mulai memproduksi
makanannya sendiri.
● Melakukan kegiatan bercocok tanam dan juga memelihara hewan ternak sebagai sarana
produksi bahan makanan.
● Masih dilaksanakannya kegiatan pemburu hewan.
● Sudah mampu membuat pakaian yang terbuat dari kulit kayu dan juga kulit hewan.
● Sudah mulai terbentuk kasta dan juga sistem tertua.
● Memiliki kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
● Peralatan yang digunakan sudah mulai diolah dengan lebih baik seperti dihaluskan dan
dipertajam.
● Mulai ditemukan perhiasan-perhiasan serta kerajinan dari sampah kerang, bebatuan, serta
tanah liat/terakota.
Berdasarkan penelitian sejarah yang sudah dilakukan oleh para ahli sejarah, ciri-ciri di
atas dapat digunakan untuk mendeskripsikan pola kehidupan manusia pada zaman
neolitikum.
C. Hasil Kebudayaan Zaman Neolitikum

Pola kehidupan masyarakat atau kebudayaan-nya pada zaman neolitikum seperti yang sudah kita
bahas diatas jauh lebih canggih dibandingkan dengan paleolitikum ataupun mesolitikum.

Manusia purba yang hidup pada zaman ini sudah memiliki tempat tinggal yang tetap, sistem
pertanian dan peternakan yang sederhana, serta struktur sosial hirarki yang jelas. Selain itu,
mereka juga sudah mampu membuat pakaian, perhiasan, serta gerabah sebagai alat bantu
aktivitas sehari-hari.

Berikut hal-hal yang menjadi bagian dasar dari kebudayaan manusia purba pada zaman
neolitikum:

● Anyaman
● Pakaian
● Gerbah
● Kapak Lapangan
● Kapak Lonjong
● Perhiasan
● Mata Panah
● Perkapalan
● Perdagangan
● Kepercayaan Kuno

Anda mungkin juga menyukai