DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Khevin Agna Satria
Yoza Dwi Arianti
Yulian Kirna Dwi Nugroho
Abdi Abdillah
Amara Meivinda Tri Dea
Dhistia Irnas
Elvira Ananda Putri
DOSEN PEMBIMBING:
Asri Jenita
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Pembasan............................................................................ 2
D. Batasan Masalah.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Terbentuknya Pancasila......................................... 4
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dasar negara adalah pondasi yang kokoh dan kuat serta sumber dari pandangan hidup
atau falsafah (cerminan dari peradaban, kebudayaan keluhuran budi dan kepribadian yang
tumbuh dalam sejarah perkembangan Indonesia) yang diterima oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Dasar negara adalah landasan kehidupan bernegara, setiap negara harus memiliki
landasan dalam melaksanakan kehidupan bernegara nya. Dasar negara bagi suatu negara
merupakan suatu dasar untuk mengatur panjang negara titik negara kita, Indonesia memiliki
dasar negara yang baru Pancasila .
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari doa kata
dari Sansekerta panca berarti 5 dan la berarti prinsip atau asas Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. 5 kirim
utama pembuat Pancasila adalah ketuhanan yang maha esa , kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan
tercantum pada paragraf keempat pembukaan undang-undang Dasar 1945 meskipun terjadi
pada perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa
tahap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Apabila mengkaji Pancasila lebih dalam maka di temukanlah beberapa aspek positif
dari dari zaman prasejarah khususnya zaman kerajaan hindu-budha di Indonesia. Selain itu,
sebelum terbentuk menjadi suatu dasar negara yang sah dan disepakati oleh seluruh rakyat
Indonesia Pancasila melalui proses yang panjang dalam perumusan nya. Oleh karena itu,
sangatlah wajib bagi seluruh rakyat Indonesia terutama bagi generasi muda untuk
mengetahui seluk-beluk perumusan Pancasila beserta nilai-nilai positif zaman prasejarah
yang dipakai untuk perumusan Pancasila.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
2. Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sejak zaman prasejarah.
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini antara lain:
1. mengetahui proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
2. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sejak zaman prasejarah.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah tersebut, hal yang menjadi prioritas utama
masalah adalah perumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila sejak zaman prasejarah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ahli biologi menyatakan bahwa kepulauan Indonesia terjadi dalam pertengahan zaman
tersier kira-kira 60 juta tahun tahun yang Silam. Baru pada zaman kuarter yang dimulai
sekitar 600 ribu tahun yang silam Indonesia didiami oleh manusia dan berdasarkan hasil
penemuan fosil Meganthropus Paleo Javanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis,
Homo Wajakensis, serta Homo Mojokertensis. Berdasarkan artefak yang ditinggalkan,
mereka mengalami hidup tiga zaman yaitu: 1
1. Paleotikum
2. Mesolithikum
3. Neolitikum
Inti dari kehidupan bangsa Indonesia pada masa prasejarah hakekatnya adalah nilai-
nilai Pancasila itu sendiri yaitu:
1. Nilai Religi
Adanya kerangka mayat pada Paleolitikum menggambarkan adanya penguburan
terutama Wajakensis dan mungkin Pithecanthropus erectus, serta dalam menghadapi
tantangan alam tenaga gaib sangat tampak. Selain itu ditemukan alat-alat baik dari batu
maupun perunggu yang digunakan untuk aktivitas religi seperti upacara mendatangkan
hujan dan lain-lain.
Adanya keyakinan terhadap pemujaan roh leluhur dan penempatan menhir di
tempat-tempat yang tinggi dianggap sebagai tempat roh leluhur. Tempat yang penuh
keajaiban dan sebagai batas antara dunia manusia dan roh leluhur.
Jelas bahwa masa prasejarah sudah mengenal nilai-nilai kehidupan religi Dalam
makna animisme dan dinamisme sebagai wujud dari religius behavior.
3
2. Nilai Perikemanusiaan
Nilai ini tampak dalam perilaku kehidupan saat itu. Misalnya penghargaan
terhadap hakikat kemanusiaan yang ditandai dengan penghargaan yang tinggi terhadap
manusia meskipun sudah meninggal. Hal ini menggambarkan perilaku berbuat baik
terhadap sesama manusia, yang pada hakekatnya merupakan wujud kesadaran akan nilai
kemanusiaan. Mereka tidak hidup terbatas di wilayahnya, sudah mengenal sistem barter
antara kelompok pedalaman dengan pantai dan persebaran kapak. Selain itu mereka juga
menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain.
3. Nilai Kesatuan
Adanya kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa Austronesia, sehingga
muncul kesamaan dalam kosakata dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan teori
perbandingan bahasa menurut H.kern dan benda-benda kebudayaan prasejarah Von
Heine Gildern. Kecakapan berlayar karena menguasai pengetahuan tentang laut, musim,
perahu, dan astronomi. Menyebabkan adanya kesamaan karakteristik kebudayaan
Indonesia. Oleh karena itu tidak mengherankan jika lautan juga merupakan tempat
tinggal selain daratan. Itulah sebabnya mereka menyebut negerinya dengan istilah tanah
air.
4. Nilai Musyawarah
Kehidupan bercocok tanam dilakukan secara bersama-sama. Mereka sudah
memiliki aturan untuk kepentingan bercocok tanam, sehingga memungkinkan tumbuh
kembangnya ada sosial. Kehidupan mereka berkelompok dalam desa desa, klan, Marga
atau Suku yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih secara musyawarah
berdasarkan Primus Inter Pares atau yang pertama diantara yang sama.
4
5