Anda di halaman 1dari 16

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 2021/2022

Mata Kuliah : Bahasa


IndonesiaKelas : 59
Hari/tanggal : Kamis, 16 Juni 2022
Waktu : 07.00 – 08.40 WIB
Dosen : Prof. Dr. Akhmad Sofyan, M.Hum.

1. Anda diminta memperbaiki kesalahan ejaan pada kata-kata berikut.


a. ke-Madura-Maduraan b. keislamannya c. non Jawa
d. non profit e. di kambing hitamkan f. ketidak pastian
g. extra kurikuler h. pertanggungan jawab i. di sejajarkan
j. di kontrakkan k. di ke bawahkan l. Dikontrakan
2. Anda diminta memperbaiki kesalahan ejaan, diksi, dan struktur kalimat pada
kalimat-kalimat berikut.
a. Dia telah membaca artikel yang berjudul Kampanye Politik di
Indonesiadalam surat kabar Kompas.
b. Peng-Indonesiaan istilah dari Bahasa Asing perlu di lakukan terus menerus.
c. Hubungan baik antar Bangsa Asean perlu dikembangkan lebih efektip.
d. Pecahan-pecahan kaca itu dikunyah, kemudian Ia menelan pecahan-
pecahankaca itu dengan enaknya.
e. Perkembangan dan meningkatnya eksport non-migas akan
dapatmempercepat terjadinya pertumbuhan ekonomi nasional dengan
cepat.
f. Menurut pandapat Harimurti Kridalaksana mengatakan, "
Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh
paraanggota suatu masyarakat .......... (1984 : 19)".
3. Anda diminta menguraikan secara singkat dan jelas topik/ materi
perkuliahan yang dipresentasikan kelompok Anda!
4. Anda diminta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada bagian
depan dan halaman 1 proposal skripsi dari angkatan 2019/2018!
5. Anda diminta memperbaiki kesalahan penulisan daftar pustaka pada
proposalskripsi dari angkatan 2019/2018!
JAWABAN SOAL UAS B.INDONESIA
1.
a) kemadura-maduraan
b) keislamannya
c) non-Jawa
d) nonprofit
e) dikambinghitamkan
f) ketidakpastian
g) ekstrakurikuler
h) pertanggungjawaban
i) disejajarkan
j) dikontrakkan
k) di kebawahkan
l) Dikontrakan

2.
a. Dia telah membaca artikel yang berjudul Kampanye Politik di
Indonesiadalam surat kabar Kompas.

b. Peng-Indonesiaan istilah dari Bahasa Asing perlu di lakukan terus menerus.


Pembenarannya : Pengindonesiaan dan bahasa asing

c. Hubungan baik antar Bangsa Asean perlu dikembangkan lebih efektip.


Pembenarannya : efektif

d. Pecahan-pecahan kaca itu dikunyah, kemudian Ia menelan pecahan-


pecahankaca itu dengan enaknya. Pembenarannya adalah ia

e. Perkembangan dan meningkatnya eksport non-migas akan


dapatmempercepat terjadinya pertumbuhan ekonomi nasional dengan
cepat. Pembenarannya adalah ekspor

f. Menurut pandapat Harimurti Kridalaksana mengatakan, "


Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh
paraanggota suatu masyarakat .......... (1984 : 19)". Pembenarannya adalah
pendapat
3. Rangkuman PPT kelompok

HAKIKAT KARYA ILMIAH


Karya ilmiah merupakan suatu karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi
atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik
dan kajian suatu masalah tertentu yang menggunakkan kaidah-kaidah keilmuan. Menurut
para ahli Karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
ssuatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti
dengan tujuan untuk memberitahukan sesuatu yang logis dan sistematis (Dahlan, 2012)
atau Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar (Arifin,2003)
Karya tulis ilmiah memiliki Ciri-ciri karya tulis ilmiah, Tujuan penulisan karya
tulis ilmiah, Fungsi karya ilmiah, Manfaat karya ilmiah dan Jenis-jenis karya ilmiah.
Karya ilmiah memiliki ciri yaitu bersifat objektif dan menggunakan bahasa baku,
sdangkan fungsi karya tulis ilmiah adalah Menyampaikan gagasan kepada masyarakat
luas atau kalangan tertentu dan Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan
dalam studi. Karya tulis ilmiah memiliki fungsi yaitu fungsi pendidikan, fungsi penelitian
dan fungsi fungsional. Karya tulis ilmiah memiliki banyak manfaat salah satu contohnya
adalah Mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena ia harus membaca
berbagai rujukan sebelum menulis. Jenis- jenis karya ilmiah adalah laporan penelitian,
makalah dan artikel jurnal
PERAN PANITIA TRIUMVIRAAT DAN R. SOEDJARWO
DALAM PERINTISAN DAN PEMBENTUKAN UNIVERSITAS
JEMBER PADA TAHUN 1957-1964
(THE ROLE OF THE TRIUMVIRAAT COMMITTEE AND R. SOEDJARWO
IN THE INITIATION AND ESTABLISHMENT OF JEMBER UNIVERSITY
IN 1957-1964)

PROPOSAL

Oleh ;

Ananda Putri Citra Kusuma Dewi

NIM : 190210302036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2021
4. Kesalahan pada halaman 1
 Higlighting hijau : Penulisan kalimat tersebut tidak di tebalkan,
seharusnya PERAN PANITIA TRIUMVIRAAT DAN R.
SOEDJARWO DALAM PERINTISAN DAN PEMBENTUKAN
UNIVERSITAS JEMBER PADA TAHUN 1957-1964
 Highlighting kuning : Kalimat tidak ditulis miring, seharusnya
(THE ROLE OF THE TRIUMVIRAAT COMMITTEE AND R.
SOEDJARWO IN THE INITIATION AND ESTABLISHMENT OF
JEMBER UNIVERSITY IN 1957- 1964)
 Highlighting biru : Kata oleh seharusnya menggunakan titik dua (:)
bukan titik koma (;) dan pada kata setelah NIM tidak perlu digunakan
tanda (:) titik dua
 Highliting abu : Penulisan proposal tidak dituliskan proposal skripsi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Jember merupakan satu dari banyaknya lembaga pendidikan
tinggi negeri di provinsi Jawa Timur, dan merupakan lembaga pendidikan
tinggi negeri paling timur yang terletak di pulau Jawa. Keberadaan Universitas
Jember bermula dari didirikannya Universitas Tawang Alun (Unita) pada
tanggal 4 November 1957 oleh Jajasan Tawang Alun. Pendirian Universitas di
Jember tidak lepas kaitannya dengan berbagai suara dan aspirasi masyarakat
karesidenan Besuki pada era 1950-an, yang ingin mempunyai lembaga
pendidikan tinggi di Jember. Suara dan aspirasi tersebut datang dari berbagai
kalangan intelektual Jember yang terdiri dari para pejabat pemerintahan daerah
(Muspida), guru, dokter, dan pengusaha yang semuanya merupakan cikal bakal
pemikir dan penggerak dalam usaha memajukan, membangun, dan
mengembangkan daerah nya, yang mana salah satunya adalah keinginan
memiliki sebuah lembaga pendidikan tinggi di Jember. Selain itu dukungan
juga muncul dari beberapa lembaga di daerah ini terutama dalam kaitannya
dengan proses belajar-mengajar. lembaga yang dimaksud seperti BNI Cabang
Jember, PTP XXVI, PTP XXVII, para tokoh agama di Jember. Ketika berhasil
mendirikan Unita beberapa pimpinan lembaga itu menjadi staf pengajar di
fakultas-fakultas di lingkungan Unita yang tentu saja sesuai dengan bidang
keahliannya. Paroki di Jember juga meminjami gedung SMPK Putra di Jalan
Diponegoro untuk kegiatan perkuliahan Unita (Tim Peneliti Sejarah Universitas
Jember, 2002 : 3).
Dalam usaha untuk merealisasikan keinginan untuk mendirikan lembaga
pendidikan tinggi tersebut, mendirikan suatu yayasan dirasa sangat penting.
Karenanya, didirikanlah sebuah yayasan yaitu Yayasan Unita yang dicetus oleh
seorang tokoh yaitu dr. R. Achmad, yang merupakan dokter partikelir dan tokoh
pendidikan, yang kemudian dibantu oleh dua orang tokoh lain yaitu R. Th.
Soengedi yang merupakan seorang pendidik dan M. Soerachman yang
merupakanseorang pamong praja. Mereka kemudian disebut kelompok Tiga
Serangkai.
Selama enam bulan sejak 1 April 1957 sampai 5 Oktober 1957 Tiga Serangkai
iniberhasil mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Universitas Tawang
Alunlengkap dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta R.
Th. Soengedi sebagai ketua.. Pemberian nama ini disesuaikan dengan tujuan
pokok yayasan tersebut yaitu didirikannya Universitas Tawang Alun. Yayasan
ini dinyatakan berdiri pada 5 Oktober 1957 dan disahkan dengan Akta Notaris
Nomor 13, 8 Maret 1958. Yayasan Universitas Tawang Alun dengan berbagai
perencanaan dan persiapannya, berhasil mendirikan sebuah universitas swasta
yang diberi nama Universitas Tawang Alun (Unita) pada 4 November 1957.
Dokter R. Achmad ditunjuk oleh yayasan sebagai Presiden Unita mulai menata
berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan administrasi (Tim
Peneliti Sejarah Universitas Jember, 2002 : 3).
R. Soedjarwo sebagai Bupati Kabupaten Jember yang menjabat kala itu,
yang mana juga merupakan ketua Jajasan Pendidikan Kabupaten Jember (JPKJ)
juga merupakan tokoh yang memiliki peran penting dalam mendukung
Keberadaan Unita Jember. Ia bahkan memberikan sumbangan gedung melalui
pemda untuk Unita Jember yang berada di jalan Moch. Seruji No. 120, gedung
tersebut diresmikan pada tanggal 23 Mei 1959. Dengan berjalannya semakin
banyak kegiatan yang harus diurus oleh Jajasan Unita dan demi keefektifan
pelaksanaannya, maka dengan permintaan dari seluruh civitas Unita Jember,
Bupati Jember yaitu R. Soedjarwo diangkat menjadi ketua Jajasan Unita
menggantikan R. Th. Soengedi pada tanggal 26 Januari 1959. Dari sinilah
melaluiJajasan Unita R. Soedjarwo berhasil menghimpun dana dari masyarakat
dengan cara mengumpulkan kelapa dan botol kosong dari para camat di seluruh
Kabupaten Jember yang mana dana itu nantinya dijadikan modal dalam
mengembangkakan sarana dan prasarana Unita.
Kemudian munculah keinginan untuk menegerikan Unita, hal ini
didasari oleh keinginan masyarakat Jember yang menginginkan adanya
Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri di Jember pada kala itu. Berdasarkan SK
Menteri PTIP No. 151 tahun 1964, pada 9 November 1964, didirikan
Universitas Negeri di Jember. Universitas negeri itu meliputi lima fakultas
yang semula berada di
bawah Universitas Brawidjaja Malang Tjabang Djember dan yayasan Unita.
Lima fakultas itu adalah : (a) Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya
Fakultas Hukum di Banyuwangi; (b) Fakultas Sosial dan Politik di Jember; (c)
Fakultas Pertanian di Jember; (d) Fakultas Ekonomi di Banyuwangi; (e)
Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dalam perkembangan selanjutnya, sebutan
Universitas Negeri di Jember menjadi Universitas Negeri Jember (Uned).
Keberadaan Uned tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan berbagai aspek.
Aspek-aspek yang menjadi fokus pembahasan yakni aspek lingkungan,
kerjasama, infrastruktur, lembaga, dan SDM(Tim Peneliti Sejarah Universitas
Jember, 2002 : 5).
Aspek lingkungan terdiri dari lingkungan geografi dan sosial politik.
Lingkungan geografi dapat dijelaskan bahwa kondisi objektif daerah Jember
adalah perkebunan dan dan terutama tembakau, Perkebunan tembakau terpusat
di antara kaki-kaki gunung di daerah Besuki terutama di Jember. Pada masa
pemerintah Kolonial Belanda, daerah Besuki merupakan salah satu dari tiga
daerah perkebunan besar di Indonesia (selain Deli dan Vorstenlanden) yang
menghasilkan tembakau cerutu berkualitas tinggi untuk pasar Eropa Hasil-hasil
perkebunan itu dikelola oleh beberapa perusahaan swasta. Pada masa
kemerdekaan RI, beberapa perusahaan perkebunan Belanda tersebut kemudian
dinasionalisasi menjadi perkebunan milik negara. Kondisi lingkungan yang
demikian itu mempengaruhi Fakultas Pertanian Uned dalam membuka jurusan
baru. Hal in ditunjang oleh Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di
Besuki yang juga memberikan dukungan terhadap pertumbuhan Uned.
Lingkungan sosial politik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan Uned antara
lain adanya kerjasama dan dukungan dari DPRD, Pemerintah Daerah,
pengusaha,tokoh-tokoh agama (Tim Peneliti Sejarah Universitas Jember, 2002
: 5).
Dari uraian tersebut penulis akan melakukan penelitian mengenai peran
dari
Panitia Triumviraat dan R. Soedjarwo dalam perintisan dan pembentukan
Universitas Jember mulai tahun 1957 hingga 1964. Adapun alasan penulis
memilih judul ini sebagai sasaran penelitian yaitu yang pertama adalah
Penulisan sejarah mengenai Universitas Jember masih jarang diangkat untuk
dijadikan sebagai kajian ilmiah. Hasilnya akan menjadi salah satu identitas
dan sarana
untuk memperkenalkan perintisan dan pembentukan Universitas Jember
kepada masyarakat yang lebih luas, serta merupakan cermin, pedoman atau
pegangan bagi warga civitas akademika dalam langkah antisipasi untuk
menghadapi masa depan. Alasan selanjutnya adalah agar generasi selanjutnya
tidak melupakan sejarah dan jasa para perintis dan pendiri Universitas Jember.
Setelah dipaparkan latar belakang yang ada maka penulis akan melakukan
penelitian menggunakan judul “Peran Panitia Triumviraat dan R.
Soedjarwo dalam Perintisan dan Pembentukan Universitas Jember pada
tahun 1957-1964”.

1.2 Penegasan dan Pengertian Judul


Penegasan pengertian ini dibuat karena memiliki tujuan yaitu guna
menghindari dari adanya sebuah Kesalahpahaman ketika menafsirkan judul,
maka dari itu perlu adanya penjabaran secara rinci dan jelas mengenai judul
penelitian ini yaitu “Peran Panitia Triumviraat dan R. Soedjarwo dalam
Perintisan dan Pembentukan Universitas Jember pada tahun 1957-1964”.
Peran berasal dari kata “peran”. Peran memiliki makna yaitu
seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di
masyarakat. (KamusBesar Bahasa Indonesia, 2007: 845) “peran adalah bagian
dari tugas utama yang harus dilaksanakan”. Ketika istilah pekerjaan digunakan
di tempat kerja, seseorang yang diberi jabatan juga diharapkan mampu untuk
melakukan pekerjaannya sesuai dengan apa yang umumnya diharapkan oleh
pekerjaan tersebut.
Panitia Triumviraat merupakan tiga tokoh perintis dan pembentukan
Universitas Jember yang terdiri atas Ketua dr. R. Achmad; Penulis R. Th.
Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman. Selanjutnya Panitia Triumviraat
ini pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan
Universitas Tawang Alun (disahkan dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret 1958
Nomor 13 di Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun inilah yang kemudian
mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang
Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh
tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo
(Humas Unej
: 2021). R. Soedjarwo sebagai Bupati Kabupaten Jember yang menjabat kala itu,
yang mana juga merupakan ketua Jajasan Pendidikan Kabupaten Jember (JPKJ)
juga merupakan tokoh yang memiliki peran penting dalam mendukung
Keberadaan Unita Jember.
Kata “Perintis” dalam kamus Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu orang yang
memulai mengerjakan sesuatu, pelopor, usaha pertama atau permulaan,
pembuka jalan (Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007 : 1309).
Sedangkan kata “Pembentukan” dalam kamus Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu
proses, cara, perbuatan membentuk (Depdiknas, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2007 : 1036). Sedangkan menurut istilah kata Pembentukan memiliki
arti sebagai usaha luar yang terarah kepada tujuan tertentu guna membimbing
faktor-faktor pembawaan hingga terwujud dalam suatu aktifitas rohani atau
jasmani. Dalam hal ini adalah bagaimana seluruh tokoh-tokoh yaitu Panitia
Triumviraat dan R. Soedjarwo merintis dan membentuk Universitas Jember.
Universitas Jember merupakan salah satu universitas negeri unggulan yang
bertempat di Jawa Timur. Kampus ini mengusung visi “Menjadi Universitas
unggul dalam pengembangan sains, teknologi dan seni berwawasan
lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial.”. Universitas Jember mempunyai
tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi dan memberikan
pendidikan berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah yang
meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional (Humas
Unej : 2021).

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Peran Panitia Triumviraat dalam perintisan dan
pembentukanUniversitas Jember?
2. Bagaimana Peran R. Soedjarwo dalam perintisan dan pembentukan
Universitas Jember?

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup merupakan bagian yang penting bagi penulis, ruang
lingkup dimaksudkan supaya penelitian yang dilaksanakan oleh penulis tidak
melebar pembahasannya dan lebih fokus pada pembahasan yang akan diteliti
olehpenulis.
Ruang lingkup temporal penelitian ini adalah tahun 1957-1964. Tahun
1957 dijadikan sebagai awal penelitian dikarenakan pada tahun 1957
merupakan tahun dimana didirikannya Universitas Tawang Alun (Unita) pada
tanggal 4November 1957 oleh Jajasan Tawang Alun yang menjadi cikal bakal
dari Universitas Jember. Peneliti juga membatasi hingga tahun 1964 karena pada
tahun tersebut Universitas Jember sudah resmi disahkan sebagai lembaga
pendidikan tinggi negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No. 151 tahun 1964,
pada 9 November 1964.
Ruang lingkup spasial penelitian ini lebih difokuskan kepada peran dari
Panitia Triumviraat dan R. Soedjarwo dalam perintisan dan pembentukan
Universitas Jember. Alasan lebih memfokuskan penelitian di Karena 4
serangkai inilah yang merupakan perintis dan pembentuk dari Universitas
Jember.

1.5 Tujuan Penelitian


1. Menganalisis Peran Panitia Triumviraat dalam perintisan
danpembentukan Universitas Jember.
2. Menganalisis Peran Panitia Triumviraat dalam perintisan
danpembentukan Universitas Jember.

1.6 Manfaat Penelitian


1. Bagi lembaga, penelitian ini merupakan wujud Tri Dharma dan
upayauntuk memperkenalkan Universitas Jember melalui publikasi
ilmiah.
2. Bagi ilmu, penelitian ini sebagai penambah referensi mengenai
sejarahberdirinya Universitas Jember.
3. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dan
informasibagi pembaca.
4. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk
mendirikanlembaga pendidikan tinggi negeri.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Peneliti Universitas Jember. 2002. Universitas Jember Pertumbuhan dan


Perkembangannya, Jember : Universitas Jember
Depdiknas, (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Sjamsuddin, Helius. 2020. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Penerbit Ombak
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta. Yayasan Benteng
Budaya.
L, Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto dari
Understanding History a Primer of Historical Method. Jakarta : UI Press
Humas Unej. 2021. https://unej.ac.id/ [ Diakses pada tanggal 2 Oktober 2021]
 Kesalahan pada proposal

 Penulisan proposal diatas dituliskan dengan ukuran 11.5, sebaiknya dituliskan dengan
ukuran 12
 Highlighting kuning :
1. kesalahan terjadi karena kalimat yang dituliskan tidak sesuai, seharusnya langsung
ditulis “didirikanlah sebuah yayasan yaitu Yayasan Unita yang dicetus oleh
seorang tokoh yaitu dr. R. Achmad,” tidak perlu ditambah kalimat seperti contoh
proposal di atas (mendirikan suatu yayasan dirasa sangat penting. Karenanya)
2. Kata didirikannya seharusnya mendirikan
3. Kata di Karena seharusnya dikarenakan
4. Pada kata Keberadaan tidak perlu dituliskan dalam huruf besar, harusnya
keberadaan
 Highlighting merah :
1. Tanda titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), secara umum ditulis melekat kata
sebelumnya, dan terpisah dengan kata yang mengikutinya. Diberi highlighting merah
dikarenakan tanda titik setelah kalimat sebagai ketua memiliki tanda titik 2,
seharusnya tanda titik hanya satu saja.
2. Kalimat setelah dalam prekembangan selanjutnya, yaitu sebutan dapat dituliskan
istilah
3. Kata terdiri dari dapat diubah menjadi meliputi
4. Kata supaya diganti agar
 Highlighting abu :
1. Penulisan kata dokter seharusnya dituliskan dr.
2. Kata mampu untuk seharusnya dapat
3. Kata mengusung dapat diganti mempunyai
4. Kata dalam diganti sebagai
 Highlighting biru :
1. Judul pada proposal tersebut (dalam kurung) tidak perlu garis bawah dan di bold
seharusnya (THE ROLE OF THE TRIUMVIRAAT COMMITTEE AND R.
SOEDJARWO IN THE INITIATION AND ESTABLISHMENT OF JEMBER
UNIVERSITY IN 1957- 1964)
2. Kata menegerikan seharusnya dituliskan mendirikan
3. Kata itu seharusnya tersebut
4. Kata yaitu dapat diubah menjadi yakni

 Highlighting hijau :
1. Penulisan Universitas Brawidjaja Malang Tjabang Djember seharusnya dapat
dituliskan Universitas Malang Cabang Jember
2. Kata jajasan dapat dituliskan menjadi yayasan
3. Kata sudah diganti dengan kata telah
4. Kata memiliki arti diganti diartikan

5. Kesalahan pada daftar pustaka


a. Pada kalimat Universitas Jember Pertumbuhan dan Perkembangannya, ,
seharusnya kalimat tersebut ditulis menggunakan garis miring , pembenarannya :
Universitas Jember Pertumbuhan danPerkembangannya
b. Pada kata Metodologi Sejarah dan Pengantar Ilmu Sejarah, seharusnya kata
tersebut ditulis menggunakan garis miring , pembenarannya : Metodologi
Sejarah. Yogyakarta. Penerbit Ombak Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu
Sejarah
c. Pada kalimat Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho Notosusanto dari
Understanding History a Primer of Historical Method penulisan pada daftar
pustaka proposal diatas salah dikarenakan kalimat tersebut tidak ditulis dengan
garis miring, pembenarannya : Mengerti Sejarah. Terjemahan Nugroho
Notosusanto dari Understanding History a Primer of Historical Method
d. Kesalahan penulisan contoh daftar pustaka di atas adalah setelah nama kota
Yogyakarta diberi tanda titik (.), seharusnya tanda titik dua.
e. Sebelum URL tidak ada judul yang dicantumkan dan waktu pengambilan data tidak
dicantumkan juga (contoh : pukul 09.30)
f. Pada daftar pustaka Depdiknas, (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tidak
terdapat [Online]. Tersedia di kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius. Diakses pada 11
januari 2021 pukul 07.50
g. Nama penulis yang dibalik, seharusnya Gottschalk, L.

Anda mungkin juga menyukai